You are on page 1of 10

Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950

Maret 2016

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid


Dibandingkan dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien
Hipertensi Rawat Jalan di Rsud Undata Palu Periode Agustus-Oktober
Tahun 2014

Treatment Cost Effectiveness Analysis of The Amlodipine-Furosemide


Combination Compared to The Amlodipine-Bisoprolol on Hypertension
Patiens of Outpatient in Rsud Undata Palu In Period of August-October
2014
1)
Niken Wike Wijayanti, 1)Alwiyah Mukaddas, 2*)Muhamad Rinaldhi Tandah
1)
Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tadulako
2)
Bagian Biofarmasetika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako
Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta KM 9, Palu, 94116, Indonesia

ABSTRACT
This study was designed to analyze the cost-effectiveness treatment of amlodipine-
furosemide combination compared to amlodipine-bisoprolol combination of hypertensive
patientsin hospitals Undata Palu period August-October 2014 with a view of treatment
effectiveness and cost-effectiveness between the two drug combination. The method use
disdescriptive done prospectively from base line to evaluation in the first month
(approximately 30-40 days) to collect primary data in the form of interviews and secondary
data from medical records of the patients who underwent out patient hypertension in hospitals
Undata Palu period from August to October 2014. Measured the effectiveness of treatment is
based on the average difference in reduction of blood pressure diastolic and systolic achieve
the target of <140/90 mmHg (controlled) for about 30-40 days after treatment, while the cost
effectiveness of visits based on the value of the ACER (Average Cost Effectiveness Ratio)
and ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio). The results showthe effectiveness of the
treatment based on the average difference of reduction in systolic and diastolic blood pressure
for amlodipine-bisoprolol group, respectively for 13,91 mmHg and 3,48 mmHg and
amlodipine-furosemide group respectively of 12,00 mmHg and 2.92 mmHg. While the cost
effectiveness based on ACER value of amlodipine-furosemide combination and amlodipine-
bisoprolol combination sequentially is Rp. 306.37 and Rp.1.081,16 while ICER value is Rp. -
34,494.75. It can be concluded that for the effectiveness of the treatment, the combination of
amlodipine-bisoprolol which has the most effective treatment of the combination of
amlodipine-furosemide while for cost effectiveness, the combination of amlodipine-
furosemide who have the most effective cost of the combination of amlodipine-bisoprolol.
Keywords: Cost effectiveness, hypertension, amlodipine-furosemide, amlodipine-
bisoprolol.

*)Coresponding Author : prof.aldhi@gmail.com


101
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

ABSTRAK
Penelitian ini dirancang untuk menganalisis efektivitas biaya pengobatan kombinasi
amlodipin-furosemid dibandingkan dengan kombinasi amlodipin-bisoprolol pada pasien
hipertensi rawat jalan di RSUD Undata Palu periode bulan Agustus-Oktober 2014 dengan
melihat efektivitas pengobatan dan efektivitas biaya antara kedua kombinasi obat tersebut.
Metode yang digunakan adalah deskriptif yang dikerjakan secara prospektif dari baseline
hingga evaluasi pada bulan pertama (sekitar 30-40 hari) dengan mengumpulkan data primer
berupa wawancara dan data sekunder berupa rekam medik terhadap pasien hipertensi yang
menjalani rawat jalan di RSUD Undata Palu periode Agustus-Oktober 2014. Efektivitas
pengobatan yang diukur yaitu berdasarkan rata-rata selisih penurunan tekanan darah sisitolik
dan diastolik mencapai target yaitu <140/90 mmHg (terkontrol) selama sekitar 30-40 hari
setelah terapi, sedangkan efektivitas biaya dilihat berdasarkan nilai ACER (Average Cost
Effectiveness Ratio) dan ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio). Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas pengobatan berdasarkan rata-rata selisih penurunan tekanan darah
sistolik maupun diastolik untuk kelompok amlodipin-bisoprolol berturut-turut sebesar 13,91
mmHg dan 3,48 mmHg dan kelompok amlodipin-furosemid berturut-turut sebesar 12,00
mmHg dan 2,92 mmHg. Sedangkan efektivitas biaya berdasarkan nilai ACER pada kelompok
amlodipin-furosemid dan kombinasi amlodipin-bisoprolol secara berurutan adalah Rp. 306,37
dan Rp.1.081,16 sedangkan nilai ICER adalah Rp. 34.494,75. Dapat disimpulkan bahwa
untuk efektivitas pengobatan, kombinasi amlodipin-bisoprolol yang memiliki pengobatan
paling efektif dari pada kombinasi amlodipin-furosemid sedangkan untuk efektivitas biaya,
kombinasi amlodipin-furosemid yang memiliki biaya paling efektif dari pada kombinasi
amlodipin-bisoprolol.
Kata Kunci: Efektivitas biaya, hipertensi, amlodipin-furosemid, amlodipin-
bisoprolol.

