You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA 1

PENGENALAN ALAT-ALAT KERJA LABORATORIUM

LogoUnib.png

Disusun Oleh :

Nama : Putri Mian Hairani

NPM : E1J012014

Judul Acara : Pengenalan Alat Kerja Lab

Hari & tgl Praktikum : Selasa, 19 Maret 2013 (14.00-16.00 WIB)

Dosen P. : Dr. Ir. Hendri Bustamam M.sc


Co-ass : Agung Matsetio

Laboratorium Ilmu Hama PenyakitTanaman

FakultasPertanian

Universitas Bengkulu

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Pekerjaan mikrobiologi banyak menggunakan alat-alat gelas, terutama cawan petri, tabung
reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas erlenmeyer, dan lain-lain. Kebersihan alat-alat
gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari
kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketepatan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat
diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas debu dan lemak.

Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan
keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan
dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan
menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari
segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker
permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian
yang dibersihkan.

Alat-alat gelas yang berisi medium kultur, isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian
direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa-sisa mikroba, kemudian baru
dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan
sabun sebaiknya direndam lagi di dalam larutan Na3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas
dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam, yang akhirnya dibilas
dengan aquades dan ditiriskan pada rak.

Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang tersebut di atas, dalam pekerjaan
mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan peralatan optik yang tidak kalah
penting dengan peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung
koloni, inkubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Membedakan nama-nama peralatan gelas yang sering digunakan dalam kerja laboratorium

Mampu menggunakan dan memelihara peralatan sesuai denga prosedur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alatyang berada di
laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratoriummikrobiologi hampir sama dengan
peralatan-peralatan yang umumnya digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas
antara lain : tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelaspiala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spirtus, kaki tigadengan kawat
asbes, dan rak tabung reaksi.Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi
masihada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose(inokulum),
jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yangkostan, spektrofotometer untuk mengukur
kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk
mengaduk, dantabung durham untuk penelitian fermentasi.(Anonym, 2012).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami carakerja dan
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindarikecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,


memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas.
Meskipun peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk
suatu percobaankadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau
membuatperalatan khusus sesuai dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000).

Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihatmikroorganisme.


Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. (Anonym, 2012)Autoklaf adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yangakan digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2
atm. Lama sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121C. (Anonym, 2012).
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhuyang terkontrol.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.Colony counter berguna untuk
mempermudah perhitungan koloni yang tumbuhsetelah diinkubasi di dalam cawan, karena adanya
kaca pembesar. Selain itu alatini juga dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna
untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawanpetri dapat
ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset.Mikropiper adalah alat untuk memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam
mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustablevolume
pippete) antara 1 l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia
satu pilihan volume ( fixed volume pippete) misalnyamikropipet 5 l. Dalam penggunaannya
mikropipet memerlukan tip. Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme.
Mediumdapat dituang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagaipenutup.
Cawan perti tersedia dalam berbagai macam ukuran,diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm,
dapat menampung media sebanyak 15-20ml, sedangcawan yang berdiameter 9 cm, kira-kira cikup
diisi media sebanyak 10 ml.Pipet ukur meruapakan alat yang digunakan untuk memindahkan
larutandengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipetukur,
diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara penggunaannyaadalah cairan disedot
dengan bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan.Kebersihan alat-alat yang digunakan dan
adanya ketelitian praktikan dalammelakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan.
Penggunaan alat-alatdalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat
yangtidak steril dapat menyebabkan kegagalan pda praktikum yang dilakukan.(Sudarmadji, 2005).

BAB III

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan dan Alat

Bahan : 100 g detergen, 1 L HCl 1%, 1 L Na3PO4 1%, air bersih 10 l,


200 mL alcohol 70%.

