Professional Documents
Culture Documents
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
DALAM USAHATANI
Oleh :
Agustina BIDARTI, S.P., M.Si.
Sosek Pertanian FP Unsri
Definisi
0
X (faktor-faktor prod.)
NOTE :
Hubungan fungsional ini berlaku untuk semua faktor-faktor produksi
(tanah, pupuk, t.k, pestisida, dsb), artinya :
Penambahan dari setiap factor produksi akan meningkatkan produksi
fisik s/d titik maks., setelah itu prod. akan menurun
Efisiensi produksi : banyaknya hasil produksi fisik yg
dapat diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi
(input), bila dinilai dengan uang : efisiensi ekonomi.
Hy BM
BR
Fungsi Biaya secara grafis :
BVR
0 Y
KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI :
Dimana :
HsPPx1, HsPPx2, HsPPx3 adalah tambahan hasil produksi fisik
karena tambahan satu-satuan faktor produksi (x1, x2, x3).
Hrx = harga faktor produksi masing-masing
Hry = harga hasil produksi
KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI
Tujuan :
mendapatkan hasil produksi yg optimal dari sawah atau
ladang yg sempit
menjamin tersedianya bahan makanan sepanjang tahun
(karena tanaman yg diusahakan berbeda umur tanam)
mengurangi resiko kegagalan
mengisi waktu luang (karena pertanian bersifat musiman)
Hubungan Fisik antar Komoditi :
Komoditi gabungan (joint product), adalah :
Komoditi yg diusahakan bersama-sama dalam satu kali proses
produksi.
Contoh : ubi kayu : umbi dan daun, kelapa
komoditi yang bebas bersaing, adalah :
komoditi-komoditi yang diusahakan saling berdiri sendiri
bahkan cenderung saling bersaing, dimana untuk
menghasilkan satu komoditi maka komoditi saingannya harus
dikorbankan.
Contohnya : penyewaan lahan untuk tanaman tebu akan
mengorbankan tanaman padi yg biasa ditanam
komoditi komplementer, adalah :
komoditi yang diusahakan saling membantu (melengkapi)
kebutuhan komoditi yang lain.
Contoh : kacang-kacangan dan tanaman peneduhnya (ubi kayu)
komoditi suplementer, adalah :
komoditi yang diusahakan secara bersama-sama tanpa saling
merugikan atau saling menguntungkan.
Contoh : menanam padi dan beternak atau kerajinan tangan.