You are on page 1of 22

AKTIVA TETAP

PENGERTIAN

Aktiva tetap adalah aktiva milik perusahaan yang digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan dengan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dan mempunyai masa kegunaan lebih dari
satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun).
Termasuk dalam kelompok ini : tanah, gedung, rumah mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan
toko dan sejenisnya.

Aktiva tetap digolongkan menjadi 2 yaitu :


1. Aktiva tetap yang tidak susut karena pemakaian dalam kegiatan usaha, missal tanah.
2. Aktiva tetap yang berangsur-angsur susut/berkurang nilainya karena pemakaiannya dalam kegiatan
usaha, seperti : mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan toko, gedung dan sejenisnya.
Yang harus diperhatikan dalam perhitungan beban penyusutan :
1. Harga Perolehan
Harga faktur/harga beli ditambah beban seperti beban balik nama, beban pengangkutan sampai
dengan aktiva tetap dapat dioperasikan.
2. Umur
Umur aktiva dapat dibedakan menjadi2 :
a. Umur tehnis, yaitu umur/lama pemakaian atas aktiva tetap tanpa memperhatikan
keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.
b. Umur ekonomis, yaitu umur/lama pemakaian atas aktiva tetap dengan memperhatikan
keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.
3. Nilai Residu/ Nilai Sisa
Yaitu nilai suatu aktiva tetap setelah umur ekonomisnya berakhir.

Menghitung besarnya beban Penyusutan Aktiva Tetap


Metode Penyusutan Aktiva Tetap/Depresiasi dapat dikelompokkan berdasarkan metode :
1. Berdasarkan Waktu
a. Metode Garis Lurus
b. Metode pembebanan yang makin menurun,terdiri atas:
- Metode jumlah angka tahun.
- Metode presentase tetap dari nilai buku
2. Berdasarkan Penggunaan
a. Metode Jam Jasa
b. Metode Jumlah unit produksi
3. Berdasarkan criteria lainnya
a. Metode Persediaan
b. Metode Anuitas
c. Metode umur gabungan
d. Metode Pemberhentian dan Gabungan

Dalam menetapkan besarnya beban penyusutan suatu aktiva tetap beberapa metode yang sering
digunakan,yaitu :
1. METODE GARIS LURUS
Beban depresiasi menurut metode ini adalah sama untuk setiap periode.

Penyusutan tahunan : Harga Perolehan-Nilai Residu


Umur Ekonomis
Jurnal :
Beban Penyusutan Rp.xx
Akumulasi PenyusutanRp.xx

Contoh 1.
Pada tanggal 5 April 2010 dibeli sebuah mesin seharga Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya
Rp. 1.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis 4 tahun.
Diminta:
a. Jurnal pembelian
b. Besarnya Depresiasi
c. Besarnya depresiasi Tahun 2010

2. METODE JAM JASA


Menghitung depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa.
Penyusutan/jam = Harga perolehan-Nilai Sisa
Taksiran Jam Jasa
Contoh 2.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00
dengan taksiran umur ekonomis 4 tahun. Mesin diperkirakan dapat digunakan selama 10.000
jam. Maka berapakah depresiasi per jam mesin tersebut?

3. METODE SATUAN PRODUKSI


Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi.
Penyusutan = Harga Perolehan nilai sisa
Taksiran hasil produksi

Contoh 3.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00.
Mesin diperkirakan mampu menghasilkan 10.000 unit. Maka berapakah depresiasi perunit?

4. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN


Dalam metode ini penyusutan pada tahun-tahun pertama lebih besar dari tahun berikutnya.
Besarnya penyusutan menurut metode angka tahun dihitung sebagai berikut : sisa umur pada
tahun yang bersangkutan sebagai pembilang dan jumlah sisa umur tahun sebagai penyebutnya,
dikali harga perolehan setelah dikurangi nilai residu.

Penyusutan =Sisa umur pada tahun yang bersangkutan x (Harga Perolehan-Nilai Residu)
Jumlah sisa umur
Contoh 4.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00
diperkirakan nilai ekonomisnya 4 tahun. Berapakah depresiasi tiap tahun ?

