PERJANJIAN
NOMOR/NUMBER:
TENTANG
PEKERJAAN PENGADAAN PERALATAN BONGKAR
MUAT PETI KEMAS DAN PERALATAN PENDUKUNG
LAINNYA DI PELABUHAN
JEMBATAN NUSANTARA PULAU KUNDUR
KEPULAUAN RIAU
ANTARA
PT YUNANI GEMBIRA
DENGAN
PT NOELL REGGIANE CRANE SERVICE INDONESIA
Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Peralatan Bongkar
Muat Peti Kemas dan Peralatan Pendukung Lainnya di
Jembatan Nusantara, Pulau Kundur, Kepulauan Riau
(untuk selanjutnya disebut sebagai Perjanjian) ini
dibuat dan ditandatangani pada hari ini tanggal in Kundur island, Riau Province (hereinafter referred
bulan tahun Dua Ribu Lima Belas (00- to as Agreement) is made and entered into on this
00-2015) di , oleh dan antara: date month year Two Thousands
1. PT YUNANI GEMBIRA, suatu perusahaan yang
didirikan berdasarkan ketentuan hukum Negara,
yang berkedudukan di Jl. Usman Harun No. 18 H,
Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Karimun,
Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia, dalam hal ini
diwakili oleh , dalam kedudukannya
selaku . bertindak untuk dan atas
nama PT Yunani Gembira berdasarkan Surat
Kuasa nomor .. tanggal
.2015, untuk selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
2. PT NOELL REGGIANE CRANE SERVICE
INDONESIA, suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan ketentuan hukum Negara, yang
berkedudukan di Ciputat Center No. 75 JJ, Jl. Ir.
H. Juanda, Ciputat, Tangerang 15419, Indonesia,
dalam hal ini diwakili oleh Piasco A. Sativianto,
dalam kedudukannya selaku Direktur Utama
bertindak untuk dan atas nama PT Noell Reggiane
Crane Service Indonesia berdasarkan Surat
Kuasa nomor .. tanggal
.2015, untuk selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
CONTRACT
REGARDING
PROCUREMENT OF PORT LOADING UNLOADING
HEAVY EQUIPMENTS AND OTHER PORT
SUPPORTING EQUIPMENTS
AT JEMBATAN NUSANTARA PORT IN KUNDUR
ISLAND
RIAU PROVINCE
BETWEEN
PT YUNANI GEMBIRA
AND
PT NOELL REGGIANE CRANE SERVICE
INDONESIA
This Agreement for the Procurement of Port Loading
Unloading Heavy Equipments and Other Port
Supporting Equipments at Jembatan Nusantara Port
and Fifteen (00-00-2015) in ., by and
between:
1. PT YUNANI GEMBIRA, a company duly
established under the laws of
having its registered office at Jl. Usman Harun
No. 18 H, Tanjung Batu, Kundur, Karimun
District, Riau Islands Province, Indonesia, in this
matter represented by .., in his
capacity as , therefore legally
act on behalf of PT Yunani Gembira due to
Power of Attorney number .. dated
. 2015, hereinafter referred to as the
FIRST PARTY.
2. PT NOELL REGGIANE CRANE SERVICE
INDONESIA, a company duly established under
the laws of having its registered
office at Ciputat Center No. 75 JJ, Jl. Ir. H.
Juanda, Ciputat, Tangerang 15419, Indonesia,
in this matter represented by Piasco A.
Sativianto, in his capacity as President Director,
therefore legally act on behalf of PT Noell
Reggiane Crane Service Indonesia due to
Power of Attorney number .. dated
. 2015, hereinafter referred to as the
SECOND PARTY.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat
dan mengikatkan diri untuk mengadakan Perjanjian
sesuai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
PERIKATAN
1.1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini
dan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini saling mengikatkan diri secara
sukarela dalam hubungan hukum dimana PIHAK
PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA
sebagaimana PIHAK KEDUA menerima dari
PIHAK PERTAMA hal-hak dan kewajiban yang
berkaitan dengan Pekerjaan Pengadaan
Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas dan
Peralatan Pendukung Lainnya di Jembatan
Nusantara, Pulau Kundur, Kepulauan Riau (yang
selanjutnya disebut dengan Pekerjaan) dalam
kondisi baru untuk diserahkan oleh PIHAK
KEDUA dan dialih tangankan dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA di Pelabuhan Jembatan
Nusantara dalam kawasan Kundur Industrial Park,
di Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Karimun,
Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
1.2. Setelah Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas dan
Peralatan Pendukung Lainnya (yang selanjutnya
disebut Peralatan) tersebut atau sebagian
Peralatan tersebut diterima oleh PIHAK
PERTAMA dengan dibuktikan oleh Berita Acara
Serah Terima Alat, maka PIHAK PERTAMA
mengikatkan diri dengan PIHAK KEDUA dalam
perjanjian yang terpisah dengan Perjanjian ini,
dengan maksud bahwa PIHAK PERTAMA
menunjuk PIHAK KEDUA sebagai Pihak yang
melakukan kegiatan atau pekerjaan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan
Bongkar Muat Peti Kemas dan Peralatan
Pendukung Lainnya di Jembatan Nusantara,
Pulau Kundur, Kepulauan Riau tersebut diatas
hingga batas waktu yang telah ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN
Pasal 3
The FIRST PARTY and the SECOND PARTY have
agreed and are binding to themselves to enter into a
this Agreement under the terms and conditions as
stipulated in the articles as follow:
Article 1
AGREEMENT
1.1. The FIRST PARTY and the SECOND PARTY
hereby and in accordance with the provisions
of this Agreement are voluntarily bound to
each other into a binding legal relation in
which the FIRST PARTY deliver to the
SECOND PARTY as the SECOND PARTY
accept from the FIRST PARTY the rights and
the obligations relevant to the Implementation
of the Works for the Procurement of Port
Loading Unloading Heavy Equipments and
Other Port Supporting Equipments at
Jembatan Nusantara Port in Kundur island,
Riau Province (hereinafter referred to as
Project), in Brand New condition to be
delivered by the SECOND PARTY to the
FIRST PARTY at Jembatan Nusantara Port
territory of Kundur Industrial Park, in Tanjung
Batu, Kundur, Karimun District, Riau Islands
Province, Indonesia.
1.2. After the Port Loading Unloading Heavy
Equipments and Other Port Supporting
Equipments (hereinafter referred to as
Equipments) are handed over to the FIRST
PARTY in whole or partially proven by the
Minutes of the Equipment Handing Over, the
FIRST PARTY will bond with the SECOND
PARTY in a separate Agreement from this
Agreement that the FIRST PARTY appoints
the SECOND PARTY to conduct the works of
Operations and Maintenance of the Port
Loading Unloading Heavy Equipments and
Other Port Supporting Equipments at
Jembatan Nusantara Port in Kundur island,
Riau Province until the effective period
determined by the FIRST PARTY.
Article 2
BASIS OF AGREEMENT
 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Para Pihak dalam Perjanjian ini sepakat bahwa ruang
lingkup Pekerjaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
3.1. Pekerjaaan perancangan (design) serta rencana
pengadaan bahan, fabrikasi, ereksi, pengiriman,
pengujian, commissioning dan sertifikasi serta
training dan pengenalan alat (sosialisasi) kepada
personil PIHAK PERTAMA yang wajib
diselesaikan dan diajukan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-
lambatnya hari kalender setelah
ditandatanganinya Perjanjian ini.
3.2. Pekerjaan pembangunan dan perakitan atas
Peralatan yang dipasok berdasarkan Perjanjian ini
harus dilaksanakan dengan baik sedemikian rupa
sehingga dapat dioperasikan dengan baik dan
aman di Dermaga Jembatan Nusantara dalam
kawasan Kundur Industrial Park, di Tanjung Batu,
Kundur, Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan
Riau, Indonesia dan sesuai dengan Rencana
Kerja dan Spesifikasi Teknis sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran 1. (.,
..2015) yang merupakan kewajiban dari
PIHAK KEDUA.
3.3. PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas
semua pekerjaan yang dilakukan oleh para sub
kontraktor, persetujuan desain dan bertanggung
jawab terhadap kualitas Pekerjaan tersebut.
3.4. PIHAK KEDUA harus menunjuk dan mengikatkan
diri dalam kontrak yang terpisah dengan kontrak
Perjanjian ini dengan PIHAK KETIGA yang
independen, yang mana dalam hal ini telah
diberikan kepada PT SUCOFINDO yang
beralamat di ........ yang dalam hal ini diwakili
oleh ......, dalam kedudukannya selaku .........,
dengan maksud bahwa PIHAK KETIGA
melakukan tugas ......... (Pengawasan dan
Supervisi) atas Pekerjaan tersebut, dimana
kontrak perjanjian dengan PIHAK KETIGA
tersebut adalah menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dalam pelaksanaan Pekerjaan
ini.
