You are on page 1of 46

PERHITUNGAN DAYA KAPAL DAN PEMILIHAN MOTOR INDUK

PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL


Data kapal
Type GENERAL CARGO
Principal Dimension
Lpp : 101.42 m Cbwl = 0.710
Lwl : 106.490 m
B : 16.4 m
H : 8.25 m
T : 6.75 m
Cb : 0.74
Vs : 12.5 Knot
Radius : 3600 mile

1 The Calculation of Displacement Volume ()


= Lwl x B x T x Cb
= 8369.795 m

2 The Calculation of Displacement ( )


= 1.025 ton/m
= 1025 kg/m
= Lwl x B x T x Cb x
= 8579.039 ton

3 Wetted Surface Area (S)


Berdasarkan Mumford Formula
(HARVALD 5.5.31, TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL, page 133)
S = 1.025Lpp(CbxB+1.7T)
= 2445.9690 m

4 Nilai Froude dan Reynold Number


Vs = 12.5 knot 1 knot = 0.51444 m/s
= 6.4305 m/s
g = 9.8 m/s = 0.000000849
sehigga
Fn = Vs/(gxLwl)0.5 Rn = (VsxLwl)/
= 0.20 = 806282682.413

5 Mencari Cf
Koefisien Friction Resistance didapat dari persamaan :
Cf = 0.075/(logRn-2) (Harvald page 118)
= 0.0016
Tidak ada koreksi anggota badan kapal yang meliputi daun kemudi, lunas bilga, boss
baling-baling, dan poros baling-baling, karena permukaan basah anggota badan kapal
relatif kecil, sehingga dapat diabaikan.
6 Mencari Cr dari diagram
Cr atau tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer - Harvald
dengan hasilnya adalah sebagai berikut :
Lwl/1/3 = 5.24
prismatic coefisien ()= Cb/
=(0,08*Cb)+0,93 = 0.9888
so ()= 0.7433 finding Cr on the residuary resistance of ship's diagram
Fn= 0.20 finding Cr on the residuary resistance of ship's diagram

dengan interpolasi , maka diperoleh :


a b
Lwl/ 1/3 Cr Interpolasi = (1b + (2a-1a)x(3b-1b))/(3a-1a)
1 5 0.00105 = 0.001026
2 5.24 0.001026 Jadi Cr = 0.001026
3 5.5 0.001

# Koreksi Koefisien Tahanan Sisa Kapal (Cr)

a. Bentuk badan kapal


Tidak ada koreksi karena bentuk badan kapal yang standar

b. Rasio B/T
Karena diagram tahanan tersebut dibuat berdasarkan rasio Lebar-Sarat sama dengan 2,5
maka kapal yang mempunyai lebar-sarat lebih besar atau lebih kecil dari harga tersebut
harus dikoreksi.

Berdasarkan hasil pengujian yang ada untuk saat ini, rumus koreksi adalah : (HARVALD
5.5.17, TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL, hal 119)

B/T = 2.4296296296
Rumus koreksi :
10CR=10CR(B/T=2.65) + 0.16 ( B/T - 2.5 )
Cr = 0.001014

c. Penyimpangan LCB :
LCB pada Lines plan = e%*Lwl e% = 2.09%
dmana LWL = 106.490

Determinasi LCB standar (%) berdasarkan grafik LCB standar,


"TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL" page 130, fig. 5.5.15
Standard LCB = 1.20% Fn = 0.20
Karena posisi LCB berada di depan LCB standar, maka perlu koreksi
LCB = LCB - LCB standard (LCB in %)
= 0.89% = (10Cr/LCB)
10Cr = 10Cr(standard)+(10Cr/LCB)|LCB| = 0.04
Cr = 0.00138

d. Badan Kapal
Badan kapal yang harus dikoreksi adalah :
# Propeller boss
Untuk full ship, Cr ditambah 3-5%, diambil 3%,maka :
Cr = (1+3%)*0.000771067
Cr Total = 0.001422

7 Tahanan tambahan
Sesuai dengan buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL halaman 132 :

Displacement Ca
1000 0.0004
8579.039 Ca
10000 0

Dengan interpolasi, maka diperoleh nilai Ca :


Ca = 0.000063

8 Tahanan Udara
berdasarkan pengujian yang dilakukan di terowongan angin, rata-rata harga koeffisien
tahanan angin untuk kapal General Cargo Caa: Tahanan & Propulsi. Hal 78)
Caa = 0.00007

9 Tahanan Kemudi
Sesuai dengan buku Tahanan Dan Propulsi halaman 132, nilai koreksi tahanan
kemudi adalah :
Cas = 0.00004

# Menghitung Tahanan Total Kapal


Koefisien tahanan total Ct dapat dicari dengan menjumlahkan semua koefisien :
CT = Cf + Cr + Ca + Caa + Cas
= 0.00317
Jadi, tahanan totalnya adalah :
RT = CT*0.5* airlaut*Vs*S sea margin 10 % -15 %
= 164207.95 N diambil 10%
RT = 164.208 KN
RT (dinas) = (1+10%)*RT
= 180.629 KN

MENGHITUNG DAYA MESIN INDUK (MAIN ENGINE)


1 Menghitung Effective Horse Power (EHP)
Berdasarkan TAHANAN PROPULSI KAPAL halaman 135
EHP = RTdinas*Vs
= 1161.533 KW
= 1579.243 HP

2 Calculating Wake Friction (w)


Pada kapal ini digunakan single screw propeller, maka nilai w adalah :
(Rumus Taylor)
w = 0.5Cb - 0.05
= 0.305

3 Menghitung Speed of Advance (Va)


Va = (1-w)*Vs
= 4.469 m/s

4 Menghitung Thrust Deduction Factor (t)


t standart untuk kapal dengan baling baling tunggal adalah
t= 0.5 Cp - 0.12
= 0.5 x 0,729 - 0.12 Hal.3, Engine Propeller Matching, 2005,
= 0.252 Surjo W. Adji, Ir. M.Sc.C.Eng Fimarest

5 Menghitung Efisiensi Propulsi


a. Efisiensi Relatif Rotatif (rr)
Nilai rr untuk kapal dengan single screw sekitar 1.02-1.05. Diambil : 1.02
b. Efisiensi Propulsi (p)
Nilainya berkisar antara 40 - 70%, diambil sebesar : 59%
c. Efisiensi Lambung (H)
H = (1-t)/(1-w)
= 1.077
d. Coeffisien Propulsif (Pc)
Pc = rr*p*H
= 0.648

6 Menghitung Stern Tube Power (DHP)


DHP = EHP/Pc
= 2437.160 HP

7 Calculating the Thrust Power (THP)


THP = EHP/H
= 1466.683 HP

8 Menghitung Shaft Horse Power (SHP)


Untuk kapal dengan mesin induk berada dibelakang, losses energi sebesar 2 %,
Sedangkan untuk kapal dengan mesin induk berada dibelakang, losses energi
sebesar 3 %. Pada kapal ini, mesin induk berada dibelakang, sehingga losses
energi adalah sebesar 2 %.
Efisiensi shaft transmisi : 0.98
SHP = DHP/sb
= 2486.898 HP