PENYINGKIRAN HARTA /AKTIVA TETAP

Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi dapat disingkirkan dengan cara :
1. Dibuang
Harta yang tidak terpakai lagi dalam perusahaan dapat dibuang, yang harus kita ketahui :
a. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva tetap menjadi sisa nihil (nol)
b. Harus lebih dulu dihitung beban penyusutan mulai sejak awal periode akuntansi berjalan
sampai saat pembuangan,dengan cara mendebit beban penyusutan dan mengkredit
akumulasi penyusutan.
c. Yang merupakan jumlah rugi pembuangan adalah sebesar selisih harga perolehan dengan
akumulasi penyusutan setelah diadakan penyesuaian.

Contoh 5.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp.
6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan
dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 3 Juni 1998 mesin dibuang karena tidak dapat lagi dipakai.
Diminta :
a. Jurnal Penyusutan 1 Jan s/d 31 Mei 1998 (sebelum dibuang 3 Juni)
b. Jurnal 3 Juni 1998 untuk mencatat pembuangan mesin.

2. Dijual
Bila aktiva tetap dijual maka akuntansinya sebagai berikut :
a. Penyesuaian atas penyusutan pada saat diadakan penjualan yang dihitung mulai sejak
awal periode akuntansi berjalan sampai saat penjualan.
b. Menentukan Laba Rugi penjualan
c. Bila aktiva dijual, maka perkiraan yang berhubungan dengan aktiva tersebut harus
memperlihatkan saldo nihil (nol).

Contoh 6.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp.
6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera akumulasi penyusutan Rp. 3.600.000,
penyusutan dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran
umur 5 tahun.
Tanggal 1 Agustus 1998 mesin dijual dengan harga Rp.2.800.000,,-
Diminta :
a. Jurnal Penyusutan1 Jan s/d 1 Agustus 1998 (sebelum dijual)
b. Jurnal 1 Aguatus 1998 untuk mencatat penjualan mesin.
3. Ditukar
Penyingkiran harta tetap dengan jalan menukar dengan aktiva tetap yang baru:
a. Harus lebih dahulu diadakan penyesuaian atas akumulasi penyusutan yang ditukar untuk
masa,mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai dengan saat ditukar.
b. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva yang ditukar harus memperhatikan
saldo nihil.
c. Dalam pertukaran kemungkinan ada L/R pertukaran.Perlakuan :
1) R/L pertukaran diakui
2) R/L pertukaran tidak diakui
Contoh 7.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp.
6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan
dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 1 Agustus 1998 mesin ditukar dengan mesin baru yang harga perolehannya
Rp.4.500.000. Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp. 1.800.000.
Taksiran umur mesin baru ini 5 tahun dengan nilai residu Rp.500.000
Diminta :
c. Jurnal Penyusutan
d. Jurnal pertukaran jika L/R diakui.

Contoh 8.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp.
6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan
dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 1 Agustus 1998 mesin ditukar dengan mesin baru yang harga perolehannya
Rp.4.500.000.
Taksiran umur mesin baru ini 5 tahun dengan nilai residu Rp.500.000
Diminta :
Jurnal Penyusutan 1 Agustus 1998 dan 31 Desember 1998 Jika :
a. Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp.1.800.000
b. Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp.2.200.000.
Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Penyesuaian atas perubahan harga perolehan dan taksiran umur.
Selama pemakaian aktiva mungkin terjadi :
a. Besarnya penyusutan yang telah dilakukan tidak sesuai, sebab taksiran umur dan nilai residu
yang telah ditetapkan tidak tepat.
b. Terjadinya beban-beban untuk perbaikan tidak karenakerusakan,tetapi bertujuan untuk dapat
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu, menambah nilai dan untuk menambah
umur aktiva tetap yang bersangkutan.
Apabila terjadi demikian maka harus diadakan penyesuaian :
1. Perubahan harga perolehan aktiva tetap.
Semua beban yang dikeluarkan akan menambahnilai dan umur sehingga berakibat perubahan
perhitungan penyusutannya.
Contoh 9.
Pada tahun 1995 PT Purwo membeli sebuah mesin dengan harga Rp. 4.000.000 dengan taksiran
umur 5 tahun. Pada tanggal 2 Januari 1998 setelah mesin dipakai 3 tahun dilakukan perbaikan
sebesar Rp. 600.000
Bagaimana penyesuaian dilakukan jika :
a. Beban perbaikan itu tidak memperpanjang umur mesin
b. Beban perbaikan memperpanjang umur mesin selama 2 tahun
2. Perbaikan menambah umur aktiva tetap
Beban perbaikan yang dapat menambah umur aktiva,tidak dicatat manambah harga perolehan
tetapi dicatat debit Akumulasi penyusutan.
Contoh 10.
Taksiran Umur sebelum perbaikan : 5 tahun
Telah Dipakai : 3 tahun
Sisa umur sebelum perbaikan 2 tahun
Adanya perbaikan, tambahan umur 2 tahun
Sisa umur setelah perbaikan 4 tahun
Harga perolehan mesin 4.000.000
- Telah disusutkan 3 x 4.000.000= 2.400.000
5
- Perbaikan = (600.000)
1.800.000
Nilai buku dengan sisa umur 4 tahun 2.200.000
Penyusutan tiap tahun setelah perbaikan
2.200.00 = 550.000
4
Jurnal :
- Waktu pembayaran beban perbaikan
- Penyesuaian 31 Desember

