You are on page 1of 14

BAB I

DATA

Setelah mengalami kemajuan pemasaran yang sangat pesat,


perusahaan PETRI mengembangkan sebuah meja multifungsi. Dalam
pengerjaannya manajer dituntut kembali untuk membuat precedence diagram
agar dapat menyeimbangkan lini sehingga meja multifungsi dapat selesai tepat
waktu untuk memenuhi permintaan. Lini yang akan diseimbangkan adalah lini
perakitan. Dimana waktu pengerjaan dalam sehari adalah 8 jam dan harus
memproduksi output sebanyak 96 komponen. Berikut langkah yang diperlukan :

Task Time Predecessor


A 4 -
B 2 -
C 0.5 A
D 3 B
E 1 C
F 1 C
G 5 D
H 3 F
I 2.5 F
J 1.5 G
K 3 H
L 1 I,J
M 1 K
N 2 L
O 2 M,N
P 0.5 O
Q 4 P
R 2 Q
S 2 R
T 1 E,S

Task Time in Minutes


Waktu Produksi : 480 Menit
Produk : 96 komponen unit/hari
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tabel Line Balancing Solution

2. Tabel Line Balancing Summary


3. Lay Out in Graph
4. Precedence Diagram
B. Pembahasan

Tugas praktikum Keseimbangn Lini ini adalah melakukan line


balancing menggunakan software WinQSB. Metode yang digunakan adalah
metode Heuristic dengan pilihan Longest Task Time.

Data yang digunakan pada praktikum ini, yaitu penyeimbangan lini


Setelah mengalami kemajuan pemasaran yang sangat pesat, perusahaan
PETRI mengembangkan sebuah meja multifungsi. Dalam pengerjaannya
manajer dituntut kembali untuk membuat precedence diagram agar dapat
menyeimbangkan lini sehingga meja multifungsi dapat selesai tepat waktu
untuk memenuhi permintaan. Lini yang akan diseimbangkan adalah lini
perakitan. Dimana waktu pengerjaan dalam sehari adalah 8 jam dan harus
memproduksi output sebanyak 96 komponen. Berikut langkah yang diperlukan:

Task Time Predecessor


A 4 -
B 2 -
C 0.5 A
D 3 B
E 1 C
F 1 C
G 5 D
H 3 F
I 2.5 F
J 1.5 G
K 3 H
L 1 I,J
M 1 K
N 2 L
O 2 M,N
P 0.5 O
Q 4 P
R 2 Q
S 2 R
T 1 E,S
Dari data di atas yang kemudian dibuat Precedence Diagram.
Berdasarkan Precedence Diagram tersebut dapat diketahui bahwa operasi A
memiliki task time 4 menit dan operasi B memiliki task time 2 menit, kemudian
operasi A dilanjutkan dengan operasi C yang memiliki task time 0.5 menit.
Lalu, setelah operasi C selesai, kemudian dilanjutkan operasi E dan F dengan
task time berturut-turut1 dan 1 menit. Dan setelah operasi E selesai, kemudian
dilanjutkan operasi T dengan task time 1 menit.

Setelah operasi F selesai dilanjutkan operasi H dan I dengan task time


berturut-turut 3 dan 2.5 menit. Setelah operasi H selesai, kemudian dilanjutkan
operasi K dengan task time yang dimiliki adalah sebesar 3 menit. Dan setelah
operasi K selesai, kemudian dilanjutkan operasi M dengan task time 1 menit.
Setelah operasi I selesai, kemudian dilanjutkan operasi L dengan task time 1
menit. Setelah operasi L selesai, kemudian dilanjutkan operasi N dengan task
time 2 menit. Setelah operasi M dan N selesai, kemudian dilanjutlan oprasi O
dengan task time 2 menit.

Pada operasi B, setelah operasi B selesai, kemudian dilanjutkan operasi D


yang memiliki task time sebesar 3 menit. Setelah D selesai, kemudian
dilanjutkan operasi G yang memiliki task time sebesar 5 menit. Setalh operasi
G selesai, kemudian dilanjutkan operasi J yang memiliki task time sebesar 1.5
menit. Setelah operasi J selesai, kemudian dilanjutkan operasi L yang memiliki
1 menit.

