You are on page 1of 46

Proses Keperawatan

Keperawatan adalah Ilmu dan kiat yang


berkenaan dengan masalah-masalah fisik,
psikologis, sosiologis, budaya, dan spiritual
individu (Doengoes,2000)
Keperawatan adalah Diagnosis dan
penanganan respon manusia terhadap sehat
dan sakit (American Nurses
Association/ANA)
Proses keperawatan adalah metode dimana
suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan.
Hal ini disebut sebagai problem-solving yang
memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan
interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan klien dan keluarga.
Proses Keperawatan adalah
proses yang terdiri dari 5 tahap :
1. Pengkajian Keperawatan
2. Identifikasi/analisis masalah (diagnosa
keperawatan)
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Tahap-tahap tsb berintegrasi terhadap
fungsi intelektual problem-solving dalam
mendefinisikan suatu tindakan keperawatan
Proses keperawatan menyediakan
pendekatan pemecahan masalah yang logis
dan teratur untuk memberikan asuhan
keperawatan sehingga kebutuhan pasien
dipenuhi secara komprehensif dan efektif
Pemecahan masalah: penggunaan
proses keperawatan sehari-hari
Mahasiswa X merayakan hasil ujian
semester dengan acara makan malam dgn
makanan yg sgt pedas. Si X terbangun pada
malam hari dgn sensasi terbakar di dada
bagian tengah (ulu hati). Si X masih muda,
sehat dan tidak ada gejala lain (Pengkajian).
Si X memperkirakan nyeri tsb akibat dari
makanan pedas yang dimakan (identifikasi
masalah/diagnosa).
Kemudian Si X menentukan bahwa dia perlu
untukmenghilangkan ketidaknyamanan tsb
sebelum kembali tidur (Perencanaan). Si X
kemudian minum antasida cair
(Implementasi). Dalam beberapa menit si X
merasakan bahwa sensasi terbakar tsb
hilang dan Si X kembali ke tempat tidur tanpa
keluhan lagi (Evaluasi).
Hal tsb di atas merupakan suatu proses yang
biasa anda gunakan secara rutin untuk
mengatasi masalah dalam kehidupan anda
yang dapat diterapkan dengan mudah pada
situasi perawatn pasien.
Keyakinan Filosofis Dasar
dalam Keperawatan
Ada bbrp keyakinan filosofis dasar yang essensial
untuk praktik keperawatan dan perlu diingat ketika
menggunakan proses keperawatan:
Pasien adalah manusia yang mempunyai harkat
dan martabat
Ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi

Bila kebutuhan tidak terpenuhi, muncul masalah-


masalah yang memerlukan intervensi oleh orang
lain sampai individu tsb dapat melanjutkan kembali
tanggung jawab atas dirinya sendiri.
Pasien mempunyai hak untuk memperoleh
perawatan kesehatan dan asuhan
keperawatan yang berkualitas yang diberikan
dengan perhatian, kasih sayang, dan
kompetensi dengan fokus pada kesehatan
dan pencegahan.
Hubungan perawat pasien yang terapiutik
adalah penting dalam proses ini.
Implikasi
Penerapan proses keperawatan mempunyai
implikasi atau dampak thd :
1. profesi keperawata