3. Penggantian bagian tertentu dari aktiva tetap


Penggantian bagian tertentu dari suatu aktiva dalam perhitungan penyusutan harus turut serta
diperhitungkan.
Contoh 11.
Pada tahun 1998 dibeli sebuah mesin seharga 4.000.000. Ditaksir umur 5 tahun. Setelah mesin
dipakai 3 tahun, salah satu onderdil rusak dan harus diganti. Harga onderdil ditaksir 25 % dari
harga perolehan mesin. Harga onderdil baru 1.200.000 dibeli tunai. Pemakaian onderdil baru
ditaksir sama dengan sisa umur mesin. Onderdil lama dijual seharga Rp. 100.000
Diminta :
a. Jurnal penjualan onderdil
b. Jurnal pembelian onderdil baru
c. Besar penyusutan setelah pemakaian onderdil baru.
4. Perubahan taksiran umur
Kalau dalam proses pemakaian aktiva tidakdiketahui bahwa taksiran umur tidak tepat,pada saat
taksiran umur telah berakhir akan dapat diketahui, apakah taksiran umur yang ditetapkan benar
atau salah.
Kesalahan perhitungan penyusutan yang dilakukan dapat dikoreksi dengan cara :
a. Pada saat diketahui kesalahan, nilai buku aktiva tidak berubah, tetapi perhitungan
penyusutan untuk sisa umur aktiva diadakan perubahan untukmengurangi kesalahan
yang dilakukan.
Contoh 12 .
Sebuah mesin harga beli 4.000.000. Taksiran umur ekonomis 5 tahun. Setelah mesin dipakai
3 tahun, ditaksir mesin masih dapat dipakai 3 tahun lagi. Penyusutan dilakukan dengan
metode garis lurus.
Diminta
a. Menghitung akumulasi penyusutan dan nilai buku pada akhir tahun 3
b. Besarnya penyusutan tahunan setelah diketahui tambahan umur aktiva
c. Jurnal penyesuaian akhir tahun 4
b. Nilai buku dikoreksi agar sesuai dengan taksiran umur yang baru.
Jika cara ini dilakukan, dilaksanakan sbb :
- Akumulasi penyusutan tahun yang lewat harus diperbaiki.
- Penyusutan tahun-tahun berikutnya dihitung berdasarkan taksiran umur yang baru.
- Jika koreksi penyusutan tahun lalu dilaporkan :
Untuk laporan L/R dipakai perkiaraan koreksi laba tahun-tahun lalu
Untuk Laba tak dibagi dipakai perkiraan Laba tak dibagi

DEPLESI
Pengertian Deplesi
Deplesi adalah turunnya/berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber alam seperti tambang,
perusahaan pengusahaan hutan, disebabkan pengolahan sumber-sumber alam bersangkutan.

Perbedaan deplesi dan depresiasi, antara lain :


