Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengetahui dan memahami arti, makna, tujuan serta sarana
dalam upacara Makupak.
Samskara
Samskara adalah upacara-upacara yang berkenaan dengan tahapan
kehidupan pribadi dari mulai penciptaan sampai pembakaran mayat yang
semuanya itu menandakan tahapan yang penting dari kehidupan seorang
manusia.
Jenis pelaksanaan Samskara yaitu :
- Pagedong-gedongan
- Upacara Mapag Rare
- Upacara Kepus Puser
- Upacara Ngelepas Hawon
- Upacara Kambuhan
- Upacara Nyambutin
- Upacara Satu Oton
- Upacara Ngempugin
- Upacara Makupak
- Upacara Menek Deha
- Upacara Metatah
- Upacara Mawinten
- Upacara Pawiwahan
- Upacara Kematian
Kali ini, saya akan membahas salah satu jenis Samskara yaitu
Upacara Makupak.
UPACARA MAKUPAK
Upacara Makupak adalah upacara tanggalnya gigi pertama si anak
sehingga si anak sudah tidak lagi diasuh oleh Hyang Kumara dan tidak
lagi mebanteng di pelangkiran Hyang Kumara.
Upacara ini termasuk dalam Manusa Yadnya yang bermakna
merupakan upacara suci atau pengorbanan tanpa pamrih dalam rangka
kesempurnaan hidup manusia. Sementara tujuan dari Manusa Yadnya
yakni untuk menyucikan diri secara lahir dan bathin dan sekaligus
memohon perlindungan keselamatan dan peningkatan kadar spiritual
dalam menuju kebahagiaan yang hakiki. Ketika dalam masa peralihan,
ada anggapan bahwa si anak sedang dalam masa kritis sehingga mendesak
untuk diupacarakan.
Sarana upacara yang diperlukan antara lain :
- Banten byakala atau bayakaon dan sesayut tatebasan.
- Canang sari
Tata cara dan rangkaian dari pelaksanaan upacara tanggal gigi ini
adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan doa, pemujaan dan mempersembahkan banten/sesajen
kehadapan Hyang Wishi Wasa.
2. Si anak yang telah tanggal giginya (yang diupacarai ini),
diajarkan bagaimana caranya bersembahyang yang benar.
3. Lalu setelah selesai melakukan sembahyang, dilanjutkan dengan
natab sesayut/tatebasan.
4. Pada upacara terakhir, anak dipercikan air suci/tirtha oleh
pimpinan upacara.
BAB III
SIMPULAN
Om Swastyastu,
Saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahasa Esa karena
atas Asung Kertha Waranugraha-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu.
Selain itu, pada kesempatan kali ini saya juga mengucapkan terima
kasih kepada bapak/ibu guru yang sudang membimbing saya dengan baik
di sekolah serta diberikan petunjuk oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, mohon
dimaklumi sebagaimana mestinya.
Om Santi, Santi, Santi Om
Penulis
TUGAS AGAMA HINDU
UPACARA MEKUPAK
Oleh :
Komang Ayu Saitanya Radharani
IX A / 08