Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok 5 Kelas A12.1
Tazkiyatun Nafsi S. 2202011
Luh Juita Amare P. 22020112120009
Karlinda Nuriya Afifah 220201121300
Fanny Shofiyatul Izzah 22020112130034
Fitria Mega Wardani 2202011
Nindhita S 2202011
Sicilia Septiana A. 2202011
Aisyah Ayu Daris 2202011
b. Kegunaan Visi
Organisasi atau perusahaan membutuhkan visi yang dapat digunakan
sebagai:
1) Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
2) Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta
pengendaliannya.
3) Pembentukan dan pembangunan budaya perusahaan (corporate
culture).
c. Kriteria Visi
Menurut Wibisono (2006,p,43) Visi yang baik memiliki kriteria
sebagai berikut:
1) Menyatakan cita-cita/keinginan perusahaan di masa depan.
2) Singkat, jelas, fokus dan merupakan standard of excellence.
3) Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi.
4) Atraktif dan mampu menginspirasikn komitmen serta antusiasme.
5) Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan.
6) Dapat ditelusuri tingkat kepercayaanya.
d. Contoh Visi
Menjadi institusi yang handal dalam pengembangan Sistem
Administrasi Negara dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya
Manusia (SDM) Penyelenggara Negara (LAN).
2. MISI
a. Pengertian Misi
Menurut Wibisono (2006,p.46) Misi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang
memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa. Pengertian misi adalah tujuan dan
alasan yang memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian
tujuan. Misi pada dasarnya hanya bukan usaha formal untuk
memperjelas apa yang dikehendaki, namun misi merupakan tahapan
aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna mencapai
suatu tujuan.
Menurut penulis, pengertian dari misi yaitu suatu pernyataan oleh
organisasi atau perusahaan mengenai produk/jasa yang akan diberikan
kepada masyarakat yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
perusahaan.
b. Tahap-tahap Penyusunan Misi
Menururt Wibisono (2006,p.47) Tahap-tahap Penyusunan Misi yang
umumnya dilakukan oleh perusahaan atau organisasi adalah :
1) Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa
kata yang menggambarkan organisasi.
2) Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling
penting.
3) Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat
atau paragraph yang menggambarkan misi perusahaan.
4) Mengedit kata-kata sampai terdengar benar.
c. Tujuan Misi
Menurut Wibisono (2006,p.46) Tujuan dari misi adalah
mengkomunikasikan kepada stakeholders, di dalam maupin di
luar organisasi, tentang alasan pendirianperusahaan dan ke arah
mana perusahaan akan menuju.
d. Contoh Misi
Misi
To explore the universe and search for life and to inspire the next
generation of explorer (NASA) good mission statement
To make people happy (Walt Disney) bad Mission statement
Pernyataan Misi diawali dengan kata kerja
B. GOAL SETTING
1. Pengertian Goal Setting
Goal setting adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengidentifikasi
prioritas pekerjaan atau kehidupan lalu mengembangkan strategis untuk
mencapat tujuan pribadi dan profesional. Goal setting adalah aktivitas
sederhana untuk mencapai tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan memiliki target waktu tertentu. (Pots, 2013)
a) Realistis
b) Postitif
c) Mulai dengan Hal-hal Kecil
d) Bertanggung Jawab penuh pada apa yang sudah kita tetapkan
e) Tekun
a) Specific (spesifik)
Tujuan harus memiliki ekspektasi yang jelas dan spesifik
b) Measurable (terukur)
Tujuan membutuhkan kriteria yang dapat diukur sebagai indikator
kesuksesan.
c) Active (aktif)
Tujuan membutuhkan komitmen, personel harus aktif untuk emncapai
tujuan yang diharapkan.
d) Realistic (realistis)
Tujuan harus realistis, sesuai dengan situasi, keterampilan dan
hubungan.
e) Time-based
5. Strategi Goal Setting
Menurut Pots (2013), strategi dalam mencapi tujuan yaitu :
a) Bayangkan hasilnya
b) Berjuang untuk proses, bukan hasil
c) Kembangkan jaringan pendukung, yaitusemua sumber daya yang akan
berguna dalam pencapaian tujuan yang kita tetapkan
d) Batasi jumlah, jangan buat daftar tujuan terlalu panjang
e) Beri ruang untuk terjadinya sebuah kemunduran
f) Jujur pada diri sendiri, tentang kemampuan dna keterbatasan diri
g) Hadiahi diri kita atas pencapaian-pencapaian yang sudah diraih
h) Jangan sampai kehilangan garis-garis besar tujuan kita. Biasakan diri
kita untuk meninjau kembali tujuan yang ditetapkan
i) Lihat dan tinjau kembali proses yang sudah dijalani
C. ANALISIS SWOT
1. Pengertian
Analisis SWOT merupakan salah satu bentuk strategi perencanaan
yang dikembangkan untuk menilai keadaan dan ancaman yang dapat
muncul. Menurut Kotler (2009: 51) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan
pemasaran eksternal dan internal. Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk
merancang strategi dan program kerja.
Analisis SWOT menitikberatkan pada aspek logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities) serta
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) pada saat
yang bersamaan. Secara sederhana, terdapat 2 aspek yang dinilai dari
analisis ini yaitu faktor internal (strenght dan weaknesses) dan faktor
eksternal (opportunities dan threats). Analisis SWOT secara luas
digunakan dalam perencanaan strategis perusahaan, usaha, institusi
bahkan evaluasi diri.
2. Fungsi
Analisis SWOT berfungsi untuk:
a) Mengetahui keuntungan-keuntungan yang dimiliki perusahaan
kompetitor.
b) Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan, dan
pengembangan produk yang dihasilkan.
c) Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan yang terjadi.
d) Menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam
perencanaan pengembangan di dalam perusahaan.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT dibagi dalam 4 unsur yaitu kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman. Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat
diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam
produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda
dengan produk lain, sehingga dapat membuat lebih kuat dari para
pesaingnya. Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal
sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan
kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan
pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. Peluang
adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah
satu sumber peluang. Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan
menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa
sekarang maupun yang akan datang.
Analisis SWOT dapat dilakukan melalui 2 pendekatan berbeda,
yaitu;
a) Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal. Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang
timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
eksternal.
Keterangan :
b) Pendekatan Kuantitatif
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor
S-W-O-T.
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak
boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point
faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan
akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah
dan 10 berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor
dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian
terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya
sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya
jumlah point faktor).