a. Deplesi adalah pengakuan atas pengurangan harga perolehan sumber-sumber alam. Sedangkan
Depresiasi adalah pengakuan pengurangan service atas aktiva tetap.
b. Deplesi digunakan untuk aktiva yang tidak dapat diganti langsung dengan aktiva yang sama,jika
aktiva tersebut habis. Sedangkan depresiasi digunakan untuk aktiva yang umumnya dapat
diganti,jika aktiva tersebut habis.
c. Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang
yang dapat dijual.
Sedangkan depresiasi adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan ke
penghasilan/produksi pada periode yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan.
1. Metode Perhitungan Deplesi
Perlu diperhatikan :
a.Harga Perolehan Aktiva : harga perolehan sumber alam semua pengeluaran sejak memperoleh
ijin sampai sumber alam itu diperoleh hasilnya.
b. Taksiran nilai sisa,apabila sumber alam telah selesai dieksploitir
c. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitir.
Contoh 13
PT Purwo membeli sebidang tanah yang mengandung tambang seharga Rp. 1.880.000.000.
Taksiran harga tambang tersebut 1.000.000 ton. Nilai tanah setelah di eksploitir Rp. 80.000.000
Pada tahun pertama dapat dihasilkan sebanyak 60.000 ton.
Diminta
a. Deplesi per ton produksi
b. Deplesi tahun pertama
c. Jurnal deplesi tahun pertama
2. Revisi Perhitungan Deplesi
Koreksi terhadap deplesi dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi,demikian juga untuk deplesi yang
akan datang
b. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi tetapi deplesi tahun-tahun yang
akan datang dilakukan dengan data terakhir.
Koreksi deplesi tahun-tahun lalu dan deplesi yang akan datang.
Dalam hal koreksi deplesi lebih dulu dihitung deplesi per unit, setelah itu dilaksanakan koreksi :
a. Bila deplesi yang lalu terlalu besar
Akumulasi deplesi xx
Laba tak dibagi xx
b. Bila deplesi yang lalu terlalu kecil
Laba tak dibagi xx
Akumulasi Deplesi xx
BAB II
AKTIVA TAK BERWUJUD

PENGERTIAN

Aktiva tak berwujud adalah asset nonmoneter tanpa wujud fisik. Yaitu hak-hak istimewa atau posisi
yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan. Jenis utama asset tidak berwujud adalah hak
cipta, hak eksplorasi dan eksploatasi, paten, merk dagang, rahasia dagang dan goodwill. Aset jenis ini
mempunyai umur lebih dari satu tahun (asset tidak lancar) dan dapat diamortisasi selama periode
pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.

PENGGOLONGAN AKTIVA TAK BERWUJUD

Berdasarkan masa manfaatnya, aktiva tak berwujud digolongkan menjadi :


a. Aktiva tak berwujud dengan masa manfaat yang dibatasi Undang-undang, peraturan. Misal hak
paten, berdasarkan UU umurnya 18 tahun.
b. Aktiva tak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas seperti goodwill dan merk dagang.

PEROLEHAN AKTIVA TAK BERWUJUD


Aktiva tak berwujud dapat diperoleh dengan :
a. Membeli
b. Penggabungan Perusahaan
c. Dikembangkan sendiri oleh perusahaan.

METODE DAN PENCATATAN

Metode Amortisasi yang umum digunakan adalah metode garis lurus.

JENIS-JENIS AKTIVA TAK BERWUJUD


1. Hak Paten
Hak paten adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu.Dimana atas penemuan
tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat
diperpanjang. Hak paten diamortisasi selama 18 tahun. Penemuan tersebut bisa berupa suatu
produk atau rekayasa atau formula atau system atau cara tertentu.
Amortisasi Paten dicatat :
Amortisasi Paten...xx
Paten/Akumulasi AmortisasiPatenxx
Contoh 1.
PT.Purwo membeli tunai hak paten atas sesuatu penemuan baru pembuatan produk sebesar
Rp.24.000.000. Taksiran umur paten 14 tahun. Paten diperoleh tanggal 1 April 2000.
Diminta :
a. Membuat jurnal untuk memperoleh hakpaten
b. Beban Paten tahun 2000
c. Penyesuaian 31 Des 2000

2. Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan atau dijamin oleh pemerintah/undang-undang kepada pengarang,
pemain, artis dan lain sebagainya untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya,
music, pekerjaan pementasan, gambar peta dan lain sebagainya untuk jangka waktu tertentu dan
dapat diperpanjang. Biasanya diberikan selama 28 tahun.
Pencatatan :
a. Atas harga perolehan sebesar biaya yang dikeluarkan :
Hak Cipta..xx
Kasxx
b. Atas amortisasi hak cipta
Amortisasi Hak Cipta..xx
Hak Cipta.xx

