You are on page 1of 13

Skip to main content

AKUNTANSI & MANAJEMEN

9 Langkah Mudah dalam Siklus Akuntansi

March 05, 2015

Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi - Didalam Pengertian Akuntansi yang seringkali diartikan sebagai suatu
seni dalam melakukan pencatatan, pengelompokkan, serta pelaporan atas transaksi keuangan.

Rangkaian rangkaian tahap demi setahap itulah yang dinamakan dengan SIKLUS
AKUNTANSI atau biasa juga diistilahkan "pembukuan" atau bookeeping

Apakah akuntansi sama dengan pembukuan/bookkeeping ?

Keduanya jelaslah berbeda.

Pembukuan selesai dilakukan hanya sampai pada siklus saja, dan sementara akuntansi jauh
lebih luas lagi dari sekedar pembukuan, termasuk pemeriksaan (auditing), penyusunan sistem
informasi akuntansi, Akuntansi Manajemen, hingga pada aspek perpajakan.

Bisa dikatakan pembukuan adalah satu bagian dari akuntansi.

Pada artikel kali ini akan dibahas langkah langkah apa saja yang ditempuh dalam 1 siklus
akuntansi

Siklus Akunsi

9 langkah ini harus dilalui didalam satu Siklus Akuntansi


# Langkah 1

Mengumpulkan serta Menganalisis Data Transaksi

Siklus akuntansi awalnya dimulai dari proses pengumpulan data-data transaksi keuangan
yang berbentuk bukti transaksi.

Umumnya kebanyakan orang awam menyebut dengan istilah nota walaupun sebenarnya
bukti transaksi tak selalu berbentuk nota, bisa juga dalam bentuk yang lainnya seperti
kuitansi, surat perjanjian, akte, surat pengakuan piutang atau utang dan yang lainnya

Berdasarkan bukti transaksi inilah data transaksi keuangan bisa diidentifikasi.

Setelah terkumpulnya bukti transaksi, kemudian dianalisis apakah transaksi yang terjadi
tersebut sah atau sesuai untuk diakui atau tidak diakui dan berapa jumlah yang harus diakui.

Contohnya:

Pada hari ini PT. Krasak membeli peralatan kantor, dari pembelian peralatan tersebut PT
Krasak memperoleh bukti transaksi yaitu berupa nota.

Selain itu hari ini juga membayar upah tenaga kerja (buruh) dan atas transaksi pembayaran
upah itu, para buruh menandatangani kuitansi, dan seterusnya

Seluruh bukti transaksi itu tadi oleh pegawai akuntan dikumpulkan kemudian dinilai apakah
bukti transaksi yang terjadi tersebut sah atau tidak serta menentukan besaran nilai transaksi
yang harusnya di akui.

# Langkah 2

Mencatat Transaksi | Menjurnal

Setelah tahap pengumpulan bukti transaksi selesai dan dinilai, langkah berikutnya adalah
mencatat atau menjurnal nilai transaksi yang ada pada bukti transaksi dimasukkan ke buku
catatan transaksi.

Proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal oleh para akuntan.

Proses menjurnal ini bisa jadi dilakukan tiap kali ada transaksi atau direkap saat sore atau
malam hari.

Catatan atas transaksi dalam langkah ini dinamakan Jurnal Umum (General Journal).

Buku yang menampung catatan atas transaksi ini acapkali disebut buku jurnal umum.
# Langkah 3

Memindahkan Catatan atas Transaksi ke Buku Besar

Pada langkah yang sebelumnya. dalam jurnal umum, catatan atas transaksi masih dalam
kondisi yang tercampur, berbagai jenis transaksi ditampung kedalam satu catatan.

Pada langkah ke-3 ini, catatan atas transaksi tersebut kemudian dipindahkan ke dalam
kelompok akun menyesuaikan dengan jenis transaksi.

Contohnya: Jenis transaksi penjualan dipindahkan ke akun penjualan, transaksi pembelian


raw material (bahan baku) dimasukkan pada akun persediaan dan utang, transaski pembelian
aset dikelompokkan kedalam akun aset tetap, dan seterusnya.

Kelompok kelompok akun (account) ini disebut dengan Buku Besar atau General Ledger.

Pada akun buku besar, satu jenis transaksi dikumpulkan menjadi satu kelompok

Contohnya akun buku besar penjualan terdiri atas semua transaksi penjualan saja, akun kas
terdiri atas transaksi yang hanya berupa kas saja, akun aset tetap terdiri transaksi yang
melibatkan aktiva tetap saja.

