You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

Oleh Kelompok:
1.
2.
3. Muhammad Robi Al Banjari 16.NS.167
4.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penempatan : VK Bersalin RSUD Ratu Zalecha Martapura


Pokok Bahasan : Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Waktu Pertemuan : 15 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 27 Juli 2017

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini ibu dan keluarga diharapkan
mampu memahami dan mempraktikkan pemberian ASI awal.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, ibu dan keluarga diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan pengertian inisiasi menyusu dini.
b. Menjelaskan manfaat inisiasi menyusu dini.
c. Menjelaskan penatalaksanaan inisiasi menyusu dini.

B. Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian inisiasi menyusu dini.
2. Manfaat inisiasi menyusu dini.
3. Penatalaksanaan inisiasi menyusu dini
C. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Media Metode


Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan Memperhatikan dan - Ceramah
2 menit memperkenalkan diri. menjawab salam
2. Menginformasikan pokok - Ceramah
materi yang akan di Memperhatikan
sampaikan.
3. Menjelaskan manfaat dan - Ceramah
relevensi pokok bahasan Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan umum
dan tujuan khusus - Ceramah
5. Melakukan persepsi Memperhatikan
berkaitan dengan materi - Ceramah
yang akan disampaikan Memperhatikan

Penyajian 1. Menjelaskan pengertian


11 menit inisiasi menyusu dini (IMD)
a. Menanyakan kepada ibu
dan keluarga tentang Menjawab Leaflet Tanya jawab
pengertian Inisiasi pertanyaan
menyusu dini
b. Menguatkan jawaban Ceramah
yang telah disebutkan Memperhatikan
ibu dan keluarga
c. Mengklarifikasikan Memperhatikan Leaflet Ceramah
jawaban ibu dan
keluarga dan
menjelaskan Inisiasi
menyusu dini
2. Menjelaskan manfaat Menjawab Leaflet
inisiasi menyusu dini. pertanyaan Tanya jawab
a. Menanyakan ibu dan
keluarga mengenai
manfaat inisiasi Memperhatikan Ceramah
menyusu dini
b. Menguatkan jawaban
yang telah disebutkan Memperhatikan Ceramah
ibu dan keluarga
c. Mengklarifikasikan
jawaban ibu dan
keluarga dan
menjelaskan manfaat
inisiasi menyusu dini
3. Menjelaskan mengenai Menjawab
penatalaksanaan inisiasi pertanyaan Tanya jawab
menyusu dini
a. Menanyakan ibu dan
keluarga tentang Memperhatikan Ceramah
pelaksanaan inisiasi
menyusu dini
b. Menguatkan jawaban Memperhatikan Ceramah
yang telah disebutkan
ibu dan keluarga
c. Mengklarifikasikan
jawaban ibu dan
keluarga dan
menjelaskan
pelaksanaan inisiasi
menyusu dini

Penutup 1. Memberikan kesempatan Menjawab - Tanya Jawab


2 menit kepada ibu dan keluarga pertanyaan
untuk bertanya. Ceramah
2. Menyimpulkan secara Memperhatikan -
singkat yang telah
disampaikan. Menjawab Tanya jawab
3. Mengevaluasi materi yang pertanyaan -
telah disampaikan dengan
cara memberi pertanyaan
kepada ibu dan keluarga Ceramah
4. Memberikan penguatan Memperhatikan
kepada ibu dan keluarga. - Ceramah
5. Menutup pertemuan
dengan memberikan tugas Menjawab salam. -
kepada ibu dan keluarga -
6. Mengucapkan salam
penutup -

D. Lampiran
Lampiran 1 : Hand out
Lampiran 2 : Evaluasi, foto kegiatan
Lampiran 3 : Leaflet
Lampiran 1

Hand Out
INISIASI MENYUSU DINI

A. PENGERTIAN
Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) adalah usaha aktif bayi untuk
menyusu dalam satu jam pertama kelahiran, baik persalinan normal maupun
seksio sesaria. Bayi diletakkan di perut dan dada ibu segera setelah lahir
dan diberi kesempatan untuk mulai menyusu sendiri dengan cara merangkak
mencari payudara (the breast crawl) dan membiarkan kontak kulit bayi dan
ibu setidaknya selama satu jam bahkan lebih sampai bayi menyusu sendiri
(Roesli. 2008).
Inisiasi Menyusu Dini merupakan program yang sedang gencar
dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran
bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi
yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. Program ini dilakukan
dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan
membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk
menyusu selama satu jam. Inisiasi menyusu dini harus dilakukan langsung
saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur
bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali
tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu
(Keluarga Sehat.2008)