3. Merek Dagang
Harga perolehan merek dagang tertentu, hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, symbol, atau
kombinasinya, yang mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu.
Biasanya Merek dagang berlaku sampai dengan 20 tahun.
4. Franchise
Adalah suatu kontrak yang terjadi anatara satu pihak (misalnya:pemerintah) dengan pihak yang
lain(misalnya:swasta) dalam halini penjamin memberikan ijin kepada yang dijamin untuk
mempergunakan atau mengoperasikan atau menjual barang tertentu dengan jangka waktu
terbatas atau terus menerus dengan hak pencabutan kembali atau tidak.
5. Goodwill
Adalah kelebihan-kelebihan , keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh
karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/keistimewaan tersebut bisa karena
perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk
unggul yang sulit dicari pesaingnya,letak strategis dan lainnya.
Goodwill timbul karena :
a. Pembelian Perusahaan,besarnya goodwill didasarkan dengan kemungkinan taksiran
pendapatan pada masa yang akan datang. Dalam menghitung goodwill harus lebih dahulu
menghitung nilai aktiva perusahaan yang dibeli atas dasar harga pasar atau harga jual aktiva
yang ada. Selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli dengan nilai aktiva bersih
merupakan goodwill.
Metode :
1. Lebih dahulu dihitung laba rata-rata tahun yll
2. Menetapkan taksiran nilai aktiva yaitu nilai aktiva dikurangi hutang perusahaan.
3. Menetapkan persentase hasil yang diharapkan dari investasi.
b. Transaksi karena reorganisasi, perubahan bentuk perusahaan,merger, pembelian sebagian
perusahaan atau perubahan pemilikan firma.
6. Biaya Pendirian
Adalah biaya yang terjadi dalam proses pendirian perusahaan seperti biaya notaries,ijin, pajak,
biaya cetak saham dan formulir dan lain-lain.
7. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Adalah biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penelitian atau percobaan atau untuk
memperbaiki, mengembangkan produksi maupun produknya.
8. Leasehold
Adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu (sewa tempat usaha,gedung, mesin)
yang biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte.
Contoh : Biaya sewa tanah/gedung dan mobil
Soal :
1. PT Purwo membeli hak paten seharga 108 juta dengan perkiraan manfaat 9 tahun, pada tanggal
1 Juni 2000. Buatlah jurnal pembelian hak paten dan jurnal amortisasi akhir tahun 2000!
2. Pada bulan 2 Januari 1989 PT Purwo membeli paten untuk produk baru seharga 150 juta. Pada
saat membeli paten tersebut layak untuk memiliki kegunaan 15 tahun. Dengan
mempertimbangkan kondisi persaingan dengan perusahaan lain, efektivitas kegunaan paten
diduga hanya akan berlangsung selama 10 tahun. Tahun 1994 produk terpaksa ditarik
pemerintah. Berapa jumlah yang dibebankan sebagai biaya sampai dengan tahun 1993.
3. PT Rejo berniat menjual tokonya untuk membuka usaha baru. Pendapatan komulatif selama 5
tahun terakhir sebesar 12 juta. Pendapatan tahunan atas dasar rate of return rata-rata pada
kegiatan usaha yang semacam adalah 2 juta. Jika kelebihan pendapatan tersebut dikapitalisasi
pada tingkat bunga 10 % berapa goodwill diakui?
4. PT Rejo membeli PT Purwo. Informasi berikut berkaitan pembelian :
Harga perolehan Aktiva Bersih 4.500.000
Harga pasar Aktiva bersih 4.750.000
Laba bersih rata-rata 4 tahun terakhir 495.000
Tingkat laba bersih dalam industry yang sama 10 %
a. Berapa goodwill harus dibayar PT Rejo jika kelebihan laba bersih rata-rata diatas laba
normal dikapitalisasikan pada tingkat laba normal pada industry tersebut.
b. Berapa jumlah yang dibayar PT Rejo untuk membeli PT Purwo jika kelebihan laba bersihdi
atas laba normal dikapitalisasikan pada tingkat bunga 13 %.
HUTANG LANCAR

Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan diselesaikan pembayarannya dengan


menggunakan sumber-sumber ekonomi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan
menciptakan utang yang baru
Penggolongan utang lancar :
a) Hutang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti
b) Hutang yang jumlahnya ditaksir
c) Hutang bersyarat

A. HUTANG YANG JUMLAHNYA DAPAT DITENTUKAN SECARA PASTI


Meliputi semua kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah
pasti. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :

Hutang Dagang
Yaitu hutang yang timbul dari kegiatan ekonomi perusahaan yang berulang-ulang. Hutang dagang
terjadi karena perbedaan waktu yang timbul antara penyerahan barang dan jasa dengan
pembayarannya(disebut dengan jangka waktu kredit) yang biasanya dinyatakan dengan syarat
pembayaran seperti 2/10, n/30.

Pada dasarnya hutang dicatat pada saat terjadi penyerahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
Tetapi dalam praktek, hutang dicatat pada saat faktur diterima atau barang-barang diserahkan dengan
alasan kepraktisan.