Setelah operasi O selesai dilanjutkan operasi P dengan task time 0.5


menit. Setelah operasi P selesai, kemudian dilanjutkan operasi Q yang memiliki
task time sebesar 4 menit. Kemudian setelah operasi Q selesai, dilanjutkan
operasi R yang memiliki task time sebesar 2 menit. Setelah operasi R selesai,
dilanjutkan operasi S yang memiliki task time sebesar 2 menit. Dan operasi
yang terakhir adalah operasi T, yang dilakukan setelah operasi S selesai,.
Operasi T memiliki task time yang sebesar 1 menit.

Line Layout in Graph adalah grafik hasil penggambarkan


keseimbangan lini produksi yang telah dilakukan. Dari grafik tersebut, dapat
dilihat bahwa terdapat penggabungan beberapa operasi kegiatan ke dalam satu
stasiun kerja. Sehingga, pada proses produksi perakitan terdapat 10 stasiun
kerja dimana stasiun kerja pertama terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu A dan
C. Stasiun kerja pertama kemudian dilanjutkan ke stasiun kerja yang kedua.
Stasiun kerja kedua dihubungkan oleh anak panah dimana anak panah ini
menunjukkan bahwa stasiun kerja kedua dilakukan setelah stasiun kerja
pertama selesai. Stasiun kerja kedua terdiri dari 2, yaitu operasi kegiatan B
dan D. Setelah stasiun kerja kedua selesai, kemudian dilanjutkan stasiun kerja
ketiga yang terdiri dari 1 operasi kegiatan, yaitu G. Setelah stasiun kerja
ketiga selesai, kemudian dilanjutkan oleh stasiun kerja keempat yang terdiri
dari 3 operasi kegiatan, yaitu J, E, dan F. Stasiun kerja berikutnya yaitu
stasiun kerja kelima yang dilakukan setelah stasiun kerja keempat selesai
dilakukan. Stasiun kerja kelima terdiri dari 1 operasi kegiatan yaitu operasi
kegiatan H. Setelah stasiun kerja kelima selesai, kemudian dilanjutkan stasiun
kerja keenam yang terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu K dan M. Setelah
stasiun kerja keenam selesai, kemudian dilanjutkan oleh stasiun kerja ketujuh
yang terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu I dan L. Stasiun kerja berikutnya
yaitu stasiun kerja kedelapan yang dilakukan setelah stasiun kerja ketujuh
selesai dilakukan. Stasiun kerja kedelapan terdiri dari 3 operasi kegiatan yaitu
operasi kegiatan N, O, dan P. Setelah stasiun kerja kedelapan selesai,
kemudian dilanjutkan oleh stasiun kerja kesembilan yang terdiri dari 1 operasi
kegiatan, yaitu Q. Stasiun kerja berikutnya yaitu stasiun kerja kesepuluh yang
dilakukan setelah stasiun kerja kesembilan selesai dilakukan. Stasiun kerja
kesepuluh terdiri dari 3 operasi kegiatan yaitu operasi kegiatan R, S, dan T.
Total waktu keseluruhan yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh kegiatan
dari kesepuluh stasiun kerja tersebut adalah selama 50 menit. Sedangkan total
waktu kerja yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan dari
keenam stasiun kerja adalah selama 42 menit. Total waktu menganggur pada
keenam stasiun kerja tersebut adalah selama 8 menit dengan % balance delay
sebesat 16 %.

Selain diagram precedence dan grafik, terdapat pula penjelasan


perhitungan manual untuk masing-masing hasil yang didapat pada tabel Line
Balancing Summary yaitu sebagai berikut :

1. Cycle Time

Cycle time atau Waktu siklus adalah waktu maksimal yang


dibutuhkan untuk membuat satu unit produk per satu stasiun kerja. Jika
waktu produksi dan target produksi telah ditentukan, maka waktu siklus
dapat diketahui dari hasil bagi waktu produksi dan target produksi. Dalam
mendesain keseimbangan lini produksi untuk sejumlah produksi tertentu,
waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar yang
merupakan penyebab terjadinya bottle neck (kemacetan) dan wakti siklus
juga harus sama atau lebih kecil dari jam kerja efektif per hari dibagi
jumlah produksi per hari. Dalam kasus penyeimbangan lini ini, waktu
kerja dalam sehari adalah selama 8 jam dengan jumlah produksi perhari
sebanyak 96 unit, maka waktu siklus dapat diketahui dengan rumus:

Waktu siklus =

= 480 menit/ 96 unit


= 5 menit/unit

Jumlah produksi yang tersedia adalah selama 480 menit dalam satu hari
dengan produksi dalam satu hari adalah sebanyak 96 unit. Sehingga
diperoleh waktu siklus selama 5 menit/unit. Hasil ini berarti bahwa saat
melakukan penyeimbangan lini, jumlah waktu operasi dalam satu stasiun
kerja tidak boleh melebihi 5 menit.

