You are on page 1of 4

Pandangan ajaran Islam dalam Kesehatan

Uraian yang sederhana menyangkut ajaran agama Islam tentang kesehatan adalah
merupakan upaya pengkajian nilai-nilai yang telah membudaya di lingkungan Pesantren yaitu
nilai yang bersumber pada ajaran fiqih.
Bertitik tolak dari tujuan syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yaitu penataan hal
ihwal manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat dengan pandangan sepintas pada tubuh
ajaran fiqih, maka dapat dilihat adanya garis besar dari pengamtan itu yakni :
1. Rabulibadat, yang menata hubungan manusia dengan sang pencipta. Misalnya sholat,
dituntut untuk selalu bersih, baik rohaninya maupun jasadnya. Kebersihan di dalam sholat
merupakan syarat mutlak yang harus dilaksanakan karena kalau tidak bersih (suci), maka
shalatnya tidak sah.
2. Rubulmuamalat, yaitu masalah hubungan manusia dengan manusia. Dalam hubungan ini
ada suatu rumus fiqh yang sangat terkenal di lingkugan Pondok {esantren yaitu yang
disebut Alkalliyatul Khmas (Lima kepentingan dasar). Disebutkan kesehatan jiwa raga
menempati posisi pokok> Hal tersebut sesuai dengan Hadist Rasulullah yang mentakan
hMumin yang kuat lebih disukai dan disenangi oleh Allah dari pada mumin yang
lemah.
3. Rubul Munkahat, yang menata hubungan manusia dalam lingkungan keluarga. Islam
mengajarkan dalm perkawinan hendaknya mencari pasangan yang sehat, dan menghindari
nasab (keturunan yang tidak sehat.
4. Rubul jinayat, yang menata ketentraman dalam pergaulan yang memperhatikan
ketentraman dari lingkungan (kesehatan lingkungan). Sebagai contoh dilarang buang hajat
disemberang tempat, karena akan mengganggu kesehatan lingkungan.
Sehat dalam arti agama, yaitu terhibdar dari penyakit hati/rohaniyah meliputi unsure akal,
nafsu, kalbu dan roh sekaligus terbibas dari penyakit jasmaniyah yang diakibatkan oleh
penyalahgunaan fungsi farj (kelamin), hidung (menghirup dan mencium) kaki (yang
mmengantarkan maksud dan tujuan), lidah (merasa dan mengecap), mata (melihat), perasa
(perabaan dansentuhan), perut (penyimpanan dan pengatur makanan dan minuman), tangan
(merasa, menyentuh dan memegang), telinga (mendengar).
Di dalam Al Quran banyak disebutkan tentang pengertian sehat/ kesehatan diantaranya
yaitu:
As-sawiyyu : Kondisi tubuh yang sempurna, ditandai dengan berfungsinya seluruh organ
tubuh secara prima seperti disebutkan dalam surah Maryam ayat 10 yang artinya : Zakariya
berkata, Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda. Tuhan berfirman Tanda bagimu ialah
bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga mala, padahal kamu
sehat.
Sehat bisa juga diartikan terhindar dari penyakit atau lawan dari sakit. Bahasa populernya
sehat walafiat seperti disebutkan dalam surah Shad ayat 34 yang artinya Dan
sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas
kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit). Kemudian ia bertaubat.
Sehat dapat pula diartikan dengan sembuh setelah berobat, seperti ungkapan doa Nabi
Ibrahim as pada surah as-Syuara ayat 80 yang artinya Dan apabila aku sakit, maka Dialah
Allah yang menyembuhkan aku.
Selain itu Rasul s.a.w bersabda yang artinya Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu
tepat guna, maka penyakit itu akan sembuh dengan seijin Allah Azza wa jalla (HR.Muslim
(4/2204) dan Ahmad dari Jabir Bin Abdullah.)
Cukup jelas dari uraian di atas bahwa dalam agama Islam kesehatan merupakan penjabaran
yang nyata dari rahmat kasih sayang Allah yang meliputi segala-galanya dan mamadai risalah
Nabi Besar Muhammad SAW, dan itulah sesungguhnya wajah dari Islam.

