Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Angin
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau
dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Gradien barometris
tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh
pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung,
pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
Sifat Angin
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang.
Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi
dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan
konveksi.
Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang
di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas
matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara
yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
1. Anemometer.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin.
Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort. Sedangkan satuan
meteorologi dari arah angin adalah 0o 360o dan arah mata angin. Anemometer harus
Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak
sesuai arah angin. Di dalamanemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung
kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan
dengan Skala Beaufort.
Selain menggunakan anemometer, untuk mengetahui arah mata angin, kita dapat
menggunakan bendera angin. Anak panah pada baling-baling bendera angin akan
menunjukkan ke arahmana angin bertiup. Cara lainnya dengan membuat kantong angin
Gambar 1. anemometer
2. Wind vane.
Wind vane adalah alat untuk mengetahui arah angin. Wind vine memanfaatkan tiupan
angin yang terjadi pada saat itu, dimana angina tersebut kan menggerakan batang penujuk
arah.
gambar 3. windsock
Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.
1. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan
dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada
malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas
dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara
mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam
hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di
lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama
angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa
1. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke
daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan
bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah
tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi).
Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar
Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan
massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini
dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang). La Nina merupakan suatu kondisi dimana
terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina
tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap. Pada saat terjadi La Nina
angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik menguat ( Sirkulasi
Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak
ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan
menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling.
Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai
normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara
Khatulistiwa.
1. La Nina Lemah , yang ditetapkan jika SST bernilai <- 0.5 dan berlangsung minimal
2. La Nina sedang, yang ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan berlangsung
3. La Nina kuat, yang ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung minimal selama
3 bulan berturut-turut.
1. Kondisi La Nina
Pada tahun La Nina jumlah air laut bertemperatur rendah yang mengalir di sepanjang
Pantai Selatan Amerika dan Pasifik Timur meningkat. Wilayah Pasifik Timur dan Tengah
Angin passat Timuran menguat, sehingga massa udara dingin meluas hingga
Samudera Pasifik bagian tengah dan Timur.
Ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah
Perairan Barat.
2. Kondisi Normal
Pada tahun-tahun normal, Suhu Muka Laut (SST) di sebelah Utara dan Timur Laut
Australia 28C sedangkan SST di Samudra Pasifik sekitar Amerika Selatan 20C (SST
Angin di wilayah Samudra Pasifik Ekuatorial (Angin passat Timuran) dan air laut
di bawahnya mengalir dari Timur ke Barat. Arah aliran timuran air ini sedikit
berbelok ke Utara pada Bumi Belahan Utara dan ke Selatan pada Bumi Belahan
Selatan.
Mendeteksi La Nina
Meskipun rata-rata La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun sekali dan dapat
diprakirakan kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya. La Nina adalah
sesuatu yang alami dan telah mempengaruhi wilayah Samudra Pasifik selama ratusan
tahun. Namun demikian secara umum terdapat tiga parameter yang biasa digunakan
SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP)
Dengan :
1. Pdiff = selisih antara rata-rata satu bulan SLP Tahiti dan rata-rata SLP Darwin
3. SD(Pdiff) = Standar Deviasi jangka panjang dari Pdiff di bulan yang dimaksud
La Nina dideteksi ketika nilai SOI positip selama periode yang cukup lama (setidak-
La Nina terutama ditandai dengan mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Equator
3. Angin passat
Dampak La Nina
La Nina merupakan fenomena cuaca skala global dan mempengaruhi kondisi iklim di
berbagai tempat.
Malaysia dan Australia bagian Utara. Cuaca cenderung hangat dan lembab.
geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah
maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin
Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat
Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun
secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan
permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi
Di daerah Subtropik (30o 40o LU/LS) terdapat daerah teduh subtropik yang udaranya
tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU
10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah teduh ekuator atau daerah
doldrum
3. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir
ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin
Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan
bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS.
Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring
forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara
maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah
kutub.
Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara
periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara
berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin
darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada
bulan Oktober April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua
terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus
angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim
Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh
karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa
Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak
merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin
sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi
lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan
udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang
menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin
musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara.
Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap
air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai
barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim
tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng
yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh
yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim
pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-
tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang
umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul
16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari
Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi
pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini
bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga
angin sederhana.
Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang
Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn
terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang
terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan
tubuhnya terhada serangan penyakit.
___________
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Angin
http://intl.feedfury.com/content/16689388-angin.html
MAKALAH AGROKLIMATOLOGI
ANGIN
OLEH :
KELOMPOK 5
Annisah 200110090141
Rusman 200110090144
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2009