Professional Documents
Culture Documents
IRWAN SEPTIANTO
01121403088
Akuntansi
Ekonomi
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
(2016)
I. Latar Belakang Masalah
Salah satu ritual keagamaan yang wajib bagi umat Islam adalah
menunaikan Ibadah haji ke tanah suci Makkah untuk memenuhi rukun
Islam yang kelima. Walaupun telah dilakukan berabad-abad tetapi
fenomena haji terus dikaji dan menjadi sumber analisis. Haji
mempunyai peranan penting di Indonesia, terbukti Indonesia
merupakan pemasok terbesar di seluruh dunia.
1
perhajian hal ini dikarnakan kurangnya kualitas bimbingan haji, dan
ada pula yang gagal berangkat ke tanah suci karena tidak mendapat kuota.
Padahal semua persyaratan yang di wajibkan oleh pemerintah telah
terpenuhi, dan pada tahun 2006 lalu terjadi kasus kelaparan para jamaah
haji hal ini disebabkan karena kurangnya penerapan fungsi dari
manajemen perhajian tersebut.
2
dapat menentukan sejauh mana tercapainya target yang telah ditetapkan
sebelumnya serta mengevaluasi sejauh mana pengendalian yang telah
ditetapkan sebelumnya dipahami dan dilaksanakan oleh karyawan dalam
perusahaan tersebut.
Tujuan audit manajemen adalah membantu semua anggota
manajemen melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit
manajemen menyediakan analisis, penilaian-penilaian, rekomendasi,
nasihat dan informasi mengenai kegiatan yang diperiksanya. Pada
akhirnya bertujuan untuk membantu menyelesaikan setiap masalah yang
sedang dihadapi oleh organisasi perusahaan.
3
Banyak perusahaan yang gagal dalam mencapai tujuanya hanya
karena kegagalan dalam memasarkan produknya sebab kebanyakan
perusahaan tidak dipersiapkan untuk mempertahankan keunggulan
produknya dalam pemasaran perusahaan ditengah perubahan yang cepat,
diantaranya adalah mengantisipasi keinginan konsumen yang berubah-
ubah dan persaingan yang kompetitif. Penyebab lainnya adalah
perencanaan strategi pemasaran kurang matang dibuat, kurangnya
motivasi dari tenaga penjual serta tidak sesuai antara perencanaan yang
dibuat dengan teknis pelaksanaan di lapangan. Oleh karena itu, perlu
diadakan evaluasi pemeriksaan atas fungsi pemasaran jika
perusahaan memiliki departemen atau fungsi pemasaran secara khusus
dalam kegiatan menjual atau memasarkan produknya.
4
III. Tujuan Penelitian
5
digunakan untuk pengambilan keputusan dalam memperbaiki
kinerjanya di masa yang akan datang.
- Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah agar penulis
dapat memberikan masukan dan dapat membandingkan teori
dengan keadaan yang sebenarnya dan untuk menambah dan
memperdalam wawasan tentang ilmu audit manajemen pada fungsi
pemasaran yang telah diperoleh selama kuliah.
V. Studi Kepustakaan
1. Audit Operasional
Audit operasional merupakan penelahaan atas bagian manapun dari
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
efektifitasnya.
6
2. Audit Ketaatan
Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah klien telah
mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan.
7
V.2 Pengertian Audit Manajemen
8
4. Audit manajemen bertujuan untuk mencapai efisiensi dari
pengelolaan.
5. Untuk membantu manajemen, audit, atau operasi berhubungan
dengan fase dari aktivitas usaha yang dapat merupakan dasar
pelayanan pada manajemen.
6. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanaan
yang efektif dan efisien dari tujuan dan tanggung jawab mereka.
Menurut Bayangkara (2014: 3), audit manajemen bertujuan untuk
mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih
memerlukan perbaikan sehingga dengan adanya rekomendasi yang
diberikan dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai kegiatan,
program, dan aktivitas tersebut. Audit dititik beratkan pada berbagai
objek audit yang diperkiran dapat diperbaiki, sehingga dapat mencegah
kemungkinan terjadinya kerugian.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa tujuan audit manajemen adalah untuk mengevaluasi
kegiatan, aktivitas dan program yang diidentifikasi masih memerlukan
perbaikan, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.
9
5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk
memperkecil pemborosan.
6. Menilai efektivitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan
yang telah ditetapkan.
7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase
operasi perusahaan.
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek audit yang dilakukan. Di samping itu, pada audit
ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan
kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis
berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengindentifikasi hal-hal
yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.