B. MANFAAT
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini menurut Depkes RI, (2008) :
1. Bagi Bayi antara lain :
a. Memberikan kesehatan pasif yang segera kepada bayi, karena
kolostrum adalah imunisasi pertama.
b. Meningkatkan kecerdasan.
c. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas.
Mencegah terlewatnya puncak refleks mengisap pada bayi yang
terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan
berkurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar
secukupnya 40 jam kemudian selain itu juga bayi akan terlatih
motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan menyusu
d. Meningkatkan jalinan dan kasih sayang ibu-bayi.
e. Mencegah kehilangan panas.
f. Merangsang kolostrum segera keluar.
2. Bagi Ibu antara lain :
a. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.
b. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi.
c. Merangsang hormon oksitosin, menyebabkan terjadinya reflek
pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mencegah perdarahan
usai persalinan.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
1) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
2) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang,
rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
3) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar

C. PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menyukseskan
terjadinya inisiasi menyusu dini Roesli, (2008) :
1) Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
2) Dibersihkan dan dikeringkan, kecuali tangannya, tanpa menghilangkan
vernik caseosanya.
3) Bayi ditengkurapkan diperut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi.
4) Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu sendiri.
5) Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu
jam,sampai selesai menyusu awal.
6) Tunda menimbang, mengukur, suntikan vitamin K, dan tetes mata bayi
sampai proses menyusu awal selesai.
7) Ibu bersalin dengan tindakan operasi, tetap berikan kesempatan kontak
kulit.
8) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Rawat Gabung; ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam.

Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang Tepat

Saat ini umumnya praktik inisiasi menyusu dini seperti berikut:

1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering

2. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong lalu diikat

3. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi

4. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak
dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa
lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit
perineum.

5. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan


putting susu ibu ke mulut bayi

6. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan


(recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah,
diberi suntikan vitamin K dan kadang diberi tetes mata.

(Utami Roesli .2008)

D. PERILAKU PENTING SEBELUM BAYI BERHASIL MENYUSU


Jika bayi baru lahir, segera dikeringkan dan diletakkan di perut ibu
dengan kontak kulit ke kulit dan tidak dipisahkan dari ibunya setidaknya 1
jam, semua bayi akan melalui lima tahapan perilaku (pre-feeding behavior)
sebelum ia berhasil menyusui.
Berikut ini lima tahap perilaku bayi tersebut :

1. Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga


(rest/quiet alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya
terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan
penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan diluar
kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar
pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan
kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik
bayinya kepercayaan diri ayahpun menjadi bagian keberhasilan menyusui
dan mendidik anak bersama-sama ibu. Langkah awal keluarga sakinah.

2. Antara 30-40 menit : mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau


minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan
cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan
yang dikeluarkan payudara ibu. bau dan rasa ini akan membimbing bayi
untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.

3. Mengeluarkan air liur. Saat menyadari bahwa ada makanan di


sekitarnya, bayi akan mulai mengeluarkan air liurnya.

4. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola (kalang payudara) sebagai


sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu,
menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh kekanan dan kekiri,
serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya
dengan tangannya yang mungil.

5. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar dan


melekat dengan baik.

(Utami Roesli
.2008)
Lampiran 2
EVALUASI

Soal-soal :
1. Jelaskan pengertian IMD
2. Jelaskan manfaat IMD
3. Jelaskan penatalaksanaan IMD

Kunci jawaban :
1. Pengertian IMD adalah usaha aktif bayi untuk menyusu sendiri dalam satu
jam pertama kelahiran, baik persalinan normal maupun seksio sesaria.
2. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini:
a. Bagi Bayi antara lain :
1) Memberikan kesehatan pasif yang segera kepada bayi.
2) Meningkatkan kecerdasan.
3) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas.
4) Meningkatkan jalinan dan kasih sayang ibu-bayi.
5) Mencegah kehilangan panas.
6) Merangsang kolostrum segera keluar.
b. Bagi Ibu antara lain :
1) Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.
2) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi.
3) Merangsang hormon oksitosin, menyebabkan terjadinya reflek
pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mencegah perdarahan
pasca persalinan.
3. Penatalaksanaan IMD:
a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
b. Dibersihkan dan dikeringkan.
c. Bayi ditengkurapkan diperut ibu, diberi topi.
d. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu sendiri.
e. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu.
f. Tunda pengukuran antropometri.
g. Ibu bersalin dengan operasi, tetap berikan IMD
h. Berikan ASI saja. Rawat Gabung dengan ibu selama 24 jam
Referensi

Dr.Hj.Utami Roesli,SPA,MBA,IBCLC. Inisiasi Menyusu Dini. Cetakan Kedua.


2008. Pustaka Bunda. Jakarta

Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2008. Pesan-pesan tentang Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Esklusif
untuk Tenaga Kesehatan dan Keluarga Indonesia. Jakarta : Direktorat
Jendral Bina Gizi Masyarakat.

UNICEF. 2007. Breast Crawl Initiation of Breast Feeding by Breast Crawl.


Diunduh pada tanggal 16 November 2011, melalui
http://www.breastcrawl.org/brfeed.htm.

You might also like