3.5. Persetujuan dari PIHAK PERTAMA yang telah
diperiksa dan disetujui oleh PIHAK KETIGA atas
Article 3
SCOPE OF WORK
Parties to this Agreement agree that the Scope of
Work of the Works for the Procurement of Port
Loading and Unloading Heavy Equipments and
Other Port Supporting Equipments (hereinafter
referred to as the Works) covering the followings:
3.1. The design works related to and the
work plan on material procurement, fabrication,
erection, delivery, testing, commissioning and
certification and training and the introduction of
(familiarization) to the FIRST PARTY
personnel that should be finalized and
submitted by the SECOND PARTY to the
FIRST PARTY by the latest .. calendar
days after the signing of this Agreement.
3.2. The construction and assembling works of the
Equipments supplied based on this Agreement
shall be implemented well and properly at
Jembatan Nusantara Port territory of Kundur
Industrial Park, in Tanjung Batu, Kundur,
Karimun District, Riau Islands Province,
Indonesia and also that such construction and
assembling works should be implemented in
accordance with Work Plan and Technical
Specification as described in the attachment of
this Agreement names as Appendix 1
(.., ..2015) that shall be the
obligation of the SECOND PARTY.
3.3. The SECOND PARTY shall be responsible for
all works performed by subcontractors, design
and manufacturing approval and also
responsible for the quality works of the Port
Loading Unloading Heavy Equipments and
Other Port Supporting Equipments.
3.4. The SECOND PARTY shall appoint PT
SUCOFINDO, having its registered office
at ................................................., in this
matter represented by .., in his
capacity as , therefore legally
act on behalf of PT Sucofindo, as the THIRD
PARTY which will act as the independent party
to carry out the Supervision for the SECOND
PARTYs works. The FIRST PARTY shall bond
with the THIRD PARTY in a separate
Agreement that will be an integral part of this
Agreement.
 desain, persetujuan teknis, gambar-gambar, 3.5. Approval of the FIRST PART that has been
pemesanan atau kedatangan material dan verified and approved by the THIRD PARTY
peralatan tidak melepaskan PIHAK KEDUA dari on design, technical approval, drawing,
tanggung jawab atas bagian-bagian tersebut atau materials ordering or arrival and equipment
secara keseluruhan termasuk seluruh dies nit release the SECOND PARTY from his
instalasinya. responsibility for the parts of the . or
. as a whole, including the entire
3.6. Penyerahan dan pengalihan hak kepemilikan atas installation.
Peralatan tersebut dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA bertempat di Pelabuhan 3.6. Delivery and transfer of ownership of Brand
Jembatan Nusantara, di Tanjung Batu, Pulau New Port Heavy Equipments and Other Port
Kundur, Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Supporting Equipments by the SECOND
Riau, Indonesia. PARTY to the FIRST PARTY at Nusantara Port
territory of Kundur Industrial Park, in Tanjung
Batu, Kundur, Karimun District, Riau Islands
Province, Indonesia.
Pasal 4
KEWAJIBAN DAN HAK
PARA PIHAK Article 4
OBLIGATIONS AND RIGHTS
4.1. Kewajiban dan Hak PIHAK KEDUA OF THE PARTIES
4.1.1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi
kewajiban-kewajibannya sebagai berikut: 4.1. Obligations and rights of the SECOND PARTY
4.1.1.1. Melaksanakan dan 4.1.1. The SECOND PARTY is obliged to fulfill
menyelesaikan Pekerjaan the following obligations:
Pengadaan Peralatan 4.1.1.1. Carrying out and completing
berdasarkan Perjanjian ini the Works of Procurement of
sesuai dengan jangka waktu Port Heavy Equipments and
pelaksanaan pekerjaan Other Port Supporting
sebagaimana dimaksud dalam Equipments in accordance
ketentuan Pasal 7 Perjanjian ini. with the time schedule for
4.1.1.2. Memberikan pemberitahuan project implementation in
secara tertulis kepada PIHAK accordance with Article 7 of
PERTAMA jika timbul this Agreement.
permasalahan atau terjadi 4.1.1.2. To notify the FIRST PARTY in
sesuatu keadaan yang mungkin written form of notification if
dapat mengakibatkan problems arise or something
keterlambatan dalam circumstances happens that
penyelesaian pekerjaan. may cause delays in
4.1.1.3. Sepenuhnya bertanggung-gugat completion of work.
dan bertanggung-jawab
terhadap hasil pekerjaan sesuai 4.1.1.3. Fully liable and responsible for
dengan Rencana Kerja dan the work result in accordance
syarat-syarat teknis Pekerjaan with the Work Plan and
Pengadaan Peralatan di Tanjung technical requirements of the
Batu, Kundur, Kabupaten Work of Procurement of Port
Karimun, Propinsi Kepulauan Heavy Equipments and Other
Riau, Indonesia, serta Surat Port Supporting Equipments at
Perjanjian ini beserta dokumen Nusantara Port territory of
pendukung sebagaimana Kundur Industrial Park, in
terlampir dalam Perjanjian ini. Tanjung Batu, Kundur,
Karimun District, Riau Islands
Province, Indonesia, and this
Agreement along with its
4.1.1.4. Memberikan akses yang cukup supporting documents as
kepada PIHAK KETIGA sebagai attached.
 pihak pengawas / supervisi
sehingga tugas-tugas dan
tanggung jawab PIHAK KETIGA
tersebut dapat terpenuhi dengan
baik.
4.1.1.5. Melaksanakan perbaikan atas
hasil pekerjaan dimaksud
apabila oleh PIHAK PERTAMA
baik secara sepihak atau
mendapatkan masukan / PARTY, unilaterally or by the
penjelasan dari PIHAK KETIGA,
dinyatakan tidak sesuai dengan
Rencana Kerja dan syarat-syarat
teknis Pekerjaan Pengadaan
Peralatan dalam Perjanjian ini
serta dokumen pendukung
lainnya.
4.1.1.6. Menyerahkan Peralatan tersebut
dalam kondisi baru dan siap
pakai.
4.1.1.7. Mengundang dan menyediakan
akomodasi untuk kunjungan
.. orang dari 4.1.1.7. To invite and accommodate
PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KETIGA ke pabrik PIHAK
KEDUA atau Sub-Pabrikan
PIHAK KEDUA untuk melakukan
kunjungan ke pabrik di tempat-
tempat Peralatan Bongkar Muat
Utama yaitu Container Crane
(CC) dan Rubber Tyred Gantry
Crane (RtGC) dirancang,
dibangun atau dirakit dalam satu
kali kunjungan untuk
orang selama . hari,
sehingga PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KETIGA bisa
mendapatkan informasi yang
cukup meyakinkan bahwa
Pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik dan
memiliki kualitas yang sesuai
dengan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan dan disetujui
oleh PIHAK PERTAMA.
4.1.1.4. To give sufficient access for
the THIRD PARTY to carry out
the supervision in order to
facilitate the THIRD PARTY to
carry out full obligations and
responsibilities.
4.1.1.5. To carry out the improvements
to the result of the work
referred to by the FIRST
suggestion/explanation from
the THIRD PARTY, if result of
work not in accordance with
the Work Plan and technical
requirements of the
Procurement of Port Heavy
Equipments and Other Port
Supporting Equipments at
Nusantara Port territory of
Kundur Industrial Park, in
Tanjung Batu, Kundur,
Karimun District, Riau Islands
Province, Indonesia as per this
Agreement and its attached
supporting documents.
4.1.1.6. To deliver Port Heavy
Equipments and Other Port
Supporting Equipments in a
brand new condition and ready
to use.
the visit of personnel
from the FIRST PARTY and
the THIRD PARTY to
SECOND PARTYs factories of
the main Port Loading
Unloading Heavy Equipments
which are Container Crane
(CC) dan Rubber Tyred Gantry
Crane (RTGC) where the
equipments are being made,
designed, assembled and
constructed in A
one time visit of .. days in
order to reassure the FIRST
PARTY and the THIRD PARTY
to obtain the sufficient proven
information that the Project is
properly carried out and
having quality in accordance
with the technical specification
that has been determined and
approved by the FIRST
PARTY.
 4.1.2. PIHAK KEDUA berhak:
4.1.2.1. Menerima pembayaran atas
hasil Pekerjaan yang dimaksud
dalam Perjanjian ini dengan
besaran harga dan cara
pembayaran yang telah
disepakati sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini.
4.1.2.2. Menerima dukungan-dukungan
tertulis dari PIHAK PERTAMA
untuk mendapatkan ijin yang
diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan dimaksud dalam
Perjanjian ini sepanjang hal
tersebut menurut sistim Hukum
Negara Republik Indonesia
merupakan kewajiban hukum
PIHAK PERTAMA.
4.2. Kewajiban dan Hak PIHAK PERTAMA
4.2.1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk
menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KETIGA yang diterbitkan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
Perjanjian ini ditandatangani.
