You are on page 1of 6

Pelajaran Berdoa

Tujuan Pelajaran:

1. Anak-anak menyadari pentingnya berdoa.

2. Anak-anak dapat melakukan doa secara terus-menerus tanpa paksaan.

Firman Tuhan: Lukas 11:1-13

Ayat Hafalan: Lukas 11:9

Kata Kunci: Mintalah, Carilah, Ketuklah.

Yel-Yel: Doa? Gaya hidupku.

Pendahuluan: (Sebuah cerita sederhana untuk mencairkan suasana.)

Tok, tok. (Siapa di sana?) Andi. (Andi siapa?) Selamat datang!

Tok, tok. (Siapa di sana?) kano. (Kano siapa?) Kano keluar dan bermain?

Tok, tok. (Siapa di sana?) Boo. (Boo siapa?) Mengapa kamu menangis?

Tok, tok. (Siapa di sana?) Tank. (Tank siapa?) Tank, kamu akan bahagia karena ini adalah akhir
dari "tok", "tok"anku.

Sekarang, saya memiliki tebakan untuk kalian. Apakah kamu tahu bagaimana sebuah tok, tok,
seperti sebuah doa? Jika kamu tidak melakukan tok, tok, tidak akan ada sesuatu yang terjadi. Apa
yang saya maksudkan? Saya akan menjelaskannya.

Cerita firman:
Satu hari, Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang bagaimana berdoa. Dia berkata, "Jika
seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata
kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang
berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk
dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan
mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat
bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau
bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena
sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang
diperlukannya. Oleh karena itu, Aku berkata kepadamu: mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan." (Lukas 11:5-10)

Yesus mencoba untuk membuat murid-murid-Nya mengerti, dan Dia ingin kita juga mengerti,
bahwa ketika kita meminta kepada Bapa, kita menerima. Ketika kita mencari Allah, kita akan
menemukan-Nya. Ketika kita mengetuk, Allah akan membukakan pintu.

Tok, Tok. Siapa di sana? Allah di sini -- dan Dia menjawab doa! Dan, itulah sebabnya, kita harus
berdoa sebagaimana Yesus ajarkan kepada kita.

Epilog:

"Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan
kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap
orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Cerita aplikasi: (Cerita aplikasi ini membantu untuk kelanjutan cerita.)

Nats firman: Lukas 18:1


(Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.)

Pernahkah kamu meminta sesuatu yang sangat kamu inginkan kepada orang tuamu, dan
memaksa mereka secara terus-menerus sampai mereka berkata, "Ya"? Mungkin hal itu adalah
mainan yang sangat bagus, sebuah binatang peliharaan, atau sebuah sepeda baru. Jika hal itu
sungguh-sungguh kamu butuhkan, kamu mungkin akan terus-menerus mengingatkannya.

Suatu ketika, ada seorang anak kecil yang mencari perangkat alat musik yang dapat dimainkan
dalam band sekolah. Anak ini pulang ke rumah dan memberi tahu orang tuanya supaya mereka
membelikan perangkat alat musik itu untuknya, dan dia akan memakainya untuk bermain dalam
band sekolah. Orang tuanya tidak menjawab "ya" ataupun "tidak". Mereka berkata, "Kami akan
memikirkan hal itu."

Setelah beberapa hari, orang tua anak itu tetap tidak mengatakan sesuatu kepadanya. Anak itu
kembali menanyakannya kepada orang tuanya. Orang tua anak itu tetap tidak menjawab "ya"
ataupun "tidak". Mereka berkata, "Kami akan tetap memikirkan hal itu." Suatu hari, dalam
perjalanan pulangnya dari sekolah, anak itu memutuskan untuk berhenti di sebuah toko musik
untuk melihat alat-alat musik. Sementara berjalan ke dalam toko, pikiran pertamanya adalah
matanya tidak akan terlepas dari sebuah keindahan alat-alat musik. Ketika itu, matanya tertuju
pada sebuah trompet yang berkilau dan bukan hanya terlihat baru, melainkan juga sangat bagus
dan terlihat sangat keren dengan sarung kulit buaya palsunya. Itulah hal yang sangat dia inginkan.

Malam itu, ketika mereka makan bersama, anak itu berkata kepada orang tuanya, "Saya pergi ke
toko musik hari ini sesudah pulang sekolah, dan toko itu memiliki trompet yang sangat baik
untuk digunakan. Itu sangat sesuai dengan apa yang kuinginkan dan harganya hanya 900 ribu."
Ayah anak itu berkata kepada istrinya, "Saya lelah, mungkin lebih baik kita pergi melihat
trompet itu dan menghentikan permohonannya itu." Hari berikutnya, anak laki-laki itu pergi ke
toko musik dengan orang tuanya dan mereka membelikan dia trompet itu. Anak itu bergabung
dengan band musik di sekolahnya - dan dia tetap bermain dengan trompetnya itu. Selama
berada di SMA, dia terus bermain dalam bandnya. Ketika lulus dari SMA, dia melanjutkan ke
perguruan tinggi dan mengambil bidang musik. Setelah lulus dari kuliah, ia menjadi seorang
guru musik.

