Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh :
Nama : Taufik Wahidi
NPM : 11620115
Program Studi : Teknik Mesin
Jenjang : Sarjana (S1)
Sepeda motor listrik tenaga surya merupakan mobil yang dibuat dengan
model mini hanya untuk muatan penumpang 20 orang (110 kg), ini akan sangat
berguna apabila dikembangkan sebagai kendaraan untuk bersantai dilingkungan
perumahan serta alat alternatif yang murah dan sederhana sebagai pengganti bahan
bakar yang mahal. Perangkat rem merupakan komponen syarat yang sangat penting
bagi keselamatan pengendara, dengan adanya sistem rem maka pengendara merasa
aman karena dapat mengontrol yaitu memperlambat, mengurangi kecepatan atau
menghentikan kendaraan serta memungkinkan untuk parker pada keadaan tanjakan
secara aman dan terkendali.
Permasalahan global yang saat ini dihadapi oleh dunia yakni kelangkaan
bahan bakar fosil. Tidak mustahil bahwa suatu saat nanti ketersediaan dari bahan
bakar fosil tersebut akan menipis seiring dengan perkembangan teknologi modern.
Dengan kata lain bahan bakar fosil akan tergantikan dengan sendirinya oleh sumber
daya alam lain yang lebih potensial seperti cahaya matahari, angin, air dan biomassa
melalui penelitian-penelitian yang terus berkembang.
The method used is through trials that are structured to obtain accurate
data. The data obtained was used to design the appropriate design to market
demand with maximum efficiency through a calculation error that occurred. Error
that is as small as possible, so it does not reduce the efficiency of electric motors
work. Based on research by the use of solar power as a propulsion engine on a
bicycle, can be placed on top of alternative energy in replacing fossil fuels.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Akhir ini dan dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang berjudul :
Skripsi ini disusun untuk syarat menyelesaikan tugas akhir yang di berikan kepada
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
2. Bapak Budi Hartadi, ST. MT selaku Dekan Fakultas Teknik Serta selaku
3. Bapak Gusti Rusydi Fs, ST. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
5. Kepada seluruh Dosen jurusan Teknik Mesin Uniska yang telah banyak
ini.
arul bello, widy, robby, iyo tama serta tak lupa teman seperjuangan dalam
penggarapan sepeda motor listrik, untuk saudara amin dan I putu wahyu
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
analisis ini bermaanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.
Penulis
PERSETUJUAN PEMBIMBING
guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada bidang Studi Teknik Mesin.
Skripsi ini dapat disetujui dan diterima setelah melalui siding ujian Skripsi
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
TENAGA SURYA
Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada program
tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah
tinggi atau instansi manapun kecuali bagian yang sumber informasinya telah
Mahasiswa
Taufik wahidi
Npm : 11.62.0115
BAB I
PENDAHULUAN
minyak serta semakin berkurannya energi fosil membuat para produsen motor
,Oleh karena itu pada tugas akhir kali ini, akan dibahas gaya tekan yang
diberikan pada handle rem sehingga berpengaruh terhadap jarak dan waktu
memahami serta merancang dan membuat simulasi tentang sistem kerja dari
1
2
membantu para mekanik dan pemilik sepeda motor untuk memahami dan
Berdasarkan alasan yang ada pada latar belakang diatas, maka permasalahan
yang timbul adalah bagaimana pengaruh gaya tekan pada handle rem terhadap
jarak dan waktu pengereman yg terjadi pada sepeda motor listrik tenaga surya.
1) Berapa detik yang diperlukan saat pengereman dari menekan pedal rem
2) Berapa jarak yang diperlukan saat pengereman dengan beban tekanan pada
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan skripsi ini diantaranya adalah
sebagai berikut
3
1) Dapat mengaplikasikan penerapan teknologi terbaru sistem penegereman pada
3) Alat alternatif yang murah dan sederhana sebagai pengganti bahan bakar
yang mahal.
4) Hasil dari rancangan sistem pengereman dapat digunakan pada sepeda motor
Analisa Disini yang menjadi objek penelitian adalah variasi gaya tekan
yang diberikan pada handle rem yang dipilih sebagai variabel bebasnya sehingga
1) Penulis tidak menghitung gaya-gaya yang bekerja pada rangka sepeda motor
listrik
Sepeda motor tenaga surya (Solar Car) atau tenaga matahari adalah jenis
baterai yang akan digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk
memutar roda.
tempat yang menurun atau tanjakan.Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan
berfungsi sebagai alat keamanan dan menjamin untuk pengendara supaya aman.