Auditor mungkin menggunakan daftar pertanyaan, flow chart, tanya
jawab, laporan manajemen, dan observasi dalam pelaksanaan audit
pendahuluan. Daftar pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan masalah yang mempengaruhi efektivitas, efisiensi
dan performa operasi. Auditor kemudian akan menilai jawaban yang
diperoleh, kemudian auditor mengumpulkan bukti-bukti untuk
memperkuat jawaban yang diterima.
10
2. Review dan Pengendalian Manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami
pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah
dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai
aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara
yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian
manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi
tujuan audit sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit
sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti
yang mendukung tujuan audit tersebut.
3. Audit Terperinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup
dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada
tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan
antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan
yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan
kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA)
untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang
diberikan. Kertas kerja dapat diorganisir berdasarkan sub unit dari usaha
yang diaudit (seperti berdasarkan cabang, bagian), urutan prosedur audit
dilaksanakan (seperti audit pendahuluan, bukti) atau setiap sistem logis
yang mempertinggi pemahaman auditor terhadap pekerjaan yang
dilakukan. Tujuan mengumpulkan buktibukti adalah untuk mendapatkan
dasar faktual dalam menilai kriteria performa yang sebelumnya
diidentifikasi.
11
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit
termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen
tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang
berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang
ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan
temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit
dan rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional
dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti. Walaupun
laporan formal dapat dianggap sebagai langkah terakhir dalam manajemen
audit. Laporan informal ini harus dibuat selama audit. Sebagai contoh,
apabila auditor menemukan suatu ineffisiensi yang serius selama survei
pendahuluan. Ia harus menyelidiki, menilai dan melaporkan segera
daripada menunggu audit selesai.
5. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan
untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan
tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan
dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan
berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut.
Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat
berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi
kurang bermakna apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti
oleh pihak yang diaudit.
12
V.4 Ruang Lingkup dan Unsur Temuan Audit Manajemen
13
dari kebijaksanaan pemasaran, serta penelaah dan peluang-peluang yang
bias didapatkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pembelian (Buying)
Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan
mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan
memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan
proses atau kegiatan mencari penjual dan merupakan tibal balik dari
kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu maka, sangat perlu dipahami
kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang melakukan pembelian.
Penjualan (Selling)
Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon pembeli
produk yang ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan. Kegiatan
penjualan merupakan lawan dari pembelian. Buying tidak akan terjadi
tanpa selling demikian pun sebaliknya.
Transportasi
Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat
ke tempat yang lain.
Penggudangan/ penyimpanan
Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan agar
terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya.
Informasi Pasar
Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi
ini memberikan informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya
14
yang berhubungan dengan produk, harga yang inginkan konsumen dan
situasi pasar secara menyeluruh. Menurut Sofjan Assauri (1987: 303) yang
dimaksudkan dengan informasi adalah keterangan baik berupa data atau
fakta maupun hasil analisa, pertimbangan atau pandangan dari yang
menyampaikan mengenai kondisi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan.
15
maksimum, dan biaya pemasaran yang tidak sebanding dengan laba yang
di dapat.
Penelitian yang dilakukan oleh Roekhudin, SE.,M.Si.,Ak (2009)
juga berkaitan dengan audit Pemasaran dengan judul Pengaruh
Penerapan Audit manajemen Terhadap Fungsi Pemasaran Pada PT.
Sanggoro Sukses Makmur Malang . Dalam penelitian ini yang diteliti
sebagai permsalahan adalah pengaruh Penerapan Audit Manajemen
terhadap Fungsi Pemasaran pada PT. Sanggoro Sukses Makmur Malang
dan pengaruh Penerapan Audit Manajemen Pada Fungsi pemasaran secara
simultan terhadap Laba PT. Sanggoro Sukses Makmur Malang. Hasil
penelitian yang didapatkan adalah Terdapat pengaruh positif dan
signifikan Penerapan Audit Manajemen terhadap fungsi pemasaran.
Penelitian lain yang berkaitan dengan masalah audit manajemen
adalah penelitian dari Prof. Dr. Made Sudarma, SE, MM, Ak. (2015) yang
berjudul Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Untuk Menilai Efisiensi
Dan Efektivitas CV. Cahaya Harapan Malang . Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui fungsi pemasaran untuk menilai efisiensi dan efektivitas
yang berjalan pada CV. Cahaya Harapan Malang. Hasil yang didapatkan
dari penelitian ini adalah CV. Cahaya Harapan Malang telah memiliki
prosedur dan melaksanakan fungsi pemasaran dengan baik.