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Cawan petri

3. Gelas piala

4. Erlenmeyer

5. Botol ukur alas datar

6. Gelas ukur

7. Pipet tetes

8. Pipet ukur

9. Pipet mikro

10. Gelas objek

11. Gelas penutup

12. Haemocytometer

13. Mikrometer

14. Batang pengaduk

15. Corong

16. Gelas ekstraktor

17. Desikator

18. Otoklaf

19. Oven

20. Timbangan analitik

21. Laminar flow

22. Coloni counter

23. Sentrifus

24. Mikroskop
3.2 Prosedur Kerja

a. Gambar skematis peralatan gelas yang tersedia kemudian beri keterangan tentang bagian-
bagiannya, kegunaan alat gelas yang bersangkutan, dan bagaimana cara merawatnya.

b. Alat gelas yang berisi medium kultur,isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian
direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa mikroba.

c. Setelah dingin, alat gelas dicuci dengan air sabun pada permukaan dalam dan luarnya.

d. Membilas dengan air bersih dan mengalir.

e. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan air sabun direndam di dalam larutan Na3PO4 1%
selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama
24 jam.

f. Setelah 24 jam, gelas-gelas dicuci dengan air bersih, kemudian dibilas dengan aquades dan
ditiriskan pada rak.

g. Semua alat yang terbuat dari gelas dapat disterilkan menggunakan otoklaf pada suhu 121C
dan tekanan atm selama 15-30 menit.

Pada Alat Mekanik

1. Alat : Otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, incubator, oven, timbangan analitik,

kotak isolasi (laminar air flow).

2. Prosedur Kerja

a. Membuat gambar skematis alat-alat yang ada.

b. Perhatikan setiap bagian alat dan kegunaannya dalam pengoperasian.

c. Mencoba mengoperasikan peralatan sesuai dengan intruksi pembibimbing.

d. Mencatat cara-cara pemeliharaan alat-alat yang bersangkutan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

Tabel pengamatan.
no

Nama alat

Gambar alat

Kegunaan

Mikroskop cahaya

Untuk melihat benda-bendayang sangat kecil sepertimikroorganisme, sel, danbenda-benda lain


yangbersifat mikroskopis.Bayangan benda padamikroskop ini bersifat 2dimensi.

Mikroskop stereo

Untuk melihat objek yangmembutuhkan pembesarantidak terlalu besar.Bayangan benda


yangdiamati dengan mikroskopini terlihat 3 dimensi.

Autpklaf elektrik

Untuk mensterilkanberbagai macam alat danbahan yang digunakandalam mikrobiologimenggunakan


uap air panasbertekanan.

Inkubator

Untuk menginkubasi ataumemeram mikroba padasuhu yang terkontrol

Stirrer / Hotplate

Untuk menghomogenkansuatu larutan denganpengadukan

6
Colony counter

Untuk mempermudahperhitungan koloni yangtumbuh setelah diinkubasi didalam cawan karena


adanyakaca pembesar.

Biological safetycabinet (BSC)

Untuk bekerja secara aseptispada suatu ruangan.

Mikropipet

Untuk memindahkan cairanyang bervolume cukupkecil.

Cawan petri

Untuk membiakan(kultivasi) mikroorganismepada medium yangdituangkan diatas cawan ini.

10

Pipet ukur

Untuk memindahkan ataumengambil larutan denganvolume yang diketahui.

11

Pipet tetes

Untuk memindahkan ataumengambil larutan denganvolume yang tidak diketahui.

12

Tabung reaksi
Untuk uji-uji biokimiawidan untuk menumbuhkanmikroba.

13

Labu erlenmeyer

Untuk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu ini juga dapat digunakan untuk meracik
danmenghomogenkan bahan-bahan, komposisi media,menampung aquadest,kultivasi mikroba
dalamkultur cair dan lain-lain.

14

Mortar & Pestle

Untuk menumbuk ataumenghancurkan matericuplikan, misalnya daging,roti atau tanah


sebelumdiproses lanjut.

15

Bunchen Burner(pembakarspirtus)

Untuk menciptakan kondisiyang steril denganmembakar kontaminan yangberada pada udara.

16

Gelas ukur

Untuk mengukur volumesuatu cairan, hamipir samadengan labu erlenmeyermemiliki skala volume.

17

Batang L

Untuk menyebarkan cairandipermukaan agar supayabakteri yang tersuspensidalam cairan


tersebutmerata.

18

Jarum inokulum(ose)
Untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/ ditumbuhkanke media baru.

19

Pinset

Untuk mengambil bendadengan menjepit. Misalnyamemindahkan cakramantibiotik.

20

Rubber Bulb(filler

Untuk menyedot larutanyang dapat dipasangkanpada pangkal pipet ukur.

