Professional Documents
Culture Documents
A. BAHASAN
1. Topik : TBC Paru pada anak
2. Sub Topik : a. Pengertian TBC Paru
b. Penyebab TBC Paru
c. Tanda dan gejala TBC Paru pada anak
d. Perawatan TBC Paru dirumah
e. Komplikasi TBC Paru pada anak
f. Pengobatan TBC Paru pada anak
3. Waktu :
4. Hari/tanggal :
5. Tempat :
6. Sasaran :
7. Penyuluh :
B. TUJUAN
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan keluarga mengerti dan memahami
tentang penyakit TBC Paru, serta keluarga mampu merawat klien dengan TBC Paru.
C. MATERI
D. SUMBER MATERI
1. Arif Mansjoer, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Media. Jakarta.
2. Dinkes RI, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan TBC. Jakarta.
F. TABEL KEGIATAN
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan
1. Membuka acara dengan1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada sasaran
2. Menyampaikan topik dan tujuan
penkes kepada sasaran 2. Mendengarkan penyuluh
menyampaikan topik dan tujuan.
3. Kontrak waktu untuk kesepakatan 3. Menyetujui kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes dengan sasaran pelaksanaan penkes
20 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran 1. Menyampaikan pengetahuannya
inti tentang materi penyuluhan. tentang materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi penyuluhan 2. Mendengarkan penyuluh
tentang TBC paru kepada sasaran menyampaikan materi
dengan menggunakan lembar balik
dan leaflet
3. Mendemonstrasikan tindakan bagian 3. Memperhatikan cara tindakan
dari postural drainage yaitu tindakan bagian postural drainage yaitu
claping claping.
G. EVALUASI
1. Prosedur
Post test
2. Bentuk test
3. Butir Pertanyaan
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian TBC
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang menular yang bisa terjadi pada semua usia.
B. Penyebab
Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman Mycrobacterium tuberculosis, kuman tersebut
masuk ketubuh manusia melalui droflet yang terhirup dan masuk kedalam paru-paru dan
berkembang biak sehingga menimbulkan infeksi.
1. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi penderita makan obat sesuai
dengan anjuran
2. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada penderita minimal 6-8 jam perhari
3. Melakukan pemeriksaan secara rutin ke tempat pelayanan kesehatan
4. Melakukan tindakan claping bila penderita batuk berdahak