You are on page 1of 34

KARYA TULIS ILMIAH BIOLOGI TENTANG

KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN


INVERTEBRATA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah

baik flora maupun fauna.

Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di

antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat,

lemak, vitamin dan mineral.

Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati)

dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang

sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein

hewani harus diupayakan.

Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul

Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata

B. Batasan Masalah

Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:

1. Pengertian dan perbedaan hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.

2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.


3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata dan Invertebrata

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai

Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti UN/UAM

2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan hewan invertebrata

3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata dan

invertebrata

D. Metode Yang Digunakan

Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan

yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya

yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Karya tulis ini.
BAB II

KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN HEWAN INVERTEBRATA

A. Hewan Vertebrata

1. Pengertian

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki

struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.

Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel

saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki

oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata

telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan

pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.

2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.

3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.

4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada

contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:

1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk

pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh

2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang

3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan

kondisi lingkungan (poikiloternal)


4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang

operculum

5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah

vertran (depan) dan tulang belakang

6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)

7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa

ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:

1. Kelas Pisces (Ikan)

2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)

3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)

4. Kelas Aves (Burung)

5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya

hewan menyusui)

2. Filum-Filum Hewan Vertebrata

a. Kelas Pisces (Ikan)

Ciri utama Pisces sebagai berikut:

- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air

- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit

- Tubuh terdiri atas Kepala

- Rangka tersusun atas tulang sejati


- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik

- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi

berenang

Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:

2. Ordo Apodes

Familia (1) : Angulidae

Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)

Familia (2) : Muruenidae

3. Ordo Acthopterygi

Familia (1) : Parsidae

Species : Kakap (Lataes carca lifer)

Familia (2) : Muruenidae

4. Ordo Heterostonata

Species : Ikan lidah

5. Ordo Labysinthici

Famili : Analamtidal

Species : ikan bandeng (lates carca lifer)

Familia : scombridae

Species : tongkol (enthymus palamys)

6. Ordo Masacop Terygii

Famili (1) : chipeidae

Species : ikan bandeng (chonos-chonos)

Famili (2) : ikan salam (salmosalor)


7. Ordo Ostariophysi

Familia (1) : analamtidal

Species : kakap (lates carca lifer)

Famili : scmbridae

b. Kelas Amphibia

Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:

- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab

- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam

- Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air

kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas

dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan

akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan

digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.

- Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.

- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar

tubuhnya (fertilisasi eksternal).

Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:

1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)

Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)

2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)

Famili : Ranidae

Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)

Familia : hyhidae

Species : katak pohon (hyla SP)


3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)

Familia : pretidae

Species : aning lumpru (necturus onaculanu)

Familia : crypto bran chidae

Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)

c. Kelas reftilia (hewan melata)

Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:

- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin

- Bernafas dengan paru-paru

- Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu

lingkungan

- Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya

ular.

- Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum

sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1) Ordo crocodilia

Familia : crocodylidae

Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)

2) Ordo chelonia

Familia (1) : crocodylidae

Species : penyu (chelaina nydas)

Familia (2) : tryony chidae

Species : kuya (try ony x cartilaginews)


Familia (3) : testudinidae

Species : kura-kura (euora ambirinesis)

3) Ordo cacerilia

Familia (1) : cacertidae

Species : cicak (hemidacty frenatus)

Familia (2) : geckonocdae

Species : tokek (gecko monarchis)

Familia (3) : henoermatidae

Species : kadal (heloderma SP)

Familia : varanidae

Species : komodo (voronus komodensis)

biawak (voronus salvator

4) Ordo Aphidia

Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya

d. Kelas aves (burung)

Ciri utama aves sebagai berikut:

- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik

- Berdarah panas (homoioteral)

- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan

baik

- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi

internal)

- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di

sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1) Ordo colombiforines

Familia : columbidal

Species : perkutut (geopilia striata)

2) Ordo coraciiformes

Familia : arcedinadae

Species : telengket (harcy concholm)