9 Menghitung Daya Main Engine (BHP)


a. BHPscr
Karena efek dari efisiensi sistem transmisi (G), kapal ini menggunakan single
reduction gear dengan losses 0 %, maka G = 1
BHPscr = SHP/G
= 2486.898 HP

b. BHPmcr
Kondisi maksimum daya main engine adalah 90 % dari BHPscr
BHPmcr = BHPscr/0,90
= 2763.220 HP
= 2060.533 kW
PEMILIHAN MOTOR INDUK
Dari data mengenai karakteristik putaran kerja dan daya pada kondisi MCR dapat ditentukan
spesifikasi motor penggerak utama atau main engine dari kapal ini.
Adapun data-data utama motor induk ini antara lain :
Merk : MAN B&W
Cycle : 2 Strokes
Type : S 26 MC
Jumlah Cylinder 6
Cylinder Bore : 260 mm
Cylinder Strokes : 980 mm
BHP at MCR : 2400kW / 3270 BHP
Engine Speed : 250 Rpm
SFOC : 179 gr / kWh
SLOC : 1-1.6 gr / kWh
Dimensi :
- panjang mm
- lebar mm
- tinggi mm
- berat ton
Data Kapal TIPE MESIN YANG DIPILIH
Tipe Kapal Bulk
GENERAL
Carrier
CARGO
Dimensi Utama Merk : MAN B&W
Lpp : 101.42 m Cycle : 2 Strokes
B : 16.40 m Type : S26MC
H : 8.25 m Engine Speed : 250 Rpm
T : 6.75 m BHP at MCR mesin: 2400 kW
Cb : 0.74 : 3270 BHP
Vs : 12.5 Knot BHP Scr : 2780 Hp
6.4305 m/s SHP : 2724 Hp
1 m = 3.28084 ft DHP : 2669 Hp
EHP : 1579 Hp
Rt dinas 180.6287 kN
jarak sarat air dengan centre line propeller (h) = 6.9629 meter

Jenis Prop DHP (Hp) SHP (Hp) N (Rpm) Ratio G/B N (Rpm) w Vs (knot) Va (knot)
B4-40 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5 8.69

B4-55 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5 8.69

B4-70 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5 8.69

B4-85 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5 8.69

Jenis Prop DHP (Hp) SHP (Hp) N (Rpm) Ratio G/B N (Rpm) w Vs (knot) Va (knot)
B4-40 2669 2723.9 124 1 124.000 0.305 16 8.69

B4-55 2669 2723.9 124 1 124.000 0.305 16 8.69

B4-70 2669 2723.9 124 1 124.000 0.305 16 8.69

B4-85 2669 2723.9 124 1 124.000 0.305 16 8.69

B4-100 2669 2723.9 124 1 124.000 0.305 16 8.69


w: 0.305
t: 0.252
Va : 4.469 m/s
: 8.69 knots

Bp=N*P0.5/Va2.5 Bp1=Np1/2*Va-5/2 baca grafik baca grafik o=1/Jo : 0.009875


Bp Bp1 0,1739.Bp P/D 1/J0 0
58.0660 58.6555 1.3318 0.670 2.750 278.481

58.0660 58.6555 1.3318 0.680 2.73 276.456

58.0660 58.6555 1.3318 0.700 2.70 273.418

58.0660 58.6555 1.3318 0.740 2.60 263.291

Bp Bp1 0,1739.Bp P/D 1/J0 0


28.8007 29.0931 0.938 0.670 2.170 219.747

28.8007 29.0931 0.938 0.680 2.180 220.759

28.8007 29.0931 0.938 0.700 2.160 218.734

28.8007 29.0931 0.938 0.760 2.070 209.620

28.8007 29.0931 0.938 0.780 2.040 206.582


Do=o*Va/N Db=0.95*Do Dmax=0.61T*3.28084 b=Db*N/Va 1/Jb=b*0.009875 grafik
D0 (ft) Db (ft) Dmax (ft) Db < Dmax b 1/Jb P/Db
9.677 9.193 14.3946855 terpenuhi 264.55696 2.61 0.690

9.607 9.126 14.3946855 terpenuhi 262.6329 2.59 0.719

9.501 9.026 14.3946855 terpenuhi 259.7468 2.57 0.700

9.149 8.692 14.3946855 terpenuhi 250.1266 2.47 0.750

D0 (ft) Db (ft) Dmax (ft) Db < Dmax b 1/Jb P/Db


15.395 14.626 14.3946855 tidak terpenuhi
208.75949 2.06 0.760

15.466 14.693 14.3946855 tidak terpenuhi


209.7215 2.07 0.750

15.324 14.558 14.3946855 tidak terpenuhi


207.7975 2.05 0.770

14.686 13.952 14.3946855 terpenuhi 199.1392 1.97 0.810

14.473 13.749 14.3946855 terpenuhi 196.2532 1.94 0.880


s

grafik CAVITATION
Jenis Prop No Ae/Ao Ao Ae Ad Ap (ft^2) Ap (m^2) Va (m/s)
0.523 B4-40 1 0.4 66.406 26.562 26.5623 24.14482 2.243 4.469

0.562 B4-55 2 0.55 65.443 35.994 35.994 32.479 3.017 4.469

0.510 B4-70 3 0.7 64.013 44.809 44.809 40.6283 3.775 4.469

0.500 B4-85 4 0.85 59.359 50.455 50.455 45.1699 4.197 4.469

Jenis Prop No Ae/Ao Ao Ae Ad Ap (ft^2) Ap (m^2) Va (m/s)


0.585 B4-40 1 0.4 168.07 67.229 67.2288 60.03267 5.577 4.469

0.583 B4-55 2 0.55 169.62 93.294 93.294 83.5211 7.760 4.469

0.573 B4-70 3 0.7 166.53 116.57 116.57 103.824 9.646 4.469

0.561 B4-85 4 0.85 152.94 130 130 114.594 10.646 4.469

0.545 B4-100 5 1 148.54 148.54 148.54 128.556 11.944 4.469


b

T
Ap0,5( Vr)2
2
Vr 2=Va2 +( 0.7+nD ) 188,2+19,62h
EHP 2 2
Va2 +( 4,836 xn xD )
(1t)xVs
Lihat grafik
N (rps) Vr^2 T c itungan 0.7R C Kavitasi ?
4.167 679.76 241.37 0.309 0.478 0.176 kavitasi 0.523

4.167 670.20 241.37 0.233 0.485 0.181 kavitasi 0.562

4.167 655.98 241.37 0.190 0.496 0.185 kavitasi 0.510

4.167 609.74 241.37 0.184 0.533 0.188 tidak kavitasi 0.5

N (rps) Vr^2 T c itungan 0.7R C Kavitasi ?


