Professional Documents
Culture Documents
Dimas A Prasetya, ST
Sri Budiati
J3M113061
PROGRAM DIPLOMA
2014
Pendahuluan
Analisis debit aliran merupakan suatu kajian atau telaah data debit yang
diarahkan pada suatu hasil perumusan atau pendekatan potensi sumberdaya air
yang tersedia. Dengan metode ini dapat diketahui gambaran sebaran data baik
nilai besarannya maupun waktu kejadiannya serta probabilitas kejadian yang
diinginkan, seperti: besarnya debit andalan (Tikno Sunu 2000).
Debit adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya air yang
mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam satuan liter
per/detik, untuk memenuhi keutuhan air pengairan, debit air harus lebih cukup
untuk disalurkan ke saluran yang telah disiapkan. Debit aliran adalah jumlah air
yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air
yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan
adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam
bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu (Asdak,2002).
Tujuan
Tujuan dari praktikum analisis data debit adalah mengenal data debit
sungai dan konversi satuan serta membuat hidrograf debit sungai dan kurva durasi
debit harian.
Metodelogi
Metode
Distribusi debit bulanan yang terbesar terjadi pada bulan Januari yakni
sebesar 4723,1 m3 setelah bulan Januari terjadi fluktuasi besaran debit dan yang
terendah terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 68,76 m3. Nilai tersebut dilihat
berdasarkan terjadinya hujan pada masing-masing bulan. Musim kemarau terjadi
pada bulan Juli-Oktober. Bulan-bulan tersebut memiliki curah hujan yang kurang
dibuktikan dengan nilai debit terendah terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan
nilai debit tertinggi pada bulan Januari, karena bulan Januari-Juni merupakan
bulan dengan curah hujan tinggi. Akan tetapi tinggi rendahnya curah hujan masih
diikuti dengan faktor lain yang mempengaruhi debit aliran, misalnya laju
infiltrasi. Selain itu jumlah debit aliran pada tiap bulan berbanding lurus dengan
nilai volume debit yang terjadi. Volume debit tertinggi terjadi pada bulan Januari
yakni sebesar 408,07584 m x 106 m3 sedangkan volume debit terendah terjadi
pada bulan Oktober yakni sebesar 5,940864 m x 106 m3 . Begitu pula yang terjadi
pada aliran/km2 dan juga tinggi aliran.
Sebagian besar debit aliran pada sungai kecil yang masih alamiah adalah
debit aliran yang berasal dari air tanah atau mata air dan debit aliran air
permukaan (air hujan). Dengan demikian aliran air pada sungai kecil pada
umumnya lebih menggambarkan kondisi hujan daerah yang bersangkutan
Sedangkan sungai besar, sebagian besar debit alirannya berasal dari sungai-sungai
kecil dan sungai sedang diatasnya. Sehingga aliran air sungai besar tidak mesti
menggambarkan kondisi hujan dilokasi yang bersangkutan. Aliran dasar pada
sungai kecil terbentuk dari aliran mata air dan air tanah, sedang aliran dasar pada
sungai besar dibentuk dari aliran dasar sungai-sungai kecil dan sedang diatasnya
(Maryono, 2005).
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Agus Indra, 2011. Perbandingan Hidrograf Satuan Teoritis Terhadap Hidrograf
Satuan Observasi DAS Ciliwung Hulu, Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Pandang.
Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.
Soemarto C.D. 1987. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional. Surabaya.
Subarkah I. 1978. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Idea Dharma.
Bandung.
Tikno Sunu. 2000. Analisis Debit di Daerah Aliran Sungai Batanghari Propinsi
Jambi. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 1, 2000:
101-108.
Lampiran
Tabel 1. Data Debit Aliran Harian (m3/detik) Tahun 2004 di Stasiun Monjot
(Induk Sungai: Cimanuk) dengan Luas Daerah Aliran = 2803.8 km2
Bulan
Jumlah debit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
Rata-rata debit
Aliran/km2
Volume (mx106)
Tinggi Aliran
(mm)
Tinggi Aliran (m)
EFQ (%) Q
(m/s)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10