4.2.2. PIHAK PERTAMA berkewajiban
menyelenggarakan pembayaran dan
menyelesaikan seluruh kewajiban
pembayaran kepada PIHAK KEDUA atas
pelaksanaan Pekerjaan dan penyelesaian
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini dan sesuai dengan
ketentuan yang telah diatur pada Pasal 6
Perjanjian kontrak ini.
4.2.3. PIHAK PERTAMA berkewajiban
menerbitkan Surat Keterangan atau
Sertifikat atas Serah Terima Terakhir
semua Peralatan setelah masa garansi
berakhir dan menyatakan Peralatan dalam
kondisi baik dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA, setelah PIHAK KETIGA
melakukan pemeriksaan terhadap
Peralatan tersebut dan menyatakan bahwa
kondisi Peralatan tersebut dalam keadaan
baik dan sesuai dengan spesifikasi dalam
Perjanjian ini.
4.2.4. PIHAK PERTAMA berhak:
4.2.4.1. Menerima dan menuntut
penyelesaian dan penyerahan
hasil Pekerjaan sesuai dengan
4.1.2. The SECOND PARTY has the rights:
4.1.2.1. To receive payment for the
work result contemplated in
this Agreement with the
amount of price and the
agreed method of payment as
stipulated in this Agreement.
4.1.2.2. To accept the written
recommendations of the
FIRST PARTY to obtain the
necessary permission from the
FIRST PARTY for the conduct
of work referre to in this
Agreement as long as the
prevailing laws and regulation
of Republic of Indonesia
constitute such
recommendations as the
obligation of the FIRST PARTY
4.2. Obligations and Rights if the FIRST PARTY
4.2.1. The FIRST PARTI is obliged to issue
the Instruction Letter to Commence the
Work addressed to the SECOND
PARTY and the THIRD PARTY, not
later than 7 (seven) calendar days after
the signing of this Agreement.
4.2.2. The FIRST PARTY is obliged to
arrange the payment and settle any
and all payment obligation to the
SECOND PARTY for the execution and
completion of Works as specified in this
Agreement in accordance with Article 6
of this Agreement.
4.2.3. The FIRST PARTY is obliged to issue
the Hand Over Certificate for the last
hand over of the entire equipments
after the completion of the warranty
period from the SECOND PARTY to the
FIRST PARTY. The Hand Over
Certificate shall mention that the entire
Equipments are in satisfactory
condition and in accordance with the
specification approved by the FIRST
PARTY in this Agreement, and after the
THIRD PARTY have verified the
equipments.
4.2.4. The FIRST PARTY has the right:
4.2.4.1. To receive and demand the
completion and delivery of the
 Perjanjian ini Rencana Kerja dan
syarat-syarat teknis Pekerjaan
Pengadaan Peralatan di
Pelabuhan Jembatan Nusantara,
Kundur Industrial Park, Tanjung
Batu, Pulau Kundur, Kabupaten
Karimun, Propinsi Kepulauan
Riau, Indonesia, serta dokumen
pendukung lainnya.
4.2.4.2. Menolak hasil Pekerjaan yang
diserahkan oleh PIHAK KEDUA
apabila tidak sesuai dengan
Rencana Kerja dan syarat-syarat
teknis sebagaimana dimaksud
Pasal 3.2 Surat Perjanjian ini
serta dokumen pendukung
lainnya yang merupakan bagian
tak terpisahkan dengan
Perjanjian ini.
4.2.4.3. Menerima hasil pekerjaan PIHAK
KEDUA dalam kondisi baik dan
dalam keadaan siap pakai.
PASAL 5
HARGA PELAKSANAAN DAN
PENYELESAIAN PEKERJAAN
5.1. Harga Pelaksanaan dan Penyelesaian
Pekerjaan dalam Perjanjian ini disebut
sebagai Harga Kontrak sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini disepakati oleh
Para Pihak yaitu sebesar US$ ..,00
(.. Dollar Amerika Serikat)
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas Peralatan pada Lampiran ..... .
5.2. Harga tersebut pada ayat 5.1 tersebut belum
termasuk pajak-pajak yang berlaku.
5.3. Harga Kontrak sebagaimana dimaksudkan
dalam ayat 5.1. Pasal ini, merupakan harga
tetap dan tidak berubah (fixed price).
result of the Work in
accordance with this
Agreement, the Work Plan and
technical requirements of the
Works of Procurement of Port
Heavy Equipments and Other
Port Supporting Equipments at
Jembatan Nusantara Port
territory of Kundur Industrial
Park, in Tanjung Batu, Kundur,
Karimun District, Riau Islands
Province, Indonesia and its
supporting documents.
4.2.4.2. To reject the results of the
Works delivered by the
SECOND PARTY if it is not in
accordance with the Work Plan
and technical specification in
Article 3.2 of this Agreement
and its supporting documents
which are an integral part of
this Agreement.
4.2.4.3. To accept the results of the
SECOND PARTY works in
good condition and in a state
ready for use.
ARTICLE 5
PRICE FOR THE IMPLEMENTATION
AND COMPLETION OF WORKS
5.1. The Price for the Implementation and
Completion of Works (in this Agreement
referred as Contact Price) according to
this Agreement as agrred upon by the
Parties is for the amount of US$.00
(.. U.S. Dollar only) as mentioned in
the List of Equipments Quantity in the
annexes ....
5.2. The Contract Price as specified in
paragraph 5.1 above is excluding the
prevailed taxes.
5.3. The Contract Price as meant in
paragraph 5.1. of this Article shall be a
fixed price and does not change (fixed
price).
 PASAL 6
PEMBAYARAN PEKERJAAN
6.1. PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan
pembarayan Uang Muka sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari Total Harga Kontrak
Pengadaan Peralatan tersebut, yaitu sebesar
........,00 USD (........... US Dollar) yang
dibayarkan melalui telegraphic transfer (T.T)
kepada nomor rekening atas bank yang telah
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dalam 7 (tujuh)
hari kerja setelah penandatanganan
Perjanjian Kontrak ini dan setelah PIHAK
PERTAMA menerima nota tagihan
pembayaran uang muka dari PIHAK KEDUA.
6.2. Mengenai sisa pembayaran setelah
pembayaran Uang Muka untuk Peralatan
bongkar muat utama yaitu untuk Container
Crane (yang selanjutnya disebut CC) dan
untuk Rubber Tyred Gantry Crane (yang
selanjutnya disebut RTGC), yaitu sebesar
70% dari Total Harga Peralatan CC yaitu
sebesar ..........,00 USD (............ US Dollar)
dan RTGC yaitu sebesar ..........,00 USD
(.....................US Dollar), maka PIHAK
PERTAMA wajib menerbitkan documentary,
irrevocable, transferable divisible and
confirmed Letter of Credit (yang selanjutnya
disebut L/C), yang dapat direalisasikan
dengan pengiriman Peralatan parsial dan
pembayaran secara parsial (sebagian-
sebagian), pemuatan barang dan pindah
kapal (transshipment), dimana L/C tersebut
diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA dalam
keadaan dapat diterima oleh PIHAK KEDUA
tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kelender
setelah penandatanganan kontrak ini.
6.3. PIHAK PERTAMA wajib menerbitkan L/C
untuk masing-masing alat bongkar muat
utama, yaitu 1 (satu) buah L/C untuk alat
bongkar muat CC dan 1 (satu) buah L/C
untuk alat bongkar muat RTGC.
6.4. L/C ini diterbitkan dan dikonfirmasikan oleh
bank yang dapat diterima oleh PIHAK
KEDUA dan dapat dibayarkan kepada
rekening pada bank yang telah ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA serta dapat dibagi menjadi 3
(tiga) tahapan pembayaran untuk alat CC
dan RTGC yang akan diuraikan dalam butir-
butir berikut ini.
6.4.1. Pembayaran Tahap Pertama untuk
CC dan RTGC, PIHAK PERTAMA
ARTICLE 6
ADVANCE PAYMENT
6.1. The SECOND PARTY is obliged to give an
Advance Payment of twenty 30% (thirty
percent) of the total of Contact Price. The
amount of advance is .. USD ( U.S.
dollars only) that shall be paid by
Telegraphic Transfer (T.T) to the Bank
Account nominated by the SECOND
PARTY, in 7 (seven) working days after the
signing of this Agreement and after the
FIRST PARTY receive the invoice for the
Advance Payment from the SECOND
PARTY.
6.2. The remaining payments after the Advance
Payment for the main equipment i.e.
Container Crane (hereinafter referred to as
CC) and Rubber Tyred Gantry Crane
(hereinafter referred to as RTGC), of 70%
(seventy percent) from the total price, the
remaining payment of the CC is amounting
to USD ......... (............... United States
Dollar) and RTGC is amounting to
USD ................ (.................... United
States Dollar), for this payment the FIRST
PARTY is obliged to issue the
documentary, irrevocable, transferable
divisible and confirmed Letter of Credit
allowing partial shipments and partial
payments, loading and transshipment,
whereas the L/C is issued by the FIRST
PARTY in acceptable condition for the
SECOND PARTY, not more than 10 (ten)
calendar days, after the signing of this
Agreement.