2.067 430.80 241.37 0.196 0.755 0.180 kavitasi 0.585

2.067 434.59 241.37 0.140 0.748 0.170 tidak kavitasi 0.583

2.067 427.02 241.37 0.114 0.761 0.160 tidak kavitasi 0.573

2.067 393.80 241.37 0.112 0.825 0.150 tidak kavitasi 0.561

2.067 383.05 241.37 0.103 0.849 0.140 tidak kavitasi 0.545


Jenis Prop Ratio G/B 0.7T clearance prop. syarat clearance pitch
B4-40 1 6.9629 3.110 oke!!! 1.9335

B4-55 1 6.9629 3.088 oke!!! 2.0001

B4-70 1 6.9629 3.054 oke!!! 1.9258

B4-85 1 6.9629 2.941 oke!!! 1.9870

Jenis Prop Ratio G/B 0,65T clearance prop. syarat clearance pitch
B4-40 1 4.4 4.948 tdk memenuhi!!!! 3.3880

B4-55 1 4.4 4.971 tdk memenuhi!!!! 3.3588

B4-70 1 4.4 4.925 tdk memenuhi!!!! 3.417

B4-85 1 4.4 4.720 tdk memenuhi!!!!3.444

B4-100 1 4.4 4.652 tdk memenuhi!!!! 3.688


PEMILIHAN PROPELLER
DAN PEMERIKSAAN TERHADAP KAVITASI
Dimensi Utama Kapal
Lpp : 101.42 meter
Lwl : 106.491 meter
B : 16.4 meter
H : 8.25 meter
T : 6.75 meter
Cb : 0.735
Cbwl : 0.71
Vs : 12.5 knots
6.4305 m/s 1 m = 3.28084 ft

TIPE MESIN YANG DIPILIH


Merk : MAN B&W
Cycle : 2 Strokes
Type S 26 MC
Engine Speed 250 RPM
BHP at MCR mesin : 2400 kW
: 3270 BHP
BHP Scr : 2779.5 Hp
SHP : 2723.91 Hp
DHP : 2669.4318 Hp
EHP : 1579.242878 Hp
Rt dinas 180.6287438 kN
jarak sarat air dengan centre line propeller (h) = 4.725 meter
III.1 PERENCANAAN
Diameter Propeller maksimum (Dmax) = 7.00 m
= 22.97 feet
III.2. LANGKAH PENGERJAAN
Untuk menjelaskan langkah pengerjaan/ pemilihan propeller dalam hal ini diambil perhitungan
untuk propeller jenis B4
1 Dari perhitungan perkiraan daya mesin dengan mengasumsikan propeller = 0.552didapatkan
hasil sebagai berikut
BHP (MCR) = 2060.53 kW
w = 0.305
t = 0.252
Va = ( 1 - w ) Vs
= 8.69 knot = 4.47 m/s
DAYA MESIN YANG DIGUNAKAN
MAN B&W 4 S 60 MC-C Tidak menggunakan Gearbox
RPM 105 Ratio 1
HP
BHP (MCR) 3270
BHP (SCR) 2779.5
SHP 2723.91
DHP 2669.4318

2 Menghitung BP
(Tahanan dan propulsi kapal,Hal 145)
dimana : N = putaran propeller = putaran mesin / rasio gearbox
P = SHP mesin
Untuk penggunaan gearbox pembalik arah putaran mesin,
Putaran Mesin = 250
Rasio gearbox = 1
Putaran Propeler = Putaran Mesin / Putaran Gear Box
= 250 RPM
= 4.166666667 RPS
sehingga didapatkan
= 58.656

0,1739.Bp = 1.332

3 Memotongkan nilai 0,1739.Bp dengan optimum line


nilai yang diproyeksikan tergantung dari jenis diagram yang dipakai, dalam hal ini untuk memotongkan
ke optimum line digunakan nilai Bp1

4 Mendapatkan nilai o dan Do


dari hasil perpotongan BP dengan optimum line didapatkan nilai
1/j = 2.6
o = 263.291
diketahui bahwa Untuk Do dengan British Unit
Va = dalam knot
= 9.149 feet N = rpm
= 2.7887 m

5 Menghitung Db
Besarnya Db tergantung dari jumlah propeller yang dipakai
Untuk Single-Screw Propeller Db = 0.95 Do
Untuk Twin-Screw Propeller Db = 0.98 Do
Sehingga, untuk kapal ini yang menggunakan single-screw propeller
Db = 0.95 x Do = 8.691899 feet
= 2.649291 m
catatan : dalam hal ini harus diperhitungkan/dipertimbangkan pula diameter maksimal propeller yang
bisa dipasang

Koreksi Db = Db < Dmax


= 8.691898734 < 22.96588
= terpenuhi

6 Mendapatkan nilai b

= 250.126582
1/j = 2.47

7 Memotongkan kembali nilai 1/j di diagram BP1


dari hasil perpotongan nilai BP yang baru dengan optimum line didapatkan :
P/Db = 0.75
= 0.5

8 Menghitung nilai Ao, Ad, dan Ae


Untuk menghitung besarnya Ao (Real Area of propeller) digunakan persamaan :

= 59.36000998 ft

Dari grafik yang dipakai dapat kita ketahui nilai perbandingan Ao/Ae, untuk propeller B4-85 berarti
perbandingan Ao/Ae = 0.85
Sehingga nilai Ae dapat diketahui :

Ae = 0.50 x Ao = 50.45511 ft

dalam hal ini nilai Ae = Ad

9 Menghitung Ap
= 45.17 ft
= 4.20

10 Menghitung Vr dan c dan menentukan terjadinya kavitasi atau tidak

Vr = Va + (0,7nD) = 609.742968 (m/s)


N dalam RPS
D dalam meter

c = (T/Ap)/(0.5 Vr) = 0.184

PERHITUNGAN ANGKA KAVITASI


0,7R = (1,882 + 19,62(h)) / Va+ 4,836 n D
(Principles naval architecture, hal 181, pers 60)
Dimana h = jarak sarat air dengan center line propeller = 7.00 m
0,7R = 0.5331416805

Untuk menentukan terjadi kavitasi atau tidak nilai kita gunakan diagram kavitasi
Dari diagram Kavitasi didapat nilai c sebesar 0.15
karena c pada perhitungan lebih kecil dibanding c pada grafik maka propeler tersebut
tidak kafitasi
III.3. PEMILIHAN PROPELLER DAN PERHITUNGAN KAVITASI

No Jenis Prop DHP (Hp) SHP (Hp) N (Rpm) Ratio G/B N (Rpm) w Vs (knot)
1 B4-40 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5

2 B4-55 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5

3 B4-70 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5

4 B4-85 2669 2723.9 250 1 250.000 0.305 12.5

No Jenis Prop Va (knot) Bp Bp1 0,1739.Bp P/D 1/J0 0


1 B4-40 8.687 58.066 58.65553 1.332 0.670 2.750 278.481

2 B4-55 8.687 58.066 58.65553 1.332 0.680 2.730 276.456

3 B4-70 8.687 58.066 58.65553 1.332 0.700 2.700 273.418

4 B4-85 8.687 58.066 58.65553 1.332 0.740 2.600 263.291

No Jenis Prop D0 (ft) Db (ft) Dmax (ft) Db < Dmax b 1/Jb P/Db
1 B4-40 9.677 9.193 34.974 terpenuhi 264.557 2.61 0.690

2 B4-55 9.607 9.126 34.974 terpenuhi 262.633 2.59 0.719

3 B4-70 9.501 9.026 34.974 terpenuhi 226.076 2.23 0.700

4 B4-85 9.149 8.692 34.974 terpenuhi 216.456 2.14 0.750

No Jenis Prop
1 B4-40 0.523

2 B4-55 0.562

3 B4-70 0.510
4 B4-85 0.500

cavitation
No Jenis Prop Ae/Ao Ao Ae Ad Ap (ft^2) Ap (m^2)Va (m/s)
1 B4-40 0.4 66.406 26.562 26.56225 24.145 2.243 4.469

2 B4-55 0.55 65.443 35.994 35.99379 32.479 3.017 4.469

3 B4-70 0.7 64.013 44.809 44.80899 40.628 3.775 4.469

4 B4-85 0.85 59.359 50.455 50.45511 45.170 4.197 4.469

No Jenis Prop N (rps) Vr^2 T c itungan 0.7R C Kavitasi ?


