Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman
lain, ASI eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan (Depkes RI,
2005). ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan
lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air, teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000).
Menurut WHO, secara keseluruhan pemberian ASI eksklusif mencakup hal
sebagai berikut, yaitu hanya ASI saja sampai umur enam bulan dimana menyusui
dimulai 30 menit begitu setelah bayi lahir dan tidak memberikan makanan pre-lectal
seperti air gula atau air tajin kepada bayi yang baru lahir. Menyusui sesuai
kebutuhan bayi, memberikan kolostrum kepada bayi, menyusui sesering mungkin
(tanpa jadwal), termasuk pemberian ASI pada malam hari dan cairan yang
dibolehkan hanya vitamin atau mineral dan obat dalam bentuk drops atau sirup.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon,
unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI
mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi
yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada
ditempat yang suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna
bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang
dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula.
Komposisi ASI yaitu : karbohidrat, protein, lemak,mineral,vitamin.
Di dalam ASI terdapat laktosa, laktosa ini merupakan karbohidrat utama
dalam ASI yang berfungsi sebagai salah satu sumber makanan untuk otak.
Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat dibanding laktosa
yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak
terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-
14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar karbohidrat
ASI relatif stabil.
Selain karbohidrat, ASI juga mengandung protein. Kandungan protein ASI
cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam
susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri dari protein whey dan
casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih
mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu formula lebih banyak
mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah
casein yang terdapat di dalam ASI hanya 30%, dibanding susu formula yang
mengandung protein dalam jumlah yang tinggi (80%).
Disamping itu juga, ASI mempunnyai asam amino yang lengkap yaitu
taurin. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena
asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang
sedang berkembang.
ASI juga mengandung lemak, kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah
Kemudian meningkat jumlahnya (Husaini, 2001). Lemak ASI berubah kadarnya
setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi secara otomatis. Selain jumlahnya yang
mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang
yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna
serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6,
DHA (Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid merupakan komponen
penting untuk bayi.
Disamping karbohidrat, lemak, protein, ASI juga mengandung mineral,
vitamin K, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin yang larut dalam air.
Hampir semua vitamin larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C
terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar
vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi
kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi
kurang.
Kolostrum merupakan caira pertama yang keluar dari kelenjar mamae mulai
dari pertama sampai hari ketiga ataupun keempat, dimana volumenya berkisar
150-300 ml/24 jam, berwarna lebih kekuningan dibandingkan susu matur.
Kolostrum merupakan pencahar yang sangat ideal untuk membersihkan zat
zat yang tidak terpakai di usus bayi yang baru lahir hingga akhirnya siap untuk
menerima makanan yang akan datang. Kolostrum banyak mengandung protein
dibandingkan susu matur. Tetapi selain itu, antibodi juga banyak terdapat dalam
kolostrum sehingga memberikan perlindungan terhadap bayi hingga usia 6
bulan. Di dalam kolostrum kadar karbohidrat dan lemak jauh lebih rendah
dibandingkan dengan susu matur namun kadar minealnya jauh lebih tinggi.
ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur,
yang dikeluarkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh masa laktasi. Pada
masa ini, kadar kolostrum makin rendah namun kadar protein dan lemak makin
tinggi. Volume ASI transisi makin meningkat.
3) ASI matur
ASI matur adalah ASI yang keluar pada hari kesepuluh sampai seterusnya
dan volumenya relatif konstan. Merupakan cairan yang berwarna putih
kekuning-kuningan, mengandung faktor anti microbial dan tidak akan
menggumpal jika dipanaskan. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI yang
cukup, ASI adalah makanan satu satunya yang cukup dan baik untuk
pertumbuhan bayi hingga usia 6 bulan.
b) Laktoferin
Laktoferin mempunyai banyak persamaan dengan kerja trasferin yitu
suatu protein yang mengikat Fe dalam darah. Namun selain itu Laktoferin
juga menghambat pertumbuhan Candida albicans dan E.coli.
c) Lisozim
Lisozim adalah suatu substrat anti infeksi yang bekhasiat memecahkan
dinding sel bakteri dari kuman kuman gram positif.
d) Laktoperoksidase
Laktoperoksidase merupakan suatu enzim yang bersama zat lain akan
membunuh Streptokokus.
2) Faktor kekebalan spesifik, yaitu :
a) Sistem komplemen
ASI banyak mengandung komplemen C3 dan C4 ang dapat diaktifkan
oleh antibodi yang terdapat dalam IgA susu. Komplemen yang sudah
diaktifkan dapat bekerja menghancurkan sel bakteri dalam rongga usus.
b) Khasiat seluler
ASI mengandung berbagai macam sel, terutama makrofag 90 %,
Limfosit dan Leukosit polimorfonuklear sedikit. Makrofag bersifat ameboid
dan fagositik terhadap kuman kuman Stafilokokus, E.coli dan Candida
albicans. Limfosit dalam ASI terdiri dari sel T dan sel B, dan ini aktif
sebagai imunologik.
c) Immunoglobulin
Di dalam ASI dijumpai semua macam immunoglobulin. IgA dengan
konsentrasinya paling tinggi merupakan immunoglobulin yang paling
penting dalam ASI karena berperan penting dalam fungsi biologis.
Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula.
Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang
menyusui. Manfaaat ASI bagi bayi antara lain; ASI sebagai nutrisi, ASI dapat
meningkatkan daya tahan tubuh bayi, mengembangkan kecerdasan, dan dapat
meningkatkan jalinan kasih sayang.
Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai nutrisi. ASI merupakan sumber gizi yang
sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan
bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas dan
kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi ASI dapat
diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih. Negara-negara barat banyak melakukan
penelitian khusus guna memantau pertumbuhan bayi penerima ASI eklslusif dan
terbukti bayi penerima ASI eksklusif dapat tumbuh sesuai dengan rekomendasi
pertumbuhan standar WHO-NCHS.
Selain itu juga, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Dengan
diberikan ASI berarti bayi sudah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau
daya tahan tubuh ) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan
cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru lahir
akanmemproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar
4 bulan. Pada saat kadar immunoglobulin bawaan dari ibu menurun yang dibentuk
sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan
immunoglobulin pada bayi. Selain itu, ASI merangsang terbentuknya antibodi bayi
lebih cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif. Suatu
kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan mobiditas (angka terkena
penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang
tidak mendapatkan ASI.
Disamping itu, ASI juga dapat mengembangkan kecerdasan bayi. Perkembangan
kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang
mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi yang diterima saat
pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan
atau growt spourt sangat penting karena pada inilah pertumbuhan otak sangat pesat.
Kesempatan tersebut hendaknya dimanfaatkan oleh ibu agar pertumbuhan otak bayi
sempurna dengan cara memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal
karena kesempatan itu bagi seorang anak tidak akan berulang lagi.
Air susu ibu selain merupakan nutrient ideal, dengan komposisi tepat, dan
sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutrient-nutrien khusus yang sangat
diperlukan pertumbuhan optimal otak bayi. Nutrient-nutrient khusus tersebut adalah
taurin, laktosa, asam lemak ikatan panjang.
Kemudian yang terakhir adalah ASI dapat menjalin kasih sayang. Bayi yang
sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat merasakan kasih
sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram, dan terlindungi. Perasaan
terlindungi dan disayangi inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi,
yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri.
Bagi ibu, manfaat menyusui itu dapat mengurangi perdarahan setelah
melahirkan. Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan
terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang (Siswono
2001). Karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna
juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih
cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.
Selain itu juga, dengan menyusui dapat menjarangkan kehamilan pada ibu karena
menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusif 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi merusia 12 bulan.
Disamping itu, manfaat ASI bagi ibu dapat mengurangi terjadinya kanker.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan
terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan
menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker
payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian menemukan
juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker ovarium. Salah satu
dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker ovarium pada ibu yang
menyusui berkurang sampai 20-25%. Selain itu, pemberian ASI juga lebih praktis,
ekonomis, murah, menghemat waktu dan memberi kepuasan pada ibu.
B. Praktek Pemberian ASI Eksklusif
Alasan ibu untuk tidak menyusui terutama yang secara eksklusif sangat
bervariasi. Namun yang sering diungkapkan sebagai berikut.
1. Faktor Internal
a. Ketersediaan ASI
b. Pekerjaan /aktivitas
c. Pengetahuan
Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri.
Kondisi ini terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah di payudara
sebagai tanda ASI mulai banyak diproduksi. Tetapi, apabila payudara merasa
sakit pada saat menyusui ibu pasti akan berhenti memberikan ASI padahal itu
menyebabkan payudara mengkilat dan bertambah parah bahkan ibu bisa
menjadi demam.
Jika terdapat lecet pada puting itu terjadi karena beberapa faktor yang
dominan adalah kesalahan posisi menyusui saat bayi hanya menghisap pada
puting. Padahal seharusnya sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi.
Puting lecet juga dapat terjadi pada akhir menyusui, karena bayi tidak pernah
melepaskan isapan. Disamping itu, pada saat ibu membersihkan puting
menggunakan alkohol dan sabun dapat menyebabkan puting lecet sehingga ibu
merasa tersiksa saat menyusui karena sakit.
e. Kondisi kesehatan ibu
2. Faktor Eksternal
2) Masyarakat
3) Tenaga Kesehatan
2. Sikap
Sikap ibu diukur dengan memberikan 10 buah pertanyaan menggunakan kuesioner,
dengan ketentuan :
- jawaban sangat setuju diberi nilai 3
- jawaban setuju diberi nilai 2
- jawaban tidak setuju diberi nilai 1
Berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh responden maka ukuran tingkat sikap
ibu hamil menurut Pratomo (1990):
a. Kategori baik, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 75%
b. Kategori sedang, apabila nilai yang diperoleh responden 40%-75%
c. Kategori kurang, apabila nilai yang diperoleh responden kurang dari 40%
Maka penilaian terhadap sikap responden, yaitu:
1. Skor 24-30 = baik.
2. Skor 13-23 = sedang.
3. Skor <13 = kurang
BAB III
METODE SOLUSI
3.2 PELAKSANAAN
Penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu Puskesmas
Kampala Kec. Sinjai Timur, pada kamis, 24 Agustus 2017
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan.
Kemudian pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta tentang materi yang akan diberikan. Di berikan kuisioner
sebelum penyuluhan menggali sejauh mana tingkat pengetahuan peserta
terhadap materi.
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengatahuan ibu dalam pemberian
ASI eksklusif di Puskesmas Kampala.
2. Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat sikap ibu dalam pemberian ASI
eksklusif di Puskesmas Kampala
4.2. Saran
1. Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif dapat
lakukan dengan salah satu metode penyuluhan yaitu metode ceramah dan
pembagian leaflet.
2. Diharapkan bagi petugas promosi kesehatan di Puskesmas agar memberikan
penyuluhan tentang ASI eksklusif serta penyuluhan gizi lainnya kepada
masyarakat terutama dengan metode ceramah guna membantu meningkatkan
pengetahuan masyarakat serta membantu mewujudkan pencapaian pemberian
ASI eksklusif.