LATAR BELAKANG membandingkan biaya, resiko dan


keuntungan dari suatu program pelayanan
Dewasa ini di berbagai negara
dan terapi serta determinasi suatu alternatif
khususnya negara Indonesia, biaya
terbaik (Andayani, 2013).
pelayanan kesehatan dirasakan semakin
meningkat, sehingga diperlukan Hipertensi atau tekanan darah
pemikiran-pemikiran khusus dalam tinggi merupakan salah satu penyakit
peningkatan efisiensi atau penggunaan degeneratif yang membutuhkan perawatan
dana secara lebih rasional. yang lama bahkan sampai seumur hidup.
Farmakoekonomi dalam kaitan ini Pada tahun 2000, lebih dari 25% populasi
memiliki peranan penting sebagai dunia merupakan penderita hipertensi, atau
deskripsi dan analisis biaya terapi dalam sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga
suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih penderita hipertensi ada di negara
spesifik lagi adalah sebuah penelitian berkembang. Bila tidak dilakukan upaya
tentang proses identifikasi, mengukur dan yang tepat, jumlah ini akan terus
Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan
dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
102
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

meningkat, dan pada tahun 2025 yang untuk mengetahui efektivitas biaya yang
akan datang, jumlah penderita hipertensi dikeluarkan pasien dan perbaikan kualitas
diprediksikan meningkat menjadi 29%, hidup pasien khususnya untuk terapi
atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh antihipertensi kombinasi oral yang sering
dunia. Di Indonesia, angka kejadian digunakan di RSUD Undata, yaitu
hipertensi berkisar 6-15% dari kombinasi amlodipin-furosemid dengan
240.000.000 jiwa penduduk Indonesia dan kombinasi amlodipin-bisoprolol. Selain itu
masih banyak penderita yang belum agar menjadi bahan pertimbangan dalam
terjangkau oleh pelayanan kesehatan, membuat rencana terapi yang lebih baik
terutama di daerah pedesaan terkait dengan biaya dan efektivitas terapi
(Tedjasukmana, 2012). Menurut data riset untuk pasien.
kesehatan Republik Indonesia dasar tahun
BAHAN DAN METODE
2013, provinsi Sulawesi Tengah termasuk
ke dalam 10 besar provinsi dengan Penelitian ini merupakan penelitian

penyakit hipertensi menempati peringkat deskriptif analitik dengan pengambilan

ke-6 dengan total kasus sebanyak 28,7%. data secara prospektif untuk menilai

Data rekam medik di Rumah Sakit Umum efektivitas biaya penggunaan kombinasi

Daerah Undata Palu, menunjukkan bahwa amlodipin-furosemid dibandingkan dengan

mulai dari tahun 2012 penderita penyakit kombinasi amlodipin-bisoprolol dari

hipertensi rawat jalan sebanyak 1.078 baseline hingga bulan pertama. Subyek

pasien, mengalami peningkatan pada tahun penelitian adalah pasien hipertensi rawat

