You are on page 1of 3

Nama : Ilapadila

NIM : H22114021

TUGAS KEWIRAUSAHAAN I

1. Andrew Darwis ( pendiri KASKUS)


Kaskus Merupakan Forum Komunitas Online Terbesar Di Indonesia dengan jumlah anggota
lebih dari empat juta orang
Andrew Darwis Yang Lahir Pada Tanggal 20 juli 1975 ini telah sukses di usia muda dan
Nama Kaskus bukan berarti toilet tetapi berasal dari kata singkatan kasak kusuk yang
kemudian disngkat Kaskus dibantu dua rekan nya yang bernama ronald dan budi dengan
modal $3 us dollar untuk membeli server dengan tujuan mempromosikan indonesia dan
tempat sebagai forum bagi mahasisiwa indonesia yang berada di luar negri perlahan lahan
forum kaskus ini lambat laun mulai mendapat perhatian Namun perjuangan Andrew Darwis
Tidaksemudah yang kita bayangkan dia dan kawan kawan nya harus berjuang menyakinkan
para pengiklan dan pengguna nya tak jarang juga dia harus datang langsung ke kantor para
pengkilan agar mau mengiklankan produk nya di kaskusdan pada bulan desember tahun 2008
kaskus secara resmi di buka di indonesia dan 2 bulan kemudian kaskus menjadi perusuhan
professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia banyak sekali penghargaan yang di
terima oleh Andrew Darwis di antaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and
2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan nominasi Kaskus Indonesia
Innovative Top Web Site pada tahun 2008, dan dari Indosat dengan nominasi Kaskus The
Online Inspiring Award pada tahun 2009 dan kini Andrew darwis mempunyai 30 karyawan
yang membantu dirinya dalam bidang IT dan pemasaran semoga kisah inibisa menjadi
inspirasi dan motivasi bagi kita semua ternyata banyak sekali talenta muda indonesia yang
sukses di dunia internet ini.
2. Laksita Pradnya Paramitha
Bisnis ini dimulai ketika Laksita berjalan-jalan ke pasar, dan menemukan satu kaus
kaki yang motifnya sangat ia sukai.
Awalnya jalan-jalan ke pasar baru nemulah satu kaus kaki yang motifnya aku suka
banget dan motifnya tuh bagus banget, terus aku lihat ke tukang dagangnya aku
pegang bahannya, kok kaus kaki bagus gini dijual 10 ribu tiga, kan gak tega juga
padahal bisa dijual lebih mahal, terus aku cari lagi ternyata emang sisa ekspor jadi
sisa dari pabarik yang akhirnya dijual ke orang-orang dengan harga 10 ribu tiga, ujar
Laksita yang memulai usaha di bidang kaus kaki dengan bermodalkan uang Rp. 45
Ribu.
Berawal dari sinilah, Laksita mulai menjual kaus kakinya di online khusus pakaian
yan saat itu sedang ia geluti. Tak dinyana, permintaan untuk kaos kaki justru
membludak, namun dimulailah kendala baru karena saat mencari ke supplier ternyata
barang sudah tidak tersedia. Dari situ Laksita mencoba mencari supplier hingga
akhirnya menemukan supplier yang menjual brand korea yang kemudian berlanjut
dengan memberi motif miliknya dan dibranding sendiri. Setelah modal cukup
terkumpul, barulah Laksita produksi sendiri.
Meski sempat mengalami jatuh bangun dan mendapat hujatan keras dari teman-
temannya, namun Laksita tetap bangkit dan sukses mempekerjakan enam orang
karyawan dari usahanya ini, Bahkan bukan hanya itu, karena produksi kaus kakinya
ini pun sudah terbang hingga ke Brunei, Malaysia dan Australia.
Jangan jadi orang pintar untuk mendongkrak bisnis Anda, tapi gunakanlah orang
yang lebih pintar dari Anda.
Prinsip ini jugalah yang dilakukan oleh Laksita. Dia menggunakan jasa outsourcing
fotografer, desainer dan writer untuk akselesari bisnisnya.
3. Yasa Singgih
Dari pengalaman mendapatkan uang sendiri sebagai MC, membuat Yasa Singgih
semakin semangat untuk mandiri. Kemudian setelah ia lulus SMP dan memasuki
SMA, saat itu usianya 16 tahun, ia mulai terjun ke dunia bisnis meskipun masih
sekala kecil. Bisnis #jual beli online menjadi pilihan karena memang saat itu yang
bisa ia manfaatkan untuk memulai usaha adalah itu. Dia memaksimalkan Blackberry
Messenger untuk menjual produk kaosnya, saat itu ia sudah menggunakan merek
Mens Republic.
Yasa menjelaskan bahwa modalnya untuk terjun dalam #bisnis online dengan produk
kaos saat itu adalah keberanian. Dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali
mengenai seluk beluk kaos, ataupun desain. Ilmu pengetahuan yang ia miliki saat itu
hanyalah bahwa dia bisa membeli kaos di pasar untuk kemudian bisa dipasarkan
secara online.
Keinginan Yasa Singgih untuk menekuni ternyata kian hari semakin kuat, dorongan
tersebut membuatnya mencoba membuka bisnis baru pada tahun 2012 dengan
mendirikan kafe kecil yang ia namai Ini Teh Kopi letaknya di kawasan Kebun Jeruk.
Tak lama kemudian, sekitar enam bulan kemudian ia sudah membuka cabang baru
tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan.
Namun ternyata bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang
membuatnya malah menderita kerugian. Kalkulasi yang tidak tampapknya yang
menjadi biang kegagalannya. Ia belum bisa membagi waktu antara sekolah dengan
dua bisnisnya, sehingga hal ini memicu kerugian pada bisnisnya. Terpaksa
keuntungan dari penjualan kaos digunakan untuk menutupi kerugiannya.
Kemudian pada tahun 2013 ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan
bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan. Menurutnya, jika dihitung kerugian yang ia
derita mencapai 100 juta dari kegagalan yang ia alami.
Kegagalan yang Yasa Singgih rasakan, tak membuat remaja yang lahir di Bekasi pada
23 April 1995 ini lantas menjadi kapok. Namun kegagalan tersebut justru
membuatnya semakin semangat lagi dalam menekuni dunia bisnis. Setelah UN usai,
ia kembali lagi terjun ke dunia bisnis, kali ini dengan sebuah konsep yang jelas
dengan dilengkapi bisnis plan yang tersusun rapi.
Dia kembali mengibarkan bendera Mens Republic yang menjual perlengkapan mode
khusus pria. Pada awalnya, Yasa Singgih hanya menjual sepatu kasual untuk pria.
Namun semakin besar usahanya membuat brand yang ia kelola semakin menawarkan
produk yang beragam. Saat ini Mens Republic menjual produk celana dalam, jaket
dan juga sandal untuk pria.
Yasa Singgih mengoptimalkan #media sosial untuk menawarkan produk-produk nya,
selain tentu saja cara bisnis online yang lain. Saat ini, dari aktifitas bisnis yang ia
kelola, pendapatan yang bisa ia hasilkan dalam satu bulan bisa mencapai ratusan juta
rupiah.

You might also like