2. Pasien

3. Perawat.
1. Profesi Keperawatan
Scr profesional proses keperawatan
menyajikan suatu lingkup praktik
keperawatan. Mll 5 langkah, keperawatan scr
terus menerus mendefinisikan perannya
kepada si pasien dan profesi kesehatan
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
keperawatan tidak hanya melaksanakan
rencana spt yang telah diresepkan dokter
2. Pasien
Penggunaan proses keperawatan sgt
bermanfaat bagi pasien dan keluarga.
Kegiatan ini mendorong mereka untuk
berpartisipasi scr aktif dlm keperawatan dgn
melibatkan mereka ke dlm 5 langkah proses.
Klien menyediakan sumber untuk pengkajian,
validasi diagnosa keperawatan,dan
menyediakan umpan balik untuk evaluasi.
Perencanaan keperawatan yang tersusun
dengan baik akan memungkinkan perawat
dpt memberikan pelayanan keperawatan scr
kontinyu, aman dan terciptanya lingk yg
terapiutik.
Keadaan tsb akan membantu mempercepat
kesembuhan klien dan memungkinkan klien
dpt beradaptasi thd lingk yg ada.
3. Perawat
Proses keperawatan akan meningkatkan kepuasan
dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan
profesionalisasi.
Peningkatan hubungan antara perawat dengan klien
dapat dilakukan melalui penerapan proses
keperawatan.
Proses keperawatan memungkinkan suatu
pengembangan dan kreatifitas dlm penjelasan
masalah klien
Mencegah pekerjaan yg rutinitas, kejenuhan
perawat, task oriented approach
Standar Praktek Keperawatan
Profesional
Standar praktek keperawatan profesional
mrpk pedoman bagi perawat di Indonesia dlm
melaksanakan asuhan keperawatan melalui
pendekatan proses keperawatan
Standar praktek tsb dilaksanakan oleh
perawat generalis, maupun spesialis di
seluruh tatanan pelayanan kesehatan di
rumah sakit, puskesmas maupun tatanan
pelayanan kesehatan lain di masy.
Standar I :
Pengkajian keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status
kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat, singkat dan
berkesinambungan.
Kriteria Proses
1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dan mempelajari data penunjang
(pengumpulan data diperoleh dari hasil
wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
lab, dan mempelajari catatan klien lainnya.
2. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang
terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan
lain.
3. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk
mengidentifikasi:
a. Status kesehatan klien saat ini
b. Status kesehatan klien masa lalu
c. Status fisiologis, psikologis, sosial, spiritual
d. Respon thd terapi
e. Harapan thd tingkat kesehatan yg optimal
f. Resiko resiko tinggi masalah
Standar II :
Diagnosis Keperawatan
Perawat menganalisa data pengkajian untuk
merumuskan diagnosis keperawatan
Kriteria Proses:
1. Proses diagnosis terdiri dari analisis, interpretasi
data, identifikasi masalah klien dan perumusan
diagnosis keperawatan.
2. Komponen diagnosis keperawatan tdr dr: Masalah
(P), Penyebab (E), dan tanda atau gejala (S) atau
tdr dr masalah dan penyebab (PE).
3. Bekerja sama dengan klien, dekat dgn klien,
petugas kesehatan lain untuk memvalidasi
diagnosis keperawatan
4. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi
diagnosis berdasarkan data terbaru.
Standar III :
Perencanaan
Perawat membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah dan
meningkatkan kesehatan klien.
Kriteria Proses :
1. Perencanaan tdr dr penetapan prioritas
masalah, tujuan dan rencana tindakan
keperawatan.
2. Bekerjasama dgn klien dlm menyusun
rencana tindakan keperawatan.
3. Perencanaan bersifat individual sesuai
dengan kondisi atau kebutuhan klien
4. Mendokumentasikan rencana keperawatan
Standar IV :
Implementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan
yang telah diidentifikasi dalam rencana
asuhan keperawatan
Kriteria Proses :
1. Bekerja sama dengan klien dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan
2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
untuk meningkatkan status kesehatan klien
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah kesehatan klien.
4. Melakukan supervisi thd tenaga pelaksana
keperawatan di bawah tanggung jawabnya.
5. Menjadi koordinator pelayanan dan
advokasi thd klien untuk mencapai tujuan
kesehatan
6. Menginformasikan kpd klien ttg status
kesehatan dan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan yg ada
7. Memberikan pendidikan pada klien dan
keluarga mengenai konsep, ketrampilan
asuhan diri serta membantu klien
memodifikasi lingkungan yang
digunakannya
8. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan
tindakan keperawatan berdfasarkan respon
klien.
Standar V :
Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien thd
tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi
data dasar serta perencanaan.
Kriteria Proses
1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari
intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan
terus menerus.
2. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam
mengukur perkembangan ke arah pencapaian
tujuan
3. Memvalidasi dan menganalisis data baru
dengan sejawat dan klien
4. Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk
memodifikasi rencana asuhan keperawatan
5. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
memodifikasi perencanaan
Perhatian Utama Keperawatan
di Indonesia
1. Memahami dan menerapkan peran
perawat.
2. Komitmen terhadap identitas keperawatan.
3. Perhatian terhadap perubahan dan trends
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4. Komitmen dalam memenuhi tuntutan
tantangan sistem pelayanan kesehatan
melelui upaya yang kreatif dan inovatif.
Sebagai perawat profesional maka
peranyang diemban harus lebih independen,
sehingga pelaksanaannya dapat
dipertanggungjawabkan dan tanggung gugat.
Peran
C = Communication C = Complete
A = Accuate
R = Rapid
E = English

