You are on page 1of 11

PENGARUH MINYAK Lemon

(Citrus limon) TERHADAP


WAKTU REAKSI SEDERHANA
PADA WANITA DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ARIHTA JOHANA WULANDARI GINTING


1210172

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2015

1
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : PENGARUH MINYAK Lemon (Citrus limon)

TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA


WANITA DEWASA

PENYUSUN : ARIHTA JOHANA WULANDARI GINTING

NRP : 1210172

BANDUNG, 26 JANUARI 2015

MENYETUJUI,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Diana K. J., dr., MKes. dr. Winsa Husin, MSc., MKes.

N.I.K. 110292 N.I.K. 110027

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman teknologi yang pesat ini, manusia dituntut dalam memberikan


tanggapan yang cepat dan tingkat kewaspadaan yang tinggi dalam aktivitas sehari-
hari. Sehingga, dibutuhkan waktu reaksi yang singkat dalam meningkatkan
produktivitas & efisiensi manusia. Waktu Reaksi adalah interval waktu yang
dibutuhkan antara munculnya rangsangan hingga munculnya respon muskular
pada rangsangan yang diberikan (Hick, 2008). Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi waktu reaksi adalah jenis rangsangan, intensitas rangsangan, jenis
kelamin, kewaspadaan, tangan kiri atau tangan kanan, penglihatan langsung atau
perifer, kelelahan, usia, lingkungan, alkohol, siklus pernafasan, latihan dan tipe
kepribadian. Faktor-faktor ini dapat mempercepat maupun memperlambat waktu
reaksi (Kosinski, 2013).
Aromaterapi telah digunakan manusia sejak 5000 tahun yang lalu oleh orang-
orang Mesir untuk pembalsaman dan higiene. Aromaterapi merupakan
penggunaan minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan & vitalitas tubuh,
pikiran serta jiwa dengan cara inhalasi, mandi rendam, kompres, pemakaian
topikal dan masese (Price, Price, & Penoel, 1999) . Salah satu minyak esensial
yang sering digunakan pada aromaterapi adalah Minyak Lemon. Minyak Lemon
mempunyai zat aktif yang berpotensi sebagai anti-depresan, anti-oksidan,
meningkatkan sistem imun dan menurunkan kadar kolesterol. (Ferguson, 2002)
Selain itu, Minyak Lemon juga dapat meningkatkan aspek kognitif & sebagai
stimulan (Komiya, Takeuchi, & Harada, 2006)., sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kosnsentrasi dan dapat mempersingkat waktu reaksi sederhana.

3
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah adalah apakah minyak Lemon


mempersingkat waktu reaksi sederhana pada wanita dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan agar meningkatkan penggunaan minyak Lemon untuk


menambah produktivitas kegiatan atau kerja masyarakat padaumumnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek minyak Lemon untuk mempersingkat
waktu reaksi sederhana.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat member pengetahuan tentang fungsi minyak


Lemon untuk mempersingkat waktu reaksi sederhana.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat pada


umumnya tentang manfaat penggunaan aromaterapi, khususnya minyak Lemon
sebagai salah satu terapi untuk mempersingkat waktu reaksi seseorang.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