3) Ordo grana cares

Familia (1) : ardidae

Species : bangau (reptotilas javanicus)

Familia (2) : rassidal

Species : mordar (parphyrio albus)

4) Ordo nato tores

Familia (1) : laridae

Species : dara laut

Familia (2) : pamilirostros

Species : bebek / itik (anus koshos)

Familia (3) : sphe niscidae

Species : pinguin (aptenodytes SP)

5) Ordo rapaces

Familia (1) : fontanida

Species : alap-alap (falco papuanus)

Familia (2) : strigi dae

Species : burung hantu (suba kukua)


e. Kelas Mamalia

Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:

- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-

luma

- Berdarah panas

- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak

- Otak berkembang dengan baik

- Fertilisasi internal

- Bernafas dengan paru-paru

- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:

1) Ordo dactyla

Species : Topis (clocidura marina)

Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)

2) Ordo insectivora

Species : cecurut (cocidura mosina)

Tupai (tupaja javarita)

3) Ordo phalidata

Species : trenggiling (tubuh bersisik)

4) Ordo chiroptera

Species : kelelawar (micro chiroptera SP)

Kalong (megachiroptera SP)


5) Ordo marsupiala

Species : kucing (fell is catus)

Singa (fell is lion)

Harimau (fell is tigris)

Serigala (canislupus)

6) Ordo marsopialia

Species : kanguru (macropus)

Kuskus (plalanger)

7) Ordo prosboscidae

Species : gajah (elephan indicus)

Gajah Africa (loxoder africanus)

8) Ordo artidactyea

Species : kerbau (bubalus-bubalus)

Banteng (basssonduicus)

Kambing (capra faleoheri)

3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata

Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan

mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil.

Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan

bantuan enzim pencernaan.

1. Sistem Pencernaan pada ikan

Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,

kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat
pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya.

Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari

mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan

2. Sistem pencernaan pada amphibia

Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.

Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah

yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam

lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.

3. Sistem pencernaan pada reptilia

Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,

kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai

kelenjar pencernaan.

Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung

kura-kura berbentuk agak bulat.

4. Sistem pencernaan pada burung

Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan

pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran

pencernaan.

5. Sistem pencernaan pada mamalia

Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian

yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam
(obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati

kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut

untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala,

kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

B. Hewan Invertebrata

1. Pengertian

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur

morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang

punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih

sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

2. Filum-filum hewan invertebrata

a. Filum frotozoa

Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan

tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau

vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.

Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:

1) Kelas hewan berambut getar (cikata)

2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)

3) Kelas hewan berspora (sporozoa)

4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

b. Filum forifera (hewan berfori)

Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang
melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh

forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan

mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara

generatif dan vegetatif.

Forifera terdiri dari tiga kelas:

1) Kelas corcorea

Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP,

charsarina SP

2) Kelas hexactinelida

Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP

3) Kelas demospangia

Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

c. Filum coelentrata (hewan berongga)

Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata

mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan

tidak berpindah.

Coelentrata terdiri dari 3 kelas;

1) Kelas anthozoa

2) Kelas hydrozoa

3) Kelas scyphozoa

d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)

Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines

(cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini

mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen
(ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.

Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:

1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)

2) Kelas trematoda (cacing isap)

3) Kelas cestroda (cacing pita)

e. Filum Mollusca (hewan lunak)

Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh

cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem

pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran

Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;

1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)

2) Kelas gastropoda (golongan siput)

3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)

4) Kelas amphineura

f. Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)

Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan

yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris

radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air).

Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya

amat besar.

Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:

1) Kelas bintang laut (asteroidal)

2) Kelas landak laut (echinoidal)

3) Kelas bintang laut (opiuroidal)


4) Kelas lilin laut (crinoidal)

5) Kelas teripong (holothuroidae)

g. Filum antropoda

Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain.

Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia.

Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya

lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).