Dewasa ini menurut para ahli permobilan, rem adalah merupakan kebutuhan
sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat
manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan bark dan aman.
6
berapa kecepatan tertinggi yang bisa dicapai oleh kendaraan tersebut, dan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk mendapat kecepatan tersebut. Padahal dibalik itu ada
sistem lain yang dharus diperhatikan juga : sistem rem pada kendaraan tersebut.
Semakin tinggi kecepatan yang bisa dicapai oleh suatu kendaraan maka jelas harus
membutuhkan sistem rem yang mampu mengurangi kecepatan yang sudah dicapai
tersebut nantinya. Sistem rem sendiri kemudian dibagi menjadi dua jenis : Rem
Tromol dan Rem Cakram. Untuk sepeda motor listrik tenaga surya ini akan
menggunakan sistem pengereman rem cakram, karena rem cakram dinilai lebih baik
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman
standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun
belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak
rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak. Pada saat kabel atau batang
penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem
berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung
ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu
rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan
atau menghentikan putaran roda. Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung
dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek
dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang
berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan
gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan
tersebut. Rem jenis tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan luar
dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium
alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik.
Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol
mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda
sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman
kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem
depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini
shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem
(sumber:http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html)
5. Drum ( Tromol )
tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang
Tidak perlu menginjak rem terlalu keras Lebih berat karena murni tenaga
karena dibantu oleh fluida (hidrolis) untuk manual untuk menginjak rem.
menggerakkan piston yang mendorong
Rem Cakram (Disk Brake) Rem Tromol (Drum Brake) 10
kampas rem.
(Sumber : http://www.hondacengkareng.com/membahas-kelebihan-rem-cakram-
dibandingkan-rem-tromol/)
mengurangi kelemahan pada Sepeda Motor , karena tidak mungkin sepeda motor
dapat berhenti dengan segera walaupun mesin sudah dimatikan ( tidak dihubungkan )
, mesin merubah energi panas menjaidi energi kinetis ( energi gerak ) untuk
11
menggerakkan sepeda motor , dan rem sebaliknya merubah energi kinetis menjadikan
kendaraan. secara umum rem ini bekerja dengan cara saling bergesekannya antara
Yaitu :
a. Master rem
Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem karena sistem kerja dari
rem cakram adalah tekanan minyak rem terhadap caliper rem di dalam master rem ini
Brake line / selang ini berfungsi sebagai penyalur dari minyak rem yang
c. brake caliper
12
caliper ini ada batang penekan atau piston lagi yang fungsinya untuk menekan kanvas
rem . Ada beragam jumlah piston dalam caliper, ada yang menggunakan satu piston
saja ada juga lebih , tapi fungsinya tetap sama yaitu menekan kanvas rem.
Kanvas biasanya terbuat dari campuran asbes yang di bentuk sedemikian rupa
sehingga bisa menghasilkan gesekan dan cengraman yang sangat kuat terhadap
piringan atau disc .Di dalam sebuah kanvas biasanya ada garis - garis atau
alur.fungsinya untuk mengurangi panas akibat gesekan selain itu juga sebagai tempat
(sumber:Dokumen Pribadi)
Tekanan dari kampas rem berlanjut di piringan cakram, karena kedua kampas
rem menjepit dengan kuat sebuah piringan cakram maka terjadilah gesekan yang
f. Minyak rem
2. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyaklain yang tidak
sejenis,
dan DOT 4 merupakan minyak rem biasa yang terbuat dan bahan dasar glikol dan
mempunyai sifat-sifat:
Dapat terbakar
14
Menyerap air hingga titik didih turun / korosi maka harus diganti secara
periodik.
Makin banyak kadar air pada minyak rem, sehingga titik didih minyak rem turun,
mudah terbentuk gelembung udara di dalam minyak rem, efek / reaksi pengereman
turun.