4
Minyak Lemon memiliki kandungan aktif berupa D-Limonene & L-
Limonene yang ketika dihirup dapat meningkatkan pelepasan norepinefrin di
otak dan meningkatkan neurotransmiter berupa dopamine dan serotonin
(Molnar, 2011).
Limonene akan kontak dengan silia olfaktorius dan berikatan dengan
Protein Reseptor. Aktivasi dari Protein reseptor akan mengaktivasi Protein G
yang menginduksi reaksi intraseluler cAMP-dependent (Houssay, 1955)
cAMP menyebabkan terbukanya kanal ion natrium sehingga terjadi
depolarisasi yang dapat merangsang nervus Olfaktorius, kemudian impuls
diteruskan ke bulbus Olfaktorius dan traktus Olfaktorius lalu menuju ke sistem
limbik (Guyton & Hall, 2010).
Perangsangan pada sistem limbik akan merangsang hipotalamus untuk
mensekresi Neurotransmitter yaitu Norepinefrin yang menimbulkan
perangsangan pada sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf simpatis. Begitu
juga dengan perangsangan pada amigdala akan meningkatkan emosi yang
merangsang simpatis. Bila sistem saraf simpatis terangsang, denyut nadi akan
meningkat, kontraksi otot jantung juga meningkat, sehingga cardiac output
meningkat menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak. Semakin banyak
oksigen dan nutrisi yang dipompakan ke otak maka semakin optimal fungsi
otak, sehingga dapat mempersingkat waktu reaksi (Guyton & Hall, 2010)
Selain terdapat norepinefrin, terdapat juga sekresi dopamin & serotonin
yang mempunyai efek untuk meningkatkan memori jangka pendek melalui
peningkatan saraf simpatis sehingga dapat membantu mempercepat waktu
reaksi.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Minyak Lemon mempersingkat waktu reaksi sederhana pada wanita dewasa.

5
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat
Kertas tissue
Alat tulis (pensil, kertas)
Kronoskop yang dilengkapi dengan stopwatch

Bahan
Aromaterapi minyak Lemon

3.2 SubjekPenelitian

Subjek penelitian terdiri dari tiga puluh orang dengan kriteria :

3.2.1 Kriteria Inklusi

Wanita berusia 18-25 tahun


Sehat jasmani
Kooperatif
Bersedia sukarela mengikuti penelitian

3.2.2 Kriteria Eksklusi

Alergi terhadap minyak Lemon


Sedang sakit flu atau gangguan penghidu

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

6
Penelitian dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha Januari 2015 Agustus 2015

3.4 MetodePenelitian

3.4.1 DesainPenelitian

Penelitan bersifat kuasi eksperimental dengan desain pre-test dan post-test. Data
yang diukur adalah waktu reaksi dengan menggunakan kronoskop yang
dilengkapi dengan stopwatch.

3.4.2 Variabel Penelitian

Variabel Perlakuan
Minyak Lemon

Variabel Respon
Waktu reaksi sederhana

3.4.2.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Perlakuan
Minyak Lemon diberikan kepada subjek penelitian dengan meneteskan sebanyak
5-6 tetes di kertas tissue dan dihirup dengan penarikan napas dalam sejauh 2 cm
dari hidung selama 5 menit.

Variabel Respon
Waktu reaksi sederhana diukur setelah pemberian minyak Lemon selama 5
menit, dimulai pemberian rangsang cahaya (warna merah, kuning, hijau dan biru),

7
rangsang suara (nada rendah dan tinggi),dan rangsang taktil (tajam dan tumpul)
sampai dengan penekanan tombol.

3.4.2.2 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

s Z1 / 2 Z1
2 2

n 2
d
Di mana : = 5%; jadi Z = 1,96
1 / 2
= 0,2; jadi Z1 = 0,842

s = 10
d = 5,2
n = 29,04 = 30
Besar sampel didasarkan pada jumlah sampel minimal yaitu 30 orang.

3.5 ProsedurKerja

Penelitian menggunakan kronoskop dilakukan pre-test (sebelum pemberian


minyak Lemon) dan post-test (setelah pemberian minyak Lemon).

3.5.1 Persiapan Sebelum Tes

Satu hari sebelum tes, subjek penelitian:


1. Istirahat dan tidur yang cukup
2. Tidak melakukan aktivitas berat yang melelahkan
3. Makan teratur
4. Tidak minum kopi, coklat, teh, alkohol, minuman berenergi, tidak
merokok, dan menggunakan obat-obatan yang mengandung anti
histamin, diazepam seperti obat flu atau obat penghilang nyeri.

