Professional Documents
Culture Documents
Dokter Pembimbing :
dr. Setyowati Raharjo, Sp. KJ
Diajukan Oleh :
Maharani Eka Saputri S. Ked
J510170080
I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : Tn. S
B. Usia : 41 tahun
C. Jenis Kelamin : Laki-laki
D. Alamat : Boyolali
E. Suku : Jawa
F. Agama : Islam
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan Terahir : SD
I. Pekerjaan : Karyawan Toko Bangunan
J. Tanggal Masuk RS : Tanggal 14 April 2017
K. Tanggal Pemeriksaan : Tanggal 27 Mei 2017
A. Keluhan Utama :
Pasien mengamuk dijalan hingga memecahkan kaca mobil dan
mengejar-ngejar wanita.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 27 Mei 2017. Pasien
seorang laki-laki berusia 41 tahun mengaku bernama Tn. S tampak
sesuai dengan usia dan perawatan diri cukup. Pasien mengatakan
dibawa ke RSJD Surakarta oleh polisi dan adik karena mengamuk
dijalan. Pasien mengaku sudah 13 kali masuk RSJD Surakarta. Pasien
juga mengatakan bahwa ketika pasien ngamuk itu karena mendengar
ada bisikan tetapi pasien lupa isi bisikannya. Pasien bercerita bahwa
bisikan tersebut sering ada, dan sudah ada sejak pasien usia 11 tahun.
Pasien juga merasa bahwa pasien sering tertawa sendiri tetapi pasien
tidak tahu apa penyebab dia tertawa. Pasien juga sering mengamuk
apabila ada yang mengejeknya. Pasien mengatakan bahwa pasien
sering mengamuk karena takut disakitin oleh tetangga dan adik
ponakannya karena pasien sudah merasa bahwa dari dulu sudah
disakitin oleh tetangga dan adik ponakannya tersebut.
Pasien merasa bahwa hidupnya seperti merantau, hanya makan
seadanya. Pasien mengatakan bahwa sudah menikah pada tahun 2015
tetapi belum mempunyai anak karena istrinya keguguran, pasien
bercerita apabila dokter bilang kalau istrinya terkena mioma. Pasien
tinggal dirumah bersama ibu dan istrinya tetapi ibunya sudah meninggal
3 tahun yang lalu. Pasien bercerita bahwa alm.ibunya cacat (bisu dan
tuli) dan dulu ibunya dihamili orang. Pasien mengatakan bahwa pasien
tidak suka minum obat dan pasien sering mengurangi konsumsi obat
apabila dirumah. Pasien merasa bahwa apabila dia minum obat maka
dia jadi tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Bahkan dia merasa tidak
bisa tidur dan tidak bisa berjalan apabila dia minum obat.
Pasien merasa bahwa dirinya stress dan sakit jiwa, tapi pasien
sangat yakin apabila stress dan sakit jiwanya itu dikarenakan seluruh
badannya pegel dan linu-linu dan apabila badannya dipijit dan sembuh
atau pegel dan linu-linunya hilang atau berkurang maka stress dan sakit
jiwanya pun hilang. Pasien juga sangat yakin bahwa pegel dan linu-
linunya hanya akan sembuh dengan jamu, bukan dengan obat dari
rumah sakit. Pasien merasa bahwa pasien mempunyai kelebihan bisa
mijit yang apabila orang tersebut sudah dipijit oleh pasien maka orang
tersebut dapat sembuh dari stress dan sakit jiwanya dan pasien mengaku
sudah sering mijit orang lain, bahkan sering juga mijit teman-temannya
dibangsal Abimanyu.
