You are on page 1of 5

Akuntansi Pemerintahan: Pengelolaan Persediaan dengan Metode FIFO (1)

25 Oct 2016 - 09:33 WIB

Pemerintahan Umum / danisuluh 0 Comments

Selamat datang kembali di danisuluhpermadi.blogdetik.com. Pada kesempatan kali ini, saya akan
membahas salah satu aspek dalam akuntansi pemerintahan, yakni perihal Pengelolaan Persediaan.

Apa itu Persediaan?

Mengawali pembahasan kita kali ini, alangkah lebih baik bila kita mengetahui terlebih dahulu
defenisi dari Persediaan. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
(keuda.kemendagri.go.id)

Persediaan merupakan salah satu akun dalam Laporan Keuangan yang menambah nilai aset. Yang
berarti menambah kekayaan suatu entitas pemerintahan. Dan karena Persediaan merupakan suatu
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan atau Akuntansi, peraturan-peraturan yang
menjadi dasar dan petunjuk dalam pengelolaan persediaan merujuk pada peraturan sebagai berikut:

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintahan Daerah.

Buletin Teknis dari Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.

Kebijakan Akuntansi.

Kode Rekening Persediaan

Dalam Lampiran III Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, akun
persediaan terdiri dari 3 (tiga) akun besar, yaitu:

Persediaan Habis Pakai;

Persediaan Bahan/Material; dan

Persediaan Barang Lainnya;

Akun-akun tersebut memiliki turunan yang dapat dirinci sebagai berikut:


KODE REKENING URAIAN

1 1 7 Persediaan

1 1 7 01 Persediaan Bahan Pakai Habis

1 1 7 01 01 Persediaan Alat Tulis Kantor

1 1 7 01 02 Persediaan Dokumen/Administrasi Tender

1 1 7 01 03 Persediaan Alat Listrik dan elektronik ( lampu pijar, battery kering)

1 1 7 01 04 Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya

1 1 7 01 05 Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih

1 1 7 01 06 Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas

1 1 7 01 07 Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran

1 1 7 01 08 Persediaan Isi tabung gas

1 1 7 01 09 Dst..

1 1 7 02 Persediaan Bahan/Material

1 1 7 02 01 Persediaan Bahan baku bangunan

1 1 7 02 02 Persediaan Bahan/bibit tanaman

1 1 7 02 03 Persediaan Bibit ternak

1 1 7 02 04 Persediaan Bahan obat-obatan

1 1 7 02 05 Persediaan Bahan kimia

1 1 7 02 06 Persediaan Bahan Makanan Pokok

1 1 7 02 07 Dst..

1 1 7 03 Persediaan Barang Lainnya

1 1 7 03 01 Persediaan Barang Yang Akan di Berikan Kepada Pihak Ketiga

1 1 7 03 02 Dst..
Pengakuan Persediaan

Pengakuan merupakan pencatatan suatu item dalam akuntansi yang selanjutnya akan disajikan
dalam laporan keuangan. Pengakuan membutuhkan konsep untuk menentukan kapan dan
bagaimana transaksi keuangan dapat diakui sebagai unsur dalam laporan keuangan. Bagaimana
persediaan diakui sebagai unsur yang akan disajikan dalam laporan keuangan pemerintah berbasis
akrual, yaitu pada saat terpenuhinya hal-hal berikut ini:

pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal. Biaya tersebut didukung oleh bukti/dokumen yang dapat diverifikasi dan
di dalamnya terdapat elemen harga barang persediaan sehingga biaya tersebut dapat diukur secara
andal, jujur, dapat diverifikasi, dan bersifat netral, dan/atau

pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau penguasaannya berpindah. Dokumen sumber
yang digunakan sebagai pengakuan perolehan persediaan adalah faktur, kuitansi, atau Berita Acara
Serah Terima (BAST).