6.3. The FIRST PARTY is obliged to issue the
L/C for each type of main equipments, i.e.
1 (one) L/C for CC and 1 (one) L/C gor
RTGC.
6.4. The L/C shall be issued and confirmed by
the bank which is acceptable by the
SECOND PARTY and is transferable to the
bank account nominated by the SECOND
PARTY which can devided in 3 (three)
terms of payments that shall be specified
as follow:
6.4.1. For the 1st Payment for CC and
RTG, The FIRST PARTY is obliged
 wajib melakukan Pembayaran Tahap
Pertama sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari Total Harga Kontrak
untuk CC yaitu sebesar ............,00
USD (...................... US Dollar) dan
dari Total Harga Kontrak untuk RTGC
yaitu sebesar ..............,00 USD
(..................... US Dollar) yang
dibayarkan melalui L/C setelah
PIHAK PERTAMA menerima dari
PIHAK KEDUA nota tagihan
Pembayaran Pertama pada waktu 3
(tiga) bulan setelah
penandatanganan kontrak.
6.4.2. Pembayaran Tahap Kedua untuk CC
dan RTGC, PIHAK PERTAMA wajib
melakukan Pembayaran Tahap
Kedua sebesar 35% (tiga puluh lima
persen) dari Total Harga Kontrak
untuk CC yaitu sebesar ...........,00
USD (...................... US Dollar) dan
dari Total Harga Kontrak untuk RTGC
yaitu sebesar ..........,00 USD
(...................... US Dollar) yang
dibayarkan melalui L/C setelah
PIHAK PERTAMA menerima dari
PIHAK KEDUA nota tagihan
Pembayaran Tahap Kedua beserta
dengan Surat Tanda Muat Barang
(Bill of Lading) atas Peralatan atau
sebagian Peralatan dalam kondisi
baru.
6.4.3. Pembayaran Tahap Ketiga untuk CC
dan RTGC, PIHAK PERTAMA wajib
melakukan pembayaran Ketiga
sebesar 5% (lima persen) dari Total
Harga Kontrak untuk CC yaitu
sebesar ..........,00 USD (...................
US Dollar) dan RTGC yaitu
sebesar .........,00 USD (................
US Dollar) yang dibayarkan melalui
L/C setelah Peralatan diterima oleh
PIHAK PERTAMA dan melewati
tahapan testing dan commissioning
yang dilakukan oleh PIHAK KETIGA.
6.4.4. Ketiga tahapan pembayaran tersebut
dilakukan melalui L/C melalui
rekening PIHAK PERTAMA yakni
Bank dengan
to pay the 1st Progressive Payment
of 30% (thirty percent) of the total
Contract Price, for CC is
amounting to USD .........................
(........................ United States
Dollar) and for RTGC is amounting
to USD .........................
(............................... United States
Dollar) that shall be paid by L/C,
after the FIRST PARTY have
received the invoice for the 1 st
payment at period of 3 (three)
months after the signing of this
Agreement.
6.4.2. For the 2nd Payment for CC and
RTG, The FIRST PARTY is obliged
to pay the 2nd Progressive
Payment of 5% (five percent) of
the total Contract Price, for CC is
amounting to USD .........................
(........................ United States
Dollar) and for RTGC is amounting
to USD .........................
(............................... United States
Dollar) that shall be paid by L/C,
after the FIRST PARTY have
received the invoice for the 2nd
payment, together with the Bill of
Loading for the brand new
equipments partially or in whole.
6.4.3. For the 3rd Payment for CC and
RTG, The FIRST PARTY is obliged
to pay the 3rd Progressive
Payment of 5% (five percent) of
the total Contract Price, for CC is
amounting to USD .........................
(........................ United States
Dollar) and for RTGC is amounting
to USD .........................
(............................... United States
Dollar) that shall be paid by L/C,
after the FIRST PARTY have
received the invoice for the 3rd
payment, after the equipments are
handed over from the SECOND
PARTY to the FIRST PARTY and
have passed the Testing and
Commissioning carried out by the
THIRD PARTY.
6.4.4. All 3 (three) Progressive Payments
shall be made by L/C, to be
opened with and by a ..
bank in favour of the FIRST
 persyaratan dan format yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak.
Seluruh biaya yang timbul dari
penerbitan L/C menjadi beban PIHAK
PERTAMA.
6.5. Mengenai sisa pembayaran setelah
pembayaran Uang Muka untuk peralatan
bongkar muat lainnya selain CC dan RTGC
dan untuk peralatan pendukung lainnya
sebagaimana tertuang dalam Daftar
Kuantitas Peralatan (BoQ) pada
Lampiran ..... (yang selanjutnya disebut
Peralatan Lainnya), yaitu sebesar 70% (tujuh
puluh persen) dari Total Harga Kontrak untuk
Peralatan Lainnya yaitu sebesar ........,00
USD (........ US Dollar) dibayarkan untuk
masing-masing peralatan secara telegraphic
transfer (T.T) oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA setelah dilakukan serah
terima masing-masing Peralatan kepada
PIHAK PERTAMA dan dilewati tahapan
testing dan commissioning yang dilakukan
oleh PIHAK KETIGA, yang dibuktikan oleh
Berita Acara Serah Terima Peralatan dan
disertai dengan diterimanya nota tagihan
pembayaran masing-masing Peralatan oleh
PIHAK PERTAMA
PASAL 7
JANGKA WAKTU DAN MASA GARANSI
7.1. Jangka waktu pelaksanaan dan penyelesaian
Pekerjaan berdasarkan jadual masing-
masing alat yang tercantum dalam lampiran
yang menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian ini. Pelaksanaan
Pekerjaan dimulai setelah pembayaran Uang
Muka dari PIHAK PERTAMA diterima di
rekening bank PIHAK KEDUA, dimana
Pembayaran Uang Muka di bayarkan
selambat lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dan
Letter of Credit di buka setelah 10 (sepuluh)
hari kalender sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini disertai dengan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA. Jika terjadi
keterlambatan pembayaran Uang Muka dan
pembukaan Letter of Credit, maka jumlah
hari keterlambatan akan ditambahkan
kepada waktu pelaksanaan Pekerjaan
7.2. Penyerahan Peralatan bongkar muat peti
kemas dan Peralatan Pendukung lainnya
PARTYs account, with a
substance and form acceptable to
both parties. All bank charges in
connection with the L/C are to be
paid by the FIRST PARTY.
6.5. The remaining payments after the Advance
Payment for other port loading and
unloading equipments apart from CC and
RTGC and other port supporting
equipments as specified in the Bill of
Quantity (BoQ) in the annexes ...
(hereinafter referrred to as Other
Equipments) of 70% (seventy percent) of
the total Contract Price for Other
Equipments is amounting to USD .............
(.................... United States Dollar) shall be
paid for each type of Other Equipments by
Telegraphic Transfer (T.T) from the FIRST
PARTY to the SECOND PARTY after the
hand over for each type of the Other
Equipments from the SECOND PARTY to
the FIRST PARTY which have passed the
testing commissioning conducted by the
THIRD PARTY, proven by the Minutes of
Hand Over and after the FIRST PARTY
have received the invoice for each Other
Equipment.
ARTICLE 7
TIME FRAME AND WARRANTY PERIOD
7.1. The period for the implementation and
completition of the Works as meant in this
Agreement shall be in accordance with the
schedule for each equipment as mentioned
in the annexes of this Agreement as the
integral part of this Agreement . The
implementation of work shall start after the
Advance Payment is received in the
SECOND PARTYs bank account, provided
that Advance Payment is made within 7
(seven) working days and Letter of Credit
is opened within 10 (ten) calendar days
from contract signing date together with
the Instruction Letter to Commence the
Works from the FIRST PARTY to the
SECOND PARTY . If advance payment
and letter of credit is delayed, then the
equal amount of days delayed shall be
added to the implementation period.
7.2. Delivery of Brand New Port Loading
Unloading Heavy Equipments and Other
Port Supporting Equipments by the
 dalam keadaan baru oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan
Perjanjian ini harus dilakukan di Pelabuhan
Jembatan Nusantara, Tanjung Batu, Pulau
Kundur, Kepulauan Riau.
7.3. The Handing Over of Brand New Port
7.3. Serah Terima atas Peralatan bongkar muat
peti kemas tersebut dalam keadaan baru
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA baru dapat dilaksanakan apabila
PIHAK KEDUA telah memenuhi semua
kewajibannya sebagaimana tercantum dalam
Perjanjian ini dan Peralatan baru tersebut
sudah dalam keadaan siap operasi serta
tidak ada lagi keberatan atau catatan
keberatan apapun dari PIHAK PERTAMA
pada Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang ditandatangani oleh perwakilan yang
sah dari setiap pihak dalam Perjanjian ini.