16
Audit atas fungsi pemasaran perlu dilakukan untuk menilai
kebijakan dan prosedur yang telah dijalankan manajemen pemasaran
apakah telah dilakukan secara efektif dan efisien dalam mengalami
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Dengan
adanya proses audit pada manajemen pemasaran diharapkan dapat
membantu memberikan masukan kepada manajemen dan membantu
mengembangkan fungsi pemasaran secara optimal. Langkah- langkah
audit yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Audit pendahuluan
3. Audit Lanjutan
17
b. Kriteria adalah standar, aturan, atau norma yang ada di
perusahaan, auditor harus menetapkan kriteria atas fungsi
pemasaran yang ada di KBIH Ar- Rahma.
c. Penyebab adalah tindakan riil dari pihak yang berwenang dalam
menangani fungsi pemasaran yang menyebabkan terjadinya
kondisi tersebut. Dalam hal ini auditor menentukan penyebab atas
permasalahan di fungsi pemasaran pada KBIH Ar- Rahma.
d. Akibat adalah yang harus dipertanggung jawabkan karena
terjadinya perbedaan riil dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Akibat bisa berupa keuangan dan non-keuangan. Auditor harus
menyimpulkan akibat yang muncul atas perbedaan yang terjadi
pada fungsi pemasaran di PT KBIH Ar- Rahma.
4.Pelaporan
Laporan hasil audit harus disajikan dalam bahasa yang mudah
dipahami, laporan audit harus memuat tentang kondisi, situasi dari
berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil dari wawancara/pengamatan
mengenai masalah yang diteliti. Laporan audit disajikan dengan format
sebagai berikut :
a. Informasi latar belakang
Menyajikan gambaran umum fungsi pemasaran perusahaan
yang diaudit, tujuan, serta strategi penyampaiannya.
b. Kesimpulan audit dan ringkasan temuan audit
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah
dilakukan.
c. Rumusan rekomendasi
Menyajikan rekomendasi sebagai alternatif solusi
mengatasi kekurangan yang masih terjadi. Rekomendasi ini harus
didukung hasil analisis dan menjelaskan manfaat yang akan
diperoleh jika rekomendasi ini diterapkan.
18
5. Tindak Lanjut
19
KRITERIA
E
V
A
L
U
A
S
I
KONDISI PENYEBAB
GAP
HASIL AKTUAL PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PROGRAM/AKTI
PROGRAM VITAS
AKIBAT
KEUANGAN
NON
KEUANGAN
REKOMENDASI
TIDAK LANJUT
20
VII. Metode Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data yang berbentuk angka, meliputi data target jamaah dan
realisasi pemasaran yang dilakukan manajemen
2. Data Kualitatif
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian
dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya bisa
berupa penjelasan dari pejabat yang berwenang langsung terhadap
kebijakan perusahaan yang dilaksanakan, job description, dan struktur
organisasi perusahaan.
Sumber data diperoleh melalui beberapa cara seperti :
1. Wawancara ( Interview )
Dilakukan melalui proses tanya jawab yang dilakukan
kepada pihak-pihak terkait seperti manajemen perusahaan, divisi
bagian pemasaran, dan karyawan yang bertugas secara langsung
melakukan kegiatan pemasaran.
2. Observasi
Data yang diperoleh melalui pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada
obyek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang jelas
mengenai masalah yang dihadapi perusahaan, dengan proses
pencatatan pola perilaku orang, benda, atau kejadian yang
21
sistematik tanpa ada pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti.
3. Dokumentasi
Cara mendapatkan data yang dilakukan melalui kegiatan
memperoleh dan mendapatkan dokumen-dokumen, laporan-
laporan, serta catatan-catatan yang terdapat di perusahaan,
misalnya struktur organisasi, lokasi perusahaan, dan lainnya
khususnya dokumen-dokumen atau data terkait fungsi pemasaran.
1. Criteria (Kriteria)
Kriteria merupakan penetapan standar atau norma yang menjadi
pedoman bagaimana seharusnya pihak-pihak dalam perusahaan melakukan
aktivitasnya sebagai pertanggungjawaban atas wewenang yang
dilimpahkan dan menjadi tolak ukur kinerja perusahaan. Pada penelitian
ini dilakukan segala standar atas fungsi prod pada PT.Bio Nusantara
Teknologi di Bengkulu.
2. Cause (Penyebab)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh
setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat
positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efektivitas yang lebih
22
tinggi, atau sebaliknya bersifat negatif jika program/aktivitas berjalan
dengan tingkat efektivitas yang lebih rendah dari standar yang ditetapkan.
3. Effect (Akibat)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria
yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif
menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang
lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan, sedangkan akibat positif
menunjukkan bahwa program/aktivitas telah diselenggarakan secara baik
dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
23
VIII. Daftar Pustaka
24