Wesel Bayar
Adalah hutang yang didukung dengan surat pengakuan hutang atau surat pernyataan kesanggupan
membayar. Yang termasuk dalam hutang wesel :

a) Wesel yang dibuat dalam rangka kegiatan normal perusahaan


Adakalanya pemasok menghendaki adanya janji tertulis atas timbulnya utang, sehingga perlu
diterbitkan wesel. Jika terdapat bunga yang harus diperhitungkan, pencatatan harus dipisahkan antara
wesel bayar sebagai utang dan unsur bunga sebagai biaya.

b) Pinjaman yang disertai wesel


Adalah hutang yang timbul dari transaksi pinjaman antara perusahaan dengan bank atau lembaga-
lembaga keuangan non bank. Jika dalam pinjaman ini terdapat bunga, maka pencatatan bunga juga
harus dipisahkan dari pinjamannya.

c) Hutang wesel jangka panjang yang segera jatuh tempo


Hutang wesel jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal
neraca harus disajikan sebagai hutang lancar. Bila hanya sebagian hutang wesel jangka panjang saja
yang jatuh tempo, maka sebesar bagian hutang tersebut harus dilaporkan sebagai hutang lancar dan
sebagian lain yang belum jatuh tempo tetap disajikan dalam hutang wesel jangka panjang.

Hutang Deviden
Hutang deviden adalah jumlah uang yang harus dibayar perusahaan kepada pemegang saham akibat
adanya pengumuman pembagian deviden. Pada umumnya, pembayaran atas deviden yang telah
diumumkan akan dilakukan segera setelah tanggal pengumumannya. Oleh karena itu, hutang deviden
termasuk dalam hutang lancar.

Uang Muka dan Jaminan yang dapat diminta kembali


Uang muka (Down Payment) disini merupakan pembayaran dimuka untuk barang-barang yang
dipesan. Sebelum barang yang dipesan diserahkan kepada pembeli, uang muka tersebut merupakan
hutang jangka pendek. Jaminan yang diminta dari pelanggan/konsumen juga merupakan hutang jangka
pendek karena dapat ditarik sewaktu-waktu.

Pungutan dan Pengumpulan dana untuk Pihak Lain


Perusahaan biasanya ditunjuk sebagai wajib pungut atas pajak yang merupakan kewajiban bagi
karyawan dan langganan kepada pihak ketiga (kantor pajak). Dana tersebut pada akhirnya harus
diserahkan ke kantor pajak sehingga dana yang belum disetorkan diklasifikasikan sebagai hutang
lancar.

Hutang Biaya (Biaya yang masih harus dibayar)


Adalah keharusan untuk mengakui adanya biaya-biaya yang manfaatnya sudah dinikmati dalam suatu
periode, meskipun biaya tersebut belum dibayar. Penyajian hutang biaya dalam neraca disajikan dalam
rekening biaya yang masih harus dibayar. Meskipun demikian, rekening-rekening pembukuan untuk
biaya-biaya yang masih terhutang Hutang Gaji dan Upah, Hutang Sewa, Hutang Pajak tetap
diselenggarakan.

Pendapatan diterima Dimuka


Adalah penghasilan dari penjualan barang atau penyerahan jasa yang diterimanya telah terjadi dimuka
sebelum transaksi penjualan atau penyerahan jasa berlangsung. Contoh : uang muka yang diterima
untuk langganan majalah / surat kabar.

Hutang Bonus (Untuk Karyawan)


Bonus yang diberikan kepada karyawan biasanya didasarkan atas gaji dan upah pokok. Adakalanya
bonus yang diberikan kepada karyawan didasarkan atas laba yang diperoleh perusahaan. Perhitungan
bisa dilakukan dengan cara :
a) Laba sebelum pajak dan bonus
b) Laba sesudah bonus tapi sebelum pajak
c) Laba bersih setelah bonus dan pajak

Hutang Gaji dan Upah


Jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah. Jurnal untuk mencatat utang gaji dan upah :
Gaji dan Upah xxx
Utang Gaji dan Upah xxx

B. HUTANG YANG JUMLAHNYA DITAKSIR


Ada beberapa jenis hutang yang jumlahnya secara pasti tidak bisa ditentukan, meskipun peristiwa atau
transaksi yang menyebabkan timbulnya hutang sudah terjadi. Contoh : hutang garansi, hadiah yang
diberikan atas produk yang dijual. Meskipun harian dari garansi belum dapat dipastikan dalam jumlah
maupun tanggalnya, tetapi adanya kewajiban bagi perusahaan sudah jelas dan pasti, oleh karena itu
harus diakui dan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Hutang Pajak Penghasilan