21

pH meteruniversal

Untuk mengukur/ mengetahui pH suatularutan.

22

Beaker Glass

Untuk preparasi media-media, menampungaquadest dan lain-lain.

4.2. Pembahasan

Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda, meskipun
ada juga fungsidan penggunaannya hampir sama.Alat-alat ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat
yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun
bahan-bahan dari semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai alat-alat
yang ada di laboratorium.

1) Mikroskop Cahaya.

1. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahayamelalui cermin, lalu
diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik,
dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata
dandiperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkanmelalui cermin, maka
akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat.Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x,
10x, 40x, dan 100x) sertapembesaran okuler (10x).

2. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganismeyang tak dapat terlihat
oleh mata telanjang.

3. Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing bagian-bagian mikroskop:

1. Lensa okuler : untuk memperbesar bayangan yang dibentuk.

2. Revolver (pemutar lensa objektif) : untuk memutar lensa objektif sehingga mengubah
pembesaran.

3. Tabung pengamatan (tabung okuler) : untuk mengamati bayangan.

4. Meja objek : tempat meletakan benda / spesimen.

5. Kondensor : untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif.

6. Lensa objektif : memperbesar bayangan specimen.

7. Pengatur kekuatan lampu : untuk memperbesar dan memperkecil itensitascahaya lampu.

8. Tombol on-off : menghidupkan dan mematikan lampu.

9. Cincin pengatur diopter : untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri(pada mikroskop
binokuler).

10. Pengatur jarak interpupillar : untuk mengatur kejelasan bayangan pada lensaokuler.

11. Penjepis spesimen : untuk menjepit spesimen yang diamati agar tidak bergeser.

12. Sumber cahaya : untuk sumber cahaya yang dipantulkan oleh cermin. (pada mikroskop cahaya
biasa).

13. Sekrup pengatur vertikal : untuk menaikan atau menurunkan kaca objek.

14. Sekrup pengatur horizontal : untuk menggeser ke kanan / ke kiri kaca objek.

15. Sekrup fokus kasar (makrometer) : menaikan dan menurunkan meja preparat secara kasar dan
cepat.

16. Sekrup fokus halus (mikrometer) : menaik turunkan meja objek secara halusdan lembut.

17. Sekrup pengencang tabung okuler.

18. Sekrup untuk mengatur konsensor : untuk menaik-turunkan konsensor.

4. Cara Kerja (Prosedur Operasi)


1. Menyalakan Lampua.

2. Tekan tombol on pada tombol on-off .

3. Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitasketerangan cahaya.

4. Menempatkan spesimen pada meja bendaa.

5. Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepitspesimen. Jika meja
benda belum turun maka turunkan dengan sekrupkasar (Makrometer).

6. Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dandiperkirakan memiliki gambar
yang jelas) dengan memutar sekrupvertikal dan horozontal (penggeser).

7. Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40xlalu putar sekrup kasar
(Makrometer) sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari fokus.

8. Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakansekrup halus (Mikrometer)
untuk mendapatkan bayangan yang lebihbersih dan jelas.

2) Mikroskop Stereoa.

a. Fungsi dan keteranganMikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang


membutuhkanpembesaran tidak terlalu besar. Di Laborarotium Mikrobiologi, mikroskop inibiasanya
digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur.

b. Bagian-bagian mikroskop stereo (misalZoom Stereo Microscope,OlimpusSZ3060) yaitu

1. Lensa okuler

2. Cincin pengatur diopter

3. Sekrup pengatur pembesaran

4. Sekrup pengatur focus

5. Pelat tempat spesimen diletakan

6. Penjepit preparat

7. Prosedur Operasi

c. Cara Kerja

1. Letakan spesimen di plat preparat, jepit jika perlu.

2. Atur pembesaran pada pembesaran terkecil dengan memutar sekruppengatur pembesaran


kemudian dicari fokusnya dengan memutar sekruppengatur fokus.

3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup pengaturpembesaran ke
pembesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.
3) Autoklaf

a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panasbertekanan untuk membunuh
dan menghilangkan kotoran dan mikroba yangterdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan
dalam praktikum ataupercobaan.

b. Fungsimensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan pada percobaan atauprkatikum
Mikrobiologi untuk menghindari kontaminasi.

c. Bagian-bagian autoklaf .