2013 dengan penderita sebanyak 1.123 jalan yang menjalani pengobatan dengan

pasien. kombinasi amlodipin-furosemid dan


kombinasi amlodipin-bisoprolol serta
Berdasarkan data tersebut maka
psien yang datang di poliklinik RSUD
pemberian terapi pengobatan yang
Undata Palu pada bulan Agustus-Oktober
digunakan oleh pasien tentu akan
2014. Kriteria inklusi pasien : Pasien
berdampak pada besarnya biaya
terdiagnosis hipertensi tanpa komplikasi
pengobatan yang harus dikeluarkan oleh
yang menjalani pengobatan di poliklinik
pasien. Mengingat terapi hipertensi
penyakit dalam RSUD Undata Palu, pasien
merupakan terapi yang membutuhkan
BPJS dengan usia 25 tahun, pasien yang
waktu lama, bahkan susah dan mahal,
pada saat kontrol mempunyai tekanan
maka diperlukan penelitian lebih lanjut
darah awal 140-160 /90-100 mmHg,
Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan
dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
103
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

pasien yang pada saat kontrol kembali dihitung berdasarkan rasio biaya dan
mempunyai tekanan darah <140/90 mm (persen) % outcome klinis pada kelompok
Hg, pasien yang menggunakan terapi amlodipin-furosemiddan kombinasi
kombinasi amlodipin-furosemid dan terapi amlodipin-bisoprolol.ICER (Incremental
kombinasi amlodipin-bisoprolol. Kriteria Cost EffectivenessRatio) dihitung
eksklusi pasien : pasien dengan berdasarkan rasio antara selisih biaya dan
komplikasi, pasien yang memiliki data % outcome klinis pada kedua kelompok
tidak lengkap (tidak datang kembali terapi.
setelah kontrol awal).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat penelitian berupa lembar
Karakteristik Subyek Penelitian
pengumpul data, alat tulis dan alat hitung.
Bahan penelitian mencakup rekam medis Hasil penelitian yang dilakukan di

pasien hipertensi di RSUD Undata Palu, poliklinik bagian penyakit dalam RSUD

tarif pemeriksaan dokter dan perincian Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah

obat di bagian instalasi farmasi RSUD selama kurun waktu 3 bulan (Agustus-

Undata Palu. Rekam medis berisi data Oktober 2014), diperoleh jumlah pasien

tekanan darah pasien dari baseline hingga hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi

bulan pertama dan penggunaan obat pasien dan kriteria eksklusi sebanyak 91 orang.

(nama obat, dosis dan frekuensi Terdiri dari 43 pasien laki-laki dan 48

pemberian), lama evaluasi terapi. pasien perempuan. Mayoritas pasien


hipertensi adalah pasien berusia 41-65
Analisis efektivitas biaya dilakukan
tahun sebanyak 62 pasien, umur >65 tahun
dengan perspektif BPJS. Komponen biaya
sebanyak 24 pasien dan umur 25-40 tahun
yang diukur adalah biaya pemeriksaan
hanya 5 pasien. Sebanyak 45 orang yang
dokter dan biaya obat antihipertensi
menggunakan pengobatan dengan
kombinasi yang digunakan. Efektivitas
kombinasi amlodipin-furosemid dimana 25
pengobatan yang diukur adalah selisih
pasien diantaranya adalah pasien yang
penurunan tekanan darah pada bulan
tekanan darahnya terkontrol (<140/90
pertama dibandingkan baseline.
mmHg) dan 20 pasien yang tekanan
Efektivitas pengobatan dianalisis
darahnya tidak terkontrol (>140/90
menggunakan uji Wilcoxon atau setara
mmHg) setelah evaluasi. Untuk pasien
dengan paired sample T test. ACER
yang menggunakan kombinasi amlodipin-
(Average Cost Effectiveness Ratio)
Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan
dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
104
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