Penaksiran pajak penghasilan biasanya dihitung berdasarkan laba yang diperoleh pada tahun yang
bersangkutan dikalikan dengan rtariff pajak. Jurnal pencatatan :
Pajak Penghasilan xxx
Hutang Pajak Penghasilan xxx

Hutang Hadiah yang Beredar


Perusahaan kadang-kadang menawarkan hadian untuk penjualan produk-produk tertentu. Hadiah bisa
diberikan secara langsung atau terbatas pada pembeli yang menyerahkan kupon. Hadiah ini merupakan
biaya untuk periode dimana penjualan barang-barang tersebut terjadi. Kupon hadiah yang masih dalam
peredaran merupakan hutang yang harus dicatat pada saat transaksi penjualan dan dicatat sebagai
berikut :
Hutang Garansi atas Produk yang Dijual
Garansi merupakan jaminan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli untuk memperbaiki/melengkapi
kekurangan akan kuantitas, kualitas dari produk yang dijual. Garansi biasanya diberikan dalam bentuk :
a) Perawatan gratis
b) Penggantian kompoen atau bagian produk yang rusak
c) Pengembalian uang atas harga yang dibayar pembeli

C. HUTANG BERSYARAT
Adalah kewajiban-kewajiban yang kepastian akan jumlah atau pihak kepada siapa kewajiban itu harus
dibayar atau tanggal jatuh tempo pembayaran atau eksistensinya tergantung pada terjadi atau tidaknya
salah satu atau lebih peristiwa yang akan datang. Sebenarnya, hutang bersyarat bukan merupakan
hutang yang sah pada tanggal neraca sehingga dari segi akuntansi hutang bersyarat bukan merupakan
hutang yang sesungguhnya dan tidak seharusnya dilaporkan dalam laporan keuangan. Namun sebagai
kewajiban yang kemingkinan akan terjadi hutang bersyarat disajikan dalam catatan, footnote dalam
neraca, contoh hutang bersyarat :
a) Piutang Dagang yang digadaikan
b) Piutang wesel yang didiskontokan
c) Endosement atas wesel
d) Adanya sengketa hukum
e) Adanya kemungkinan, perusahaan diwajibkan untuk menyetor tambahan atas beban
pajak atau denda
f) Adanya keterikatan dengan kontrak/perjanjian
g) Pembelian aktiva tetap dan atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak
HUTANG JANGKA PANJANG

Adalah semua kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi, yang akan
dilunasi dengan menggunakan sumber-sumber yang bukan digolongkan sebagai aktiva lancar.

Utang jangka panjang ini, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana
dalam merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan, misalnya ; penambahan modal kerja
permanent, pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap baru, perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan
hutang jangka panjang lain yang segera jatuh tempo, dll.

Utang jangka panjang, dapat berupa :


a. Utang Obligasi (Bond Payable)
b. Utang Hipotik (Mortgage Notes Payable) suatu jenis pinjaman (utang) jangka panjang
dengan jaminan benda-bemda tidak bergerak
c. Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes)
d. Perjanjian-perjanjian dengan pembayaran angsuran (Installment Payment Contract)

Dalam Akuntansi Keuangan Menengah 2A, Utang jangka panjang yang akan dibahas hanya Utang
Obligasi. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa masalah dalam akuntansi yng timbul terkait
dengan utang obligasi, diantaranya adalah :
1. Adanya perbedaan cara pelunasan obligasi
2. Prosedur penentuan harga penempatan obligasi
3. Adanya perbedaan antara harga penempatan obligasi dengan harga nominalnya
4. Prosedur amortisasi premium obligasi / diskon obligasi
5. Pelunasan obligasi
6. Konversi obligasi dengan surat-surat berharga lainnya.

UTANG OBLIGASI

adalah surat utang yang berisikan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada waktu yang telah
ditentukan dan disertai dengan pembayaran bunga secara berkal dengan jumlah yang telah ditentukan
Keuntungan-keuntungan mengeluarkan obligasi :
1. Pemegang obligasi (bondholders) tidak dapat mengatur jalannya perusahaan
2. Biaya bunga yang dikeluarkan relatif lebih kecil dari bunga saham
3. EPS lebih tinggi dibandingkan apabila perusahaan mengeluarkan saham
4. Biaya bunga dapat digunakan untuk mengurangi laba sebelum pajak.

