Berdasarkan kriteria inklusi, responden merupakan subjek yang memiliki keluhan utama

berupa nyeri punggung bagian bawah. Berdasarkan Format Berkas Okupasi, data yang diperoleh
adalah sebagai berikut :
1. DATA ADMINISTRASI
Data Administrasi
Nama Nur Linda, S. Kep
Alamat Jl. Sukaria 13a
Umur 25 Tahun
Kedudukan dalam keluarga Anak
Jenis kelamin perempuan
Agama Islam
Pendidikan SI
Pekerjaan Perawat CSSD
Status perkawinan Belum enikah
Alergi obat Tidak ada

2. ANAMNESIS
a. Anamnesis terpimpin
Keluhan Utama : rasa menjannggal di mata
Keluhan lain : dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, berupa rasa nyeri yang
dirasakan di mata. Nyeri seperti ditusuk tusuk, tidak dialami terus menerus.keluhan
memerat sejak hari yang lalu. Keluhan kelopak mata terasa berat. Pasien mengeluh
gejala dirasakan memberat sejak 2 bulan terakhir dan kadang kadang mempengaruhi
aktivitasnya. Tidak ada gejala lain yang dikeluhkan oleh pasien. BAB dan BAK dalam
batas normal. Riwayat Hipertensi (-), Diabetes (-)
Tidak ada penyakit yang sama didalam keluarga. Riwayat kebiasaan: Pasien terbiasa
bekerja selama 7 10 jam per hari.

b. Anamnesis Okupasi
1) Jenis Pekerjaan
Jenis Bahan/material yg Tempat kerja Masa Kerja
pekerjaa digunakan
n
Perawat Sterilisasi alat CSSD RS 3 bulan
CSSD menggunakan klorin Ibnu Sina
 dan autoclave

2) Uraian tugas
Pasien adalah seorang perawat yang bekerja sebagai petugas di unit CSSD RS Ibnu
Sina. Sebelumnya pasien adalah perawat di Ruang Operasi. Pasien bekerja di kamar
Operasi selama 12 tahun dengan jam kerja dinas selama 7 - 10 jam setiap harinya,
responden terbiasa melakukan pekerjaan berat seperti mendorong atau mengangkat
pasien, ikut serta dalam operasi dalam jangka waktu lama serta melakukan
perawatan pasien di Recovery room. Responden mulai bekerja di Unit CSSD seperti
sekarang sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu, dengan jam kerja 8 12 jam setiap
harinya. Jam kerja pasien bertambah karena kurangnya perawat di unit tersebut.
Bangun (05.00)

Lanjut dinas(13.00 - 16.00) Sholat (05.00 - 05.10)

Istirahat (12.00 - 13.00) Mandi (05.35 - 05.50)

Dinas (08.00 - 12.00) Berangkat dinas (06. 10 - 07.00)

3) Bahaya Potensial
Urutan Bahaya Potensial Ggn Resiko
Kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososia Kes. Yg kecelakaa
l mungki n kerja
n
Penerimaa Benda Klori Bakteri Berdiri dalam Waktu Resiko Trauma
n Alat tajam n , virus jangka waktu kerja lama infeksi benda
lama tajam
Sterilisasi Suhu Klori Bakteri Membungku Waktu Dry eye Luka bakar
myalgia
ekstre n , Virus k kerja lama
m
panas

4) Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami

Keluhan yang dialami pasien kemungkinan berkaitan dengan 3 bahaya potensial
yaitu, fisik (suhu ekstrem panas), biologi (bakteri, virus), psikososial (Waktu kerja
lama)

5) Body discomfort Map

= Nyeri = Pegal pegal

6) BRIEF TM Survey Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors

 H H H H H H L M M

3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Pernapasan : 18x/mnt
- Nadi : 82x/mnt
- Suhu : 37,0 o C
- Status Gizi
Tinggi Badan : 160cm
Berat Badan : 55 Kg
IMT = 21,48kg/m2(Normoweight)
 KEPALA LEHER
Anemis : (-) MT : (-)
Mata : Hiperemis (+) Pembesaran
Ikterus : (-) Tiroid : (-)
Sianosis : (-) KGB : (-)
Edema : (-) DVS : R+ 0 MmH20

THORAX JANTUNG
Simetris : (D) = (S) I : IC tidak tampak
Massa Tumor : (-) P : IC tidak teraba
NyeriTekan : (-)
Perkusi : Sonor P : Batas Jantung : dalam batas normal
Auskultasi A : BJ : I/II murni regular
BP : Vesikuler
Rh : - / - ; Wh : - / - Bising : (-)
ABDOMEN EKSTREMITAS, dll
Datar Edema : (-)
Peristaltik (+) Kesan normal Deformitas : (-)
MT : (-) NT (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Perkusi : Timpani