8
3.5.2 Pelaksanaan Saat Tes

1. Tes dilakukan minimal empat jam setelah makan berat, atau dua jam
setelah makan ringan
2. Tidak minum kopi, coklat, teh, alkohol, minuman berenergi, tidak
merokok, dan tidak makan setiap makanan yang merangsang kerja
otak

3.5.3 Prosedur Penelitian

1. Subjek penelitian duduk istirahat selama 10 menit.


2. Subjek penelitian diberikan rangsang : cahaya (merah, kuning, hijau,
biru), suara (nada rendah dan tinggi), taktil (tajam dan tumpul).
3. Subjek penelitian harus memberi respon berupa penekanan tombol
yang tersedia.
4. Melakukan percobaan sampai tercatat 10x waktu reaksi untuk setiap
rangsangan.
5. Menghitung rata rata waktu reaksi.
6. Meletakkan kertas tissue yang telah ditetesi minyak Lemon di depan
lubang hidung subjek sejauh 2cm. Subjek penelitian diminta
menghirup minyak Lemon tersebut sambil menutup mata dengan
nafas dalam dan teratur selama 5 menit. Subjek diminta untuk duduk
dengan tenang.
7. Setelah 5 menit subjek disuruh membuka mata dan dengan kertas
tissue masih di depan hidung, dilakukan kembali tes waktu reaksi
sederhana sebanyak 10x pada tiap rangsang.
8. Membandingkan hasil pengukuran waktu reaksi sederhana sebelum
dan sesudah pemberian minyak Lemon.

9
Data yang diukur:
Waktu reaksi diukur dengan kronoskop yang dilengkapi dengan
stopwatch dan dibandingkan antara sebelum dan sesudah
menggunakan minyak Lemon.

3.6 MetodeAnalisis

Data yang diperoleh berupa waktu reaksi sebelum dan sesudah pemberian
aromaterapi dalam satuan detik. Selanjutnya analisis data untuk tes waktu reaksi
sederhana menggunakan uji t berpasangan dengan = 0,05 menggunakan
perangkat lunak komputer.
Hipotesis statistik:
H0: Waktu reaksi setelah menggunakan minyak Lemon lebih
lama atau sama dengan waktu reaksi sebelum digunakannya
minyak Lemon.
H1: Waktu reaksi setelah menggunakan minyak Lemon lebih
singkat dari waktu reaksi sebelum digunakannya minyak
Lemon.
Kriteria uji didasarkan pada nilai p
H0 ditolak apabila p< 0,05
H0 gagal ditolak apabila p 0,05

3.7 Aspek Etik Penelitian


Penelitian ini akan diajukan ke Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Rumah Sakit Immanuel ( FK UKM RSI )
dengan memperhatikan etika penelitian pada subjek penelitian

10
DAFTAR PUSTAKA

Ferguson, J. J. (2002). Medicinal Use of Citrus. Horticultural Sciences


Department , 1-3.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2010). Textbook of Medical Physiology (12th edition
ed.). New York: Elsevier.
Hick, W. E. (2008). On the rate of gain of information. Quarterly Journal of
Experimental Pscyhology , 4-16.
Houssay, B. A. (1955). Human Physiology (2 ed.). New York: McGraw-Hill.
Komiya, M., Takeuchi, T., & Harada, E. (2006, September 25). Lemon oil vapor
causes an anti-stress effect via modulating the 5-HT and Dopamin. Retrieved
January 23, 2015, from PubMed: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16780969
Kosinski, R. J. (2013, September). A Literature Review on Reaction Time. 1.
Molnar, J. (2011). When Life Gives you Lemons, Clean Something. Lab to Lunch
, XIV, 4.
Price, S., Price, L., & Penoel, D. (1999). Aromatherapy for Health Profesionals.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Woodworth, R. S., & Schlosberg, H. (1961). Experimental Psychology. New
York: Henry Holt and Company.

11

You might also like