Professional Documents
Culture Documents
ACARA 1
LogoUnib.png
Disusun Oleh :
NPM : E1J012014
FakultasPertanian
Universitas Bengkulu
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pekerjaan mikrobiologi banyak menggunakan alat-alat gelas, terutama cawan petri, tabung
reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas erlenmeyer, dan lain-lain. Kebersihan alat-alat
gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari
kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketepatan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat
diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas debu dan lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan
keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan
dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan
menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari
segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker
permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian
yang dibersihkan.
Alat-alat gelas yang berisi medium kultur, isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian
direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa-sisa mikroba, kemudian baru
dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan
sabun sebaiknya direndam lagi di dalam larutan Na3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas
dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam, yang akhirnya dibilas
dengan aquades dan ditiriskan pada rak.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang tersebut di atas, dalam pekerjaan
mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan peralatan optik yang tidak kalah
penting dengan peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung
koloni, inkubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alatyang berada di
laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratoriummikrobiologi hampir sama dengan
peralatan-peralatan yang umumnya digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas
antara lain : tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelaspiala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spirtus, kaki tigadengan kawat
asbes, dan rak tabung reaksi.Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi
masihada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose(inokulum),
jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yangkostan, spektrofotometer untuk mengukur
kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk
mengaduk, dantabung durham untuk penelitian fermentasi.(Anonym, 2012).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami carakerja dan
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindarikecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).
BAB III
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Cawan petri
3. Gelas piala
4. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Pipet ukur
9. Pipet mikro
12. Haemocytometer
13. Mikrometer
15. Corong
17. Desikator
18. Otoklaf
19. Oven
23. Sentrifus
24. Mikroskop
3.2 Prosedur Kerja
a. Gambar skematis peralatan gelas yang tersedia kemudian beri keterangan tentang bagian-
bagiannya, kegunaan alat gelas yang bersangkutan, dan bagaimana cara merawatnya.
b. Alat gelas yang berisi medium kultur,isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian
direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa mikroba.
c. Setelah dingin, alat gelas dicuci dengan air sabun pada permukaan dalam dan luarnya.
e. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan air sabun direndam di dalam larutan Na3PO4 1%
selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama
24 jam.
f. Setelah 24 jam, gelas-gelas dicuci dengan air bersih, kemudian dibilas dengan aquades dan
ditiriskan pada rak.
g. Semua alat yang terbuat dari gelas dapat disterilkan menggunakan otoklaf pada suhu 121C
dan tekanan atm selama 15-30 menit.
2. Prosedur Kerja
BAB IV
Tabel pengamatan.
no
Nama alat
Gambar alat
Kegunaan
Mikroskop cahaya
Mikroskop stereo
Autpklaf elektrik
Inkubator
Stirrer / Hotplate
6
Colony counter
Mikropipet
Cawan petri
10
Pipet ukur
11
Pipet tetes
12
Tabung reaksi
Untuk uji-uji biokimiawidan untuk menumbuhkanmikroba.
13
Labu erlenmeyer
Untuk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu ini juga dapat digunakan untuk meracik
danmenghomogenkan bahan-bahan, komposisi media,menampung aquadest,kultivasi mikroba
dalamkultur cair dan lain-lain.
14
15
Bunchen Burner(pembakarspirtus)
16
Gelas ukur
Untuk mengukur volumesuatu cairan, hamipir samadengan labu erlenmeyermemiliki skala volume.
17
Batang L
18
Jarum inokulum(ose)
Untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/ ditumbuhkanke media baru.
19
Pinset
20
Rubber Bulb(filler
21
pH meteruniversal
22
Beaker Glass
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda, meskipun
ada juga fungsidan penggunaannya hampir sama.Alat-alat ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat
yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun
bahan-bahan dari semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai alat-alat
yang ada di laboratorium.
1) Mikroskop Cahaya.
1. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahayamelalui cermin, lalu
diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik,
dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata
dandiperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkanmelalui cermin, maka
akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat.Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x,
10x, 40x, dan 100x) sertapembesaran okuler (10x).
2. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganismeyang tak dapat terlihat
oleh mata telanjang.
2. Revolver (pemutar lensa objektif) : untuk memutar lensa objektif sehingga mengubah
pembesaran.
9. Cincin pengatur diopter : untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri(pada mikroskop
binokuler).
10. Pengatur jarak interpupillar : untuk mengatur kejelasan bayangan pada lensaokuler.
11. Penjepis spesimen : untuk menjepit spesimen yang diamati agar tidak bergeser.
12. Sumber cahaya : untuk sumber cahaya yang dipantulkan oleh cermin. (pada mikroskop cahaya
biasa).
13. Sekrup pengatur vertikal : untuk menaikan atau menurunkan kaca objek.
14. Sekrup pengatur horizontal : untuk menggeser ke kanan / ke kiri kaca objek.
15. Sekrup fokus kasar (makrometer) : menaikan dan menurunkan meja preparat secara kasar dan
cepat.
16. Sekrup fokus halus (mikrometer) : menaik turunkan meja objek secara halusdan lembut.
3. Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitasketerangan cahaya.
5. Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepitspesimen. Jika meja
benda belum turun maka turunkan dengan sekrupkasar (Makrometer).
6. Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dandiperkirakan memiliki gambar
yang jelas) dengan memutar sekrupvertikal dan horozontal (penggeser).
7. Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40xlalu putar sekrup kasar
(Makrometer) sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari fokus.
8. Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakansekrup halus (Mikrometer)
untuk mendapatkan bayangan yang lebihbersih dan jelas.
2) Mikroskop Stereoa.
1. Lensa okuler
6. Penjepit preparat
7. Prosedur Operasi
c. Cara Kerja
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup pengaturpembesaran ke
pembesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.
3) Autoklaf
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panasbertekanan untuk membunuh
dan menghilangkan kotoran dan mikroba yangterdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan
dalam praktikum ataupercobaan.
b. Fungsimensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan pada percobaan atauprkatikum
Mikrobiologi untuk menghindari kontaminasi.
c. Bagian-bagian autoklaf .
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombolon-off
6. Termometer
8. Aquadest
9. Sekrup pengaman
d. Cara penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf.Jika air kurang dari
batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan airsampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi (airpenyulingan/aquadest), untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkanbotol bertutup
ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak adauap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkanterlebih dahulu.
6. Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalamkompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-kleppengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
4) Inkubator
a. Prinsi kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakanmurni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapatdiatur siatas suhu tertentu.
b. Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikrobapada suhu tertentu
yang terkontrol.
5) Stirrer
a. Prinsip kerjanya menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan
ataularutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini jugaterdapat plat yang
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proseshomogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang
magnet, Hot platedanmagnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghomogenkan larutan atau cairandengan
pengadukan.
6) Colony Counter
a. Prinsipkerja alat ini yaitu setelah di on kan, kita menyimpan cawanpetri berisikan bakteri
atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengaturalat penghitung pada posisi (000) dan mulailah
menghitung denganmenggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung jumlah koloni dari bakteri.
a. Prinsip KerjaPrinsip kerja dari alat ini yaitu membunuh dan menghilangkan bakteriyang
terbawa atau terapung diudara pada suatu ruangan untuk menciptakansuasana ruangan yang steril.
b. FungsiAlat ini berfungsi untuk mensterilkan suatu ruangan yang akandigunakan untuk
percobaan Mikrobiologi agar tidak ada kontaminasi bakteriyang terdapat diudara.
6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau desinfektan yangcocok dan biarkan
menguap.
7. Masukan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh karenamemperbesar
resiko kontaminan.
8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupasehingga efektif dalam
bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
9. Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapigunakan yang
berbahan bakar gas.
10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu olehaktivitas kerja.
11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluardari BSC.
12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% / desinfektan danbiarkan menguap lalu
tangan dibasuh dengan desinfektan.
a. Fungsi alat ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutan ataucairan dalam
volume yang cukup kecil.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama/ first stop, jangan ditekanlebih kedalam
lagi.
6. Pindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang diinginkan (Cawan Petriatau Kaca Objek
misalnya).
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/ second stopatau tekansemaksimal mungkin
maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip.
8. Jika ingin melepas Tip putarThumb Knobsearah jarum jam dan tekanmaka Tip akan
terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alattambahan yang berfungsi mendorong
Tip keluar.
a. Prinsip Kerjacawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagaiwadah dan
yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitumedium dapat dituangkan ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atassebagai penutup.
b. FungsiFungsi dari cawan petri ini yaitu sebagai tempat pertumbuhan mikrobasecara
kuantitatif dan sebagai temapt pengujian sample.
a. Prinsip kerja pipet ukur dapat digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya.Pada
pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan atau
cairan yang akan di ambil.
b. Fungsi dari pipet ukur adalah untuk memindahkan atau mengambilcairan atau larutan
yang volumenya dapat diketahui (melalui skala yangterdapat pada pipet ini).
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet
ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan diambil dan
melepaskan tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja
volume padapipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada pipet ini).
b. Fungsidari pipet ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutanatau cairan dengan
volume yang tak diketahui.
12) Tabung Reaksi
a. Prinsip kerjanyayaitu pada waktu memanaskan media yang adadidalam tabung reaksi,
tabung reaksi harus berada dalam keadaan miringdiatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-
kali menghadap pada diri kitaatau orang lain. Tabug reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus
ditutupdengan kapas atau alumunium foil.
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau
menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memilikibagian yang lebar di bawah dan bagian yang
agak sempit (menyempit) padabagian atasnya.
b. Fungsi untuk menampung larutan, bahan, atau cairan. Labu Erlenmeyer dapatdigunakan
juga untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisimedia, menampung aquadest,
kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimiasecara langsung
dengan berhati-hati.
b. Fungsi dari Gelas Ukur adalah untuk mengukur volume suatu cairan,seperti labu
erlenmeyer, memiliki beberapa pilihan berdasarkan skalavolumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebutditentukan berdasarkan menuskus cekung larutan.
15) Batang L
a. Prinsip Kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan
permukaan cairan.
a. Prinsipnya adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan yang
berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk serbuk.Alat ini terdiri dari Lumpang dan Alu
(kalo dalam keseharian, prinsipnyasama dengan ulekan).
b. Fungsi alat ini adalah untuk menumbuk atau menghancurkan bahanyang akan digunakan
agar halus.
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan kedalamBeaker glass ini.
b. Fungsi dari Beaker glass ini banyak. Didalam mikrobiologi alat inidapat digunakan untuk
preparasi media, menampung aquadest dan lain-lain.
b. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapatmembuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkankontaminan ikut terbakar dalam pola
aliran udara tersebut. Juga alat ini dapatdigunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya.
a. Prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi denganmedium yang terdapat
pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium
yang mengandung mikroba
b. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.
a. Prinsip kerjanya ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahuludisterilkan dengan
membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampaiberpijar, kemudian biarkan ujung jarum ini
dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan dipindahkan
atau ditanam.Jarum ini memiliki 2 jenis ujung, ada yang lurus dan ada juga yang ujungnyaberbentuk
lingkaran.
21) Pinset
a. Prinsip KerjaPrinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di
uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-nya.
b. FungsiUntuk mengukur tingkatan pH pada suatu larutan atau benda yangsedang diujikan.
a. Prinsip kerjanya adalah dengan menempelkan atau memasang alat inipada pangkal pipet
ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian bundar padaalat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran
yang masing-masing saluran memilikikatup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udaradari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup yang juka ditekanmaka
cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian bersimbol E(exhaust ) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyedot larutan pada pipet ukur(seebagai alat sedot
pada pipet ukur).
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwapada
setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing-masing,
sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.
2. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alatlaboratorium dapat kita gunakan waktu yang
relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan selalu
mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
5.2. Saran
1. Praktikan diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada
laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum, dan
praktikum dapat berjalan dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA