Professional Documents
Culture Documents
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang
tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, terlebih dahulu
harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan estimasi, yang perlu
mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor uncertainty (tingkat ketidakpastian)yang cukup
tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami betul dalam menentukan
besarnya suatu mata anggaran.
Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses
politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki
managerial skill namun juga harus mempunyai political skill salesmanshipdan coalition
building yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif sangat penting
dalam tahap ini.
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan,
ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasionalanggaran, sedangkan tahap
pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap
budget reporting and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.
2. Sistem anggaran tradisional (Traditional budgeting system) adalah suatu cara menyusun
anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan
pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran. Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak
ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang
meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya.
Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas obyek-obyek pengeluaran, sedangkan
distribusi anggaran didasarkan atas jatah tiap-tiap departemen/lembaga. Dasar
pemikirannya adalah setiap pengeluaran negara harus didasarkan pada perhitungan dan
penelitian yang ketat agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan atas dana yang
terbatas.
Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan denganrencana pembangunan
jangka panjang.
Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkananggaran tradisional tidak
dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakandan pilihan sumberdaya, atau memonitor
kinerja.
Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secarakeseluruhan sulit dicapai.