2. Total Task Time in Minute

Total task time merupakan jumlah dari waktu keseluruhan dari


setiap operasi kegiatan yang dijalankan. Nilai total task time pada kasus
ini diperoleh dari perhitungan dengan rumus :

Total task time =

= 4 + 2 + 0.5 + 3 + 1 + 1 + 5 + 3 + 2.5 + 1.5 + 3 + 1 + 1 +


2 +2 + 0.5 + 4 + 2 + 2 + 1

= 42 menit

Jadi, Total Task Time untuk melakukan suatu operasi kegiatan pada kasus
ini adalah 42 menit.

3. Number of Line Station

Number of line stations merupakan jumlah stasiun kerja yang


diperlukan berdasarkan gabungan dari beberapa operasi kegiatan yang ada
setelah dilakukan keseimbangan lini. Nilai number of line stations
diperoleh dari perhitungan dengan rumus :

Stasiun kerja =

= 42 menit/5 menit = 8.4 10 stasiun kerja


Jadi, Number of Line Stations yang diperoleh dengan perhitungan manual
agar didapatkan hasil lini yang optimal adalah 9 stasiun kerja. Terdapat
pula Number of Required Operators yang merupakan jumlah tenaga kerja
untuk masing-masing stasiun kerja. Dimana untuk kelima stasiun kerja
hanya dibutuhkan masing-masing 1 pekerja, sehingga diperoleh jumlah
perhitungan 9 orang pekerja atau operator pada seluruh stasiun kerja.

4. Total Available Time in Minute

Total available time merupakan waktu yang tersedia untuk satu unit
produk setelah dilakukan line balancing. Nilai total available time
diperoleh dari perhitungan dengan rumus :

= 5 x 10 = 50 menit

Jadi, Total Available untuk melakukan suatu operasi kegiatan pada kasus
ini adalah 50 menit.

5. Total Idle Time in Minute

Total idle time adalah waktu yang tidak digunakan atau waktu sisa dari
keseluruhan waktu siklus yang ada atau biasa disebut waktu menganggur.
Semakin kecil nilai total idle time menunjukkan hasil yang diperoleh
semakin bagus. Nilai total idle time diperoleh dari perhitungan dengan
rumus :

= 50 42 = 8 menit

6. Balance Delay (%)


Balance delay merupakan ukuran ketidakefisiensian lintasan yang
dihasilkan dari waktu menganggur. Nilai balance delay diperoleh dari
perhitungan dengan rumus :

= (8/50)x100% = 16 %

Perbandingan antara lini produksi sebelum dan sesudah dilakukan line


balancing dapat dilihat melalui nilai efisiensi dan jumlah stasiun kerjanya.
Nilai efisiensi merupakan rasio dari total waktu pekerjaan dibagi dengan
jumlah actual stasiun kerja yang dikalikan dengan waktu siklus dikali 100%.
Agar dapat dibandingkan antara efisiensi sebelum dan sesudah dilakukan
penyeimbangan lini maka dilakukan perhitungan untuk kedua kondisi
tersebut. Nilai efisiensi dapat dilakukan dengan rumus :

a. Efisiensi Sebelum

= x 100 %

= [(42 menit/(20x5 menit)] x 100% = 42 %

b. Efisiensi Sesudah

= x 100 %

= [(42 menit/(10 x 5 menit)] x 100% = 84 %

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sebelum


dilakukan penyeimbangan lini, efisiensi pekerjaan yang diperoleh adalah
sebesar 42% dan setelah dilakukan penyeimbangan lini maka efisiensi
pekerjaan yang diperoleh meningkat menjadi 84% dimana peningkatan ini
didapat dari pengurangan jumlah aktual stasiun kerja yang sebelumnya
berjumlah 20 menjadi 10 stasiun kerja karena penggabungan beberapa
kegiatan operasi berdasarkan waktu siklus yaitu 5 menit. Kondisi awal pada
saat belum dilakukan penyeimbangan lini terdapat 20 stasiun kerja dimana
masing-masing stasiun kerja terdiri dari satu operasi kegiatan. Namun, setelah
dilakukan line balancing jumlah stasiun kerja dapat dikurangi menjadi 10
stasiun kerja dengan menggabungkan beberapa operasi kegiatan ke dalam satu
stasiun kerja.