1. Tombol pengatur waktu mundur (timer )

2. Katup pengeluaran uap

3. Pengukur tekanan

4. Klep pengaman

5. Tombolon-off

6. Termometer

7. Lempeng sumber panas

8. Aquadest

9. Sekrup pengaman

10. Batas penambahan air

d. Cara penggunaan :

1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf.Jika air kurang dari
batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan airsampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi (airpenyulingan/aquadest), untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkanbotol bertutup
ulir, maka tutup harus dikendorkan.

3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak adauap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkanterlebih dahulu.

4. Nyalakan autoklaf, diaturtimer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121C.


5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemenautoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klap pengamanditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalamkompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-kleppengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

4) Inkubator

a. Prinsi kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakanmurni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapatdiatur siatas suhu tertentu.

b. Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikrobapada suhu tertentu
yang terkontrol.

5) Stirrer

a. Prinsip kerjanya menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan
ataularutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini jugaterdapat plat yang
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proseshomogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang
magnet, Hot platedanmagnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya.

b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghomogenkan larutan atau cairandengan
pengadukan.

6) Colony Counter

a. Prinsipkerja alat ini yaitu setelah di on kan, kita menyimpan cawanpetri berisikan bakteri
atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengaturalat penghitung pada posisi (000) dan mulailah
menghitung denganmenggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.

b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung jumlah koloni dari bakteri.

7) Biological Safety Cabinet (BSC) / Laminar Air Flow(LAF)

a. Prinsip KerjaPrinsip kerja dari alat ini yaitu membunuh dan menghilangkan bakteriyang
terbawa atau terapung diudara pada suatu ruangan untuk menciptakansuasana ruangan yang steril.

b. FungsiAlat ini berfungsi untuk mensterilkan suatu ruangan yang akandigunakan untuk
percobaan Mikrobiologi agar tidak ada kontaminasi bakteriyang terdapat diudara.

c. Cara OperasiCara pengoperasian alat ini, misalnya pada alat PurifierTMBiologicalSafety


d. Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologiadalah.

1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelumdimulai bekerja.

2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.

3. Nyalakan lampu neon dan blower.

4. Biarkan selama 5 menit.

5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal/ alkohol 70%..

6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau desinfektan yangcocok dan biarkan
menguap.

7. Masukan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh karenamemperbesar
resiko kontaminan.

8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupasehingga efektif dalam
bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.

9. Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapigunakan yang
berbahan bakar gas.

10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu olehaktivitas kerja.

11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluardari BSC.

12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% / desinfektan danbiarkan menguap lalu
tangan dibasuh dengan desinfektan.

13. Matikan lampu neon dan blower.

8) Mikropipet dan Tip

a. Fungsi alat ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutan ataucairan dalam
volume yang cukup kecil.

b. Cara Operasi/ Cara Penggunaan alat ini adalah :

1. Sebelum digunakanThumb Knobsebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan


lancarnya mikro pipet

2. Masukkan Tip bersih kedalamNozzle / ujung mikropipet.

3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama/ first stop, jangan ditekanlebih kedalam
lagi.

4. Masukkan Tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm.


5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dariThumbKnobmaka cairan
akan masuk ke dalam Tip.

6. Pindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang diinginkan (Cawan Petriatau Kaca Objek
misalnya).

7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/ second stopatau tekansemaksimal mungkin
maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip.

8. Jika ingin melepas Tip putarThumb Knobsearah jarum jam dan tekanmaka Tip akan
terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alattambahan yang berfungsi mendorong
Tip keluar.

9) Cawan Petri (Petri Dish)

a. Prinsip Kerjacawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagaiwadah dan
yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitumedium dapat dituangkan ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atassebagai penutup.

b. FungsiFungsi dari cawan petri ini yaitu sebagai tempat pertumbuhan mikrobasecara
kuantitatif dan sebagai temapt pengujian sample.

10) Pipet Ukur

a. Prinsip kerja pipet ukur dapat digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya.Pada
pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan atau
cairan yang akan di ambil.

b. Fungsi dari pipet ukur adalah untuk memindahkan atau mengambilcairan atau larutan
yang volumenya dapat diketahui (melalui skala yangterdapat pada pipet ini).