7.4. The SECOND PARTY is committed for the
7.4. PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk
kepentingan PIHAK PERTAMA memberikan
Masa Garansi untuk setiap unit Peralatan
tersebut sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini disepakati berlaku selama 12
(dua belas) bulan atau pada saat terlampaui
4.000 (empat ribu) jam kerja mesin terhitung
sejak tanggal ditandatanganinya Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan.
PASAL 8
JAMINAN MUTU
8.1. During the warranty period referred to in
8.1. Selama masa garansi sebagaimana
dimaksud pada ayat 7.4. Pasal 7 Perjanjian
ini PIHAK KEDUA memberikan garansi
sebagai berikut:
8.1.1. Memberikan jaminan mutu semua
bagian dan peralatan, permesinan
serta keseluruhan
perlengkapannya, terhadap semua
cacat yang berhubungan dengan
rancangan (design), bahan/material
dan/atau pengerjaan yang tidak
baik.
8.1.2. Pabrikan menjamin dan
memberikan jaminan Pabrik atas
pengantian komponen-komponen
utama dalam jangka waktu garansi
sebagaimana terlampir pada
lampiran Perjanjian ini.
8.1.3. Respon yang cepat dalam hal
SECOND PARTY to the FIRST PARTY in
accordance with this Agreement shall be
conducted at Jembatan Nusantara Port
territory of Kundur Industrial Park, in
Tanjung Batu, Kundur, Karimun District,
Riau Islands Province, Indonesia.
Loading Unloading Heavy Equipments and
Other Port Supporting Equipments by the
SECOND PARTY to the FIRST PARTY can
only be implemented after the SECOD
PARTYs obligations and those Brand New
Equipments are in a conditions of ready for
operations and furthermore there is no
objection or note of objection from the
FIRST PARTY on the Minutes of Handover
of Works that should be signed by the
authorized representative of each party of
this Agreement
interest of the FIRST PARTY to provide the
Warranty Period of each unit of
Equipments as meant in this Agreement
shall be valid in 12 (twelve) months or
when reach the 4000 (four thousands)
hours engine hours from the signing date
of the Minutes of Handover of Works.
PASAL 8
QUALITY ASSURANCE
paragraph 7.4. of Article 7 of this
Agreement the SECOND PARTY warrants
as follows:
8.1.1. Providing quality assurance of all
parts and equipment, machinery
and equipment overall against all
defects related to design,
material and / or workmanship
which is not good;
8.1.2. Guarenteeing the Manufacturer
and provides the Manufacturer
warranty for the replacement of
main components during and
covering the warranty period.
8.1.3. Providing speedy response to
breakdown during
 penanganan kerusakan-kerusakan
selama masa garansi maka PIHAK
KEDUA berusaha agar Peralatan
bongkar muat peti kemas dapat
beroperasi 14 (empat belas) hari
sejak tanggal surat pemberitahuan
diterima. Setelah itu, PIHAK
KEDUA harus meyakinkan PIHAK
PERTAMA untuk melakukan
tindakan-tindakan perbaikan agar
Peralatan tersebut dapat
beroperasi kembali sebagaimana
mestinya.
8.2. Notice of defects shall be made by the
8.2. Pemberitahuan atas cacat-cacat yang
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau
melalui PIHAK KETIGA atau wakil-wakilnya
yang berwenang kepada PIHAK KEDUA
secara tertulis yang menjelaskan tentang
sifat daripada cacat/kekurangan itu dan
sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya
untuk diajukan sebagai tuntutan (klaim)
sesuai dengan jaminan mutu sebagaimana
tersebut pada ayat 8.1. Pasal ini.
8.3. For claims of the FIRST PARTY as
8.3. Atas tuntutan (klaim) PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud ayat 8.2. Pasal ini,
maka:
8.3.1. PIHAK KEDUA wajib untuk
melaksanakan perbaikan/reparasi
dan penggantiannya selambat-
lambatnya 2 x 24 (dua kali dua
puluh empat) jam setelah PIHAK
PERTAMA menyampaikan
pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) Pasal ini.
Pekerjaan dimaksud merupakan
bagian dari perjanjian
pemeliharaan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA dan apabila
pekerjaan tersebut tidak dapat
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA,
maka PIHAK KEDUA berdasarkan
pemberitahuan akan menempatkan
teknisi di lokasi untuk memperbaiki
pekerjaan tersebut.
8.3.2. Memberikan jaminan mutu semua
bagian dan peralatan, permesinan
serta kesuluruan perlengkapannya,
terhadap semua cacat yang
berhubungan dengan rancangan
(desain), bahan/material dan/atau
pengerjaan yang tidak baik.
8.3.3. Manufacturer akan memberikan
jaminan atas komponen-komponen
warranty period such as that
attempt must be made to get the
.. into operational within 14
(fourteen) days from the
notification. After which, the
SECOND PARTY shall convince
the FIRST PARTY of other
remedial action to get the
equipments into proper
operation.
FIRST PARTY or via the THIRD PARTY or
its representatives authorizing the
SECOND PARTY in writing explaining the
nature and the defect/defiancy and the
extent of damage caused to be submitted
as a claim in accordance with quality
assurance as reffered to in paragraph 8.1.
of this Article.
specified in paragraph 8.2. of this Article,
then:
8.3.1. The SECOND PARTY shall
perform repair/replacement,
repair and replacements of at
least 2 x 24 (two time twenty
four) hours after the notificarion
of the FIRST PARTY as referred
to in paragraph (2) of this Article.
This shall be provide as part of
the maintenance contract provide
by the SECOND PARTY In the
case where repair cannot be
settled by the SECOND PARTY ,
then the SECOND PARTY opn
notification shall dispatch their
engineer to the site to rectify the
repair
8.3.2. Providing quality assurance of all
parts and equipments, machinary
and equipment overall, against
all defects related to design, the
material and or workmanship
which is not good.
8.3.3. Manufacturer will provide
warranty to the main components
and warranty term as attached in
 utama dan jangka waktu garansi
sebagaimana pada lampiran 2
Perjanjian ini.
8.3.4. Seluruh biaya dan pengeluaran
yang timbul dari penggantian dan
perbaikan akibat kerusakan dan
tidak beroperasinya Peralatan
bongkar muat yang terjadi dalam
Masa Garansi merupakan
tanggungan PIHAK KEDUA.
PASAL 9
DENDA
9.1. Apabila terjadi keterlambatan dalam
penyelesaian pekerjaan baik sebagian
maupun seluruh pekerjaan, maka tanpa
kewajiban untuk memberitahukannya terlebih
dahulu kepada PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA berhak menggunkan denda dan
menuntut pembayaran dari PIHAK KEDUA
sebesar satu per seribu (1/1000) dari Harga
Kontrak Peralatan yang mengalami
keterlambatan tersebut dan untuk setiap hari
keterlambatan dengan ketentuan bahwa
jumlah maksimum denda keterlambatan
tersebut adalah sebesar 5% (lima persen)
dari Harga Kontrak atas Peralatan yang
mengalami keterlambatan tersebut.
9.2. Keterlambatan penyelesaian akibat force
majeure tidak dikenakan denda apabila
dilaporkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA berdasarkan ketentuan
Perjanjian ini.
PASAL 10
JAMINAN-JAMINAN PIHAK KEDUA
10.1. Untuk menjamin dilaksanakannya kewajiban
PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini,
maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan
kepada PIHAK PERTAMA Jaminan
Pelaksanaan yang nilainya sebesar 5%
(lima persen) dari Harga Kontrak selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah penandatanganan kontrak
Perjanjian ini.
10.2. Jaminan Pelaksanaan tersebut harus dibuat
dan diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dalam bentuk Bank
Garansi yang dikeluarkan oleh Bank atau
asuransi yang beroperasi dan memiliki
the Appendix 2 of this
Agreement.
8.3.4. Any and all cost and expenses
for the replacements and repairs
cause by defects and operational
failures of the loading and
unloading equipments Within the
warranty period shall be borne by
the SECOND PARTY.
ARTICLE 9
PENALTY
9.1. In the event of delay in completition of
work either partial or all of the work,
without any obligation on the FIRST
PARTY to provide advance notice to the
SECOND PARTY, the FIRST PARTY is
entitle to impose and demand the payment
from the SECOND PARTY a penalty
calculated based on the one per a
thousand (1/1000) of the Contract Price for
the equipments that cause the delay for
each day of delay provided that the
maximum amount of penalty for the delay
is 5% (five percent) of the Contract Price
for the equipments that cause the delay.
9.2. Delays in completion due to force majeure
should such occurance of force majeure is
reported by the SECOND PARTY to the
FIRST PARTY in accordance with this
Agreement shall not be subject to penalty
ARTICLE 10
COLLATERALS FROM THE SECOND PARTY
10.1. To ensure the fulfillment on the obligation
of the SECOND PARTY based on this
Agreement, the SECOND PARTY, prior to
the signing of this Agreement shall submit
and deliver to the FIRST PARTY the
Performance Bond with value equal to 5%
(five percent) of the Contract Price not
later than 30 (thirty) calendar days after
the signing of this Agreement.