bisoprolol sebesar 46 pasien dimana 25 diastolik baseline hingga


evaluasi kombinasi
pasien diantaranya adalah pasien dengan
antihipertensi
tekanan darah terkontrol (<140/90 mmHg)
Gambar 1. menunjukkan
dan 21 pasien yang tekanan darahnya tidak
perbandingan efektivitas pengobatan
terkontrol (>140/90 mmHg). Rata-rata
berdasarkan rata-rata tekanan darah
lama terapi pasien untuk kelompok
sistolik pasien hipertensi rawat jalan dari
kombinasi amlodipin-furosemid selama 34
baseline dimana pasien belum mendapat
hari sedangkan untuk kelompok kombinasi
terapi pengobatan (kontrol awal) hingga
amlodipin-bisoprolol selama 35 hari.
evaluasi atau pasien menjalani kontrol
Analisis Efektivitas Pengobatan kembali setelah 30-40 hari atau sekitar 1
bulan menjalani terapi pengobatan,
Tekanan Darah
menggunakan obat antihipertensi
Tekanan Darah Sistolik (mmHg) kombinasi amlodipin-furosemid dan
Rerata Baseline Rerata Evaluasi Rerata Selisih Penurunan amlodipin-bisoprolol di RSUD Undata
149,78 151,09
137,78 137,17 Palu. Sedangkan Gambar 2. menunjukkan
perbandingan efektivitas pengobatan
berdasarkan tekanan darah diastolik pasien
12.00 13.91

hipertensi rawat jalan dari baseline hingga


Amlodipin-Furosemid Amlodipin-Bisoprolol
evaluasi selama 30-40 hari atau sekitar 1
Gambar 1.Perbandingan efektivitas bulan menggunakan terapi kombinasi yang
pengobatan berdasarkan
rerata tekanan darah sistolik sama yaitu amlodipin-furosemid dan
baseline hingga evaluasi amlodipin-bisoprolol.
kombinasi antihipertensi
Sebanyak 45 pasien hipertensi
Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

Rerata Baseline Rerata Evaluasi Rerata Selisih Penurunan


yang mendapat pengobatan kombinasi
91,78 88,89 92,83 89,35 amlodipin-furosemid dengan rerata
tekanan darah sistolik sebelum pengobatan
atau baseline sebesar 149.787.380 mmHg
2.92 3.48
setelah evaluasi selama rata-rata 34 hari
Amlodipin-Furosemid Amlodipin-Bisoprolol
atau sekitar 1 bulan pengobatan turun

Gambar 2. Perbandingan efektivitas menjadi 137.7817.567 mmHg atau


pengobatan berdasarkan mengalami penurunan rata-rata tekanan
rerata tekanan darah
darah sistolik sebesar 12 mmHg. Hasil uji
Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan
dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
105
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,000, karena darah diastolik sebelum pengobatan


nilai p <0,05 menunjukkan bahwa terdapat (baseline) sebesar 92.834.552 mmHg
perbedaan yang bermakna antara tekanan setelah evaluasi selama 35 hari atau sekitar
darah sistolik sebelum dan sesudah 1 bulan pengobatan turun menjadi
pengobatan. Sedangkan rerata tekanan 89.358.001 mmHg atau mengalami
darah diastolik sebelum pengobatan penurunan rata-rata tekanan darah
(baseline) sebesar 91.784.415 mmHg diastolik sebesar 3.48 mmHg. Hasil uji
setelah evaluasi selama 34 hari atau sekitar Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,003, karena
1 bulan pengobatan turun menjadi nilai p <0,05 menunjukkan bahwa terdapat
88.898.318 mmHg atau mengalami perbedaan yang bermakna antara tekanan
penurunan rata-rata tekanan darah darah diastolik sebelum dan sesudah
diastolik sebesar 2.92 mmHg. Hasil uji pengobatan.
Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,018, karena
Berdasarkan rerata selisih
nilai p <0,05 menunjukkan bahwa terdapat
penurunan tekanan darah sistolik maupun
perbedaan yang bermakna antara tekanan
diastolik menggunakan kombinasi
darah diastolik sebelum dan sesudah
amlodipin-furosemid dengan kombinasi
pengobatan.
amlodipin-furosemid dapat dilihat
Sebanyak 46 pasien hipertensi perbandingan bahwa efektivitas penurunan
yang mendapat pengobatan kombinasi tekanan darah yang paling tinggi
amlodipin-bisoprolol dengan rerata ditunjukkan oleh pengobatan dengan
tekanan darah sistolik sebelum pengobatan kombinasi amlodipin-bisoprolol dari pada
atau baseline sebesar 151.097.952 mmHg kombinasi amlodipin-bisoprolol. Hal ini
setelah evaluasi selama 35 hari atau sekitar disebabkan karena rerata tekanan darah
1 bulan pengobatan turun menjadi baseline sistolik maupun diastolik
137.1716.284 mmHg atau mengalami kelompok kombinasi amlodipin-bisoprolol
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik lebih tinggi dibandingkan dengan rerata
sebesar 13.91 mmHg. Hasil uji Wilcoxon tekanan darah baseline kelompok
diperoleh nilai p = 0,000, karena nilai p kombinasi amlodipin-furosemid. Selain itu
<0,05 menunjukkan bahwa terdapat juga karena kombinasi amlodipin-
perbedaan yang bermakna antara tekanan bisoprolol mempunyai mekanisme kerja
darah sistolik sebelum dan sesudah yang lebih selektif dalam penurunan
pengobatan. Sedangkan rerata tekanan tekanan darah. Sedangkan berdasarkan uji