1 B4-40 4.167 679.757 241.370 0.693 0.478 0.176 kavitasi

2 B4-55 4.167 670.195 241.370 0.351 0.485 0.181 kavitasi

3 B4-70 4.167 655.983 241.370 0.239 0.496 0.185 kavitasi

4 B4-85 4.167 609.743 241.370 0.193 0.533 0.188 tdk kavitasi

No Jenis Prop Jenis Prop Ratio G/B 0.7T clearance prop syarat c pitch
1 B4-40 0.523 B4-40 1 6.9629 3.110 oke!!! 1.933

2 B4-55 0.562 B4-55 1 6.9629 3.088 oke!!! 2.000

3 B4-70 0.510 B4-70 1 6.9629 3.054 oke!!! 1.926

4 B4-85 0.500 B4-85 1 6.9629 2.941 oke!!! 1.987


Engine - Propeller Matching

Menentukan nilai Kq, Kt, dan J pada Kq, Kt, J diagram open water
Propeller yang digunakan adalah B4.85

P/D J Kt 10 Kq Effisiensi
0.75 0 0.32 0.42 0
0.75 0.1 0.3 0.38 0.14
0.75 0.2 0.27 0.34 0.26
0.75 0.3 0.23 0.3 0.38
0.75 0.4 0.19 0.26 0.48
0.75 0.5 0.15 0.21 0.55
0.75 0.6 0.11 0.16 0.52
0.75 0.7 0.07 0.11 0.3
0.75 0.75 0.03 0.08 0

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
Data0 - data 0.1
yang didapatkan
0.2 dari
0.3 perhitungan 0.5
10 kq 0.4
sebelumnya
0.6 antara
0.7 lain : 0.8 0.9

Rt (trial) = 164.208 kN Va = 4.469 m/s


Vs = 12.5 knot
= 6.43 m/s
w = 0.305
t = 0.2517
Db = 9.026 feet
Rb = 2.751 meter

Perhitungan - Perhitungan

sehingga nilai C1 adl : 3971.662


sehingga didapatkan C2 sebesar : 1.416

Kondisi Ideal
J C2 Kt
0.00 1.42 0.00
0.10 1.42 0.01
0.20 1.42 0.06
0.30 1.42 0.13
0.40 1.42 0.23
0.50 1.42 0.35
0.60 1.42 0.51
0.70 1.42 0.69
0.80 1.42 0.91
0.840 1.42 1.00

Nilai - Nilai yang diperlukan untuk menghitung propeller

1.1
Chart Title
1
Kt, 10Kq, ef.

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
10 kq Kt Effisiensi Propeler curve
J

Dari hasil perpotongan Kt pada kondisi open water dengan Kt hasil perhitungan (perpotongan
kedua diagram) maka dapat ditentukan titik - titik operasi engine-propeller pada tabel sebagai
berikut

Kondisi J Kt 10Kq Effisiensi N (RPM)


Ideal/Trial 0.41 0.19 0.250 0.500 237.73

Karena Nilai efisiensi hasil perpotongan lebih besar dari nilai efisiensi minimum yang harus
terpenuhi dalam perancangan propeller maka, dikatakan kondisi ini memenuhi syarat efisiensi

Besarnya torsi propeller Engine Yang dipakai


MAN B & W S 26 MC
Max power = 2400 kW
DHP (propeller) Rpm = 250 r/min

BHP
diambil effisiensi shaft 98% sesuai dengan yang ditentukan di refrensi

Clean Hull Condition IDEAL


N engine N prop Q DHP cln hull BHP Daya clean hull
(%) (rpm) (rps) cln hull (kW) (kW) (% mcr)
87 217.5 3.63 53071 1208 1272 50.34
89 222.5 3.71 55540 1293 1361 53.89
91 227.5 3.79 58064 1383 1455 57.61
93 232.5 3.88 60644 1476 1553 61.49
95 237.5 3.96 63280 1573 1656 65.54
97 242.5 4.04 65973 1675 1763 69.77
99 247.5 4.13 68722 1780 1874 74.18
101 252.5 4.21 71526 1890 1990 78.76
103 257.5 4.29 74387 2005 2110 83.54
105 262.5 4.38 77304 2124 2236 88.50
107 267.5 4.46 80277 2248 2366 93.65

Dalam hal ini keadaan rough hull diperhitungkan dengan nilai koefisien pengotoran = 5%,
sehinggaputaran yang pada lebih rendah 5% daya propeller yang dibutuhkan tetap seperti kondisi
ideal

Rough Hull Condition (Without Sea Margin) SERVICE


N engine N prop Q DHP Rough Hull BHP Daya Rough Hull
(%) (rpm) (rps) cln hull (kW) (kW) (% mcr)
82 205 3.42 47146.6 1208.2 1271.8 50.34
84 210 3.50 49474.4 1293.4 1361.5 53.89
86 215 3.58 51858.4 1382.6 1455.4 57.61
88 220 3.67 54298.5 1475.8 1553.4 61.49
90 225 3.75 56794.6 1573.0 1655.8 65.54
92 230 3.83 59346.9 1674.5 1762.6 69.77
94 235 3.92 61955.2 1780.2 1873.9 74.18
96 240 4.00 64619.7 1890.3 1989.8 78.76
98 245 4.08 67340.2 2004.9 2110.4 83.54
100 250 4.17 70116.8 2123.9 2235.7 88.50
102 255 4.25 72949.5 2247.6 2365.9 93.65

3000
2800
2600
2400
2200
SERVICE
2000
1800 IDEAL
1600 ENVELOPE
1400
1200
1000
800
150 170 190 210 230 250 270 290
SERVICE
2000
1800 IDEAL
1600 ENVELOPE
1400
1200
1000
800
150 170 190 210 230 250 270 290

Engine Envelope MAN B & W S 26 MC


L2 L1 L3 L4 L2
Power 1920 2400 2040 1650 1920
RPM 250 250 212 212 250

Point Kondisi Margin Daya RPM % Daya % RPM


A Ideal No 5880.0 116.00 245.00 46.40
B Ideal Fouling 5880.0 110.20 245.00 44.08
C Service Sea Margin 7056.0 110.20 294.00 44.08
D Service Engine Margin 8200.0 110.20 341.67 44.08
Match Point 8200.0 124 341.67 49.60
Rough Hull
Operating point diagram

3300 Match
Point

3000
Power (kW)

Desain Point
2700

2400

2100

Fouling

1800

1500
100 105 110 115 120 125 130 135

Engine Envelope Linear (Engine Envelope)


RPM Ideal operating point
service
Diameter propeller(m) 2.71000 = 2710.000 mm
Jari-jari (m) 1.355 = 1355.000 mm
Panjang Blade elemen 0.7/0.4*0,4139
untuk Fa/F0.7: 1.259 = 1259.439 mm
Ketebalan maksimum(St0.045xD
0.122 = 121.950 mm

Jarak garis bagi jari-jari : Center line ke Trailing Edge Center line ke Leading Edge
r/R Jarak (m) mm L 0.6 R (mm) Konstanta Ord (mm) L 0,6 R (mm) Konstanta Ordinat (mm)
0.2 0.271 271.000 1259.439 0.292 367.504 1259.439 46.90% 590.677
0.3 0.407 406.500 1259.439 0.333 419.645 1259.439 52.64% 662.968
0.4 0.542 542.000 1259.439 0.373 469.771 1259.439 56.32% 709.316
0.5 0.678 677.500 1259.439 0.408 513.599 1259.439 57.60% 725.437
0.6 0.813 813.000 1259.439 0.439 553.145 1259.439 56.08% 706.293
0.7 0.949 948.500 1259.439 0.467 587.906 1259.439 51.40% 647.351
0.8 1.084 1084.000 1259.439 0.484 608.939 1259.439 41.65% 524.556
0.9 1.220 1219.500 1259.439 0.470 591.936 1259.439 25.35% 319.268
1 1.355 1355.000 1259.439 0.201 253.651 1259.439 0.00% 0

