You are on page 1of 6

ASPEK SOSIOLOGI, PSIKOLOGI, DAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan

Dengan Dosen Pengampu Drs. H. Umar Faruk, M.Si

dan Arvian Triantoro, S.Pd, M.Si

oleh:

Reka Agnes Agustina (1400293)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2017
Analisis Terkait Aspek Psikologi, Psikologi Sosial dan Sosiologi

Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang berarti


mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian,
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta
penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, mencerminkan
dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Stainer juga menjelaskan secara singkat mengenai definisi keperilakuan, yaitu sebagai suatu
riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. Definisi ini
menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah dan perilaku manusia.
Persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan mempunyai
kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan
menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan
bagian dari ilmu social, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi
keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan
memecahkan permasalahan organisasi. Akuntansi keperilakuan, dengan mempertimbangkan
hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, mencerminkan dimensi social dan
budaya manusia dalam suatu organisasi.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang
mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan system akuntansi yang mempelajari
hubungan antara perilaku manusia dengan system akuntansi (Siegel, G. et all. 1989), istilah
system akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi system
pengendalian, system penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi
seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta
pelaporan keuangan. Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan
penggunaan system akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti
bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat
pengendalian akuntansi dan desain organisasi.
2. Mempelajari pengaruh system akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti
bagaimana system akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas, pengambilan
keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
3. Metode untuk memprediksi perilaku dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti
bagaimana system akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku.
Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science),teori-teori akuntansi
keperilakuan dikembangkan dari ilmu keperilakuan dikembangkan dari penelitian empiris atas
perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan penelitian dalam pengembangan
ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi
sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen saja, tetapi juga
menyagkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), system informasi
akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan. Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi
social ini adalah bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku
dari akuntansi untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih
substansial.
Menurut Robbins (2003), tiga hal yang menjadi kontribusi utama dari ilmu
keperilakuan yaitu:
1. Sosiologi, mempelajari sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-
peran mereka, jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan
manusia-manusia sesamanya. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan
sumbangan mereka yang terbesar kepada perilaku organisasi melalui studi mereka
terhadap perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang formal dan
rumit. Beberapa bidang dalam perilaku organisasi yang menerima masukan yang
berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya
organisasi, teknologi organisasi, birokrasi, komunikasi, kekuasaan dan konflik.
2. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan
dan kadang mengubah perilaku manusia dan lebih memfokuskan perhatian mereka
pada individu, Para psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku
individual. Mereka yang telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan
tentang perilaku organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian,
psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi.
3. Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-
konsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada
perilaku kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-
orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya
dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu
para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang
pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam
kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan
kelompok.
Gambaran mengenai aspek sosiologi,psikologi dan psikologi sosial yang berkaitan
dengan perilaku akuntansi diantaranya :