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan


dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
106
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

statistik Wilcoxon, penelitian ini 80000


58760.87
menunjukkan bahwa rata-rata nilai 60000

40000 30000 30000


signifikan untuk masing-masing 17022.22
20000
kombinasi <0,05 sehingga dapat dikatakan 0
Amlodipin-Furosemid Amlodipin-Bisoprolol
bahwa masing-masing kelompok Biaya Pemeriksaan Dokter Biaya Obat

kombinasi antihipertensi menunjukkan


perbedaan yang bermakna antara tekanan Gambar 3. Distribusi rata-rata biaya total
medik langsung rata-rata per
darah sistolik maupun diastolik sebelum
bulan pasien hipertensi
dan sesudah pengobatan, dimana rerata
Berdasarkan Gambar 3.
tekanan darah sistolik maupun diastolik
menunjukkan bahwa rata-rata biaya obat
pada kombinasi amlodipin-furosemid lebih
antihipertensi kombinasi amlodipin-
rendah secara bermakna dibandingkan
furosemid per bulan sebesar Rp. 17.022,22
dengan rerata tekanan darah sistolik
sedangkan rata-rata biaya obat
maupun diastolik pada kombinasi
antihipertensi kombinasi amlodipin-
amlodipin-bisoprolol.
bisoprolol per bulan sebesar Rp.
Total Biaya Medis Langsung 58.760,87. Sedangkan biaya pemeriksaan
dokter untuk semua jenis antihipertensi
Total biaya medis langsung
yaitu sebesar Rp. 30.000,00, dihitung satu
merupakan keseluruhan total biaya terapi
kali kunjungan dalam sebulan.
rata-rata per bulan yang dikeluarkan oleh
pasien selama menjalani terapi dari Perbedaan total biaya medik
baseline hingga evaluasi (selama 30-40 langsung dapat terlihat di atas, bahwa total
hari) atau sekitar 1 bulan yang meliputi biaya medik langsung terkecil adalah
biaya obat antihipertensi dan biaya kombinasi amlodipin-furosemid yaitu
pemeriksaan dokter. Biaya obat sebesar Rp. 47.022,22 sedangkan total
antihipertensi mencakup biaya seluruh biaya medis langsung terbesar adalah
obat yang diresepkan untuk mengatasi kombinasi amlodipin-bisoprolol sebesar
penyakit hipertensi. Sedangkan biaya Rp. 88.760,87. Hal ini disebabkan karena
pemeriksaan dokter mencakup biaya harga per tablet obat bisoprolol lebih
periksa dokter dan biaya administrasi mahal dari pada obat furosemid meskipun
sesuai standar RSUD Undata Palu. obat yang digunakan adalah jenis obat
generik dan rata-rata lama terapi

