Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di bawah
rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Nelson,1999).
Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat di sebabkan oleh hilangnya darah
yang terlalu cepat atau karena terlalu lambatnya produksi sel darah merah. (Guyton,1997).
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin
turun dibawah normal.(Wong,2003).
2. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari
beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
- Perdarahan hebat
- Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Ulkus peptikum
1
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
- Kekurangan vitamin C
- Penyakit kronik
- Pembesaran limpa
- Sferositosis herediter
- Elliptositosis herediter
- Kekurangan G6PD
- Penyakit hemoglobin C
- Penyakit hemoglobin E
Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg sehari, dari jumlah ini hanya kira kira
2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2 4 g, kira kira 50 mg/ kg BB
pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Umumnya akan terjadi anemia dimorfik, karena
selain kekurangan Fe juga terdapat kekurangan asam folat.
2
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
- Hemoglobinuria
Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with reticuloendothelial
siderosis. Anemia pada penyakit kronik merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah
anemia yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.
Penyebab :
- Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi, seperti infeksi
ginjal, paru (bronkiektasis, abses, empiema, dll).
2. Anemia makrositik
Kekurangan vitamin B12 bisa disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Kekurangan vitamin B12 akibat faktor intrinsik terjadi karena gangguan absorpsi vitamin yang
merupakan penyakit herediter autoimun, sehingga pada pasien mungkin dijumpai penyakit
penyakit autoimun lainnya. Kekurangan vitamin B12 karena faktor intrinsik ini tidak dijumpai
di Indonesia. Yang lebih sering dijumpai di Indonesia adalah penyebab intrinsik karena
kekurangan masukan vitamin B12 dengan gejala gejala yang tidak berat.
Asam folat terutama terdapat dalam daging, susu, dan daun daun yang hijau.
Umumnya behubungan dengan manultrisi. Penurunan absorpsi asam folat jarang ditemukan
3
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
karena absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna. Juga berhubungan dengan sirosis hepatis,
karena terdapat penurunan cadangan asam folat.
Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan penurunan
kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian.
4. Anemia hemolitik
a. Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah (normal 120), baik
sementara atau terus menerus. Anemia terjadi hanya bila sumsusm tulang telah tidak
mampu mengatasinya karena usia sel darah merah sangat pendek, atau bila kemampuannya
terganggu oleh sebab lain.
Penyebab :
1) Intrinsik
2) Ekstrinsik
4
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
- Hipersplenisme.
- Luka bakar.
Klasifikasi :
5. Anemia Aplastik
Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel sel darah.
5
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
3. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi)
pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah
yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam
system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini
bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap
kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin
(Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke
seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang.
Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari
2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang
memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki
(Sjaifoellah, 1998).
6
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam
tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta
perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah
mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini,
bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat
pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung(Sjaifoellah, 1998).
7
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
5. WOC
8
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
6. Data Fokus
a. Wawancara
Terdiri dari DS (data subjektif) dan DO (data objektif). Data subjektif merupakan data yang
diperoleh berdasarkan pengkajian terhadap pasien atau keluarga pasien (apa yang dikatakan
pasien atau keluarga pasien), sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh dari
pemeriksaan.
Data Subjektif :
Data Objektif :
Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya keluhan yang paling utama pada penderita anemia adalah lemah atau pusing.
Apakah anggota keluarga pasien memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes militus,
penyakit jantung, struk ?.
9
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pucat, keletihan, kelemahan, nyeri kepala, demam, dispnea, vertigo, sensitif terhadap
dingin, berat badan menurun.
2. Kulit
3. Mata
4. Telinga
Vertigo, tinnitus.
5. Mulut
6. Paru paru
Dispneu.
7. Kardiovaskuler
8. Gastrointestinal
Anoreksia.
9. Muskuloskletal
10
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
c. Pemeriksaan Penunjang
a. Tes penyaring
1. Kadar hemoglobin
b. Pemeriksaan rutin
2. Hitung deferensial
3. Hitung retikulosit
a. Biopsy kelenjar PA
11
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
7. Analisa Data
Do : HB
menurun
- Hb 4,9 mg/dl, eritrosit 3,25
10^6/ul, Ht 20,2 %, anemis dan CRT
> 2 detik
Pengangkutan
O2dan nutrisi
kejaringan
menurun
Gangguan
perfusi jaringan
DS:
Pengangkutan
O2 dan nutrisi
kejaringan
menurun
12
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Kelelahan
8. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
9. Asuhan Keperawatan
DIANGOSA
TUJUAN DAN KRITERIA
NO KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
HASIL
KOLABORASI
13
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan sensasi
- Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Nutrition Monitoring
- Perasaan
ketidakmampuan untuk BB pasien dalam batas
mengunyah makanan normal
15
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
16
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
17
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
- Penyakit kronik
Infection Protection
(proteksi terhadap infeksi)
Monitor hitung
granulosit, WBC
Monitor kerentanan
terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung
18
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Partahankan teknik
aspesis pada pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik
isolasi k/p
Berikan perawatan
kuliat pada area epidema
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan
infeksi
Laporkan kultur
positif
19
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
20
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor frekuensi
dan irama pernapasan
Monitor pola
pernapasan abnormal
21
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
Berikan bronkodilator
22
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
bila perlu
Berikan pelembab
udara Kassa basah NaCl
Lembab
Tingkatkan pembatasan
23
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey:Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta
24
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
25
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND
26