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

5. DIAGNOSIS
Diagnosis : dry eye
Diagnosis Banding : kojugtivitis
Diagnosis Okupasi :
Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis
Dasar diagnosis (anamnesis, Berdasarkan keluhan yang
pemeriksaan fisik, pemeriksaan dikemukakan pasien pada saat
penunjang, body map, brief survey) anamnesis, pemeriksaan fisik, body
map, dan Brief survey maka dapat
 ditegakkan diagnosis sementara yaitu
Low-Back Pain akibat kerja sebelum
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
2. Pajanan di tempat kerja
Fisik Terdapat benda benda tajam yang
bisa menyebabkan cedera, suhu
extreme panas ( evaporasi)
Kimia Terdapat zat zat yang sifatnya iritan
seperti klorin dan zat lain yang
berbahaya jika ditelan yaitu alkohol
Biologi Pasien beresiko terkena penyakit
menular melalui mikroorganisme
(bakteri/jamur/virus) yang terdapat
pada peralatan medis
Ergonomi Posisi duduk/berdiri/membungkuk
yang dilakukan berulang-ulang dan
dipertahankan dalam jangka waktu
dalam dapat menyebabkan gangguan
musculoskeletal
Psikososial Kurangnya staff di unit CSSD
menyebabkan petugas (pasien)
memiliki jam kerja yang tinggi
3. Evidence Based (sebutkan secara Prevalence of Dry Eye and Its
teoritis) pajanan di tempat kerja yang Association with Various Risk Factors
menyebabkan diagnosis klinis di in Rural Setup of Western Uttar
langkah 1. Pradesh in a Tertiary Care Hospital
Penulis : Ravi Ranjan
Dasar teorinya apa?
4. Apakah pajanan cukup
Masa kerja 7 Hari kerja
Jumlah jam terpajan/ hari 7 10 jam perhari
Pemakaian APD Ya
Konsentrasi pajanan Sedang
Lainnnya........... -
5. Apa ada faktor individu yang -
berpengaruh thd timbulnya
 diagnosis klinis? Bila ada,
sebutkan.
6 . Apa terpajan bahaya potensial Tidak
yang sama spt di langkah 3 luar
tempat kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi
Diagnosis tersebut merupakan
Apa diagnosis klinis ini termsk
diagnosis klinis akibat kerja karena
penyakit akibat kerja?
penyakit ini baru dialami setelah
Bukan penyakit akibat kerja
bekerja sebagai perawat di Rumah
(diperberat oleh pekerjaan/
Sakit.
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh lanjut)?

RESUME
Data primer hasil observasi mendapatkan aktivitas pekerjaan perawat yang berisiko
menimbulkan Dry Eye di Unit CSSD yaitu seperti berikut.
1. Pekerjaan dengan resiko kontamiasi bakteri , yaitu ketika perawat menerima peralatan
medis dari kamar operasi, poli, ruang perawatan, atau laboratorium. Dan ketika
menyimpan peralatan di lemari alat yang berada di dinding.
2. Pekerjaan dengan resiko iritasi bahan kimia, ketika perawat membersihkan peralatan
medis di tempat cuci alat, ketika melakukan packaging perlatan medis, dan mensterilkan
peralatan di alat sterilisasi.
3. Pekerjaan dengan resiko evaporasi berlebihan oleh suhu ekstrem panas pada sterilisator,
ruangan menjadi turun kelembabanya dan ketika perawat mengambil peralatan medis
yang sudah disterilkan dari autoclave.
Responden berusia 25 tahun, dengan Indeks massa tubuh dalam batas normal, responden
mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 55 kg, responden tersebut adalah perempuan,.
Responden sebelumnya adalah perawat yang bekerja di perawatan selama 2 tahun dengan jam
kerja dinas selama 7 - 10 jam setiap harinya, responden terbiasa melakukan pekerjaan berat
seperti mendorong atau mengangkat pasien, dan mengisi data pasien di komputer. Responden
mulai bekerja di Unit CSSD seperti sekarang sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu, dengan jam
 kerja 8 12 jam setiap harinya. Perawat ini bila dihubungkan dengan keluhan Dry Eye, maka
didapatkan karakteristik individu yang berhubungan kejadian mata kerig antara lain jenis
kelamin, jenis pekerjaan, masa kerja dan keadaa ruangan.

KATEGORI KESEHATAN
Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),

PROGNOSIS
Klinik
ad vitam : dubia ad ad bonam
ad sanasionam : dubia ad ad bonan
ad fungsionam : dubia ad ad bonam
Okupasi : dubia ad bonam

Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda);

No permasalahan Tatalaksana medikamentosa; non medikaTarget Hasil yang
Medis & nonmentosa(nutrisi, olahraga, konseling danwaktu diharapka
medis dll) OKUPASI) n
1. Medis : R/ Segera Perbaikan
D/ Dry eye Medikamentosa Gejala
- Artificial tears klinis
Non Medikamentosa
- Istirahat cukup
Okupasi :
- Eliminasi : sulit dilakukan
- Subsitusi : sulit dilakukan
- Isolasi : sulit dilakukan
- Engineering control : tidak dilakukan
- Administrative control : tidak dilakukan shift
- APD : diperlukan penggunaan Gloves saat
bekerja