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan


dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
107
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

pengobatan sekitar 1 bulan dan jumlah Berdasarkan parameter efektivitas


pasiennya hampir sama. biaya berdasarkan % (persen) outcome
klinis, pada Gambar 4.9 diperoleh nilai
Analisis Efektivitas Biaya
ACER dari kombinasi amlodipin-

ACER
furosemid dengan % (persen) outcome
Rp.
1081.16
klinis 55,56% sebesar Rp.306,37

Rp. 306.37
sedangkan kombinasi amlodipin-
bisoprolol dengan % (persen) outcome
Amlodipin-Furosemid Amlodipin-Bisoprolol
klinis 54,35% diperoleh biaya sebesar Rp.
ICER Rp. 34.494,75 1.081,16. Dapat dilihat perbedaan antara
nilai ACER pada kedua kelompok terapi.
Gambar 4. Distribusi ACER dan ICER Pada kelompok kombinasi amlodipin-
terhadap biaya penggunaan
antihipertensi pada pasien furosemid diperoleh harga ACER lebih
hipertensi kecil dibandingkan dengan kelompok
Analisis efektivitas biaya dilakukan kombinasi amlodipin-bisoprolol. Hal ini
dengan menggunakan rumus Average Cost menunjukkan bahwa terapi kombinasi
Effectiveness Ratio (ACER) dan amlodipin-furosemid lebih cost effective
Incremental Cost Effectiveness Ratio atau memiliki biaya paling efektif
(ICER). Harga ACER diperoleh dari dibandingkan dengan terapi kombinasi
perbandingan antara biaya total terapi rata- amlodipine- bisoprolol. ACER
rata per bulan dengan efektivitas terapi. menggambarkan total biaya dari suatu
Efektivitas terapi yang diukur adalah program atau alternatif dibagi dengan
penurunan tekanan darah yang mencapai outcome klinis, dipresentasikan sebagai
target terapi yaitu <140/90 mmHg berapa rupiah per outcome klinis spesifik
(tekanan darah terkontrol) atau sebagai % yang dihasilkan tidak tergantung dari
(persen) outcome klinis setelah menjalani pembandingnya. Dengan perbandingan ini,
terapi dari baseline hingga bulan pertama. maka dapat dipilih alternatif dengan biaya
Sedangkan harga ICER diperoleh dari lebih rendah untuk setiap outcome yang
perbandingan antara selisih biaya total diperoleh (Andayani, 2013). Dengan kata
terapi rata-rata perbulan dengan % lain ACER menunjukkan biaya rata-rata
(persen) outcome klinis pada kedua yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu
kelompok terapi. unit outcome klinis. Untuk nilai ICER

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan


dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
108
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

diperoleh biaya sebesar Rp.-34.494,75. DAFTAR PUSTAKA


Nilai ICER yang diperoleh merupakan
Andayani T. M., 2006, Analisis Biaya
besarnya biaya tambahan yang diperlukan Terapi Diabetes Mellitus di Rumah
untuk memperoleh 1% penurunan tekanan Sakit Dr.Sardjito Yogyakarta,
Majalah Farmasi Indonesia, Fakultas
darah. Nilai ICER yang diperoleh minus Farmasi Universitas Gajah Mada,
dikarenakan selisih % (persen) penurunan Jogjakarta.

