Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi
sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk
permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu,
diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan
kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi
kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu. Dalam sistem bilangan
kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari
sistem bilangan kompleks yang lainnya. Dalam analisis kompleks diperkenalkan
beberapa transformasi elementer,yaitu tranformasi linier, transformasi pangkat
,transformasi bilinear transformasi kebalikan beserta sifat-sifat pemetaan
karakteristik untuk transformasi eksponensial,sin z,cos z. Pemahaman tentang konsep
transformasi elementer diperlukan dalam membantu menganalisis suatu kurva secara
geometris. .
Istilah transformasi dapat diartikan sebagai fungsi atau pemetaan. Sebagaimana
diketahui, fungsi dari himpunan A ke himpunan B diartikan sebagai suatu aturan yang
mengkaitkan setiap unsur di A dengan suatu unsur disebut peta / bayangan dari di B
secara tunggal. Suatu pemetaan w = f(z) yang bersifat tidak ada titik w yang mempunyai
.
lebih dari satu prapeta dinamakan pemetaan satu-satu (one-to-one); jika tidak dinamakan
banyak ke-satu (many-to-one). Dengan mengambil istilah yang berbeda, suatu fungsi f
adalah satu-satu jika titik-titik yang berbeda pada domainnya dipetakan ke titik-titik yang
berbeda; jadi f adalah satu-satu bila z1 tidak sama dengan z2, maka f(z1) tidak sama
dengan f(z1).
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja fungsi-fungsi yang terdapat dalam fungsi kompleks ?
b. Bagaimana penjabaran fungsi tersebut secara geometris ?
c. Apa saja contoh- contoh dan sifat-sifat dari fungsi-fungsi tersebut ?
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui fungsi-fungsi yang terdapat dalam fungsi kompleks.
b. Mengetahui penjabaran fungsi tersebut secara geometris.
c. Mengetahui contoh- contoh dan sifat-sifat dari fungsi-fungsi tersebut .
2
BAB II
PEMBAHASAN
juga merupakan fungsi linier, yang dapat dipikirkan sebagai pemetaan dari bidang
w kembali kebidang z. Akhirnya jika a = 1 dan b = 0, maka fungsi linier
berubah menjadi fungsi identitas .
3
Komposisi ini akan mempermudah kita dalam menentukan daerah hasil pemetaan
dan membuat sketsa grafik daerah hasil pemetaan di bidang w.
Dalam hal :
b. Pergeseran
Selanjutnya merupakan fungsi yang menggeser tiap titik di
sejauh b. Dengan demikian, fungsi linier merupakan
gabungan dari regangan putaran, dan translasi (geseran)
4
Karena , maka dan .
diperoleh
5
Contoh 2
Transformasi mentransformasikan daerah persegi panjang pada
bidang-z dalam gambar, ke daerah persegi panjang yang terletak di bidang-w.
Penyelesaian :
Transformasi ini dapat ditulis dalam dua transformasi, yaitu
dengan dan
Regangan putaran
maka
dan
Pergeseran
Transformasi kedua pergeseran sejauh yang dapat dilakukan dengan
pergeseran ke kanan sejauh tiga satuan dan diikuti pergeseran ke bawah sejauh satu
satuan
6
2.2 FUNGSI PANGKAT
Catatan :
Contoh:
(1)
Maka
Dengan kata-kata,
7
Sebagai contoh, di bawah dengan maka dipetakan ke
Pada umumnya, di bawah (1), suatu sinar yang dipancarkan dari pusat sumbu
koordinat dengan suatu sudut iklinasi dipetakan menjadi suatu sinar yang
bersudut inklinasi . Suatu sektor lingkaran dengan jari-jari r bersudut pusat
ditransformasian ke sektor lingkaran dengan jari-jari bersudut pusat .
Sebagai akibat, misalnya, di bawah ,kuadran pertama bidang z dipetaakan
ke setengah lingkaran atas bidang , setengah lingkaran atas bidang z dipetakan
ke seluruh bidang w, dan jika kita mengambil seluruh bidang z maka kita akan
menutupi bidang w dua kali. Lagi, dengan megeneralisasikan kasus khusus, kita
melihat bahwa di bawah transformasi pangkat ,bidang z dipetakan ke
bidang w, n kali, yaitu setiap titik pada bidang w kecuali w = 0 merupakan
bayangan n titik berbeda dari bidang z. kenyataan ini, tentu saja merupakan
ungkapan geometrik terhadap kenyataan bahwa setiap bilangan bukan nol
mempunyai n akar berbeda.( Perhatikan !)
r n
0
0
Bidang-w
Bidang-z
Gambar 1. Transformasi
Contoh:
Jawab:
8
Tuliskan Daerah pada bidang-z dipetakan menjadi
pada bidang-w, kita dapatkan
1 P 1
A P
0 1 -1 0 1
-4
Bidang-z Bidang-w
Non Contoh:
Jawab:
9
Tuliskan Daerah pada bidang-z dipetakan menjadi
pada bidang-w, kita dapatkan
1 Q 1 Q
A A
0 0 1
1
Bidang-z Bidang-w
Soal:
10
2. a. Dengan menggunakan kenyataan bahwa uraian fungsi kuadrat
menghasilkan dan , tunjukkan bahwa untuk fungsi ini
Jadi .............................................1)
b) Misal dan . Substitusikan ke persamaan 1), di dapat
11
2.4 FUNGSI BILINEAR
Jika n bilangan bulat tak negatif dan adalah konstanta
komplek maka fungsi
dinamakan fungsi menyeluruh. Misalkan dan adalah dua fungsi
merupakan fungsi rasional analitik yang penyebutnya tidak sama dengan nol.