Panjang elemen total Ketebalan maksimum blade tiap Jarak ordinat Tebal
elemen dari nilai ordinat tebal maks maksimum dari Leading
Edge
r/R L 0.6 R Konstanta Ordinat (mm) r/R Konstanta (%D)Ordinat (mm)Konstanta (%D)Ordinat(mm)
0.2 1259.439 0.761 958.181 0.2 3.66% 99.186 35.0% 335.363
0.3 1259.439 0.860 1082.613 0.3 3.24% 87.804 35.0% 378.915
0.4 1259.439 0.936 1179.086 0.4 2.82% 76.422 35.0% 412.680
0.5 1259.439 0.984 1239.036 0.5 2.40% 65.040 35.5% 439.858
0.6 1259.439 1.000 1259.439 0.6 1.98% 53.658 38.9% 489.922
0.7 1259.439 0.981 1235.257 0.7 1.56% 42.276 44.3% 547.219
0.8 1259.439 0.900 1133.495 0.8 1.14% 30.894 47.9% 542.944
0.9 1259.439 0.724 911.204 0.9 0.72% 19.512 50.0% 455.602
1 1259.439 0.000 0.000 1 0.30% 8.130 - -

Jarak ordinat dari Tebal maksimum dari trailing Edge


Trailing 20% 40% 60% 80%
622.818 124.564 249.127 373.691 498.254
703.699 140.740 281.479 422.219 562.959
766.406 153.281 306.562 459.844 613.125
799.178 159.836 319.671 479.507 639.342
769.517 153.903 307.807 461.710 615.614
688.038 137.608 275.215 412.823 550.431
590.551 118.110 236.220 354.330 472.441
455.602 91.120 182.241 273.361 364.482

Jarak ordinat dari Tebal maksimum dari Leading Edge


Leading 20% 40% 60% 80% 90% 95%
335.363 67.073 134.145 201.218 268.291 301.827 318.595
378.915 75.783 151.566 227.349 303.132 341.023 359.969
412.680 82.536 165.072 247.608 330.144 371.412 392.046
439.858 87.972 175.943 263.915 351.886 395.872 417.865
489.922 97.984 195.969 293.953 391.937 440.929 465.426
547.219 109.444 218.888 328.331 437.775 492.497 519.858
542.944 108.589 217.178 325.766 434.355 488.650 515.797
455.602 91.120 182.241 273.361 364.482 410.042 432.822
JARAK ORDINAT TEBAL PROPELLER DARI ORDINAT MAKSIMUM
Tebal maksimum x %Ordinat

Ordinat Back Trailing Edge


r/R 20% Ordinat(mm) 40% Ordinat(mm) 60% Ordinat(mm) 80% Ordinat(mm)
0.2 96.45% 95.665 86.90% 86.193 72.65% 72.059 53.35% 52.916
0.3 96.80% 84.994 86.80% 76.214 71.60% 62.868 50.95% 44.736
0.4 97.00% 74.129 86.55% 66.143 70.25% 53.686 47.70% 36.453
0.5 96.95% 63.056 86.10% 55.999 68.40% 44.487 43.40% 28.227
0.6 96.80% 51.941 85.40% 45.824 67.15% 36.031 40.20% 21.571
0.7 96.65% 40.860 84.90% 35.892 66.90% 28.283 39.40% 16.657
0.8 96.70% 29.874 85.30% 26.353 67.80% 20.946 40.95% 12.651
0.9 97.00% 18.927 87.00% 16.975 70.00% 13.658 45.15% 8.810

Ordinat face Trailing Edge


r/R 20% Ordinat (mm) 40% Ordinat (mm) 60% Ordinat (mm) 80% Ordinat (mm)
0.2 1.55% 1.537 5.45% 5.406 10.90% 10.811 18.20% 18.052
0.3 0.00% 0 1.70% 1.493 5.80% 5.093 12.20% 10.712
0.4 0.00% 0 0.00% 0 1.50% 1.146 6.20% 4.738
0.5 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 1.75% 1.138
0.6 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
0.7 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
0.8 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
0.9 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0

100% Ordinat (mm)


30.00% 29.756
23.35% 20.502
17.85% 13.641
9.70% 6.309
5.10% 2.737
0.00% 0
0.00% 0
0.00% 0
Ordinat Back Leading edge
r/R 20% Ordinat (mm) 40% Ordinat (mm) 60% Ordinat (mm) 80% Ordinat (mm)
0.2 98.60% 97.797 94.50% 93.731 87.00% 86.292 74.40% 73.794
0.3 98.40% 86.399 94.00% 82.536 85.80% 75.336 72.50% 63.658
0.4 98.20% 75.046 93.25% 71.264 84.30% 64.424 70.40% 53.801
0.5 98.10% 63.804 92.40% 60.097 82.30% 53.528 67.70% 44.032
0.6 98.10% 52.638 91.25% 48.963 79.35% 42.578 63.60% 34.126
0.7 97.60% 41.261 88.80% 37.541 74.90% 31.665 57.00% 24.097
0.8 97.00% 29.967 85.30% 26.353 68.70% 21.224 48.25% 14.906
0.9 97.00% 18.927 87.00% 16.975 70.00% 13.658 45.15% 8.810

90% Ordinat (mm) 95% Ordinat (mm)


64.35% 63.826 56.95% 56.486
62.65% 55.009 54.90% 48.204
60.15% 45.968 52.20% 39.892
56.80% 36.943 48.60% 31.609
52.20% 28.009 43.35% 23.261
44.20% 18.686 35.00% 14.797
34.55% 10.674 25.45% 7.863
30.10% 5.873 22.00% 4.293

Ordinat Face Leading Edge


r/R 20.00% Ordinat(mm) 40.00% Ordinat(mm) 60.00% Ordinat(mm) 80.00% Ordinat(mm)
0,2 0.45% 0.446 2.30% 2.281 5.90% 5.852 13.45% 13.341
0,3 0.05% 0.044 1.30% 1.141 4.60% 4.039 10.85% 9.527
0,4 0.00% 0 0.30% 0.229 2.65% 2.025 7.80% 5.961
0,5 0.00% 0 0.00% 0 0.70% 0.455 4.30% 2.797
0,6 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.80% 0.429
0,7 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
0,8 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
0,9 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0

90.00% Ordinat(mm) 95.00% Ordinat(mm) 100.00% Ordinat(mm)


20.30% 20.135 26.20% 25.987 40.00% 39.674
16.55% 14.532 22.20% 19.492 37.55% 32.970
12.50% 9.553 17.90% 13.680 34.50% 26.366
8.45% 5.496 13.30% 8.650 30.40% 19.772
4.45% 2.388 8.40% 4.507 24.50% 13.146
0.40% 0.169 2.45% 1.036 16.05% 6.785
0.00% 0 0.00% 0 7.40% 2.286
0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0
Ordinat For Face

r/R
100% 80% 60% 40% 20% 20% 40% 60% 80% 90% 95% 100%
Tip
0.2 R 30.00 16.20 10.90 5.45 1.55 0.45 2.80 7.40 13.50 21.65 23.75 36.75
0.3 R 25.35 12.00 5.80 1.70 0.45 1.30 4.65 10.70 16.25 19.80 31.00
0.4 R 17.85 6.20 1.50 0.30 1.75 5.90 9.96 13.45 24.35
0.5 R 9.70 1.75 0.35 1.70 0.45 7.25 17.05
0.6 R 5.10 0.30 1.90 10.25
0.7 R
0.8 R
0.9 R
0.95 R

