You are on page 1of 3

ASAM TRANEKSAMAT

Asam traneksamat merupakan analog dari asam aminokaproat yang bekerja sebagai analog
dari lysin competitor.1 Asam traneksamat dan asam aminokaproat secara kimiawi memiliki
struktur yang mirip dengan lysin yaitu asam amino esensial yang bertugas mengaktivasi
plasminogen menjadi plasmin sehingga kemudian akan memecah benang fibrin. Asam
traneksamat akan berkompetisi dengan lysin untuk menempati reseptor lysin pada
plasminogen sehingga dapat menimbulkan efek inhibisi pada aktivasi plasminogen agar tidak
berubah menjadi plasmin sehingga diharapkan mengurangi dengradasi fibrin sehingga efek
perdarahan akibat fibrinolisis dapat ditekan. 1,2

Obat ini digunakan sebagai terapi anjuctive pada hemofilia, perdarahan pasca operasi,
mencegah perdarahan berulang pada anurisma otak, bahkan FDA sekarang sudah
mengizinkan penggunaan obat ini untuk kehilangan darah masif akibat menstruasi.
Mekanisme kerja dari asam traneksamat sama seperti asam aminokaproat dijelaskan pada
gambar 1.1

Gambar 1. Mekanisme kerja dari asam traneksamat.1

Pemberian asam traneksamat dapat dilakukan secara oral maupun parenteral (intravena)
namun tidak boleh diberikan secara intratekal karena dapat menimbulkan kejang myoklonik
dan fibrilasi ventrikel. Catatan khusus pada pemberian asam traneksamat secara intravena
harus dilakukan secara perlahan karena jika terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya
hipotensi dan takikardi. Kecepatan yang dianjurkan adalah 10ml/1-2 menit. Pemberian obat
ini dalam dosis yang terlampau tinggi dapat menimbulkan kejang.3,4

Dosis asam traneksamat :1

Fibrinolisis lokal

Oral : 1-1,5 gram 2-3 x sehari. Parenteral : Dosis yang dianjurkan adalah 500-1000 mg (iv)
dengan injeksi lambat (1ml/menit) 3 x sehari. Untuk pengobatan lebih dari 3 hari dapat
dipertimbangkan pemberian secara oral.

Edema angioneuritik herediter

Oral : 1-1,5 gram 2-3 x sehari.Perdarahan abdominal setelah operasi : 1 gram 3 x sehari (injeksi
iv pelan-pelan) pada 3 hari pertama, kemudian dilanjutkan oral 1 gram 3-4 x sehari (dimulai
pada hari ke 4 setelah operasi sampai tidak tampak hematuris secara makrokopis). Untuk
mencegah perdarahan ulang dapat diberikan per oral 1 gram 3-4 kali sehari selama 7 hari.

Khusus untuk perdarahan setelah operasi gigi pada penderita hemofilia

Segera sebelum operasi : 10 mg/kg BB (iv) Setelah operasi : 25 mg/kg BB (oral) 3-4 x sehari
selama 6-8 hari. (pada penderita yang tidak dapat diberikan secara oral dapat dilakukan terapi
pareteral 10 mg/kg BB/hari dalam dosis bagi 3-4 kali).

Khusus untuk penderita gangguan fungsi ginjal :

Serum kreatinin Dosis oral Dosis i.v.


120-250 (1,36-2,83 mg/dL) 15 mg/kg BB 2 x sehari 10 mg/kg BB 2 x sehari
250-500 (2,83-5,66 mg/dL) 15 mg/kg BB 1 x sehari 10 mg/kg BB 1 x sehari
> 500 (>5,66 mg/dL) 7,5 mg/kg BB 1 x sehari 5 mg/kg BB 1 x sehari

Obat ini memeiliki waktu paruh selama 2-11 jam dan akan mencapai kadar tertinggi dalam
plasma pada 3 jam setelah pemberian. Obat ini memiliki bioavailabilitas sebanyak 30%.
Konsentrasi obat dalam plasma dapat mencapai 15 mg/L. Sebagian besar asam traneksamat
akan di degradasi lewat urin (95%) sehingga pemberian obat ini pada penderita kelainan ginjal
sangat perlu diperhatikan misalnya pada pasien gagal ginjal.
Daftar pustaka

1. Katzung Bertram G. Et al. Basic & Clinical Pharmacology. 12th ed. Philadelphia:
McGraw-Hill Companies, Inc.2012
2. Mahmoud khaled. et al. C a s e Re p o r t:Accidental In t r athecal In ject ion of Tr
anexamic Acid. C a s e Rep o r t s i n An e s t h e s i o l o g y. Hindawi Publishing. 2012/
646028
3. Kratzer S, et al. tranexamic acid equipotently impairs GABAergic synaptic transmission
in the murine amygdala and hippocampus. European journals or
anesthesiology.2014/31/109
4. Murkin John M. High-Dose Tranexamic Acid Is Associated with Nonischemic Clinical
Seizures in Cardiac Surgical Patients. Anesth Analg 2010;110:350 3

You might also like