You are on page 1of 5

Karena rekening barang dalam proses di debit dengan biaya overhead pabrik yang

dibebankan atas dasar tariff yang ditentukan di muka, maka selisih antara biaya overhead pabrik
yang dibebankan dengan yang sesungguhnya terjadi terdapat dalam dua rekening: Barang Dalam
Proses (Rp 35.000) dan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (Rp 15.500)

Mengenai biaya overhead pabrik, selisih antara biaya taksiran dengan biaya
sesungguhnya dapat dibagi menjadi dua macam: a. selisih karena perbedaan jam tenaga kerja; b.
selisih karena perbedaan tarif biaya overhead pabrik. Selisih karena perbedaan jam tenaga kerja
terdapat dalam rekening Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik. Rekening ini di debit
dengan hasil kali jam tenaga kerja dengan tariff biaya overhead pabrik, sedangkan disebelah
kredit dicatat jumlah taksiran jam tenaga kerja untuk menghasilkan produk kali biaya overhead
pabrik per satuan produk.

Selisih karena perbedaan tarif biaya overhead pabrik terdapat dalam rekening Biaya
Overhead Pabrik Sesungguhnya. Rekening ini didebit dengan biaya overhead pabrik
sesungguhnya (jam kerja sesungguhnya x tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka).
Perhitungan ini dapat disajikan dalam gambar 12.3 dibawah ini.

Gambar 12.3

Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik menurut Taksiran


Debit Rekening Barang Dalam Proses-

Biaya Overhead Pabrik

Jam tenaga kerja sesungguhnya x Tarif biaya overhead pabrik perjam

34.500 x Rp 37 = Rp 1.276.500

Kredit Rekening Barang Dalam Proses-

Biaya Overhead Pabrik

Taksiran Jam Tenaga Kerja x Tarif biaya overhead pabrik

per satuan produk

34.000* x Rp 37 = Rp 1.258.000

Selisih Efisiensi Biaya Overhead Pabrik Rp 18.500

Jumlah produk selesai sebanyak 35.500 kg ditransfer ke gudang terdiri dari 3.000 kg produk
yang pada awal bulan masih dalam proses dan 32.500 kg sisanya merupakan produk yang
berasal dari produksi bulan November 20X7. Karena menurut taksiraan setiap 1 kg produk
memerlukan 1 jam tenaga kerja, maka perhitungan jumlah taksiran jam tenaga kerja untuk
menghasilkan produk dalam bulan November adalah sebagai berikut.

Jam tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan produk yang ada

Awal bulan masih dalam proses: (1-2/3)x 3.000kg x 1 jam 1.000 jam

Jam tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan produk jadi yang berasal

Dari produksi bulan November: 32.500 x 1 Jam 32.500 jam

Jam tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah produk yang pada akhir

Bulan November msih dalam proses: 20% x 2.500kg x 1jam 500 jam

Jumlah Jam tenaga kerja 34.000 jam


Apabila jurnal jurnal tersebut diatas dibukukan dalam buku besar, maka rekening yang
bersangkutan akan tampak dalam gambar 12.4
PROSEDUR AKUNTANSI DALAM SISTEM BIAYA TAKSIRAN JIKA PRODUK
DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI
Jika proses produksi melalui lebih dari satu departemen produksi, maka perlu digunakan
rekening transfer untuk mencatat harga pokok taksiran produk selesai dari departemen pertama
atau departemen lain sebelum departemen produksi terakhir. Misalnya produksi tertentu diolah
melalui departemen A menjadi produk jadi dan siap untuk dijual setelah selesai diolah dalam
departemen B. produk yang telah selesai diolah dari departemen A secara fisik kemudian
ditransfer ke departemen B dan harga pokok taksiran produk selesai lebih dahulu dicatat dalam
rekening perantara yang disebut Trasfer Departemen A. Rekening ini dianggap sebagai
rekening persediaan yang bersifat sementara dan biaya taksiran tetap berada didalamnya sampai
produk selesai diproses di Departemen B.
Jika produk diolah lebih dari satu departemen produksi, prosedur akuntansi dan system
biaya taksiran secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk tiap tiap departemen produksi harus ditetentukan biaya taksiran per satuan
produk
b. Untuk tiap tiap departemen produksi dibentuk satu rekening Barang Dalam Proses.
Rekening tersebut dapat dipecah lagi sesuai dengan unsur harga pokok produk
c. Rekening dalam proses masing masing departemen produksi didebit dengan biaya
produksi sesungguhnya selama perioda tertentu dan dikredit dengan harga pokok taksiran
produk jadi dan harga pokok taksiran produk dalam proses akhir perioda(unit ekuivalensi
x biaya taksiran per satuan produk)
d. Saldo rekening Barang Dalam proses tiap departemen produksi merupakan selisih biaya
sesungguhnya dengan biaya taksiran. Jumlah selisih ini ditransfer ke dalam rekening
Selisih.
Aliran biaya produksi dalam system biaya taksiran jika produk diolah melalui lebih dari satu
departemen produksi disajikan dalam gambar 12.5

You might also like