Professional Documents
Culture Documents
1. Melakukan tindakan sosial (termasuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-
batas yang dituntut dalam peraturan perundang-undangan;
2. Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas; dan
3. Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat
(local) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup;
CSR menurut Merrick Dodd menyatakan, bahwa CSR adalah suatu pengertian
terhadap para buruh, konsumen dan masyarakat pada umumnya dihormati sebagai
sikap yang pantas untuk diadopsi oleh pelaku bisnis.. Saleem Sheikh menjelaskan
bahwa CSR merupakan tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau
berdasarkan undang-undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial-ekonomi di
masyarakat. Salem Sheikh mengamati bahwa CSR meliputi 2 (dua) hal yang utama
dalam corporate philanthropy(filantropi korporasi), yang Pertama, perusahaan
melakukan peranan jasa sosial, Kedua, melaksanakan trusteeship principle(prinsip
perwalian), dimana direksi bertindak sebagai wali bagi pemegang saham, kreditur,
buruh, konsumen dan komunitas yang lebih luas.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank
Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR
meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber
daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan
kemampuan organisasi. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang
dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis
melalui CSR (Corporate Social Responsibilty).
Dalam News Of PERHUMAS (2004) disebutkan, bagi suatu perusahaan, reputasi dan
citra korporat merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh
karena itu segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat serta
menumbuhkembangkannya.
Beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk citra & reputasi perusahaan antara
lain:
1. Kemampuan finansial,
2. Mutu produk dan pelayanan,
3. Fokus pada pelanggan,
4. Keunggulan dan kepekaan SDM,
5. Reliability,
6. Inovasi,
7. Tanggung jawab lingkungan,
8. Tanggung jawab sosial, dan
9. Penegakan Good Corporate Governance (GCG).
Prinsip CSR
CSR terdiri dari 3 prinsip utama menurut Crowther & Aras (2008:11) yaitu:
Sustainability
Berkaitan pada efek pengambilan tindakan yang diambil masa sekarang telah
mempunyai pilihan yang tersedia di masa depan. Apabila sumber daya dimanfaatkan
di masa sekarang maka tidak akan ada cukup sumber daya di masa depan, dan ini
adalah perhatian khusus jika sumber daya mempunyai jumlah yang terbatas.
Accountability
Transparency
Transparency, sebagai prinsip, berarti akibat internal dari tindakan dari organisasi
dapat dipastikan dari laporan yang dibuat organisasi dan fakta yang ada tidak
disembunyikan dalam laporan tersebut. Dengan demikian semua akibat dari tindakan
yang dilakukan oleh organisasi, termasuk dampak internal, seharusnya muncul secara
nyata kepada semua melalui penggunaan informasi yang disediakan mekanisme
pelaporan organisasi.
Consumer Issues. Menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa telekomunikasi yang
memberikan manfaat luas bagi pemakainya, layanan yang transparan dan terpercaya.
Community Involvement. Ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas dalam hal kualitas
pendidikan sekolah dan olahraga, kualitas kesehatan, serta ikut serta dalam mendukung
kegiatan sosial komunitas termasuk bantuan saat bencana/musibah.
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi
dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi
perusahaan dalam bisnis global.
Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada
perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti
perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang
melakukan CSR.
Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis
utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis (investor,
kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal
perusahaan. Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis
harga saham perusahaan juga akan meningkat.