Minyak rm DOT 5 adalah cairan rem khusus yang terbuat dari bahan dasar oli
Anti korosi
Mahal
- Titik Didih
Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang
berulang kali, dan minyak rem juga sering menjadi uap. Kejadian ini disebut "vapor
look" atau terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi
Minyak rem yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan tersebut,
dengan tujuan menghindari keasusan pada karet atau seal. Minyak rem dibuat dan
15
bahan sistetis dengan tujuan tidak merusak karet dan bisa tahan lama terhadap
komponen-komponen rem.
- Viskositas
Standard). Klasifikasi ini berdasarkan titik didih minyak rem tersebut, dinyatakan
minyak rem tersebut semakin tinggi (atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin
tinggi)
Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan
memerlukan langkah yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
mechanism.
Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada
gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula,
Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh,
tetapi besarnya deformasiseal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston
kembali dengan jarak yang sama besar dengan deformasi seal, dan celah
sepatu rem telah disetel.Penyetelan rem cakram terjadi secara otomatis yaitu
rem maka akan menekan push rod kemudian ke piston master rem sehingga
minyak rem akan ditekan oleh piston di master rem kemudian menekan minyak rem
yang ada dalam selang pleksibel sehingga piston pada kaliper rem bergerak menekan
pad rem dan akhirnya mencengkram piringan cakram Sistem rem yang digunakan
dalam rancangan ini menggunakan tipe rem akram. Penekanan piston pada master
silinder menggunakan sistem hidraulik yang ditekan oleh pedal rem. Cara kerja
sistem rem sama seperti pada rem cakram sepeda motor, ini hanya dirancang dengan
meletakan dua rem cakram dibagian depan dan belakang akan cukup untuk
Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak
pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam
silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.
Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston
yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong
Belum bekerja :
Bekerja :
Terjadi pengereman
Kata hidrolik berasal dari bahasa Yunani Hydoryang berarti air, ini terdiri
dari semua benda atau zat dalam hubungannya dengan air fluida dipakai untuk
memindahkan energi oli mineral secara umum banyak dipakai pada sistem ini, walau
demikian minyak-minyak sintesis, air, atau emulsi air dan oli pada prisipnya dapat
sangta berarti. Prinsip dasar kerja sistem hidrolik, fluida cair berfungsi sebagai
penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai.
Prinsip dasar dari hidralik rem adalah pengunaan fluida (minyak rem) untuk
Hukum Pascal
Tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang ada dalam ruangan tertutp
akan diteruskan ole zat cai itu ke segala arah dengan sama rata
19
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
Keterangan :
F1 = besar gaya penghisap 1 (N)
1
(2.1 ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
20
Dimana :
K= ........................................................................................... (2.2)
2. Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedal rem
(FK)2:
FK = F. ........................................................................ (2.3)
Dimana:
silinder yaitu3:
Pe=
Dimana:
2
(2.2) ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
3
(2.3) Halliday, Resnick, Walker, 2005. Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid I
21
3. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad rem (Fp) yaitu:4
Fp = Pe ( atau Fp = Pe x ( )
Dimana :
Dimana :
= Koefisien gesek
4
(2.4) Sumber Sularso, Suga (1978)
5
(2.5) ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
22
ini dimaksudkan agar tidak ada kesalah pahaman proses penelitian akibat
penelitian yang sama dengan penelitian lain. Dari survey tidak ada penelitian
yang sama atau serupa dengan yang penulis angkat didalam skripsi ini.
Namun dalam hal ini penulis juga menggunakan kajian penelitian yang
Salah satu komponen dalam sub-assembly rem yang harus dirawat dan
diganti secara rutin adalah kanvas rem. Pada penelitian ini akan dibahas
mengenai kanvas rem tromol,di sepeda motor Honda Supra X 125 dengan
merek AHM (Astra Honda Motor). Kanvas rem akan diuji melalui pengujian
keausan, pengujian koefisien gesek dan uji kekuatan lem. Dari hasil
pengujian tersebut nantinya akan dihasilkan umur kanvas rem dan kegagalan
distribusi weibull untuk mendapatkan umur dari kanvas rem. Dari pengujian
umur dari kanvas rem yaitu 10000 km, 35500 injakan, 5-6 bulan. Dari
adalah 5-6 bulan. Nilai koefisien gesek dari kanvas dari pengujian koefisien
gesek 0,52.