Filum antropoda terdiri atas:

1) Kelas serangga (insecta)

2) Kelas laba-laba (arachoidae)

3) Kelas udang-udangan (erustacea)

4) Kelas lipan (mynapoda)

3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa

Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di

dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut

pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang

mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut

dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang

menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan

makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa

makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.


b. Sistem pencernaan pada golongan hermes

Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,

kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.

Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk

mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah

berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan

terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat

asam makanannya.

c. Sistem pencernaan pada hewan insecta

Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan

sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah.

Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok

makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan,

selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat

enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang

tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum

dikeluarkan melalui anus.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:


- Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang

lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum

tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak

- Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki

struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan

bertulang belakang/pinggang.

B. Saran

- Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan

melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di

lingkungan kita.

- Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca

buku atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan


DAFTAR PUSTAKA

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya

Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan


KARYA TULIS ILMIAH

Makalah Biologi Tentang Keragaman Hewan Vertebrata Dan Invertebrata

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir

Mata Pelajaran Biologi

Madrasah Aliyah Negeri Tarakan


Di Susun Oleh:

Nama : Yusri

Nis :

Kelas : III (Tiga)

Program : IPA

DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI TARAKAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2009


KARYA TULIS ILMIAH

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Mata Pelajaran Biologi

Madrasah Aliyah Negeri Tarakan


Di Susun Oleh:

Nama : Yusri

Nis :

Kelas / Program : XII

Program : IPA
DEPARTEMEN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI TARAKAN

2009
PERSETUJUAN

Makalah Biologi Tentang Keragaman

Hewan Vertebrata Dan Invertebrata

Di Susun Oleh :

Nama : Yusri

Kelas : III IPA 1

Karya Tulis Berjudul

Makalah Biologi Tentang Keragaman

Hewan Vertebrata Dan Invertebrata

Telah Di Teliti dan Diajukan Untuk Melengkapi

Tugas Akhir Biologi


Di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan

Tarakan,

2009

Pembimbing

Budi prasetyo widodo S.pd

NIP.150 323 077


HALAMAN PENGESAHAN

Makalah Biologi Tentang Keragaman

Hewan Vertebrata Dan Invertebrata


Karya Tulis Ini Di Ajukan Untuk Melengkapi

Tugas Akhir Biologi

Madrasah Aliyah Negeri Tarakan

Tahun Pembelajaran 2009

Disahkan Oleh:

Tarakan,

2009

Kepala MAN Tarakan Pembimbing

Abd.Hamid S.Ag Budi Prasetyo Widodo


NIP.150 267 989 NIP.150 323 077
KATA PENGANTAR

Saya mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Makalah Biologi

Tentang keragaman Hewan Vertebrata Dan Invertebrata Adapun tujuan penulisan

Karya Tulis ini untuk melengkapi tugas akhir mata pelajaran Biologi Di Madrasah Aliyah

Negeri Tarakan Tahun Pembelajaran 2009.

Saya juga mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah di berikan

sehingga tersusunnya karya tulis ini terutama kepada :

1. Bapak Hamid S.Ag selaku kepala Madrasah Aliyah Negri Tarakan

2. Bapak Budi Prasetyo Widodo selaku pembimbing

3. Kepada teman-teman yang telah membantu saya.

Saya menyadari bahwa di dalam karya tulis ini masih ada kekurangan-

kekurangan, oleh sebab itu keritikan serta saran yang membangun dari pembaca sangat di

harapkan demi sempurnanya karya tulis ini selanjutnya

Akhir kata semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siswa

siswi di MAN Tarakan.

Tarakan,

.2009
Penyusun

Yusri

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Halaman Judul ..................

Halaman Persetujuan .................

Halaman Pengesahan .....................

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Batasan Masalah

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai

D. Metode Yang Digunakan

BAB II. PEMBAHASAN

A.Hewan Vertebrata

1.Pengertian
2.Filum-Filum Hewan Vertebrata

3.Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata

B.Hewan Invertebrata

1.Pengertian

2.Filum-Filum Hewan Invertebrata

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

You might also like