Ordinat For Back


From maximum thickhness to traling edge From maximum thickhness to leading edge

r/R
100% 80% 60% 40% 20% 20% 40% 60% 80% 90% 95% 100%
Tip
0.2 R 35.15 61.75 81.45 94.90 97.70 89.65 74.95 51.95 35.55 24.65
0.3 R 38.75 68.80 85.10 96.80 97.70 90.05 75.80 55.95 37.45 26.75
0.4 R 41.50 68.75 86.55 97.00 97.50 90.10 77.20 55.70 38.85 27.30
0.5 R 41.65 68.40 86.10 96.95 97.00 89.70 77.40 55.75 37.55 25.70
0.6 R 40.20 67.15 85.40 96.80 98.10 90.65 75.40 51.65 34.35 23.35
0.7 R 39.40 66.90 84.90 96.65 97.60 89.15 73.20 49.00 32.95 23.00
0.8 R 40.95 67.80 85.30 96.70 97.00 86.30 70.00 47.00 31.65 22.45
0.9 R 45.15 70.00 87.00 97.00 97.00 87.00 70.00 45.15 30.10 22.00
0.95 R 44.80 72.00 88.80 97.20 97.20 88.80 72.00 44.80 29.30 21.60
dinat (mm)

dinat(mm)
Distribusi Pitch

P/D = 0.75 Db = 2.75 m


P= 2.03 m = 2751.16 mm
= 2027.08 mm radius = 1.38
P/2 = 322.78 mm

r/R %Ho/2n Ordinat Gambar Gambar (m)


0,2 82.20% 265.32799 265.328 0.2653 265.32799
0,3 88.70% 286.30891 286.309 0.2863 286.30891
0,4 95% 306.64427 306.644 0.3066 306.64427
0,5 99.20% 320.20117 320.201 0.3202 320.20117
0,6 100% 322.78344 322.783 0.3228 322.78344
0,7 100% 322.78344 322.783 0.3228 322.78344
0,8 100% 322.78344 322.783 0.3228 322.78344
0,9 100% 322.78344 322.783 0.3228 322.78344

Radius Hidung Propeller

r/R %Dia Ordinat Gambar


0,2 0.115% 3.164 0.316
0,3 0.105% 2.889 0.289
0,4 0.095% 2.614 0.261
0,5 0.085% 2.338 0.234
0,6 0.070% 1.926 0.193
0,7 0.055% 1.513 0.151
0,8 0.040% 1.100 0.110
0,9 0.040% 1.100 0.110
1 0.040% 1.100 0.110
TIP 0.040% 1.100 0.110
BAB VI
PERENCANAAN POROS DAN PERLENGKAPAN PROPELLER

VI.1. PERENCANAAN DIAMETER POROS PROPELLER


A. Daya perencanaan (Pd)
Pd = fc x p
= 2031.220 Kw Dimana :
fc = faktor koreksi daya = 1
p = daya motor dalam kW = 2031.2 kW
= 2724 Hp
B. Torsi (T)
T = 9.74 x 105 x (Pd/N) N propeller = 237.73 rpm
T = 8322141.34977 kg.mm
C. Tegangan yang diijinkan (a)
a = b/(sf1xsf2) material poros adalah:
= 5.0 kg/mm2 S 55 C,b= 66 kg/mm2
sf1 = untuk material baja karbon= 6
sf2 = 1,3 ~ 3 diambil= 2.2

D. Diameter Poros Propeller (Ds)


KT = untuk beban tumbukan / Kejutan, harga KT antara 1,5 ~ 3
* diambil = 1.5
Cb = diperkirakan ada beban lentur nilai Cb antara 1,2 ~ 3
* diambil = 2
Ds = [(5,1/Ta) x KT x Cb x T]1/3
= 294.2064376484 mm
~ 294 mm
E. Tegangan yang bekerja ()
= 5.1*T / (Ds^3)
= 1.670 Kg/mm2
* Karena < a, maka diameter poros dapat dinyatakan memenuhi syarat.

PERHITUNGAN PERSYARATAN PEMBANDING


* Faktor Untuk Semua Instalasi
F= 100

* Faktor Untuk Tipe Poros


K= 1.15

* Daya Yang Ditransmisikan Poros


Shp = 2031 Kw

* Faktor Material :
CW = 560 / ( Rm + 160 )
Dimana, Rm = b x g
= 646.8
Jadi, Cw = 560 / (646.8 + 160 )
= 0.69
* Putaran Poros :
N = 237.73 Rpm

Sehingga
Ds F x K ( SHP x Cw/N )1/3
418 208.160 mm
Maka diameter poros dapat dinyatakan memenuhi syarat.

VI.2. PERENCANAAN PERLANGKAPAN PROPELLER


PERHITUNGAN BOSS PROPELLER
A. Diameter Boss Propeller (Db)
Db = 0.167 X Dprop 2.7511620663
= 459.444 mm
tr = 0.045 x Dprop
= 123.802 mm
B. Diameter Boss Terkecil (Dba)
Dba/Db = 0.85 sampai 0.9, diambil 0.9
= O.9 X Db
Dba 413.500 mm

C. Diameter Boss Propeller Terbesar ( Dbf)


Dbf/Db= 1.05 sampai 1.1, Diambl 1.05
= 1.05 x Db
Dbf= 482.416 mm

D. Panjang Boss Propeller (Lb)


Lb/Ds= 1.8 sampai 2.4, Diambil 2.4
= 2,4 x Ds
Lb = 706 mm
E. Panjang Lubang Dalam Boss Propeller (Ln)
a Ln/Lb= 0.3
= 0.3 X Lb
Ln= 211.829 mm
b tb/tr= 0.75
= 0.75 x tr
tb= 92.852 mm
c rf/tr= 0.75
= 0.75 x tr
rf= 93
d rb/tr= 1
= 1 x tr
rb= 124

F. Tebal Sleeve (s)


Menurut BKI tebal sleeve adalah,
S 0,03 Ds + 0,75
jadi S 9.57 mm

VI.3. BENTUK UJUNG POROS PROPELLER


A. Panjang Konis
Panjang Konis atau Lb berkisar antara 1.8 sampai 2.4 diameter poros
Diambil, Lb = 2,4x Ds
= 706 mm
B. Kemiringan Konis
Biro Klasifikasi Indonesia menyarankan harga kemiringan konis berkisar antara 1/10
sampai 1/15. Diambil sebesar = 1/12.5
x= 1/12.5 x Lb
= 56.488 mm

C. Diameter Terkecil Ujung Konis


Da= Ds - 2*x
= 181.025 mm
= 180 mm
VI.4. MUR PENGIKAT PROPELLER

A. Diameter Ulir Luar (d)


Diameter luar ulir(d) diameter konis yang terbesar :
d 0.6 x Ds
d 176.4 mm
Diambil d = 176 mm
B. Diameter Inti
Dari sularso untuk diameter luar ulir >3 mm, maka diameter inti adalah :
di= 08 x d
= 140.8 mm
C. Diameter Luar Mur (Do)
Do = 2 x d
= 352 mm
D. Tebal/Tinggi Mur (H)
Dari sularso untuk ukuran standar tebal mur adalah (0,8~1) diameter poros,
sehingga: H = 0.8 x d
= 140.8 mm