Pada akhir proses ini, kumpulan dari nilai transaksi nantinya akan membentuk nilai akhir
yang biasa disebut dengan saldo akhir.

Saldo akhir ini bisa berupa saldo debit atau saldo kredit, menyesuaikan dengan jenis akunnya

Akun kelompok aktiva bersaldo debit.

Akun kelompok kewajiban bersaldo kredit

Akun kelompok ekuitas bersaldo kredit

Akun pendapatan bersaldo kredit

Akun beban bersaldo debit

Notes:
Didalam akuntansi secara manual proses pemindahan ke buku besar (mungkin) dilakukan
tiap ketika menjelang penutupan buku, sehingga saldo akhir buku besar juga baru dapat
dilihat.

Sedangkan didalam pencatatan akuntansi yang sudah terkomputerisasi proses pemindahannya


terjadi tiap kali transaksi dimasukan ke dalam software akuntansi dan saldo akhir bisa secara
langsung dilihat sesaat setelah posting dilaksanakan.
Dan mungkin tulisan ini bisa membantu memudahkan pemahaman: Persamaan Dasar
Akuntansi
# Langkah 4

Membuat Neraca Percobaan | Trial Balance

Menyusun neraca percobaan umumnya dilakukan tiap menjelang penutupan buku.

Apa yang dimaksud neraca percobaan?

Dan bagaimana cara membuat neraca percobaan?

Dijaman sekarang, seluruh perusahaan telah menggunakan sistem double entry yang
syaratnya kondisi yang balance (seimbang).

Setiap ada penambahan pada suatu akun akan selalu disertai pengurangan oleh akun yang
lainnya, pun sebaliknya.

Sebagai implementasi, tiap transaksi dicatat pada dua atau lebih jenis akun sekaligus

Contohnya PT krasak membeli peralatan kantor seharga Rp 1.000.000. dari transaksi tersebut
dicatat menggunakan sistem double entry,

Jurnalnya jadi seperti ini:

Debit | Aset - Peralatan Kantor Rp1.000.000


Kredit | Kas Rp1.000.000

Notes:

Atas transaksi pembelian tersebut, membuat nilai aset peralatan kantor bertambah senilai Rp
1.000.000, dan di sisi yang lain akun kas berkurang dengan nominal yang sama, sehingga
terjadi kondisi yang seimbang (balance).

Jadi, setelah seluruh transaksi terkumpul serta terakumulasi dalam buku besar, penggunaan
sistem double entry membuat nilai atau nominal jenis akun yang bersaldo di debit akan selalu
sama dengan jenis akun yang bersaldo kredit

Proses dalam pembuatan neraca percobaan dalam langkah ini dimaksudkan untuk
melaksanakan percobaan, memastikan nilai jenis akun yang bersaldo debit sama dengan akun
yang bersaldo di kredit (seimbang).

Konkritnya, saldo saldo pada akhir akun bersaldo di debit dijumlahkan dan saldo akun yang
negatif juga dijumlahkan kemudian diperbandingkan, apabila jumlahnya sama berarti
seimbang atau balance (sudah benar)

Lalu bagaimana bila jumlahnya tidak sama ?

yang harus dilakukan adalah "Disilidiki", cari tahu mengapa jumlahnya tidak sama.
Yang jelas, jika tidak sama pastilah ada ketidaksesuaian dalam pencatatan (penjurnalan).

# Langkah 5

Menyusun (Jurnal) Penyesuaian

Ada beberapa kemungkinan penyebab atas terjadinya suatu ketidaksesuaian yang membuat
jumlah nilai akun yang bersaldo debit dengan akun yang bersaldo kredit menjadi tidak
seimbang (tidak sama)

Adanya sejumlah transaksi yang masih belum atau tidak dicatat

Adanya kesalahan perhitungan, transaksi dicatat dengan nilai yang terlalu besar atau
tercatat terlalu kecil

Ada transaksi yang tidak dapat diakui sekaligus sebagai akibat dari penerapan sistem
akrual.

Contohnya :
Atas pembelian aset tetap tidak dapat dibebankan sebagai biaya sekaligus, namun
dialokasikan pembebanannya secara bertahap melalui penyusutan aset tetap.
Atas pendapatan yang diterima dimuka tidak dapat diakui sekaligus saat diterima, namun
harus dialokasikan secara bertahap pada periode berikutnya.
Atas beban sewa, beban bunga, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan yang lainnya.