Untuk titik
laku pada titik yang terdapat pada fungsi balikan, sebagai berikut
Jadi, pada , .
14
Pemetaan bilinear merupakan gabungan dari fungsi-fungsi
Contoh :
1.
2.
Bukan contoh:
1.
2.
3.
bilinear.
Bukti:
15
Jadi, invers fungsinya merupakan fungsi bilinear.
Jika S dan T masing-masing fungsi bilinear maka fungsi komposisinya juga
fungsi bilinear.
Bukti:
Misalkan dan
dengan .
Jadi, merupakan fungsi bilinear.
dengan .
Jadi, merupakan fungsi bilinear.
16
Sehingga fungsi komposisi merupakan fungsi bilinear.
Contoh:
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikannya digunakan tingkah laku khusus pada yang
disamakan dengan tingkah laku pada titik yang terdapat pada fungsi
balikan, yaitu
17
2.5 FUNGSI EKSPONEN
Fungsi eksponensial dalam peubah kompleks z x yi didefinisikan dengan
e z e x (cos y i sin y) .
Kita akan melihat bahwa dalam dalam pengertian tertentu, fungsi yang baru
didefinisikan tersebut merupakan perluasan alami fungsi pada kasus peubah
kompleks. Kita perhatikan, misalnya, jika merupakan bilangan nyata dengan
,maka . Ini menunjukkan bahwa kelakuan eksponensial kompleks yang
didefinisikan diatas merupakan bentuk umum eksponensial nyata.
Jika adalah khayal murni , kita mempunyai , yang
dikenal sebagai rumus euler. Bentuk ini dapat diterapkan untuk menuliskan bentuk kutub
. Bagi bilangan kompleks .
Kita telah membuktikan dalam contoh 4 pasal 7 bahwa fungsi eksponensial
Kenyataan ini menunjukkan lebih jauh bahwa definisi pilihan kita untuk
mempertahankan semua sifat sifat umum eksponensial nyata, yang telah dikenal baik
oleh pembaca dari buku kalkulus.
2.5.1 Contoh dan noncontoh fungsi eksponen
Contoh :
f ( z ) e z 1, z C .
g ( z) e z 2 , z C .
Misal z x yi , k ( z ) x e ln x , x 0 .
Non contoh :
Pada dasarnya semua fungsi dapat dituliskan dalam bentuk eksponen asalkan nilai fungsi
tersebut lebih dari samadengan 0.
h( z ) | x | , nilainya selalu negatif sehingga tidak dapat dituliskan dalam bentuk
eksponen.
2.5.2 Sifat-sifat fungsi eksponen
a. e z 0
Bukti:
18
Ambil z x yi sebarang, akan ditunjukkan e z 0 .
Andaikan e z 0 maka
e x cos y ie x sin y 0
Berdasarkan persamaan bilangan kompleks diperoleh
e x cos y 0 dan ie x sin y 0 secara bersama-sama.
Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi untuk setiap nilai y . Jadi e z 0 untuk semua z .
b. e 0 1
Bukti :
e o e 0 (cos 0 i sin 0) 1(1 0) 1 1 1
c. e z w e z e w
Bukti:
Misal z x yi dan w a bi
e z w e ( x a ) i ( y b )
e xa (cos( y b) i sin( y b))
ezew
d. e z w e z / e w
Bukti :
Misal z x yi dan w a bi
19
e. e z e z
Bukti :
Misal z x yi
e z e x yi
e x (cos( y) i sin( y))
e x (cos y i sin y)
ez
f. e z e z 2i
Bukti :
Misal
g. z x yi , | e z | e x , arg( e z ) y
| e z || e x (cos y i sin y) |
(e x cos y) 2 (e x sin y) 2
e 2 x cos 2 y e 2 x sin 2 y
e 2 x (cos 2 y sin 2 y)
20
e2x
ex
2. 4 Contoh Soal
1. Cari semua z yang memenuhi setiap persamaan berikut:
a.
b.
Pembahasan :
a. e z 3i
e x (cos y i sin y) 3i
e x cos y ie x sin y 0 3i
Diperoleh
e x cos y 0
cos y 0
y k , k
2
Dan
ie x sin y 3i
e x sin y 3
e x 3
21
Yang mungkin hanya e x 3 . Jadi x ln 3 , z ln 3 i( k ), k .
2
b. e z 1 i
e x (cos y i sin y) 1 i
e x cos y ie x sin y 1 i
Diperoleh
e x cos y 1 dan e x sin y 1
e 2 x (sin 2 y cos 2 y) 1 1
e2x 2
e 2 x e ln 2
2 x ln 2
1
x ln 2
2
Masukkan x ke persamaan
e x cos y 1
1
ln 2
e 2
cos y 1
2 cos y 1
1
cos y
2
y 2k , k
4
2. Buktikan bahwa
Pembahasan :
,
22
c.
d.
e.
Pembahasan :
a. Ambil sebarang , akan dibuktikan tidak analitik di
Misal berarti
Maka
, ,
, ,
Andaikan
, ,
berarti
Jadi tidak analitik dimanapun
23
, ,
Andaikan
24