You are on page 1of 3

CELULLAR ONCOGENES CONTAIN INTRONS---THEIR VIRAL HOMOLOGS ARE

SINGLE EXONS
Ketika oncogene virus seperti src terduplikasi oleh DNA rekombinan dan digunakan
sebagai probe dalam perlisangan untuk mencari untaian homolog dalam sel inag normal seperti
untaian yang banyak ditemukan. Untaian homolog ada dalam kromosom sel normal dari hewan
normal yang tidak terintegrasi oncogene virus, karena mereka berbeda dari oncogene virus dalam
mengusik untaian koding seperti pada gen eukariot. Yakni, onocgen seluler dan protooncogene
memiliki exon multiple yang terpisah oleh inton, dimana oncogene virus adalah exon tunggal.
Contohnya, src protoocnogen ayam seluler mengandung 11 intron yang memisakan 12 untaian
kodon, dimana RSV V-src gen memiliki untaian koding.
Gen v-src dan c-src keduanya mengkode protein kinase yang merupakan residu dari
fosforilat tirosin. 2 protein kinase memiliki ukuran yang sama dan struktur yang sama. Kedua
protein bereaksi dengan antibody yang disiapkan menggunakan proein v-src sebagai antigen.
Perbandingan dari untaian nukleotida dari gen c-src ayam dan gen v-src dari 1strain RSV
mengindikasi 2 gen yang mengkode protein yang sama. Protein c-src adalah asam amino yang
panjang. Protein v-src 526 asam amibno panjangnya. Perbedaan utama antara 2 protein ini
terdapat pada ujung termini, dimana 12 asam amino terakhir dari proein v-src digantikan oleh 19
asam amino berbeda pada ujung termini dari protein c-sec. 18 pasangan nukleotida tunggal yang
berebeda antara untaian koding dari v-src dan c-src hasilnya pada pergantian asam amino 8
dalam produk protein v-src. Perubahan 8 asam amino dalam v-src protein dari strain RSV tidak
hadir terlibat dalam oncogeniti dari v-src protein sejak tidak satupun dari 8 asam amino ini
ditemukan dalam oncogene v-src yang teruntau daru strain RSV. Jelas bahwa perbedaan utama
antara 2 gen ada pada intron 11 dalam c-src dan ketidak hadirannya dalam v-src. Lihat gambar
17.4
Konservasi dari Protooncogen Selama Evolusi

Satu argumen untuk pentingnya protooncogen dan produk yang mereka encode dalam
pertumbuhan sel normal dan atau pembelahan sel adalah bahwa protooncogen telah sangat
dilestarikan selama evolusi. Gen c-src ditemukan tidak hanya pada ayam, tapi juga pada burung
lain, pada mamalia (termasuk manusia), ikan, dan bahkan pada serangga seperti Drosophila
melanogaster. Lalat buah Drosophila melanogaster mengandung gen seluler normal yang
menunjukkan homologi yang kuat pada onkogen seluler vertebrata c-abl, c-erbB, c-fps, c-raf, c-
ras, dan c-myb, selain c-src homolog Faktanya, genom D. melanogaster berisi dua gen dengan
homologi untuk src dan tiga gen dengan homolog untuk ras, sama seperti genom vertebrata. Dalam
kasus ras protooncogenes, genom ragi S. cerevisiae bahkan ditemukan mengandung dua urutan

homolog. Berbagai protooncogen telah banyak dilestarikan selama evolusi.

Ketika urutan protooncogen homolog dari spesies yang berbeda dibandingkan, urutannya
hampir selalu sangat dilestarikan, seringkali berbeda kurang dari 15 persen pada urutan pasangan
nukleotida. Bahkan pada kasus radang tulang protooncogen ras dan vertebrata yang relatif jauh,
urutan asam amino yang diprediksi (diperkirakan dari urutan nukleotida) dari terminal amino yang
dilestarikan dua pertiga dari produk protein identik pada 75 persen posisi asam amino. Mungkin,
domain yang sangat dilestarikan dari produk protooncogen homolog ini menjalankan fungsi serupa
atau serupa pada semua spesies yang berbeda yang mengandung gen ini. Tingkat tinggi konservasi
struktur protooncogene di semua tujuan vertebrata dan bahkan pada banyak spesies invertebrata
sangat berpendapat bahwa gen ini menyandikan produk penting, dan urutan gen ini telah
dilestarikan oleh seleksi alam yang berfungsi untuk menjaga integritas fungsional gen penting.

You might also like