tekanan darah atau % (persen) outcome Andayani, T. M., 2013, Farmakoekonomi


(Prinsip dan Metodologi), Bursa
klinis adalah minus, sehingga hal ini tidak Ilmu, Yogyakarta.
mempengaruhi penambahan biaya yang
Anonim, 2006, Pharmaceutical Care
harus dikeluarkan oleh pasien untuk untuk Penyakit Hipertensi, 2006,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas
memperoleh 1% penurunan tekanan darah.
dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Departemen
KESIMPULAN Kesehatan RI, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dan Anonim, 2007, Farmakoterapi dan Terapi
pembahasan dapat disimpulkan: Edisi 5, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
1. Efektivitas pengobatan penyakit Anonim, 2010, Profil Kesehatan Provinsi
hipertensi rawat jalan di RSUD Undata Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan
UPT. Survailens Data dan Informasi,
Palu, yang memiliki pengobatan lebih Palu.
efektif adalah kombinasi amlodipin-
Anonima, 2013, In Health Gazatte
bisoprolol dimana selisih penurunan Hipertensi, Divisi Pelayanan Obat
Dexamedica, Jakarta.
tekanan darah rata-rata sistolik dan
diastolik berturut-turut 13,91 mmHg Anonimb, 2013, Riset Kesehatan Dasar,
Badan Penelitian dan Pengembangan
dan 3,48 mmHg. Kesehatan Kementrian Kesehatan
2. Efektivitas biaya pengobatan RI, Jakarta.

berdasarkan nilai ACER dan ICER, Aryani. D., 2010, Dasar-Dasar


Farmakoepidemiologi, Penerbit:
yang memiliki biaya paling efektif Imperium, Yogyakarta.
adalah kombinasi amlodipin-furosemid
Baharudin, Kabo, P., Suwandi D., 2013,
dimana nilai ACER sebesar Rp. Perbandingan Efektivitas dan Efek
306,37. samping Obat Antihipertensi
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi, Jurnal bagian
Farmakologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Hasanuddin, Makassar.

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan


dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
109
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 101-110 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Tierney, L.M., Mcphee, S.J., dan
Matzke, G.R., Wells, B.G., and Papadakis, M.A., 2002, Buku Saku
Posey, L.M., 2010, Kedokteran: Diagnosis dan Terapi
Pharmacotherapy : A Ilmu Penyakit Dalam, Salemba
Medika, Jakarta.
Tjay, T dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat
PathophysiologicAproach, 8th Ed., The Penting, Khasiat Penggunaan dan
Mc-Graw Hill Companies, USA. Efek Samping Edisi V, Alex Media
Muttaqin Arif, 2009, Asuhan Keperawatan Komputindo Kelompok Gramedia,
Klien Dengan Gangguan Sistem Jakarta.
Kardiovaskular, Salemba Medika,
Timur, W.W., Andayani, T.M., Aribawa, R,
Jakarta.
2012, Analisis Efektivitas Biaya
Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, Kombinasi Antihipertensi Oral
P.C., 2001, Farmakologi Ulasan Pasien Hipertensi Rwat Jalan Di
Bergambar Edisi 2, Widya Medika, Rumah Sakit Umum Daerah
Jakarta. Tugurejo Semarang Periode 2007,
Jurnal Volume 4, Nomor 2, Fakultas
Ridjab, D. A., 2007, Modifikasi Gaya Farmasi Universitas Wahid Hasyim
Hidup dan Tekanan Darah, Majalah Semarang.
Kedokteran Indonesia Volume 57,
Nomor 3, Bagian Ilmu Penyakit Udjianti, W.J, 2010, Keperawatan
Dalam Universitas Atmajaya, Kardiovaskular, Salemba Medika,
Jakarta. Jakarta.

Setiawan, D., Martini, S., 2007,


Evaluation of Antihypertension Drug
Usage to Inpatiens at Badan Rumah
Sakit Umum Daerah (BRSUD)
Batang, Jurnal Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah,
Purwokerto.
Sukandar Y. E., Andrajati R., Sigit I. J.,
dkk., 2009, Informasi Spesialit Obat
Farmakoterapi, PT. Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia, Jakarta.
Siswardana, S. R., 2011, Manajemen
Hipertensi dengan Penyakit
Proteinuria, PPDS-1 Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular, Universitas
Udayana, Bali.
Tedjasukmana Pradana, 2012, Tata
Laksana Hipertensi,Departemen
Kardiologi, RS Premier Jatinegara
dan RS Grha Kedoya, Jakarta.

Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Kombinasi Amlodipin Furosemid Dibandingkan


dengan Kombinasi Amlodipin Bisoprolol pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan ....
(Niken Wike Wijayanti dkk)
110

You might also like