VI.5. PERENCANAAN PASAK PROPELLER


Dalam menentukan dimensi dan spesifikasi pasak propeller yang diperlukan, berikut ini
urutan perhitungannya :
A. Momen Torsi (Mt) Pada Pasak :

DHPx 75 x 60
Mt = kg . m
2 x xN
Dimana = MT= Momen Torsi (Kg.m)
DHP= Delivery Horse Power (Hp)
N= Kecepatan Putar Propeller (Rpm)

Jadi :
Mt= 22972.30274154 Kg.m

B. Parameter yang Dibutuhkan


a. Diameter Poros (Ds) = 294 mm
b. Panjang Pasak (L) :
Panjang pasak (L) antara (0,751,5) Ds
L= 1.3 x Ds
= 1.3 x 418 mm
= 382.2 mm
L diambil = 382 mm
c Lebar Pasak (B)
Lebar pasak (B) antara 25% - 30% dari diameter poros
B= 25% x Ds
= 0.25 x 418
= 73.5 mm
D Tebal Pasak (t)
t= 1/6 x Ds
= 1/6 x 418
= 49 mm
E Radius Ujung Pasak (R):
R= 0.125 x Ds
= 0.125 x 418
= 36.75 mm
F Luas Bidang Geser (A) :
A= 0.25 x Ds^2 mm
= 0.25 x 416^2 mm
= 21609 mm
Bila momen rencana T ditekankan pada suatu diameter poros (Ds), maka gaya sentrifugal
(F) yang terjadi pada permukaan poros adalah :

Pd
T = 9, 74 105
N
= 28508958.76343 kgmm = 286 x 10^5 Kg.mm

T 286 . 105
F= =
0 . 5 xDs 0. 5 x 416

= 137062.30174727 Kg

Sedangkan tegangan gesek yang diijinkan (tka) untuk pemakaian umum pada poros
diperoleh dengan membagi kekuatan tarik sb dengan faktor keamanan (Sf1 x Sf2), sedang
harga untuk Sf umumnya telah ditentukan ;
Sf1 = umumnya diambil 6 (material baja)
Sf2 = 1,0 1,5 , jika beban dikenakan secara tiba-tiba
= 1,5 3,0 , jika beban dikenakan tumbukan ringan
= 3,0 5,0 , jika beban dikenakan secara tiba-tiba dan tumbukan berat

Karena beban pada propeller itu dikenakan secara tiba-tiba, maka diambil harga Sf 2 =
1,5. Bahan pasak digunakan S 45 C dengan harga sb = 58 kg/mm2.

sb 58
t ka = = = 6, 444 Kg/mm2
Sf1 Sf 2 61, 5
Sedangkan tegangan gesek yang terjadi pada pasak adalah ;

F
k= = 4.8816576467 Kg/mm2
B . L
karena tk < tka maka pasak dengan diameter tersebut memenuhi persyaratan bahan.

G. Penampang Pasak
= BxT
= 5402.25 mm2
H Kedalaman Alur Pasak (t1)
t1= 0.5xt
= 24.5 mm

C. Perhitungan Kekuatan Pasak Propeller

Jika daya P (dalam Kw) adalah daya normal output suatu motor penggerak, maka berbagai faktor
keamanan biasanya dapat diambil dalam perencanaan sehingga koreksi pertama dapat dibuat kecil. Jika
faktor koreksi adalah Fc dan daya perencanaan Pd sebagai patokan maka didapatkan :
Pd= Fc x P (Kw)

Dimana : Fc= faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan, yaitu antara 1,0 1,5
(diambil 1)

Maka : Pd= 1x4975 Kw


= 4975 Kw
Sehingga momen puntir yang terjadi (T) adalah ;
Pd
T = 9, 74 10 5
N
T= Kg
= 28508958.76343 kgmm = 140 x 10^5 Kg.mm

Di samping perhitungan di atas, juga diperlukan perhitungan untuk menghindari dari kerusakan
permukaan samping pasak yang disebabkan oleh tekanan bidang.

F
P= =
L. (t 1 ataut 2 )
= 14.6449729402 Kg/mm2

Sedangkan harga tekanan permukaan untuk poros dengan diameter yang besar (>
100 mm) adalah Pa = 10 kg/mm2. Karena harga P< Pa, maka dengan dimensi tersebut telah
memenuhi persyaratan.

VI.6. KOPLING
Kopling direncanakan sebagai berikut
Jumlah Baut Kopling
* Direncanakan = 8 buah baut.
A. Ukuran Kopling
* panjang tirus (BKI) untuk kopling :
l = (1.25 1.5) x Ds
diambil l = 1.5 x Ds
jadi,l= 441 = 627 mm
* Kemiringan tirus :
Untuk konis kopling yang tidak terlalu panjang maka direncanakan nilai terendahnya
untuk menghitung kemiringan :
x = 1/10 x l = 62.7 mm
* Diameter terkecil ujung tirus :
Da = Ds 2 x 240.6 mm
* Diameter luar kopling :
Dout = (3 5,8) x Ds
Diambil, Dout = 3xDs =
= 882 mm
* Ketebalan flange kopling Sfl = Pw Cw
370
n D
= 37.158844044
= 46 mm
* Diameter lingkaran baut kopling :
Db= 2.6 x Ds
= 2x418
= 588 mm
* Panjang Kopling
L= (2.5-5.5)Ds x 0.5
= 5 x 418 x 0.5
= 1045 mm

B. Baut Pengikat Flens Kopling


* Diameter Minimum Ulir baut Kopling (Df) adalah :
Berdasarkan BKI 1988 Volume III section 4D 4.2

Dimana :
Df= 16 x
Pw106
nDzRm
Pw= 2031.22 Kw
D= 588 mm
Rm= 646.8 N/mm2
n= 237.73 mm
z= Jumlah Baut,8 buah
Jadi :
Df= 44.932314434
= 70 mm

C. Mur Pengikat Flens Kopling


* Diameter Ulir Luar (d)
diameter luar ulir(d) diameter konis yang terbesar :
d 0.6 x Ds
d 0.6 x416
d 176.4 mm
Diambil d = 345 mm
* Diameter Inti
Dari sularso untuk diameter luar ulir >3 mm, maka diameter inti adalah :
di= 0.8 x d
= 56 mm
* Diameter Luar Mur
D0= 2 x Df
D0= 2 x 250
D0= 140 mm
* Tinggi Mur
H= (0.8~1)ds
H= 0.8 x 250
H= 56 mm

VI.7. PERENCANAAN PASAK KOPLING


A.
Bahan Pasak Yang Digunakan adalah S 45 C denagan Spesifikasi Sebagai Berikut :
* b = 58 Kg/mm2
* Sf1 = 6
* Sf2 = 1.5
B. Tegangan Geser Yang Diijinkan (a) :
a = sb 58
= = 6, 444
Sfk1 Sfk2 6 1, 5
C. Gaya Tangensial Permukaan Poros (F) :

Pd
T = 9, 74 105
N
= 8322141.34977 = 235 x 10^5 Kg.mm
Sedangkan,
F= 2T/Ds
= 56613.20646102 Kg
D. Lebar Pasak (B) :
B= (0.25~0.35)Ds
= 0.25 x 416
= 73.5 mm
= 104 mm
E. Tegangan Geser Yang Bekerja :
tk = F/B x L
= 113185.68/(104xL)
Dengan Syarat ta tk,maka nilai "L" dapat diketahui sebagai berikut :
6.444 113185 . 68
104 xL
L 84.4751325936
Syarat pasak (0,75 1,5) x Ds , dalam perhitungan ini diambil nilai 0.75 ;
L= (0.75)x416
220.5 mm
Sehingga panjang pasak diambil = 312 mm
F. Tebal Pasak (t) :
t= 1/6 x Ds Dimana:Ds = 416 mm
49 mm