Perbedaan hidup anak itu dimulai ketika orang tuanya memberikan sebuah alat musik untuk
pertama kalinya, supaya tidak pernah diingatkan lagi. Alkitab mengajar kita seperti orang tua
yang ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, dan akan memberikan apa yang diminta
oleh anaknya. Bapa kita yang di surga selalu mendengar dan menjawab permintaan kita.
Terkadang, kita meminta sesuatu kepada Tuhan hanya satu kali dan tidak pernah mengingatkan-
Nya lagi. Mungkin, ketidaksabaran kita ditunjukkan ketika kita meminta sesuatu. Kita ingin
Allah berkata, "Ya," dan kita ingin Dia memberikan sekarang juga! Yesus mengatakan bahwa
kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Mungkin Allah hanya ingin melihat kita
menunjukkan kesungguhan dalam meminta yang kita minta kepada-Nya. Apakah ini berarti
bahwa jika kita tetap meminta sesuatu secara terus-menerus, Allah akan selalu memberikannya
bagi kita? Tidak! Akan tetapi, Ia mencintai kita dan ingin memberikan yang terbaik untuk kita,
dan dia akan menjawab "Ya" jika Dia berkenan.

Permainan:

1. Tujuan: untuk membantu anak mengingat ayat hafalan.

2. Langkah:

o Gunting sebuah kertas menjadi 3 bagian. Setiap bagiannya bertuliskan: mintalah,


carilah, ketuklah.

o Ajak anak-anak untuk mengingat respons pada ketiga kata tersebut, "mintalah"
responsnya (maka akan diberikan), "carilah" responsnya (maka kamu akan
mendapat), dan "ketuklah" responsnya (maka pintu akan dibukakan bagimu).

o Angkat secara acak tulisan-tulisan tersebut dan mintalah respons anak-anak.

Diambil dan disunting dari:


umah Saya Yang Hangat Dan Indah

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Hujan telah turun sejak pagi dan bertambah deras saat Dahlan pulang dari sekolah, seakan-akan
dicurahkan dari langit. Sementara itu, angin bertiup dengan kencang. Dahlan menggigil ketika ia
berjalan menuju rumahnya. Air hujan terasa menampar-nampar mukanya, dan angin seolah-olah
hendak menerbangkan topi dan jas hujannya.

Walaupun setiap langkah membawanya semakin dekat ke rumah, Dahlan merasa ia tidak akan
pernah sampai ke rumahnya, apalagi dalam keadaan hujan deras seperti ini. Selain itu, langit juga
bertambah gelap.

Akhirnya, Dahlan melihat cahaya lampu yang berasal dari jendela rumahnya. Ia dapat melihat
ibunya sedang bekerja di dalamnya. Dahlan berpikir, "Perjalanan pulang kali ini sungguh
mengesankan."

Renungan Singkat Tentang Hal Mengucap Syukur

1. Pernahkah kamu berjalan di tengah hujan deras dan angin kencang seperti Dahlan?
Bagaimanakah rasanya? Bagaimanakah perasaanmu ketika kamu akhirnya melihat
rumahmu?
2. Menurutmu, apakah yang akan dikatakan Dahlan ketika ia masuk ke dalam rumahnya?
Apakah yang akan kamu katakan seandainya kamu adalah Dahlan?

"Bu, saya pulang! Saya pulang!" teriak Dahlan begitu ia sampai di rumahnya.
Sebelumnya, tidak pernah terpikir oleh Dahlan bahwa rumahnya begitu indah dan nyaman.
Tampak ibu tersenyum kepadanya. Seisi rumah penuh dengan aroma masakan. Dan, yang paling
indah dari segala-galanya, bahwa rumah ini adalah rumahnya.

Renungan Singkat Tentang Tuhan Yesus dan Kamu

1. Apakah kamu berterima kasih atas rumahmu? Jika ya, berterimakasihlah kepada orang
tuamu malam ini. Juga, berterimakasihlah kepada Tuhan Yesus. Ia telah menolong orang
tuamu memperoleh rumahmu.
2. Menurut kamu, apakah rasanya juga akan seperti itu saat kita pulang ke surga? Kadang-
kadang, hidup di dunia ini seperti berjalan di tengah hujan deras dan angin kencang,
bukan? Betapa indahnya kelak tinggal bersama Tuhan Yesus!

Bacaan Alkitab: Mazmur 127:1

Kebenaran Alkitab: Tuhan memberkati rumah orang yang benar. (Amsal 3:33)

Doa :

Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas rumah yang indah dan hangat, dan atas keluarga saya yang
tinggal di dalamnya. Amin.

You might also like