11) Pipet Tetes

a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet
ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan diambil dan
melepaskan tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja
volume padapipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada pipet ini).

b. Fungsidari pipet ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutanatau cairan dengan
volume yang tak diketahui.
12) Tabung Reaksi

a. Prinsip kerjanyayaitu pada waktu memanaskan media yang adadidalam tabung reaksi,
tabung reaksi harus berada dalam keadaan miringdiatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-
kali menghadap pada diri kitaatau orang lain. Tabug reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus
ditutupdengan kapas atau alumunium foil.

b. Fungsinya adalah untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.

13) Labu Erlenmeyer

a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau
menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memilikibagian yang lebar di bawah dan bagian yang
agak sempit (menyempit) padabagian atasnya.

b. Fungsi untuk menampung larutan, bahan, atau cairan. Labu Erlenmeyer dapatdigunakan
juga untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisimedia, menampung aquadest,
kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.

14) Gelas Ukur

a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimiasecara langsung
dengan berhati-hati.

b. Fungsi dari Gelas Ukur adalah untuk mengukur volume suatu cairan,seperti labu
erlenmeyer, memiliki beberapa pilihan berdasarkan skalavolumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebutditentukan berdasarkan menuskus cekung larutan.

15) Batang L

a. Prinsip Kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan
permukaan cairan.

b. Fungsiuntuk menyebarkan cairan dipermukaan agar supaya bakteri yangtersuspensi dalam


cairan tersebut tersebar merata.

16) Mortar dan Pestle

a. Prinsipnya adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan yang
berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk serbuk.Alat ini terdiri dari Lumpang dan Alu
(kalo dalam keseharian, prinsipnyasama dengan ulekan).
b. Fungsi alat ini adalah untuk menumbuk atau menghancurkan bahanyang akan digunakan
agar halus.

17) Beaker Glass

a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan kedalamBeaker glass ini.

b. Fungsi dari Beaker glass ini banyak. Didalam mikrobiologi alat inidapat digunakan untuk
preparasi media, menampung aquadest dan lain-lain.

18) Pembakar Bunsen/ Pembakar Spirtus

a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan membakarbagian sumbu (pada


pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar
bunsen yang berbahan bakar gas). Bunsenini ada yang berbahan bakar gas atau methanol.

b. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapatmembuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkankontaminan ikut terbakar dalam pola
aliran udara tersebut. Juga alat ini dapatdigunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya.

19) Tabung Durham

a. Prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi denganmedium yang terdapat
pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium
yang mengandung mikroba

b. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.

20) Jarum Inokulum (ose)

a. Prinsip kerjanya ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahuludisterilkan dengan
membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampaiberpijar, kemudian biarkan ujung jarum ini
dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan dipindahkan
atau ditanam.Jarum ini memiliki 2 jenis ujung, ada yang lurus dan ada juga yang ujungnyaberbentuk
lingkaran.

b. FungsiUntuk menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob dengan metode


streak,juga digunakan untuk mengambil mikroorganisme untuk diinokulasi/ ditanam pada media.

21) Pinset
a. Prinsip KerjaPrinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.

b. FungsiUntuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkancakram


antibiotik.

22) pH indikator universal

a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di
uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-nya.

b. FungsiUntuk mengukur tingkatan pH pada suatu larutan atau benda yangsedang diujikan.

23) Pipet Filler / Rubber Bulb

a. Prinsip kerjanya adalah dengan menempelkan atau memasang alat inipada pangkal pipet
ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian bundar padaalat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran
yang masing-masing saluran memilikikatup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udaradari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup yang juka ditekanmaka
cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian bersimbol E(exhaust ) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur.

b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyedot larutan pada pipet ukur(seebagai alat sedot
pada pipet ukur).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwapada
setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing-masing,
sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.

2. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alatlaboratorium dapat kita gunakan waktu yang
relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan selalu
mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangatmembantu dan


menghindari kegagalan dalam praktikum mikrobiologi ini.

5.2. Saran

1. Praktikan diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada
laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum, dan
praktikum dapat berjalan dengan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Pengenalan Alat Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga


Imamkhasani. 1998. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarata: Lepdikbud

Sudarmadji. 2000. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud

Purnomo, B. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu

Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca

You might also like