Untuk seluruh penyebab tersebut, perlu disusun jurnal penyesuaian supaya kesimbangan bisa
tercapai untuk jurnal penyesuaian sudah saya tulis sebelumnya.
Silahkan anda bisa baca di Jurnal Penyesuaian.
Setelah jurnal penyesuaian disusun, proses kemudian dilanjutkan ke langkah selanjutnya.

# Langkah 6

Menyusun Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian | Adjusted Trial Balance

Langkah ke-4 diulangi sekali lagi.

Apabila masih saja belum seimbang, maka langkah ke-5 juga harus dulangi.

Ke-2 langkah ini akan terus diulang hingga kondisi menjadi balance (seimbang) tercapai.

# Langkah 7
Menyusun Laporan Keuangan | Financial Statements

Setelah kesimbangan tadi tercapai, maka laporan keuangan (Financial Statement) sudah bisa
disusun.

Laporan keuangan merupakan salah satu produk yang paling utama dari proses akuntansi,
laporan keuangan terdiri atas 4 jenis laporan antara lain:

Income Statemen / Profit or Loss Statement (Laporan Laba Rugi)

Balance Sheet (Neraca)

Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)

Equity Statement (Laporan Perubahan Ekuitas)

# Langkah 8

Melakukan Penutupan Buku (Closing The Book)

Pendapatan dan beban terakumulasi serta dilaporkan untuk periode tertentu (biasanya
bulanan, kuartalan atau tahunan). Kalau bank sepertinya mungkin melaksanakannya setiap
hari.

Supaya ke-2 jenis akun ini tidak tercampur dengan periode selanjutnya, maka diperlukan
penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada tiap akhir periode.

Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah nilai tertentu.

Nah, Nilai itulah yang kita sebut sebagai Laba atau Rugi. Laba terjadi apabila pendapatan
yang diperoleh lebih besar dibandingkan beban yang dikeluarkan, sedangkan rugi sebaliknya

Penutupan dilakukan dengan cara memasukan jurnal pembalik.

Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit, pada proses ikali ni ditempatkan pada
sisi debit, dan beban yang biasanya ada pada sisi debit, pada proses kali ini ditempatkan pada
sisi kredit, sehingga akun pendapatan dan beban akan menjadi 0 (nol)

Nilai selisih (laba atau rugi) dipindah ke neraca, yaitu akun Laba Peride Sekarang (Current
Earning) yang nantinya akan menambah akun Retained Earning (Laba Ditahan).

Notes:

Khusus jurnal pembalik yang untuk menutup pendapatan dan beban juga disebut sebagai
jurnal penutup (closing jurnal).
Setelah langkah langkah ini dilakukan, maka akun pendapatan dan beban akan bernilai 0
(nol).

Akun yang masih mempunyai nilai saldo hanya akun yang masuk didalam golongan neraca
saja (aktiva dan pasiva).

Nilai saldo akun kelompok neraca terus dijumlah/diakumulasi dan dilanjutkan pada period
berikutnya.
Untuk pemahaman yang lebih lengkap silahkan baca: Jurnal Penutup

# Langkah 9

Membuat Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan

Langkah ke 9 atau yang terakhir dalam siklus akuntansi ini dilaksanakan untuk dua tujuan,
yaitu :

Guna memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup

Memastikan seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah dalam kondisi yang
seimbang (balance) dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan buku di periode
selanjutnya.

Baca juga: Jurnal Pembalik

Itulah 9 langkah yang harus dilewati dalam suatu proses akuntansi, yang seringkali disebut
dengan pembukuan (bookkeeping).

Rangkaian langkah langkah tersebut merupakan satu siklus akuntansi (accounting cycle) dan
terus akan berulang pada periode peride selanjutnya sepanjang perusahaan masih tetap
beroperasi.

Kelihatannya tidak terlalu sulit ?

Pada kenyataannya sebenarnya tidak segampang itu.

Bisa makin rumit permasalahannya ketika menangani transaksi dalam bidang usaha yang
berbeda-beda, pertambangan dan manufakture, retail ataupun perusahaan jasa masing masing
mempunyai permasalahan tersendiri dan standar perlakuan yang juga berbeda

Anda memiliki pertanyaan ataupun sebuah koreksi ?

Silahkan tinggalkan komentar di kolom dibawah ini.

Saya berharap tulisan ini bisa memberi gambaran sederhana secara jelas mengenai Siklus
Akuntansi
Akuntansi Siklus Akuntansi
Location: Indonesia

Comments

1.

Indonesian Army28 November 2015 at 09:00

mkasih mas atas postingannya membatu bgt buat uts

Reply

2. Anonymous3 December 2015 at 10:22

thank you mas

Reply

3.

Air Raksa Murah11 January 2016 at 10:33

Terimakasih atas informasinya mas, sangat membantu sekali

Reply

4.

Muman Dias31 May 2016 at 09:36

saya mau buat aplikasi akunting sederhana artikel yang simpel ini sangat membantu,
terima kasih atas informasi nya

Reply

1.

Eka Nicho4 June 2016 at 12:33

sama sama, semoga sukses


5.

Indri Nugraheni26 July 2016 at 08:15

Lengkap bgt informasinya buat pemula seperti saya terimakasih :))

Reply

Load more...

Post a Comment

Thanks for coming, kritik dan sarannya kami tunggu, berkomentarlah dengan sopan | Mohon
maaf apabila komentar atau pertanyaan yang tidak terjawab karena keterbatasan waktu dan
ilmu | Jika artikel ini bermanfaat, silahkan dishare

Eka Nicho
Visit profile

Labels

Popular Posts

Ini 4 Fungsi Manajemen dan Pembahasannya


Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama, yaitu :
Planning ( fungsi perencanaan )Organizing ( fungsi pengorganisasian )Directing
( pengarahan )Controlling ( pengendalian ) Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para
manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.

PENGERTIAN MANAJEMEN, Ini Penjelasannya !

Pengertian Manajemen - Kata MANAJEMEN sudah tak asing lagi di telinga

Apa Itu Manajemen ?

Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, "Manage" yang
memiliki arti mengelola/mengurus, mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin.

"Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi
dengan cara bekerja secara bersama sama dengan orang - orang dan sumber daya yang
dimiliki organisasi."
Ya, secara sederhana pengertian manajemen bisa diartikan seperti itu
Bagaimana definisi manajemen menurut para ahli ?
Penyusutan Metode Garis Lurus | Straight Line Method

Penyusutan Metode Garis Lurus Seperti di ketahui, metode penyusutan terdiri dari beberapa
metode, diantaranya: Metode Penyusutan Garis LurusMetode Penyusutan Menurun
GandaMetode Penyusutan Jumlah Angka TahunMetode Penyusutan Satuan Jam KerjaMetode
Penyusutan Satuan Hasil Produksi Apapun metode dan jenis aset yang digunakan, perusahaan
sebaiknya menerapkan salah satu metode yang ada dengan konsisten, tidak mengubah-ubah
metode penyusutan yang dipakainya.

Dan jikapun melakukan perubahan metode penyusutan, hendaknya diberikan penjelasan


mengenai sistem akuntansi yang dipakai dalam laporan keuangan disertai alasannya.
Laporan Laba Rugi + Contoh

LAPORAN LABA RUGI | Income Statement Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari
suatu laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode
akutansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada
akhirnya akan menghasilkan kondisi laba bersih atau rugi bersih.

Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan memiliki struktur
yang terdiri atas pendapatan pada periode berjalan dan seluruh beban perusahaan.

Baik itu beban usaha ataupun beban diluar usaha perusahaan pada periode berjalan.

Umumnya, laporan laba rugi memiliki unsur seperti dibawah ini:

Pendapatan atas penjualan Dikurangi oleh beban pokok penjualan

Laba - rugi kotor Dikurangi oleh beban usaha

Laba - rugi usaha Dikurangi atau ditambah penghasilan / beban lain

Laba - rugi sebelum pajak Dikurangi oleh beban pajak

Laba - rugi bersih (net profit or loss)

Langkah - Langkah Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan Laporan la

Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang

Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang Tulisan ini adalah lanjutan tulisan pada
postingan sebelumnya tentang harga pokok penjualan dalam perusahaan dagang.

Kali ini akan dibahas tentang contoh perhitungan harga pokok penjualan (HPP) dalam usaha
dagang atau yang juga dikenal dengan Cost of Goods Sold (COGS)

Perhitungan COGS atau HPP usaha dagang ini rumusnya sederhana:

Harga Pokok Penjualan = Inventory Cost + Biaya Overhead


Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir
Pembelian = Pembelian + Ongkos Angkut - Potongan Harga - Pengembalian (return)

Archive

Powered by Blogger
nicho

You might also like