Professional Documents
Culture Documents
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klien masuk rumah sakit karena nyeri pada kaki kanannya disebabkan karena
kecelakaan. Nyeri bertambah berat bila digerakan. Nyeri terasa seperti tertusuk benda
tajam. Skala nyeri 8 dan berdurasi 5-7 menit. Pada pemeriksaan head to toe didapatkan
Kepala : rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, Mata : simetris, pupil miosis,
sklera anikterik palpebra sedikit kehitaman, Mulut : mukosa bibir tampak kering dan
pucat, Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan thyroid, Dada : dada
simetris ka/ki, RR 15x/i, bunyi nafas vesikuler, Kardio : tidak tampak ictus cordis, tidak
terdapat debaran apeks, tidak terdapat bunyi jantung tambahan Abdomen : bentuk sedikit
menbuncit, tidak ada pembesaran hepar dan limfa Integumen : warna kulit sawo matang,
turgor kulit elastis Ekstremitas : ekstremitas bawah sulit untuk digerakan pada kaki
Masalah keperawatan yang muncul yaitu Nyeri berhubungan dengan Spasme otot,
pergesaran fragmen tulang dikarenakan klien mengatakan nyeri pada bagian kaki. Skala
nyeri 8 durasi 5-7 menit, klien tampak meringis kesakitan, klien tampak memegangi kaki
kanannya. Tampak sedikit menonjol pada derah femur. Dan yang keduan yaitu Gangguan
yaitu pada diagnose pertama adalah melakukan Pendekatan dengan klien dan keluarga
(Rasional : hubungan yang baik membuat klien dan keluarga koorperatif), mengkaji
tingkat intensitas dan frekuensi nyeri (Rasional: tingkat intensitas dan frekuensi untuk
mengukur skala nyeri pasien). Memonitoring TTV ( Rasional: ketahui adanya tingkatan
peningkatan TTV sebagai salah satu indikasi nyeri), membantu pasien untuk mendapatkan
dalam pemberian analgetik (rasional: untuk menekan rasa nyeri pasien agar berkurang atau
(rasional : pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri sendiri tentang keterbatasan fisik)
serta mendorong partisipasi klien pada aktivitas teraupetik atau rekreasi( Rasional:
rentang gerak aktif dan passiv (Rasional : meningkatkan aliran darah ke otot tulang dan
meningkatkan tonus otot) dan yang terakhir berkolaborasi denga ahli fisioterapi (Rasional:
didapatkan bahwa intervensi dari kedua diagnose tersebut masih harus dilanjutkan. Akan
tetapi dilanjutkan keruangan rawat inap karena pasien juga seharusnya akan direncanakan
pemasangan ORIF.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman awal dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dengan kasus Fraktur. Dan nantinya makalah ini dapat menambah
wawasan mahasiswa mengenai Sistem Muskuloskeletal.
2. Bagi Akademik
Semoga nantinya makalah ini dapat menadi referensi tambahan dalam proses