You are on page 1of 8

BED SITE TEACHING

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun
Alamat : Ciparay
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tgl Pemeriksaan : 18/5/2017

II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Mules-mules
Anamnesis khusus :
G3P2A0 merasa hamil 9 bulan datang ke IGD RSUD Al-ihsan
mengaku mules-mules yang semakin sering dan bertambah kuat sejak 8
jam SMRS. Keluhan disertai keluar lendir bercampur sedikit darah dari
jalan lahir sejak 10 jam SMRS. Keluar cairan banyak disangkal oleh pasien.
Gerakan anak masih dirasakan ibu. Riwayat tekanan darah tinggi selama
hamil diakui sejak usia kehamilan 6 bulan saat kontrol di bidan yaitu
(160/100). Riwayat nyeri kepala dan nyeri ulu hati tidak diketahui.
Riwayat penyakit serupa pada kehamilan sebelumnya disangkal oleh
pasien.

III. DATA TAMBAHAN


1. Riwayat menstruasi
Menarsche : 14 tahun
Siklus haid : teratur
Lama haid : 6 hari
HPHT : 15 september 2016
Taksiran persalinan : 22 juni 2017
Konsistensi : cair
Ganti pembalut : 2 /hari
2. Riwayat pernikahan
Usia awal menikah : 26 tahun
Pernikahan ke :1
Lama menikah : 8 tahun
3. Riwayat obsetri
1. Lahir spontan, penolong bidan, BB 2500 gr, TB 50 cm, laki-laki, usia
6 tahun, Hidup
2. Lahir spontan, penolong bidan, BB 2850 gr, TB 51 cm, laki-laki, usia
3 tahun, Hidup
4. Riwayat kontrasepsi: Pil
5. Riwayat prenatal care : 5 kebidan

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 160/110 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C

Status generalis:
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera icterik (-/-)
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat, Tiroid
tidak membesar
Thorax : Pulmonary: VBS kanan=kiri, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung : S1S2 reguler murni, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen : lembut, cembung, striae gravida (+)
Ekstremitas : acral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)

IV. STATUS OBSTETRI


Pemeriksaan Luar:
TFU : 34 cm
Lingkar perut : 109 cm
Leopord 1 : Bokong
Leopord 2 : punggung kanan
Leopord 3 : kepala
Leopord 4 : convergen
BJA : 145x/menit
TBBA : 2970 gr
Pemeriksaan Dalam:
v/v tak
portio : tebal, lunak
:5
ket: +
pemeriksaan panggul: tidak dilakukan
V. DIAGNOSIS
G3P2A0 Parturient aterm Kala I Fase Aktif + PEB
VI. PENATALAKSANAAN
- MgSO4 40% 4gram ( 10 cc MgSO4 40%) dilarutkan kedalam 100 cc
ringer laktat, diberikan selama 15-20 menit.
- Nifedipin 3 10 mg
Observasi
Tgl/jam T N R BJA HIS Kejang Perdarahan Diures Ket
is
02/09/07 Jam 09.45
09.15 160/110 112 20 154 3x10 - - -
PD:v/v tak
/30 p : tebal, lunak
: 5 cm

ket (+), kep. St 0
10.00 152
10.30 150

Drip Oxytosin naik


10.30 20 gtt
10.40 PD:v/v tak
p : tebal, lunak
: 5 cm
ket amniotomi, warna
jernih, kep. St 0
11.00 150/90 104 20 150 11.00 30 gtt
11.30 40 gtt
12.00 50 gtt
12.00 140/90 96 24 136 4x10 12.30 60 gtt
/40

13.30
14.00 150/90 100 20 130 4x10
/40 PD:v/v tak
p : tebal, lunak
: 5 cm
14.30 132 ket (-), kep. St +1
15.00 138

PD:v/v tak
p : tipis, lunak
: 7 cm
ket (-), kep. St +1
15.30 132
16.00 150/100 120 20 135 Ibu ingin meneran
PD : v/v tak
P : tipis, lunak
: lenglap
Ket (-), kepala St +2
17.35 136 Mulai dilakukan ekstraksi
vakum
Jam 17.50 lahir bayi tindakan Vakum Ekstrasi, jenis kelamin , 4/5, 5/7 BB : 3400
gr PB : 50 cm, anus (+)
Dx/ P3A0 Post Parturient VE + PEB

PERMASALAHAN
1. Bagaimana mendiagnosa PEB pada pasien ini?
2. Bagaimana pengelolaan PEB?
3. Mengapa dilakukan ekstraksi vakum pada pasien ini?