Perilaku hidup bersih, sehat, dan islami (PHBSI}

Perilaku hidup bersih dan sehat, suatu program dari kementerian kesehatan yang selalu
digemborkan-gemborkan. Namun, sangat susah untuk direalisasikan di negeri ini. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS masih rendah.
Menurut Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat 2010, rata-rata persentase PHBS
nasional hanya 35,68 persen. Hal ini berarti bahwa hanya 35,68 persen dari total warga
Indonesia yang yang notabene warga yang beragama Islam paling banyak di dunia telah
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Tidak dapat dipungkiri, perubahan perilaku tidak bisa dilakukan dilakukan secara tiba-tiba.
Sebenarnya perilaku ini senada dengan istilah akhlak. Akhlak yang baik akan terbentuk dari
iman yang kuat (aqidah, red), di mana iman ini harus dimantapkan dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Begitu juga dengan perilaku, didahului
dengan pengetahuan yang baik, kemudian sikap yang baik, lalu muncul tindakan yang baik,
sehingga membentuk perilaku yang baik pula.
Mungkin, perilaku hidup bersih dan sehat tidak bisa diwujudkan karena masyarakat
Indonesia rata-rata hanya lulusan sekolah dasar. Namun, alangkah mirisnya, saat kita masih
melihat beberapa bahkan sebagian besar tenaga kesehatan yang belum bisa berperilaku hidup
bersih dan sehat. Ini merupakan alasan yang tersembunyi di balik data-data yang
menunjukkan PHBS di negara kita masih dalam kategori rendah.
Patut diakui, bahwa tenaga kesehatan juga manusia, tetapi apakah masih wajar seorang
tenaga kesehatan masih tidak mau melakukan salah satu PHBS yang mudah seperti cuci
tangan menggunakan sabun sebelum makan. Sesungguhnya, seorang tenaga kesehatan
memiliki peran yang hampir sama dengan pendakwah seperti Kiai dan Ustadz di mata
masyarakat. Perkataan seorang Pendakwah hanya dianggap angin lalu apabila Pendakwah
tersebut tidak melaksanakan apa yang disampaikannya. Sama halnya dengan tenaga
kesehatan, apa yang disampaikan kepada masyarakat terutama hal yang berhubungan dengan
PHBS, seharusnya bisa dilaksanakan terlebih dahulu agar bisa menimbulkan kepercayaan
dalam diri masyarakat.
Akan tetapi, akar dari alasan tersembunyi tersebut terletak pada spiritual tenaga
kesehatan tersebut. Pada dasarnya, Islam telah mengajarkan kita cara berperilaku hidup bersih
dan sehat
Sesungguhnya Allah Taala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai
kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. Maka
bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi. (HR.
Tirmidzi)
Sampai-sampai teori tentang mencuci tangan pun diatur dalam Islam. So, adakah yang bisa
menyaingi teori Islam yang perlahan-lahan kita tinggalkan selama ini? PHBS yang dibuat
oleh WHO yang diadopsi oleh kementerian kesehatan hanyalah sekedar pelengkap teori dalam
Islam. Oleh karena itu, apabila kita bisa menjadi muslim dan muslimah sejati, tentu saja
kebersihan tidak akan menjadi permasalahan lagi.
Meskipun pada kenyataannya, sekarang Islam diikonkan sebagai agama yang cukup
jorok. Nggak percaya? Banyak dari kaum lain yang mengatakan bahwa anak pesantren itu
jorok, orang Islam jarang mandi, orang Islam mulutnya bau, dan celoteh-celoteh lain yang
sangat tidak mengenakkan di hati. Mau marah? Tentu. Mau caci maki balik? Pasti. Itu sih,
bukan Islamnya yang salah, tetapi orang-orang yang salah karena memandang Islam hanya
sebuah ritual dan tidak melaksanakannya secara kaffah. Namun, penjelasan tersebut tidak
mungkin didengarkan oleh kaum lain. Ya iyalah, biar kita tunjukkan ribuan Al-Qur;an,
hadits, dan buku yang berhubungan dengan coletahan kaum lain tersebut, mereka tidak akan
mau mendengarkan bahkan membaca buku tersebut. Hal ini disebabkan yang menjadi bukti
nyata mereka untuk menilai Islam itu seperti apa, ya orang Islam itu sendiri.
So, ternyata menjadi tenaga kesehatan itu, susah-susah gampang lho. Sebelum kita masuk
lebih dalam menuju sepak terjang dunia kesehatan, pertama, kita ubah image Islam di mata
kaum lain bahwa Islam dan orang Islam itu sangat mencintai kebersihan. Kedua, mumpung
masih mahasiswa nih, belajarlah untuk berperilaku yang Islami secara kaffah, dengan hal
tersebut maka akan terbentuk akhlak yang baik dalam diri kita, secara nggak langsung perilaku
hidup bersih dan sehat juga akan menjadi bagian dari akhlak kita. Selain itu, jangan lupa
sampaikan ke masyarakat betapa indahnya Islam itu agar masyarakat kita bisa menerapkan
Islam secara kaffah. Manfaatnya???? Secara nggak langsung, tentu saja visi kementerian
kesehatan tidak hanya menjadi angan-angan semata, masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan pun agar segera terwujud.

Membiasakan Perilaku Hidup Sehat & Bersih

Rasulullah SAW dalam suatu hadits mengatakan bahwa kebersihan merupakan sebagian
dari iman. Artinya Islam merupakan agama yang mencintai kebersihan. Terdapat banyak
hadist Rasulullah yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, diantaranya :
Hadits yang diriwayatkan oleh Saad bin Abi Waqas dari bapaknya, Rasulullah SAW
pernah bersabda : Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang
suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai
kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu. (HR. Tirmizi)
Hadits yang diriwayatkan oleh Malik Al Syari, Rasulullah SAW pernah bersabda :
Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan
(timbangan). (HR.Tirmizi)
Hadits yang diriwayatkan oleh Malik Al Syari, Rasulullah SAW pernah bersabda :
Kebersihan adalah sebagian dari iman, shalat adalah pelita, dan shadaqah adalah
cahaya. (HR. Tirmizi)
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 222 :
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
menjaga kebersihan.
Ayat di atas mengingatkan kepada kita untuk selalu melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat. Sebab perilaku hidup bersih dan sehat sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Pada ayat
tersebut di atas terdapat makna tersirat tentang kebersihan yang harus dijaga. Kebersihan yang
harus dijaga, tidak hanya kebersihan jasmani, tetapi juga kebersihan rohani dan lingkungan.
Kebersihan harus dijaga oleh semua umat Islam yang mengaku dirinya beriman kepada
Allah SWT dan rasul-Nya, karena Allah SWT sendiri Maha Bersih dan Mencintai kebersihan
(Al-Quddus).

You might also like