1. Perilaku akuntansi yang berkaitan dengan aspek sosiologi yaitu: .


a. Perencanaan laba dan anggaran dalam organisasi. Penyusunan anggaran adalah
suatu tugas yang berifat teknis. Aspek keperilakauan dan pengaggaran mengacu
pada perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan
perilaku manusia yang didorong ketika manuasi mencoba untuk hidup dengan
anggaran. Anggaran menetapkan batasan terhadap apa yang dibeli dan berapa
banyak yang dapat dibelanjakan. Anggaran membatasi tindakan manager, dan
merupakan alasan mengapa kinerja manager dipantau secara kontinu dan
standar terhadap mana hasil kinerja yang dibandingkan
b. Pengelolaan Keuangan di Rumah (Lingkup Keluarga). Beberapa hal yang
menjadi poin penting dalam untuk membangun sebuah keluarga yang memiliki
kondisi keuangan yang sehat. Misalnya menghitung keuangan dengan mencatat,
biasanya kita yang dalam keseharian keluarga kita dalam penggunaan dana
lebih senang membuat perhitungan keuangan dengan matematika akal. Dalam
artian kita hanya memikirkan keuangan keluarga kita tanpa pernah berfikir
untuk mencatat apa saja yang kita keluarkan dan atau dapatkan. Disinilah
pentingnya seorang bagian keuangan keluarga (Ibu) memiliki catatan tentang
proses dana yang ada dalam rumah tangga. Karena dengan catatan kecil, maka
dalam bulan-bulan berikutnya para ibu sudah bisa mengetahui kebutuhan
keuangan keluarga yang di perlukan. Cara pertama yang paling gampang adalah
dengan membuat sebuah buku jurnal keuangan keluarga berupa catatan kecil,
atau bisa juga langsung membeli pada toko buku yang menjual buku Kas.
Dengan buku tersebut, maka anda akan bisa mencari tau apa saja kebocoran
dana keluarga bulan lalu dan memprediksi biaya yang akan muncul di bulan
berikutnya. Mulailah membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan,sebaiknya
dalam setiap penggunaan dana di butuhkan extra hati-hati apalagi bagi anda
yang memiliki keuangan terbatas, satu hal yang biasanya membuat orang
terjerumus adalah kurang mampunya kita membedakan antara kebutuhan dan
keinginan. Contonya saja bahwa kita sudah punya HP bagus tapi melihat HP
terbaru lalu berkeinginan membeli lagi karena ada nomor kita yang nganggur.
Padahal hal ini hanya bersifat keinginan yang menyebabkan biaya telepon/pulsa
naik dan Tekor saat pembelian HP Baru tesebut. Dan berfikir untuk mencari
tambahan penghasilan, jika anda memuliki cukup banyak waktu baik bagi si
ayah atau si ibu, dan memiliki keterbatasan keuangan sebaiknya mencoba
mencari alternatif penghasilan yang bisa menambah keuangan keluarga.
Misalnya anda seorang PNS yang pulang Jam 2 siang masih ada beberapa jam
mencari kesempatan pekerjaan lain yang bisa menghasilkan untuk sekedar
mencari pembeli lauk. Atau para ibu yang sudah selesai bekerja di rumah lalu
bosan, mencoba buka toko kecil yang melayani kebutuhan harian tetangga.
2. Perilaku akuntansi yang berkaitan dengan aspek psikologi yaitu:
a. Sistem akuntansi sangat berpengaruh terhadap psikologi manusia seperti
mempengaruhi produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan
kerja sama dan motivasi. Motivasi timbul dari aspek psikologis seseorang, dan
motivasi merupakan konsep yang penting untuk perilaku akuntansi Manajer
dan akuntan harus memotivasi orang-orang ke tingkat performa yang
diharapkan, hal ini agar sasaran organisasi dapat dicapai.
3. Perilaku akuntansi yang berkaitan dengan aspek psikologi sosial yaitu:
a. Para manajer dan perilaku akuntansi harus mengembangkan persepsi yang
akurat bagi seseorang yang mereka anggap ideal. Perbedaannya bahwa mereka
merasa antara kunci dari sekelompok orang dapat memberikan sejumlah
kesuksesan atau ketidaksuksesan operasi. Sebagai contoh, sebuah rencana
manajer harus mengembangkan persepsi masing-masing pembimbing,
pelanggan utama, kesatuan pekerja, penjualan yang representatif, dan manajer-
manajer lainnya. Rencana manajer harus mampu mengoreksi kekuatan maupun
kelemahan dari setiap pembimbing dalam lingkungan tersebut.
Perilaku para akuntan perlu mengetahui tentang persepsi karena persepsi
tersebut mem bentuk seseorang untuk berkembang ke dalam ide dan sikapnya
mempengaruhi prilaku.. Jika dapat mengembangkan potensi karyawan bagi
perusahaan dengan promosi dan kompensasi yang adil, bahwa seseorang yang
bergabung dalam perusahaan dan menjadi pekerja yang memuaskan. Jika aturan
yang diberikan tidak adil, maka calon karyawan yang bergabung bersama
perusahaan lainnya atau lebih sedikit dari total pekerja yang produktif.
SUMBER

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, "Akuntansi Keperilakuan," Salemba Empat.

https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_sosial
https://kamarfiksi.wordpress.com/2015/05/24/akuntansi-keperilakuan/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/teori-Thorndike-dalam-belajar.htlm
http://www.kompasiana.com/zufarharditya/penerapan-akuntansi-pada-diri-sendiri-dalam-
kegiatan-sehari-hari_54f90e42a33311e9018b459e
https://www.scribd.com/doc/90737342/Konsep-Keperilakuan-Dari-Psikologi-Dan-Psikologi-
Sosial

You might also like