A = Activity C = Cooperative
A = Applicable
R = Responsive
E = Empathy

R = Review C = Considered
A = Appropriate
R = Reasoned
E = Evaluated

E = Education C = Commited
A = Academic
R = Research
E = Extended
Communication
Ciri khas perawat profesional di masa depan
dlm memberikan pelayanan keperawatan
harus dapat berkomunikasi secara lengkap,
akurat, dan cepat.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan
maupun tulis) dengan teman sejawat atau
dengan tenaga kesehatan lainnya harus
memenuhi ketiga unsur di atas dan harus
didukung dengan fakta yang memadai.
Profil perawat masa depan yang terpenting
adalah mampu berbicara danmenulis bahasa
asing, minimal bahasa inggris dalam
penerapan proses keperawatan kepada klien.
Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
terjadinya persaingan dalam pasar bebas.
Activity
Prinsip melakukan aktifitas atau pemberian
asuhan keperawatan harus dapat bekerja
sama dengan teman sejawat serta dengan
tenaga kesehatan lainnya, khususnya tim
medis sebagai mitra kerja dalam memberikan
asuhan kepada klien.
Aktifitas tersebut harus ditunjangdengan
menunjukkan suatu kesungguhan dan sikap
empati serta bertanggungjawab terhadap
setiap tugas yang diemban.
Untuk menghindari kesalahan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada
klien, maka perlu diterapkan tindakan
keperawatan dengan prinsip CWIPAT
C = Check the orders and equipment
W = Wash your hands
I = Identify the patient
P = Provide for safety and privacy
A = Assess the problem
T = Tell the person or teach the patient
about what you are going to do
Review
Prinsip utama dalam melaksanakan peran
adalah moral dan etik keperawatan.
Dalam setiap memberikan asuhan
keperawatan kepada klien, perawat harus
selalu berpedoman pada nilai-nilai etik
keperawatan, standar keperawatan serta ilmu
keperawatan
Penting guna menghindari kesalahan yg
berakibat fatal thd klien dan eksistensi profesi
keperawatan.
Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan
1. Justice (Azas keadilan)
- Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus
berdasarkan kondisi klien
- Tidak ada diskriminasi (klien, alat-alat)
2. Autonomy
Setiap manusia mempunyai hak untuk
menentukan tindakan terhadap dirinya
sendiri.
3. Beneficience (Azas manfaat)
Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus
bermanfaat bagi klien dan menghindarkan
kecacatan
4. Veracity (Azas kejujuran)
Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan
yang benar dan jujur kepada klien.
5. Fidelity (Azas komitmen)
Apa yang dilaksanakan oleh perawat harus
didasarkan pada tanggung jawab moral dan
profesi
Education
Perawat harus mempunyai komitmen yang
tinggi thd profesi dengan jalan secara terus
menerus menambah ilmu melalui pendidikan
formal atau informal, sampai pada suatu
keahlian ttt.
Penguasaan tentang metodologi penelitian
keperawatan. Implikasinya setiap jenjang
pend tinggi keperawatan (DIII/S1) lulusannya
harus melaksanakan riset keperawatan
Karakteristik Nurse
Millenium
C = Career
(Specialist Education - Management)
A = Activity
(Understanding Value Integration)
R = Role
(Recognition Independence Reward)
E = Enhancement
(Extension Independence Reward)
Career
Perawat dituntut memahami konsep
manajemen keperawatan
Perawat dapat menduduki jabatan sebagai
top manager di sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia
Activity
Perawat harus memahami tentang semua
tindakan yang dilakukan, baik dari segi
keilmuan maupun etik dan moral
keperawatan
Sesuai dengan tuntutan masa depan akan
pelaksanaan pelayanan keperawatan yang
profesional
Role
Dalam melaksanakan perannya di masa
depan, perawat dituntut mampu bekerja
sama dengan profesi lain.
Perawat harus dapat membedakan pean
yang dimaksud
Enhancement
Prinsip utama asuhan keperawatan adalah
pengembangan diri secara terus menerus
seiring dengan perkembangan jaman yang
dinamis, berubah setiap saat
Perawat menunjukkan independensi dalam
memberikan asuhan dan tumbuhnya rasa
percaya diri yang tinggi
Wassalammualaikum Wr. Wb

You might also like