You are on page 1of 6

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN

BIAYA
.
7.1 SISTEM BIAYA TRADISIONAL VS BIAYA STANDAR
Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasi, mengakumulasikan, dan melaporkan
berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi
biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan
laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham, kantor
pemeriksaan pajak, dan kreditor. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang
tepat waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu.

Sistem Biaya Tradisional (Historis)


Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya
historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau
jasa. Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan
akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua
biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu
periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. Kelemahan utama lainnya yang
berkaitan dengan pengguna-an sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian adalah bahwa
satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari
periode sebelumnya. Hal tersebut dapat cukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk
mengetahui apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir
tepat. Kelemahan terbesar adalah bahwa sistem tersebut berbahaya karena mendorong respons
yang tidak diinginkan dan destruktif ketika digunakan dalam mengevaluasi kinerja dari individu
yang diberikan tugas untuk melaksana-kan berbagai aktivitas dalam batasan anggaran tersebut.

Sistem Biaya Standar


Ruang Lingkup
Mengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi sistem
biaya standar. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari
akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah
sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah, yang
dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian yang melekat dari
perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus
data reguler, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti
varians (menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut.

1
Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai dengan
konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut ini, sebagaimana
dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada masing-masing.
3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang memiliki
kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi lainnya serta,
dimana perlu, lingkungan eksternal.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi, relevan, dan tepat
waktu sepanjang jalur komunikasi.
6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi kinerja
dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian yang
diperlukan dalam tujuan dan/atau kinerja.

Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel


Filosofi yang Mendasari
Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan antara biaya produksi dengan
biaya untuk siap menghasilkan. Hanya biaya yang ditimbulkan oleh produksi atau penyerahan
jasa sekarang saja yang diklasifikasikan sebagai biaya per unit produk atau jasa dan dikapitalisasi
sampai barang-barang tersebut terjual atau jasanya diserahkan.

Dorongan Keperilakuan
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi memengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan,
konsekuensinya, keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang
diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki bias yang terkandung di dalamnya, yang
memotivasi manajer untuk memilih alternatif tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan
operasi dan/atau keuangan perusahaan.

Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variabel dan tetap memberikan dasar yang lebih baik
untuk pengendalian biaya. Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas
adalah seluruh biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi
tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang. Biaya
diskresioner ada-lah biaya yang muncul dari keputusan periodik mengenai jumlah maksimum
yang akan dikeluarkan dan yang tidak memiliki hubungan optimum yang dapat ditunjukkan
antara input dan output.

2
Pengambilan Keputusan
Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontribusi akan meme-
ngaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang lebih
baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum adalah sebagai berikut:
Keputusan bauran produk. Ketika dihadapkan dengan keputusan mengenai bauran produk,
manajer penjualan yang mengetahui margin kontribusi dari produk-produknya akan jauh lebih
mampu untuk memutuskan produk mana yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi
atau ditolerir hanya karena penjualannya menguntungkan produk lain.
Penentuan harga produk baru. Produk baru pada umumnya diterima di pasar hanya setelah diuji
coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industri tersebut.
Penetrasi pasar. Manajer dapat menggunakan biaya variabel sebagai dasar untuk penentuan
harga ketika mereka bermaksud untuk memasuki pasar baru dengan produk yang sudah ada atau
ketika mereka terpaksa menghadapi persaingan yang semakin meningkat selama periode dimana
permintaan menurun.
Penghapusan produk. Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah
akan menghentikan suatu produk atau hanya berhenti menjualnya di pasar tertentu.
Pesanan khusus. Perusahaan juga dapat dihadapkan pada dua jenis situasi pesanan khusus.
Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus
untuk ukuran, metode pengiriman, atau pengepakan.
Kampanye iklan dan promosi. Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat
meluncurkan kampaye ikalan dan promosi khusus. Semakin tinggi margin kontribusi dari produk
yang dipromosikan atau diiklankan, maka semakin bersar manfaat bersih potensialnya, semakin
rendah margin kontribusinya, maka semakin banyak tambahan unit yang harus dijual menutupi
tambahan biaya.
Keputusan mengurangi biaya. Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk sangat
waspada terhadap biaya dan juga memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.

7.2 ASPEK KEPERILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG DIPILIH


Penetapan Standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem
biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi
ganda, yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat
evaluasi kinerja.
Partisipasi dalam Penetapan Standar
Michael Foran dan Don DeCoster meringkas logika yang mendasari seluruh argumen yang
mendukung partisipasi menjadi jika seorang pekerja berpartisipasi dalam menetapkan standar
kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, dan
oleh karena itu, akan bekerja keras untuk mencapainya.

3
Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar
Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan haruslah tidak terlalu
ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada
dipenuhi. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun
karena standar tesebut begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer akan mengabaikan
standar tersebut karena dianggap tidak berarti. Tanpa memedulikan tingkat partisipasi atau
keketatannya, setelah standar ditetapkan, maka standar itu harus diperbarui sehingga dapat
mempertahanlan relevansinya.

Penyerapan Overhead
Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan
sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi.
Ukuran dari varians ini juga dipengaruhi oleh tingkat kapasitas yang dipilih sebagai penyebut
dalam penentuan tarif tersebut.

Alokasi Biaya Tidak Langsung


Dalam riset yang didukung oleh National Association of Accountants (NAA), James
Fremgen dan Shu S. Liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan tegas
dua jenis biaya tidak langsung, yaitu:
1) Biaya jasa korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk manfaat korporat dan
berbagai pusat pertanggungjawaban.
2) Biaya administratif korporat adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor
korporat.

7.3 ANALISIS VARIANS


Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbadingan secara periodik antara biaya aktual
dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun
standar.

Keputusan Investigasi Varians


Keputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilaiannya atas signifikansi
diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikansi pengendalian hanya jika varians
tersebut berasal dari penyebab yang dapat ditentukan atau, dengan kata lain, tidak bersifat acak
dan rentan terhadap tindakan perbaikan. Tetapi, kerumitan permasalahan yang sebenarnya
terletak pada fakta bahwa tanpa investigasi, manajemen tidak memiliki dasar untuk menentukan
apakah varians tertentu ditimbulkan dari penyalahgunaan yang dapat diidentifikasikan dan
dikendalikan, atau apakah varians tersebut bersifat acak atau tidak dapat dikendalikan.

Aspek Keperilakuan

4
Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat memengaruhi respon manusia
adalah faktor-faktor berikut:
1. Batas pengendalian. Kisaran hasil kinerja yang dianggap dapat diterima oleh manajer adalah
batasan pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang
dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang yang
mereka miliki untuk gagal sekali waktu.
2. Hasil umpan balik. Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka ada pada
jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama.
3. Keketatan pemaksaan. Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan
tekanan dalam diri individu yang dikendalikan. Sementara tekanan dapat menyegarkan individu -
individu tertentu, tekanan tersebut dapat mengintimidasi yang lain menurunkan kinerja mereka
yang sudah buruk lebih jauh lagi.
4. Struktur penghargaan. Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak
diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa
perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik maupun
ekstrinsik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
http://anggarbrudien.blogspot.co.id/2011/10/aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian.html

You might also like