10.2. Perfomance Bond shall be made,
submitted and delivered by the SECOND
PARTY to the FIRST PARTY in the form
of Bank Guarantee issued by Commercial
Banks or Insurance and having payment
office in Indonesia.
 kantor pembayaran di Indonesia.
10.3. The FIRST PARTY is entitled to cashing
10.3. PIHAK PERTAMA berhak menguangkan
atau mencairkan Jaminan Pelaksanaan
tersebut dan mengambil hasil penguangan
atau pencairan tersebut sebagai milik dan
hak PIHAK PERTAMA dalam hal terjadinya
salah satu dari hal-hal berikut:
a. PIHAK KEDUA mengundurkan diri
setelah menandatangani Perjanjian ini;
b. Pihak Pertama mengakhiri atau
memutuskan Perjanjian ini atas dasar
ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tidak
dapat atau gagal memuhi syarat atau
ketentuan yang tercantum dalam
Perjanjian ini;
c. PIHAK KEDUA tidak memperpanjang
masa berlaku Jaminan Pelaksanaan,
dan tidak menyerahkan
perpanjangannya kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya
sebelum jangka waktu 2 (dua) minggu
sebelum masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan tersebut akan berakhir,
kecuali ditentukan lain dalam
Perjanjian ini.
10.4. Jaminan Pelaksanaan tersebut akan
dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA, jika Perjanjian ini
telah dinyatakan berakhir yaitu setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus persen) dan diserahterimakan
kepada PIHAK PERTAMA yang dinyatakan
dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan yang ditandatangani oleh
perwakilan yang sah dari setiap pihak
dalam Perjanjian ini.
10.5. Jaminan Masa Garansi dikeluarkan oleh
PIHAK KEDUA yang setara nilainya
dengan 5% (lima persen) dari Total Harga
Kontrak dalam bentuk Bank Garansi yang
dikeluarkan oleh Bank atau asuransi yang
beroperasi dan memiliki kantor
pembayaran di Indonesia.
10.6. Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Masa
Garansi dialamatkan kepada
PASAL 11
PENGAWAS DAN PENANGGUNG
in or liquidate Perfomance Bond as
mentioned above and took such cash or
liquidation value as the property or rights
of the FIRST PARTY in the occurance
any of the followings:
a. The Second Party resigned after
signing this Agreement.
b. The FIRST PATY terminate this
Agreement on the basis of failure or
disability of the SECOND PARTY to
fulfill the condition or provision set
forth in this Agreement.
c. The SECOND PARTY does not
exted the validity of period of
Perfomance Bond nor deliver the
validity extension evidence of such of
Perfomance Bond to the FIRST
PARTY by latest before the due of 2
(two) weeks before the expiry date of
the validity period of such of
Perfomance Bond, unless otherwise
provided in this Agreement
10.4. Perfomance Bond shall be returned by
the FIRST PARTY to the SECOND
PARTY, if this Agreementhas been
declared 100% (one hundred percent)
and handed over to the FIRST PARTY
which is stated in the Minutes of
Handover of Workds that should be
signed by the authorized representative
of each party of this Agreement.
10.5. Performance Bond is issued by the
SECOND PARTY equivalent to 5% (five
percent) from the total Contract Price in
the form of Bank Guarantee issued by
commercial Bank or Insurance which
have operation and payment office in
Indonesia.
10.6. The Perfomance Bond shall be
addressed to the .
PASAL 11
SUPERVISON AND RESPONSIBLE
PARTY
 JAWAB
11.1. For smooth implementation and
11.1. Untuk kelancaran pelaksanaan dan
tercapainya sasaran pekerjaan secara
optima, maka PIHAK PERTAMA menunjuk
PT SUCOFINDO the THIRD PARTY............
sebagai pihak yang bertugas sebagai
pengawas sekaligus penanggung jawab
atas pelaksaan pengawasan atas
Pekerjaan dan dapat menempatkan wakil
atau wakil-wakilnya untuk melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan
Pekerjaan dilapangan berdasarkan
Perjanjian ini.
11.2. In the technical work implementation, the
11.2. Dalam pelaksanaan teknis pekerjaan,
PIHAK KEDUA harus selalu berkonsultasi
dan berkoordinasi dengan penanggung
jawab dimaksud dengan penanggung
jawab dimaksud ayat 11.1. Pasal ini.
11.3. Supervisor of the work referred to
11.3. Pengawas pekerjaan tersebut dalam ayat
11.1. Pasal ini mempunyai kewenangan
dan berkewajiban untuk memeriksa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA serta mempunyai kewenangan
menandatangani Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.
PASAL 12
RESIKO, KEPEMILIKAN DAN
TANGGUNGJAWAB
12.1. Damage and loss of goods, material and
12.1.Kerusakan dan kehilangan barang, bahan
dan peralatan maupun kerugian lainnya
yang timbul selama maupun pelaksanaan
pekerjaan sebelum diterbitkannya Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan yang
ditandatangani oleh perwakilan yang sah
dari setiap pihak dalam Perjanjian ini
merupakan resiko dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA harus menyediakan
proteksi asuransi untuk kerusakan dan
kehilangan yang timbul terhadap
kepemilikan PIHAK PERTAMA dan pihak
lain selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan sampai ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Kepemilikan Peralatan tersebut yang ada
akan tetap sebagai properti PIHAK KEDUA
sampai tanda tangan Berita Acara Serah
Terima pekerjaan dan pembayaran penuh
achievement of objectives in an optimal
work, the FIRST PARTY appoint the
THIRD PARTY as the supervisor as well
as the responsible representative of the
FIRST PARTY in the implementation of
supervisory works that and may place a
representative or representatives to
supervise the implementation of field
work hereunder.
SECOND PART always shall consult
and coordinate with the responsible
person referred to in paragraph 11.1. of
this Article.
paragraph 11.1. of this Article has the
authority and obligation to check the
work performed by the SECOND PARTY
as well as has authority to sign the
Minute of Handover of Work.
ARTICLE 12
RISK, TITLE, AND LIABILITY
equipment as well as othe losses
incurred during the execution of work
prior to the issurance of Minutes of
handover of Workds that should be
signed by the authorized representative
of each party of this Agreement shall be
the risk and responsibility of the
SECOND PARTY.
The SECOND PARTY shall provide
insurance coverage for damages
incurred to the FIRST PARTY and other
partys properties during the execution of
the Works until the signed Minute of
Handover of Work.
The titile of the equipments shall remain
as the property of SECOND PARTY until
the signed Minutes of Handover of Work
and full payment by the FIRST PARTY
 dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
12.2. If in the execution of work there occurs
12.2.Apabila didalam pelaksanaan pekerjaan
terjadi kecelakaan kerja yang menimpa
baik pekerja maupun orang lain sebelum
diterbitkannya Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan yang ditandatangani oleh
perwakilan yang sah dari setiap pihak
dalam Perjanjian ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
12.3. Other than the liquidated damages listed
12.3.Selain denda sebagaimana dimaksud Pasal
9.1. PIHAK KEDUA tidak harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan-
kerusakan tidak langsung dan
konsekuensinya yang berakbiat pada
PIHAK PERTAMA, seperti kehilangan
produksi dan lain-lain. Denda-denda
kerugian kepada PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud dalam perjanjian
ini adalah khusus. Tidak ada alasan yang
mengharuskan PIHAK KEDUA membayar
denda melebihi 5% (lima persen) dari
harga kontrak.
PASAL 13
ASURANSI
13.1. The SECOND PARTY at their own
13.1. PIHAK KEDUA dengan biaya sendiri harus
mengasuransikan semua barang yang
dipesan dari segala resiko agar dapat
diterima dengan baik oleh PIHAK
PERTAMA dalam perjalanan sampai ke
tempat tujuan.
13.2. The SECOND PARTY shall cover the
13.2. PIHAK KEDUA harus menutup asuransi
tersebut dalam ayat (1) Pasal ini dengan
perusahan asuransi yang bereputasi
internasional.
PASAL 14
FORCE MAJEURE
14.1. Yang dimaksud dengan Force Majeure
(keadaan memaksa) ialah keadaan atau
peristiwa yang terjadi diluar kemampuan
dan kekuasaan siapapun juga yang
mengakibatkan terhambat jalannya
pelaksanaan pekerjaan.