G. Radius Ujung Pasak :


R= 0.0125 x Ds
= 3.675 mm

H. Luas Bidang Geser (A) :


A= 0.25 x Ds^2
21609 mm

I. Kedalaman Alur Pasak Pada Poros (t1) :


t1= 50% x t
= 0.5 x 69.34
= 24.5 mm
J. Kedalaman Alur Pasak Pada naf (t2) :
t2= t - t1
t2= 69.34-34.67
t2= 24.5 mm
Di samping perhitungan di atas, juga diperlukan perhitungan untuk menghindari dari
kerusakan permukaan samping pasak yang disebabkan oleh tekanan bidang.
Dalam hal ini tekanan permukaan P (kg/mm2) , adalah ;
P= F/L x t
= 113185.68/(312 x 69.34)
= 3.7031139757 Kg/mm2
Harga tekanan permukaan untuk poros dengan diameter yang besar (> 100 mm)
adalah,Pa = 10 kg/mm2. Karena harga P< Pa, maka dengan dimensi tersebut telah memenuhi
persyaratan.
K. Koreksi Perencanaan Jumlah Baut :
Dimana, diketahui :
* Tegangan yang diijinkan :
a = 6.4444444444 Kg/mm2
* Gaya yang Bekerja Pada Seluruh Baut : :
F= 2T/Db
= 2T/951.6
= 28306.60323051 Kg
* Gaya yang Bekerja Pada Sebuah Baut : :
Fb= F/Ne Ne = Jumlah Baut = 8 buah
= 3538.325403814 Kg
* Tegangan Geser yang Bekerja Pada Sebuah Baut (sb) :
sb = Fb/As Dimana : As =1/4 x x df2
= 0.9198818156 Kg/mm2 As= 3846.5 mm2
* Tegangan Kompresi yang Bekerja Pada Sebuah Baut (c) :
c = Fb/Ac Dimana : Ac =df x SfL
= 1.0988588211 Kg/mm2 Ac = 3220 mm2

Koreksi :
1 Syarat = a > sb = memenuhi
2 Syarat = a > c = memenuhi
BAB VII
PERENCANAAN STERN TUBE

Stern tube merupakan tabung poros yang digunakan sebagai media pelumasan poros propeller dengan
bearing juga dapat berfungsi sebagai penyekat jika terjadi kebocoran. Pada perencanaan ini, sebagai pelumas
poros digunakan air laut. Perencanaan stern tube adalah sebagai berikut :

VII.1. JENIS PELUMASAN

Jenis pelumasan poros propeller kapal ini direncanakan menggunakan sistem pelumasan minyak.
VII.2. PANJANG TABUNG POROS PROPELLER (Ls)
Panjang stern tube disesuaikan dengan jarak antara stern post dengan sekat
belakang kamar mesin dalam hal ini diperoleh berdasarkan jarak gading yaitu
600 mm sehingga diperoleh :
Ls= 5 x jarak gading
= 5 x 600
= 3000 mm

VII.3. PERENCANAAN BANTALAN

i. Bahan bantalan yang digunakan adalah : Lignum Vitae


ii. Panjang Bantalan Belakang (Lsa) :
Lsa= 2 x Ds
= 2 x 416
= 588 mm
iii. Panjang Bantalan Depan (Lsf) :
Lsf= 0.8 x Ds
= 0.8 x416
= 235.2 mm
~ 333 mm
iv. Tebal Bantalan (B) :

B=
(( )
Ds
30
3,175
)
=
(( )
416
30
= 31.115
3,175
mm
)
~ 44.2 mm
v. Jarak maximum yang diijinkan antara bantalan / bearing (lmax) :
lmax = k1 x (Ds^0.5)
Dimana, k1 = 280 - 350 (untuk pelumasan dengan air laut)
= 350 x (416^0.5)
= 6001.2498698188 mm

vi. Rumah bantalan (Bearing Bushing )


a. Bahan Bushing Bearing yang digunakan adalah : manganese bronze
b. Tebal Bushing Bearing ( tb )

tb= 0.18 x DS
tb= 0.18 x 416 mm
tb= 52.92
VII.4. TEBAL STERN TUBE
T=
(( ) (
Ds
20
+ 3
25 . 4
4 ))
T=

(( 416
20 ) +( 3
4 ))
25 . 4

= 33.75 mm

VII.5. PERLENGKAPAN PACKING


Dari Marine Engineers Handbook, menghitung besarnya :
d1 = diameter tempat packing
dB = diameter baut penekan packing
l1 = panjang tempat packing
t = tebal dari rumah packing
t1 = tebal flange rumah packing
t2 = tebal flange permukaan packing
Ds= 294 mm
N= Jumlah Baut
i. Diameter baut penekan packing (dB)
Db= 1.6[(0.12 x D) + 12.7] / N
= 1.6[(0.12 x 416) + 12.7] / 8
= 19.192 mm
~ 26 mm
diambil diameter baut penekan packing = 26 mm
ii. Diameter Lingkaran Baut :
D1= 2 x Ds
D1= 2 x 366
D1= 588 mm
iii. Penekan Packing (t) :
ta = (0.1 x Ds + 15)
= (0.1 x 416 + 15)
= 44.4 mm
~ 57 mm
tb= (0.1 x Ds
+ 3.3)
= (0.1 x 416 + 3.3)
= 32.7 mm
~ 45 mm
iv. Clearance (s) :
s= 0.04 x Ds + 0.2
= 0.04 x 416 + 0.2
= 11.96 mm

v. Tebal Packing (tpac) :


Tebal Packing yang disyaratkan adalah 1 ~ 2Ds untuk Ds = 416 mm direncanakan tebal rumah packing
adalah 20 sampai dengan 40 mm,
diambil tpac= 40 mm
vi. Panjang Packing (h) :
h= 5 x tpac
= 5 x 40
= 200 mm
vii. Panjang Tempat Packing (l 1
) :
l1= (0.4 x Ds) + 1
= (0.4 x 416) + 1
= 118.6 mm

VII.6. STERN POST

Tinggi buritan berbentuk segi empat untuk panjang kapal L 125 m, maka :
i. Lebar = (1.4 L) + 90 Dimana : L = 98.6 m
= (1.4 x 98.60) + 90
= 228.04 mm
~ 229 mm
ii. Tinggi= (1.6 L) + 15
= (1.6 x 98.60) + 15
= 172.76
~ 173 mm
VII.6. PERENCANAAN GUARD
Perencanaan gambar untuk guard adalah sebagai berikut :
i. Panjang Guard = 190 mm
ii. Tebal Guard = 20 mm
Perencanaan Filling Pipe :
Perencanaan sistem filling pipe, maka direncanakan untuk system pengunci
menggunakan system pipa dengan diameter 12 x M20 sesuai dengan gambar.
Perencanaan Inlet Pipe :

Perencanaan system lubricating inlet pipe menggunakan diameter yang disesuaikan dengan perencanaan
yang ada pada gambar dimana diameternya direncanakan sebagai berikut :
* Diameter ulir luar 30 mm
* Diameter ulir dalam 20 mm

You might also like