Kerugian-kerugian apabila mengeluarkan obligasi :


1. Biaya bunga akan menjadi beban tetap bagi perusahaan pertahunnya
2. Obligasi memiliki hak untuk melikuidasi perusahaan

Jenis-jenis obligasi :
a. Berdasarkan waktu jatuh tempo :
Obligasi Biasa (Term Obligasi)
Obligasi Berseri (Serial Bond)
b. Berdasarkan Jaminan :
Obligasi yang dijamin (Secured Bond)
Obligasi yang tidak diberi jaminan (Unsecured Bond)
c. Berdasarkan Bentuk :
Obligasi atas nama (Registered Bond)
Obligasi atas tunjuk (Beaner / Coupon Bond)
d. Berdasarkan sifatnya yang dapat ditukar dengan saham :
Obligasi yang dapat ditukar dengan saham (Convertible Bond)
Obligasi yang tidak dapat ditukar dengan saham (Callable Bond)

Metode Pencatatan Obligasi

Utang obligasi haris dicatat sebesar nilai nominal dari obligasi itu sendiri.

Aturan penempatan obligasi perusahaan :


1. Tunai
harga penempatan obligasi dapat ditentukan berdasarkan kurs yang berlaku atau berdasarkan
tingkat bunga efektif rata-rata yang diinginkan oleh investor
2. Ditukar dengan aktiva tetap / surat berharga lain
harga penempatan obligasi berdasarkan harga pasar obilgasi perusahan tersebut. Apabila harga
pasarnya tidak diketahui, maka harga penempatan obligasi berdasarkan pada harga pasar atau
harga taksiran aktiva tetap / surat berharga lain yang diperoleh.
3. Penempatan obligasi melalui pemesanan

Metode pencatatan obligasi :


1) Utang obligasi dicatat sebesar nilai nominal obligasi yang terjual
Neraca hanya menginformasikan besarnya Utang Obligasi pada suatu saat tertentu
saja
2) Utang obligasi dicatat sebesar nilai nominal obligasi yang diotorisasikan / diterbitkan.
Neraca mampu memberikan informasi tentang :
a. Besarnya nilai obligasi yang diterbitkan
b. Besarnya nilai obligasi yang belum terjual
c. Besarnya Utang Obligasi pada saat itu

Prosedur Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi

Premium Obligasi : selisih lebih antara hasil bersih penempatan obligasi dengan nilai
nominalnya.
Diskon Obligasi : selisih kurang antara hasil bersih penempatan obligasi dengan
nilai nominalnya.

Metode Amortisasi Premium atau Diskon Obligasi :


1. Metode Garis Lurus
2. Metode Bunga Efektif Rata-rata

Pencatatan Utang Obligasi (pencatatan selama masa obligasi)


1) Jurnal transaksi penerbitan obligasi
2) Jurnal transaksi pembayaran bunga obligasi
3) Jurnal penyesuaian setiap akhir periode akutansi, yang terdiri dari :
Jurnal penyesuaian terkait dengan beban bunga obligasi yang belum dibayar
Jurnal penyesuaian terkait dengan amortisasi premium atau diskon obligasi
Jurnal pembalikan setiap awal periode berikutnya
Jurnal transaksi pelunasan obligasi

Penarikan Obligasi sebelum tanggal jatuh tempo

Alasan :
1) Penarikan obligasi dengan tujuan sebagai pelunasan obligasi
2) Penarikan obligasi dengan tujuan untuk mempengaruhi harga pasar obligasi dan atau untuk
mengurangi beban utang jangka panjang untuk sementara waktu. Obligasi ini akan dijual
kembali pada saat yang tepat.

OBLIGASI KONVERSI
adalah obligasi yang sejak awal diterbitkannya,dinyatakan sebagai obligasi yang suatu saat
dapat ditukar dengan saham biasa perusahaan.

Pendekatan akuntansi atas obligasi konversi :


1. Transaksi konversi obligasi diperlakukan sebagai transaksi pelunasan obligasi dengan
menggunakan saham sebagai alat pembayarannya.
2. Transaksi konversi obligasi diperlakukan sebagai transaksi penempatan saham (modal saham),
sedangkan obligasi yang diterima kembali diperlakukan sebagai alat pembayar yang diterima.

You might also like