(http://www.bppk.kemenkeu.go.id/)

Pengukuran Persediaan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur
laporan keuangan. Persediaan dicatat sebesar jumlah uang yang menjadi nilai dari persediaan
tersebut. Jumlah uang tersebut menunjukkan biaya yang dapat diukur secara andal atas
perolehan/kepemilikan persediaan. Persediaan yang diperoleh dari pembelian disajikan sebesar
harga perolehan, yang meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan ditambah
dengan biaya lain yang secara langsung dapat dibebankan pada persediaan serta dikurangi apabila
ada potongan harga, rabat, atu pengurang lain yang serupa. Untuk persediaan yang diproduksi
sendiri diukur sebesar harga pokok produksi, yaitu biaya langsung yang terkait dengan produksi
persediaan ditambah biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. Sedangkan
persediaan yang diperoleh dengan cara lainnya, pengukurannya menggunakan nilai wajar. Contoh
persediaan berupa hewan dan tanaman dari hasil pengembangbiakan, persediaan dari donasi, dari
rampasan dan lainnya. Pada akhir periode, apabila terdapat sisa persediaan, metode yang digunakan
untuk mengukur nilai persediaan akhir tersebut adalah metode First In First Out (FIFO) dan metode
harga pembelian terakhir. Metode FIFO digunakan untuk jenis persediaan untuk dijual/diserahkan
kepada masyarakat/pemda, sedangkan harga pembelian terakhir digunakan untuk persediaan yang
nilainya tidak material dan jenisnya bermacam-macam, seperti barang konsumsi, amunisi, bahan
untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan
leges, bahan baku dan barang dalam proses/setengah jadi.

(http://www.bppk.kemenkeu.go.id/)

Pengelolaan Persediaan
Dalam mengelola persediaan, dibutuhkan dokumen-dokumen sumber yang menjadi dasar dalam
mencatat persediaan tersebut. Secara garis besar, dokumen sumber yang seharusnya ada antara
lain:

Dokumen sumber untuk pencatatan saldo awal persediaan;

Dokumen sumber untuk pencatatan penerimaan persediaan;

Dokumen sumber untuk pencatatan pengeluaran persediaan;

3 (tiga) hal utama tersebut menjadi dasar penyimpan barang dalam mencatat. Bila dirinci lebih
lanjut, setidaknya Penyimpan Barang memiliki dokumen sebagai berikut:

Kartu Persediaan/Mutasi Persediaan Periode Tahun Anggaran sebelumnya. Dokumen ini akan
menjadi dasar pengisian saldo awal pada kartu persediaan dan mutasi persediaan periode berjalan;

Kontrak Pengadaan/Surat Pesanan Barang/Surat Perjanjian Kerja dan SP2D Pengadaan. Dokumen
tersebut merupakan dasar Penyimpan Barang dalam mencatat barang persediaan yang masuk;

Opname/Sisa Perhitungan per-bulan. Dokumen ini merupakan salah satu sumber data bagi
Penyimpan untuk mencatat pengeluaran.

Daftar Distribusi Barang ke Bidang-Bidang. Senada dengan opname bulanan, daftar distribusi barang
juga dapat digunakan sebagai dasar pengeluaran barang. Daftar distribusi barang biasa digunakan
untuk mencatat persediaan pada entitas yang memiliki cakupan yang luas. Misalnya Dinas Kesehatan
mendistribusikan obat ke Puskesmas yang notabene adalah bidang di bawah struktur Dinas.

Berita Acara Pemeriksaan Persediaan Akhir Tahun. Merupakan salah satu kelengkapan dalam
pelaporan persediaan dari SKPD selaku entitas pelaporan kepada PPKD selaku entitas akuntansi.

Kartu Persediaan

Salah satu poin penting dalam perubahan basis akuntansi dari Basis Cash Toward Accrual -Kas
Menuju Akrual- (CTA) menjadi Basis Akrual adalah penekanan dalam pembuatan Kartu Persediaan.
Secara sederhana basis akrual dapat dipahami bahwa setiap transaksi -dalam hal ini penerimaan dan
pengeluaran persediaan- dicatat saat terjadinya transaksi tersebut.

Sejatinya, Kartu Persediaan telah dikenal sejak basis Kas Menuju Akrual, hanya saja belum terlalu
menjadi penekanan dalam pelaksanaannya.

Contoh Kartu Persediaan adalah sebagai berikut:


Pengisian Kartu Persediaan tergantung pada kebijakan akuntansi yang dianut. Sebagai contoh pada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, menggunakan metode pengakuan periodik dan metode
pengukuran First In First Out (FIFO) sehingga dalam Kartu Persediaan metode tersebut yang
digunakan.

Daftar Pustaka:

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/149-artikel-kekayaan-negara-dan-perimbangan-
keuangan/19960-kebijakan-akuntansi-berbasis-akrual-kaba-untuk-persediaan

http://keuda.kemendagri.go.id/

You might also like