PEMBAHASAN
1. Bagaimana mendiagnosa PEB pada pasien ini?
Kriteria diagnosa PEB adalah sebagai berikut :
- tekanan darah diastol > 110 mmHg
- proteinuria 2,0 gr/24 jam atau > 2+ dipstik
- kreatinin serum > 1,2 mg/dL disertai oligouri (<400 ml/24 jam)
- platelet < 100.000/mm3
- hemolisis mikroangiopati (LDH meningkat)
- peningkatan ALT atau AST
- nyeri kepala menetap atau gangguan penglihatan
- nyeri epigastrik yang menetap
- pertumbuhan janin terhambat
- edema paru disertai sianosis
- adanya HELLP Syndrome
Apabila didapatkan salah satu atau lebih gejala di bawah ini, preeklamsi
digolongkan berat.
Pada kasus ini, pasien memenuhi dua kriteria di atas.
2. Bagaimana pengelolaan PEB?
1) Perawatan Aktif
Indikasi dari perawatan aktif adalah bila didapatkan satu atau lebih gejala- gejala
berikut :
Kehamilan 37 minggu
Adanya gejala impending eklampsia
Adanya tanda-tanda gawat janin
Adanya tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat yang disertai
hipoksia
Dari laboratorium didapatkan HELLP Syndrome

a. Pengobatan medisinal :
infus larutan ringer laktat
pemberian MgSO4

Cara pemberian MgSO4 :


1. Secara intravena
- Dosis awal : 4 gram (20 cc MgSO 4 20%) dalam 100cc RL, selama 12-20
menit
- Dosis pemeliharaan : 10 gram (50 cc MgSO4 20%) dalam 500cc RL
diberikan dengan kecepatan 1-2 gram/jam (20-30 tetes per menit)
2. Secara intramuskuler
- Dosis awal : 4 gram (20 cc MgSO4 20%) diberikan selama 1 gram per
menit
- Dosis pemeliharaan: 4 gram MgSO4 (10cc MgSO4 40%) i.m setiap 4 jam.
Tambahkan 1cc lidokain 2% pada setiap pemberian untuk mengurangi
rasa nyeri dan panas.

Syarat-syarat pemberian MgSO4 :


1. Harus tersedia antidotum MgSO4, yaitu kalsium glukonas 10% (1 gram dala
10cc) diberikan i.v dalam waktu 3-5 menit.
2. Refleks patella (+) kuat.
3. Frekuensi pernafasan 16 kali per menit.
4. Produksi urine 30cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5 cc/KgBB/jam).
MgSO4 dihentikan apabila :
1. Ada tanda-tanda intoksikasi.
2. Setelah 24 jam persalinan.
3. Dalam 6 jam pasca salin tekanan darah kembali normal.

Diuretik tidak diberikan kecuali bila ada:


a. edema paru
b. payah jantung kongestif
c. edema anasarka

Antihipertensi diberikan apabila :


1. Tekanan sistole 180 mmHg , diastole 110 mmHg
2. Obat-obat antihipertensi yang diberikan antara lain :
- Hidralazin (Obat pilihan)
- Apabila hidralazin tidak tersedia :
a. Nifedipin
b. Labetalol
c. Klonidin
3. Kardiotonika bila terdapat payah jantung, diberikan cedilanid-D
(bersama subbagian penyakit jantung)
b) Pengelolaan obstetrik
Cara terminasi kehamilan :
Belum in partu
- induksi persalinan : amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor bishop 6
- SC bila : syarat oksitosin tidak terpenuhi atau adanya kontraindikasi tetes
oksitosin atau 8 jam setelah tetes oksitosin dimulai belum masuk fase aktif
Sudah in partu
Kala I :
- Fase laten : amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor bishop 6
- Fase aktif :
Amniotomi
Bila his tidak adekuat berikan tetes oksitosin
Bila 6 jam setelah tetes oksitosin dimulai belum terdapat pembukaan
lengkap SC

Kala II persalinan pervaginam dengan partus buatan

2) Perawatan Konservatif
Indikasi : kehamilan preterm < 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending
eklampsia dan keadaan janin baik.
d. Pengobatan medisinal sama dengan pengobatan medisinal pada
pengelolaan aktif hanya saja dosis awal MgSO 4 tidak diberikan i.v
tetapi hanya i.m saja. Pemberian MgSO4 dihentikan bila sudah tercapai
preeklampsia ringan.
e. Pengelolaan obstetrik sama halnya dengan pengelolaan secara aktif,
dilakukan juga observasi dan evaluasi dengan NST dan USG untuk
memantau kesejahteraan janin.
Bila dalam 2x24 jam belum tercapai perbaikan maka hal ini dianggap sebagai
kegagalan pengelolaan medisinal dan harus dilakukan terminasi.

3. Mengapa dilakukan ekstraksi vakum pada pasien ini?


Indikasi ekstraksi vakum :
Pemanjangan kala II
Kontraindikasi :
1. Presentasi muka
2. disproporsi panggul
3. Persalina kurang bulan
Pada kasus ini, pasien dilakukan ekstraksi vakum atas indikasi mengalami
pemanjangan kala II. Kontraindikasi pelaksanaan ekstraksi vakum tidak
ditemukan pada pasien ini.

You might also like