14.2. Yang termaksud dalam Force Majeure
accident to both the workers and others
before the issurance of Minutes of
Handover of Works that should be
signed by the authorized representative
of each party of this Agreement shall be
the risk and fullu responsibility of the
SECOND PARTY.
in Article 9.1. the SECOND PARTY shall
not be liable for any indirect or
consequential damages arised to the
FIRST PARTY, such as loss of
production, loss of profit, loss of
contracts, and so forth. The remedies of
the FIRST PARTY set in this Agreement
are in exclusive. In no event shall the
SECOND PARTYs liability under this
Agreement exceed 5 (five) per cent of
the Contract Price
ARTICLE 13
INSURANCE
expense shall insure 110% (one hundred
and ten per cent) of Contract Prices on
behalf of the FIRST PARTY for all the
goods ordered from any risk to be well
received by the FIRST PARTY on the
way to your destinantion of
insurance mentioned in paragraph (1) of
this article with a reputable international
insurance company
ARTICLE 14
FORCE MAJEURE
14.1. The definition of Force Majeure (state
force) shall mean the circumstances or
events that occur beyond anyones
ability and power which resulted in
obstruction of the course of
implementation work.
14.2. That is included in the Force Majeure in
this Agreement are:
14.2.1. Earthquakes, hurricanes,
 dalam Perjanjian ini adalah:
14.2.1. Gempa bumi, angina topan,
banjir, tanah longsor, sambaran
petir, ledakan Benda-benda
angkasa dan bencana alam
lainnya.
14.2.2. Sabotase, perang, huru-hara,
pemberontakan, embargo,
pemogokan umum, tindakan
pemerintah dalam bidang
moneter dan sebagainya.
14.2.3. Keadaan atau peristiwa lain yang
memenuhi batasan keadaan
memaksa tersebut diatas..
14.3. Bilamana terjadi keadaan Force Majeure,
PIHAK KEDUA harus memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
melalui pengawas pekerjaan laporan
mengenai Force Majeure tersebut dan
akibatnya pada pekerjaan disertai bukti-
bukti yang nyata dan sah dari Pemerintah
Kota atau instansi yang berwenang
mengenai terjadinya dan berakhirnya
Force Majeure tersebut.
14.4. Laporan sebagaimana dimaksud ayat 14.4.
Pasal ini harus diajukan kepada PIHAK
PERTAMA dalam batas waktu selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah
peristiwa tersebut terjadi dan berakhir dan
PIHAK PERTAMA memberikan jawaban
mengenai Force Majeure tersebut dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diterimanya pengajuan dari PIHAK KEDUA.
14.5. Jika batas waktu pengajuan 10 (sepuluh)
hari kerja dilampaui, maka PIHAK
PERTAMA berhak menolak pengajuan
Force Majeure dan bila PIHAK PERTAMA
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
belum memberikan jawaban, maka PIHAK
KEDUA beranggapan bahwa Force
Majeure tersebut disetujui.
14.6. Perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan yang dapat diberikan dengan
adanya Force Majeure dan bila PIHAK
PERTAMA yang dituangkan dalam Suatu
Perjanjian Addendum (Tambahan).
PASAL 15
floods, landslides, lightning,
explosion, celestial bodies, and
other natural disasters.
14.2.2. Sabotage, war, riots,
insurrection, embargo, general
strike, governmental action in
the field of monetary and so
forth;
14.2.3. Circumstances or other events
that meet the above force
circumstances limits.
14.3. If occurs any of the state of Force
Majeure, the SECOND PARTY shall
notify in writing the FIRST PARTY
through supervisor of reports work on
Force Majeure and the concequences
on the work accompanied by the
tangible and legitimate evidence of City
Government or relevant authorities
regarding the occurrence and the end of
such Force Majeure.
14.4. The report as referred to paragraph
14.3. of this Article shall be submitted to
the FIRST PARTY within a period not
later than 10 (ten) working days after the
event occurred and ended and the
FIRST PART shall provide answers
about the Force Majeure within 30
(thirty) calender days after receipt of the
submission of the SECOND PARTY.
14.5. If the deadline of submission for 10 (ten)
working days is esceeded, the the
FIRST PARTY has the right to refuse
submission of Force Majeure and if the
FIRST PARTY within 30 (thirty) calender
days has not yet responded, the
SECOND PARTY may assume that the
Force Majeure was approved.
14.6. Extension of time for the project
implementation as may be provided by
the Force Majeure shall be in
accordance with the approved the FIRST
PARTY as outlined in an Addendum
(Supplement) to the Letter of Agreement.
ARTICLE 15
ADDED REDUCED WORK
15.1. During the execution of the work if it is
 PEKERJAAN TAMBAH KURANG
15.1. Selama pelaksanaan Pekerjaan apabila
secara teknis diperlukan pekerjaan tambah
oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
KEDUA dengan persetujuan atau perintah
tertulis dari PIHAK PERTAMA, harus
melaksanakannya dengan tambahan biaya
yang sesuai dengan nilai pekerjaan
tambah tersebut.
15.2. Perhitungan atau
penambahan/pengurangan pekerjaan
dilakukan atas dasar harga satuan uang
sama sebagaimana yang tercantum dalam
daftar harga satuan yang terdapat di dalam
Perjanjian ini.
15.3. Jika harga satuan tersebut dengan ayat
15.2 Pasal ini tidak terncantum dalam
daftar harga satuan pekerjaan, maka
perhitungan tersebut akan didasarkan atas
persetujuan kedua belah pihak.
15.4. Untuk maksud ayat 15.1 sampai dengan
15.3. Pasal ini dapat dibuat perjanjian
tambahan (Addendum) yang merupakan
bagian yang mengikat dan tidak
terpisahkan serta menjadi satu dengan
Perjanjian ini.
PASAL 16
WANPRESTASI
Timbulnya salah satu keadaan sebagaimana
dimaksud di bawah ini adalah merupakan
wanprestasi:
16.1. Apabila PIHAK PERTAMA atau PIHAK
KEDUA tidak dapat memenuhi dan
melaksanakan sebagian atau seluruh
kewajiban-kewajibannya yang terdapat
dalam perjanjian ini.
16.2. Apabila PIHAK PERTAMA atau PIHAK
KEDUA dinyatakan pailit baik secara
sukarela maupun tidak oleh Pengadilan
atau melakuka likwidasi dan tindakan-
tindakan hukum lainnya yang bermaksud
menghentikan jalannya usaha.
PASAL 17
SURAT PERNYATAAN WANPRESTASI
Dalam hal terjadinya wanprestasi atas
pengakhiran Perjanjian oleh salah satu pihak
berdasarkan ketentuan ayat 18.1 Pasal 18
Perjanjian ini, maka pihak yang akan mengakhiri
technically required additional work by
the FIRST PARTY, the SECOND PARTY,
by the written consent or instruction from
the FIRST PARTY, shall do with the extra
cost in accordance with the value of the
extra cost.
15.2. The calculation of addition/reduction of
work shall be done on the basis of the
same unit price as stated in the unit
prices list contained in this Agreement.
15.3. If the unit price is referred to in
paragraph 15.2. This section does not
contain in the unit price list, then the
calculation will be based upon
agreement by both parties.
15.4. For that purpose paragraph 15.1.
through 15.3. of this Article can be made
and additional agreement (Addendum),
which is part of a binding and integral
and become one with this Agreement
ARTICLE 16
EVENT OF DEFAULT
The occurring of conditions as referred to below shall
be the event of defaults:
16.1. If the FIRST PARTY or the SECOND
PARTY is unable to fulfill and carry out
some or all its obligations contained in
this agreement.
16.2. If the FIRST PARTY or SECOND PARTY
is declared bankrupt either voluntarily or
not by court or conduct liquidation and
other legal actions that intend to stop the
business operation
ARTICLE 17
CERTIFICATE OF DEFAULT
In the occurance of the event of default or the
unilateral termination by any PARTY in accordance
with paragraph 18.1. of Article 18 of this Agreement,
the PARTY has the rights to unilaterally prepare and
issue the Certificate of Default.
perjanjian ini berhak secara sepihak untuk
membuat dan menerbitkan Surat Pernyataan
Wanprestasi.
PASAL 18
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
18.1. PARA PIHAK berhak secara sepihak untuk
secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini
berdasarkan terjadinya salah satu dari hal-
hal sebagai berikut:
18.1.1. Apabila dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari kalender
terhitung sejak perjanjian ini
ditandatangani, PIHAK KEDUA
ternyata tidak / belum memulai
pelaksanaan pekerjaan menurut
Perjanjian ini, atau apabila dalam
45 (empat puluh lima) hari
kalender setelah
penandatanganan Perjanjian ini,
PIHAK PERTAMA tidak
membayar Uang Muka sesuai
dengan klausul 6.1.
18.1.2. Pekerjaan tertunda karena
terjadinya kejadian-kejadian force
majeure pada pasal 14 Perjanjian
ini, dan penundaan tersebut telah
melewati masa penundaan
hingga 120 (seratus dua puluh)
hari kalender.
18.1.3. Apabila PIHAK KEDUA terbukti
tidak dapat menyelenggarakan
dan menyelesaikan sebagian
atau seluruh bagian-bagian
pekerjaan seperti dimaksud
dalam Perjanjian ini.