Dalam melakukan penggabungan stasiun kerja ini, hasil penggabungan


kegiatan dalam satu stasiun kerja tidak boleh melebihi waktu siklus yaitu 5
menit. Hasil penyeimbangan lini yang diperoleh terdiri dari 10 stasiun kerja,
untuk stasiun kerja pertama terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu A dan C.
Stasiun kerja kedua terdiri dari 2, yaitu operasi kegiatan B dan D. Stasiun
kerja ketiga terdiri dari 1 operasi kegiatan, yaitu G. Stasiun kerja keempat
terdiri dari 3 operasi kegiatan, yaitu J, E, dan F. Stasiun kerja kelima terdiri
dari 1 operasi kegiatan yaitu operasi kegiatan H. Stasiun kerja keenam terdiri
dari 2 operasi kegiatan, yaitu K dan M. Stasiun kerja ketujuh terdiri dari 2
operasi kegiatan, yaitu I dan L. Stasiun kerja kedelapan terdiri dari 3 operasi
kegiatan yaitu operasi kegiatan N, O, dan P. Stasiun kerja kesembilan terdiri
dari 1 operasi kegiatan, yaitu Q. Stasiun kerja kesepuluh terdiri dari 3 operasi
kegiatan yaitu operasi kegiatan R, S, dan T. Total waktu keseluruhan yang
tersedia untuk menyelesaikan seluruh kegiatan dari kesepuluh stasiun kerja
tersebut adalah selama 50 menit. Sedangkan total waktu kerja yang digunakan
untuk menyelesaikan seluruh kegiatan dari keenam stasiun kerja adalah
selama 42 menit. Total waktu menganggur pada keenam stasiun kerja tersebut
adalah selama 8 menit dengan % balance delay sebesat 16 %.
BAB III

KESIMPULAN

Line balancing pada tugas acara 4 ini dilakukan dengan menggunakan


software WinQSB dan metode yang digunakan adalah Heuristic. Pada kondisi
awal sebelum dilakukan line balancing, terdapat 20 stasiun kerja dengan
masing-masing stasiun kerja terdiri dari satu operasi kegiatan. Setelah
dilakukan line balancing maka terdapat pengurangan stasiun kerja menjadi 10
stasiun kerja dimana untuk stasiun kerja pertama terdiri dari 2 operasi
kegiatan, yaitu A dan C. Stasiun kerja kedua terdiri dari 2, yaitu operasi
kegiatan B dan D. Stasiun kerja ketiga terdiri dari 1 operasi kegiatan, yaitu G.
Stasiun kerja keempat terdiri dari 3 operasi kegiatan, yaitu J, E, dan F. Stasiun
kerja kelima terdiri dari 1 operasi kegiatan yaitu operasi kegiatan H. Stasiun
kerja keenam terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu K dan M. Stasiun kerja
ketujuh terdiri dari 2 operasi kegiatan, yaitu I dan L. Stasiun kerja kedelapan
terdiri dari 3 operasi kegiatan yaitu operasi kegiatan N, O, dan P. Stasiun
kerja kesembilan terdiri dari 1 operasi kegiatan, yaitu Q. Stasiun kerja
kesepuluh terdiri dari 3 operasi kegiatan yaitu operasi kegiatan R, S, dan T.

Total waktu keseluruhan yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh


kegiatan dari kesepuluh stasiun kerja tersebut adalah selama 50 menit.
Sedangkan total waktu kerja yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh
kegiatan dari keenam stasiun kerja adalah selama 42 menit. Total waktu
menganggur pada keenam stasiun kerja tersebut adalah selama 8 menit
dengan % balance delay sebesat 16 %.

You might also like