Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu agar:
1. Mahasiswa memahami pengertian dari keperawatan anak.
2. Mahasiswa memahami perspektif keperawatan anak.
3. Mahasiswa memahami falsafah serta ruang lingkup keperawatan anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Anak merupakan individu yang berada satu rentang dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang mulai dari :
a. bayi (0 - 1 tahun),
b. usia bermain/older ( 1 - 2,5 tahun),
c. pra sekolah (2,5 - 5 tahun),
d. usia sekolah (5-11 tahun),
e. remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar
belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan
dan perkembangan yaitu rentang cepat atau lambat. Dalam proses berkembang
anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial.
b. Sehat Sakit
Rentang sehat-sakit merupakan batasan yang dapat diberikan bantuan
pelayanan keperawatan pada anak, adalah suatu konsisi anak berada dalam
status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit
kronis, dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status
kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam batas
rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada pada rentang sehat, maka
upaya perawat untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf
kesehatan baik fisik, sosial maupun spiritual. Jadi, batasan sehat secara umum
dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta
tidak hanya bebas dari keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO, 1997) yang
memiliki ciri sebagaimana berikut memiliki kemampuan memfleksikan
perhatian individu sebagai manusia, memiliki pandangan terhadap sehat dalam
konteks lingkungan baik secara internal maupun ekternal dan memiliki hidup
yang kreatif dan produktif.
c. Lingkungan
3
kesehatan berupa lingkungan internal dan lingkungan external. Lingkungan
internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar
belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor emosional, dan
spiritual. Sedangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan
antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya.
d. Keperawatan
4
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik.
Prinsip dan pandangan ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang
anak dari ukuran fisik saja sebagaimana orang dewasa melainkan anak
sebagai individu yang unik.
b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai
dengan tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan
fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat,
tidur dan lain-lain.
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehungga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak.
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga
untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan
kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).
f. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi
atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk
biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.
g. Pada masa yang akan datang kecendrungan keperawatn anak berfokus pada
ilmu tumbuh kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang akan
mempelajari aspek kehidupan anak.
5. Peran Perawat dalam Keperawatan Anak
Dalam melaksanakan asuhan keperawatn anak, perawat mempunyai peran
dan fungsisebagai erawat anak di antaranya:
a. Pemberi perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan anak,
sebagi perawat anak, pemberian pelayanan keperawatan dapat dilaukan
dengan memenuhi kebutuhan dasar anak seperti kebutuhan asah, asih, dan
asuh.
b. Sebagai advokat keluarga
5
Selain melakukan tugas utama dalam merawat anak, perawatan juga
mampu sebagai advocat keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa
hal seperti dalam menentukan hak sebagai klien.
c. Pencegahan penyakit
d. Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatn pada anak, perawat harus mampu
berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan atau cara mengubah
perilaku pada anak atau keluarga harus selalu dilakukan dengan pendidikan
kesehatan khusunya dalam keperawatan. Melalui pendidikan ini diupayakan
anak tidak lagi mengalami gangguan yang sama dan dapat mengubah
perilaku yang tidak sehat.
e. Konseling
f. Kolaborasi
Merupakan tindakan kerjasama dalam menentukan tindakan yang akan
dilaksananakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Dalam hal ini
perawat bersama klien, keluarga, tim kesehatan lain berupaya
mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar
pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan,
paduan keahlian dan keterampilan dari berbagai profesional pemberi
pelayanan kesehatan.
6
g. Pengambil keputusan etik
Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat
penting sebab perawat selalu berhubungan dengan anak kurang lebih 24 jam
selalu di samping anak, maka peran sebagai pengambil keputusan etik dapat
dilakuakan oleh perawat, seperti akan melakukan tindakan pelayan
keperawatan.
h. Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat anak.
Sebagai penenliti perawat harus melakukan kajian-kajian keperawatan anak,
yang dapat dikembangkan untuk perkembangan teknologi keperawatan.
Peran sebagai peneliti dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan anak (Wong, D.L, 1995).
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam
ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadap rangsangan dari lingkungannya. Kegiatan ini dapat diperoleh
melalui penelitian. Penelitian, pada hakikatnya adalah melakukan evaluasi,
mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana
efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat
dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
7
sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang
dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan
keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak
dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan.
Prinsip dari atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak
perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera (injury)
dan nyeri (dampak psikologis), tidak melakukan kekerasan pada anak dan
modifikasi lingkungan fisik.
8
Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan
kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari
tindakan keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak
psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur
tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk
mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh
perawat antara lain:
a) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
b) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.
c) Mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis).
d) `Tidak melakukan kekerasan pada anak
e) Modifikasi lingkungan
c. Manajemen Khusus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam
pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentu diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari berbagai
kasus baik yang akut maupun yang kronis. Pendekatan psikologis yang
dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik, memberikan kesempatan
orang tua dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak dan orang tua
dan berprinsip pada upaya pencegahan, peningkatan kesehatan yang
merupakan tanggung jawab perawat.
9
tahun (Gartinah, dkk 1999). Dalam memberikan asuhan keperawatan pada
anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan untuk tumbuh
kembang anak seperti asah, asih, dan asuh (Sularyo, 1993).
a. Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat
meliputi kebutuhan akan gizi atau nutrisi, kebutuhan pemberian tindakan
keperawatan dalam meningkat dan mencegah terdapat penyakit, kebutuhan
perawat dan pengobatan apabila sakit, kebutuhan akan tepat atau
perlindungan yang layak, kebutuhan higiene perseorangan dan sanitasi
lingkungan yang sehat, kebutuhan akan pakaian, kebutuhan kesehatan
jasmani dan akan rekreasi, dan lain-lain.
b. Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak
atau memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak dalam kehidupan
banyak ditentukan perkembangan psikologi yang termasuk di dalamnya
adanya perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan orang tua atau
orang disekelilingnya karena akan memperbaiki perkembangan
psikososialnya. Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan ikatan
kasih sayang yang erat (bonding) dan terciptanya basic trust (rasa percaya
yang kuat).
c. Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak,
untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai
dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi
mental) akan memperbaiki perkembangan anak sejak dini sehingga
perkembangan psikososial, kecerdasan, kemandiriran dan kreativitas pada
anak akan sesuai dengan harapan atau usia pertumbuhan dan perkembangan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan
yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada
anak yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan
terhadap trauma (atraumatic care), dan manajeman kasus.
B. Saran
Seorang perawat sebaiknya mempelajari lebih lanjut bagaimana
cara untuk merawat anak, karena anak cenderung takut dengan hal-hal
yang berhubungan dengan pengobatan. Pendekatan-pendekatan khusus
sangat perlu dilakukan agar tidak menimbulkan trauma pada anak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gartinah T, et. al. 1999. Keperawatan dan Praktik Keperawatan, DPP PPNI,
Jakarta.
Sularyo Ts. 1993. Pertumbuhan Linier (Stature) Anak dalam Upaya Pemantauan
dengan Minat pada Perawakan Pendek di sampaikan dalam Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan. Jakarta : FK UI
Wong, D.L. 1995. Nursing Care of Infants and Children, St Louis Mosby.
12