18.1.4. Apabila PIHAK KEDUA ternyata
menyerahkan pelaksanaan
pekerjaan seluruhnya kepada
pihak ketiga tanpa persetujuan
PIHAK PERTAMA.
18.2. Dalam hal pengakhiran Perjanjian tersebut
pada ayat (1) Pasal ini, PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan
sepakat mengesampingkan berlakunya
ketentuan Pasal 1266 dan 1267 KUH
Perdata terhadap pengakhiran Perjanjian
ini sehinga pengakhiran perjanjian ini dapat
dilakukan secara sah cukup dengan surat
pemberitahuan secara tertulis dari PIHAK
yang melakukan pengakhiran Perjanjian
kepada PIHAK yang melakukan
Wanprestasi, tanpa perlu menunggu
ARTICLE 18
TERMINATION OF AGREEMENT
18.1. Any PARTY has the right to unilaterally
terminate this Agreement due to the
occurance any of the followings:
18.1.1. If within 45 (forty five) calender
days after the Agreemnt was
signed, the SECOND PARTY
did not / have not started the
implementation of the work
hereunder, or if within 45 (forty
five) calender days after the
Agreement was signe the
FIRST PARTY did not pay the
Advance Payment in
accordance to clause 6.1.
18.1.2. The work was delayed due to
occurrence of the events of
Force Majeure on Article 14 of
this Agreement, and such
delays has lapse the period of
delays for 120 (one hundred
and twenty) days
18.1.3. If the SECOND PARTY is
proved to be unable to perform
and complete any and all parts
of the Works as defined in this
Agreement.
18.1.4. If the SECOND PARTY
handed over the performance
of work wholly to third parties
without any approval from the
FIRST PARTY
18.2. In case of the terminantion of this
Agreement in paragraph (1) of this
Article, the FIRST PARTY and the
SECOND PARTY herby agrees to waive
the provisions of Article 1266 and 1267
Civil Code of this agreement, so the
termination of this agreement can be
cionducted legally sufficient to mail a
written notice of the terminating PARTY
to the defaulting PARTY, without
awaiting a decision from the judges, as
well as the defaulting PARTY and hold
the terminating PARTY harmless from
any rights to claim based in the provision
as specified in Article 1266 and 1267
 adanya keputusan dari hakim, serta
dengan ini PIHAK yang melakukan
Wanprestasi menyatakan melepaskan hak-
hak yang timbul dari ketentuan Pasal 1266
dan 1267 KUH perdata tersebut.
18.3. Dengan adanya pengakhiran secara
sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana tersebut dalam ketentuan
ayat 18.1 Pasal ini, maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk mencairkan
seluruh jaminan atau Bank Garansi yang
diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA.
18.4. Dengan Adanya pengakhiran secara
sepihak oleh PIHAK KEDUA, sebagaimana
tersebut dalam ayat 18.1. Pasal ini, maka
PIHAK PERTAMA harus memberikan
kompensasi terhadap kerugian yang di
derita oleh PIHAK KEDUA yang
diakibatkan oleh kesalahan PIHAK
PERTAMA. Kompensasi tersebut harus
dalam bentuk pemberian perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan yang setara
dengan jumlah hari keterlambatan. Namun
jika terdapat tambahan keterlambatan lebih
lanjut yang melampaui 30 (tiga puluh) hari
dari yang dimaksud pasal 18.1.1., maka
PIHAK KEDUA berhak melakukan
pengakhiran Perjanjian ini.
18.5. Seluruh kerugian PIHAK PERTAMA yang
timbul akibat pengakhiran Perjanjian ini
dana atau akibat tidak diselesaikannya
Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini
sepenuhnya menjadi beban PIHAK
KEDUA. Total maksumum penggantian
kerugian tersebut sebesar 5% (lima
persen) dari Harga Kontrak.
SETTLEMENT OF DISPUTES AND CHOICE OF
PASAL 19
PENYELESAIAN PESELISIHAN
DAN PILIHAN HUKUM
19.1. Apabila terjadi perselisihan dalam
pelaksanaan hak dan kewajiaban
berdasarkan Perjanjian ini, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
mengusahakan penyeleaian melalui cara
musyawarah untuk mufakat.
19.2. Apabila tidak diperoleh penyelesaian
secara musyawarah untuk mufakat, maka
Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan cara
mengajukan tuntutan untuk diselesaikan
Civil Code
18.3. With the unilateral termination by the
FIRST PARTY as stated in the provision
of paragraph 18.1. of this Article, the the
FIRST PARTY has the rights to liquidate
any collateral or Bank Guarantee that
has been given by the SECOND PARTY
to the FIRST PARTY
18.4. With the unilateral termination by the
SECOND PARTY as stated in the
provisions of paragraph 18.1.of this
Article, then the FIRST PARTY shall
compensate the SECOND PARTY for
the loss it suffers because the FIRST
PARTYs default. Such compensation
shall be provided by giving an extention
of implementation period by equal
amount of days delayed. However, if
there is further delayed of 30 (thirty)
days from the period stated in 18.1., the
the SECOND PART has the right to
terinate this Agreement.
18.5. Any and all losses and or damages of
the FIRST PARTY incurred due to
termination of this Agreement and or
caused by the failure of the SECOND
PARTY to complete the Works shall be
borne by the SECOND PARTY. The
maximum total liability whatsoever shall
not exceed 5 (5 per cent) of the Contract
Price.
ARTICLE 19
LAW
19.1. In the event of the occurance of any
dispute in the performance of rights and
obligations according to this agreement
of rights and obligations according to this
Agreement, the FIRST PARTY and the
SECOND PART will try to settle such
dispute by amicable settlement.
19.2. If the parties can not settle the dispute
amicably, then the parties agree to settle
such dispute by submitting the claim to
be settled before and by Badan Arbritase
Nasional Indondesia [BANI] (Indonesian
National Abritation Board).
19.3. This agreement shall be submitted,
 dihadapan dan melalui Badan Arbitrase governed by, and constructed in
Nasional Indonesia (BANI). accordance with, the laws of the
19.3. Perjanjian tunduk, diatur dan diartikan Republic of Indonesia
sesuai dengan hukum Negara Republik
Indonesia.
ARTICLE 20
MISCELLANEOUS

PASAL 20 20.1. Notices:

LAIN LAIN 20.1.1. Any notice to be provided to
the FIRST PARTY hereunder
20.1. Pemberitahuan-pemberitahuan: to the SECOND PARTY
20.1.1. Setiap pemberitahuan yang harus herunder shall be addressed in
diberikan oleh PIHAK PERTAMA the place of business of the
kepada PIHAK KEDUA SECOND PARTY as set forth
berdasarkan Perjanjian ini harus in this Contract Letter of
dialamatkan ditempat usaha PIHAK Agreement, namely:
KEDUA sebagaimana tercantum
pada Perjanjian ini, yaitu: To : ..................
Address : ..................
Phone : ..................
Kepada : ................. Fax : ..................
Alamat : .................
Phone : ................. 20.1.2. Any notice to be provided to
Fax : .................. the SECOND PARTY
hereunder to the FIRST
20.1.2. Setiap pembaritahuan yang PARTY herunder shall be
harus diberikan oleh PIHAK addressed in the place of
KEDUA kepada PIHAK business of the FIRST PARTY
PERTAMA berdasarkan as set forth in this Contract
perjanjian ini harus dialamatkan Letter of Agreement, namely:
ditempat usaha PIHAK
PERTAMA sebagaimana
tercantum pada Perjanjian ini, To : ..................
yaitu: Address : .................
Phone : ................
Kepada : ....................... Fax : ...............
Alamat : ......................
Telepon : .......................
Facs : .......................
ARTICLE 21
CLOSING

PASAL 21 This Agreement is made in Bahasa Indonesia

PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan
istilah atau penegertian atas hal-hal yang
disebutkan dalam perjanjian ini, maka istilah dan
atau pengertian dalam bahasa Indonesia
merupakan istilah dan pengertian yang berlaku
dalam pelaksanaan dalam Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) salinan asli
diatas kertas bermaterai cukup dan masing-
and English. Should there is any differences in
terms and or interpretation on the matters
specified in this Agreement, then the terms and
or interpretation as provided in Bahasa
Indonesia shall prevail for the implementation
of this Agreement.
This Agreement is made in 2 (two) original
copies on duty stamped paper and each of the
copy has the similar legitimation as the
evidence after initialized and or signed by duty
authorized representative of each PARTY to
 masing salinan mempunyai kekuatan pembuktian this Agreement
yang sama, setelah diparaf atau ditandatangani
oleh perwakilan yang berwenang dari PIHAK This Agreement shall be made and signed in
PERTAMA dan PIHAK KEDUA. , on the date mentioned above

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di ..........,

pada tanggal tersebut diatas.

FIRST PARTY

SECOND PARTY

_____________________

_____________________