Pasien merasa mendengar bahwa ada yang sering membicarakan
pasien, tetapi apabila pasien mendekati suara tersebut maka suaranya
menghilang. Pasien mengatakan bahwa dulu pikirannya disiarkan di
radio sehingga semua orang mengetahui isi pikirannya. Pasien merasa
bahwa dulu pikirannya disisipi oleh orang lain. Pasien tetap yakin
bahwa dia sakit jiwa dan stess hanya karena seluruh badannya yang
pegel dan linu-linu karena kecapekan.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan tetangga pasien yang bernama
Tn. JH usia 42 tahun. Tn. JH mengatakan bahwa pasien sudah sering
kumat-kumatan seperti ini dan pasien tidak teratur minum obat dan
tidak pernah kontrol. Sebelum dibawa ke RSJD Surakarta pasien sering
sekali kumat dengan mengamuk dan mengejra-ngejar wanita, dan bila
pasien sudah mengamuk maka tetangga-tetangga pun sudah tidak
sanggup untuk menghentikan apa yang sedang dilakukan pasien. Pasien
dibawa ke RSJD Surakarta oleh polisi karena pasien mengamuk dijalan
hingga memecahkan kaca mobil dan pasien sering mengejar-ngejar
wanita yang ditemuinya dijalan. Tn. JH mengatakan bahwa pasien
sudah sering sekali keluar masuk RSJD Surakarta. Tetangga pasien juga
mengatakan bahwa pasien sering tertekan karena sikap istrinya
dirumah, istrinya sering menuntut pasien untuk hidup enak, kaya raya,
dll tetapi istrinya juga tidak memperbolehkan pasien kerja. Tetangga
pasien mengatakan bahwa istri pasien ini juga kurang lebih hampir
sama perilakunya dengan pasien, karena istri pasien juga tidak seperti
orang normal, tetangga banyak yang melihat bahwa istri pasien juga
seperti orang stres.
Dulu pasien pernah bekerja ditempat Tn. JH dan Tn. JH bercerita
bahwa pasien pernah kumat dan ngamuk-ngamuk saat bekerja ditempat
Tn. JH dan pasien dibawa ke RSJD Surakarta, dan semenjak kejadian
itu maka pasien sudah tidak dapat bekerja dan sudah tidak
diperbolehkan lagi untuk bekerja di tempat Tn. JH dan sampai sekarang
pasien hanya menjadi pengangguran sedangkan istrinya banyak
menuntut pasien karena istrinya ingin hidup enak tetapi pasien tidak
boleh kerja oleh istrinya. Tn. JH juga mengatakan bahwa dulu awal
mulanya pasien sakit seperti ini adalah karena dulu pasien pernah
bekerja di Purwodadi dan pasien dekat dengan mandornya dan mereka
sudah akan menikah tetapi tiba-tiba pasien membatalkan sendiri tanpa
alasan yang jelas dan tanpa sepengetahuan keluarganya, kemudian
pasien menikah dengan perempuan yang sekarang menjadi istrinya.
Pasien dirumah hanya tinggal berdua dengan istrinya karena
kedua orang tua pasien sudah meninggal. Pasien terakhir bekerja pada
tahun 2016 setelah lebaran dan sampai saat ini pasien tidak bekerja dan
pasien dengan istrinya makan sehari-hari hanya minta ke tetangga atau
diberi oleh saudaranya, tetapi rumah saudara jauh pasien.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatri :
Pasien sudah berulang kali keluar masuk rumah sakit. Pasien
sudah msuk ke RSJD sebanyak 13 kali.
2. Gangguan Medis
a) Riwayat Trauma Kepala : Disangkal
b) Riwayat Hipertensi : Disangkal
c) Riwayat DM : Disangkal
d) Riwayat Asma : Disangkal
e) Riwayat Alergi : Disangkal
3. Riwayat Penggunaan Obat
a) Riwayat Merokok : Diakui
b) Riwayat Konsumsi Alkohol : Disangkal
c) Riwayat Konsumsi Narkoba : Disangkal
Keterangan :
X. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka
1. Risperidone 2 x 2 mg
2. Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
3. Chlorpromazine 1 x 100 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
XI. PROGNOSIS
A. Prognosis Baik
Kriteria Check list
Onset lambat X
Faktor pencetus jelas X
Onset akut V
Riwayat social seksual, pekerjaan
V
premorbid baik
Gangguan mood V
Mempunyai pasangan V
Riwayat keluarga gangguan mood X
Sistem pendukung yang baik V
Gejala positif V
B. Prognosis Buruk
Kriteria Check list
Onset muda V
Faktor pencetus tidak jelas V
Onset tidak jelas X
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan X
premorbid jelek
Perilaku menarik diri, autism X
Tidak menikah, cerai, duda atau janda X
Riwayat keluarga skizofrenia X
Sistem pendukung yang buruk X
Gejala negative X
Tanda dan gejala neurologis X
Tidak ada remisi selama 3 bulan V
Banyak relaps V
Riwayat trauma perinatal X
Riwayat penyerangan X
Qua ad vitam : bonam
Qua ad sanam : dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : dubia ad bonam