pengereman pada sepeda motor Yamaha Jupiter-Z tahun 2005, ini ditunjukkan
dengan harga Fobservasi =185,69 dan Ftabel =1,98 pada taraf signifikansi
motor Yamaha Jupiter-Z tahun 2005, ini ditunjukan dengan harga Fobservasi
= 8,75 dan Ftabel = 3,65 pada taraf signifikansi 1%, sehingga Fobservasi >
Ftabel 3) Ada interaksi antara variasi sistem rem cakram ganda dan variasi
3,62 dan Ftabel = 2,82 pada taraf signifikansi 1%, sehingga Fobservasi >
Ftabel
STASIONER.
bahwa sistem rem yang ada, selain pengereman dengan engine brake juga
pada kondisi jalan lurus maupun pada sag kondisi berbelok. Pengujian sistem
rem dilakukan pada perangkat rem tromol dan cakram yang standar pada
hubungan antara input kecepatan roda dan besarnya tekanan pedal rem, untuk
rem cakram dan rem tromol terhadap waktu berhenti dan jarak pengereman
tinggi dan tekanan pedal rem masing-masing 4 kg dan 6 kg, baru terlihat
perbedaan yang signifikant pemakaian rem tromol dan rem cakram pada
aspek ketebalan kampas pada rig uji ketebalan kampas rem dengan parameter-
Pengujian dilakukan pada ketebalan kampas rem (9, 6, dan 3) mm, dengan
variasi tekanan pengereman 0,6 bar dan 1 bar, pada arah axial dan radial pada
putaran poros (425, 637, 850, dan 1061) rpm, pengukuran getaran dengan alat
REM CAKRAM
rem diuji dengan variasi putaran piringan rem 425, 637, 850, 1062 rpm dan
variasi tekanan 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar.Selanjutnya, dalam penelitian ini juga
testing dengan alat impulse hammer. Pengujian ini didasarkan pada standar
karakteristik dinamik kampas rem seperti frekuensi pribadi dan rasio redaman.
m/s2, kemudian kampas rem non-asbes sebesar 1,1 m/s2 dan nilai amplitudo
getaran tertinggi pada pemakaian kampas rem metalik sebesar 1,2 m/s2.
getaran terendah untuk semua variasi kecepatan dan tekanan pengereman. Hal
ini disebabkan karena kampas rem keramik memiliki frekuensi natural yang
27
METODOLOGI PENELITIAN
persiapan bahan dan alat sampai perakitan sepeda motor listrik tenaga surya serta
RENCANA BULAN
Studi literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan laporan
Seminar Proposal
Seminar Hasil
Sidang Hasil
28
29
Dalam metode penelitian ini sangat penting dilakukan karena merupakan alat
digunakan adalah :
beban gaya injak pedal rem seperti diatas sampai sepeda motor berhenti.
Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder roda pada
START
ANALISA
KESIMPULAN
SELESAI
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
32
Kendaraan yang dirancang dan dibuat dengan spesifikasi seperti dibawah ini :
1 Berat bersih : 95 kg
6 1 motor penggerak
33
10 Lebar kendaraan : 67 cm
Pada langkah awal dalam pengerjaan desain mobil ini adalah membuat
model dari kendaraan tersebut. Dalam gambar diatas ini adalah gambar dari
mobil listrik wisata tenaga surya secara keseluruhan pada kendaraan namun bodi
dan dashboard belum dibuat karena proses penambahan asesoris dapat dilakukan
surya, didapatkan hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka data - data
sebagai berikut :
4.1.1. Hasil Pengukuran Manual Dari Master silinder Dan Silinder Kaliper
Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder caliper pada
34
35
Dari hasil pengukuran terhadap handle rem pada rangkaian rem yaitu :jarak
dari handle rem ketumpuan (a) = 12 cm dan jarak dari pushrod ketumpuan (b) = 1,03
Sedangkan gaya yang menekan handle rem adalah 2 kgf , disini penulis cuman
FK = F. ataufk = F.K
Tekanan Hidraulik (Pe) yang dibangkitkan master silinder pada rangkaian rem :
Pe =
Pe=
Pe=
=6,26kg/
Dimana :
FK = 47,2 kgf
d1 = 15,5 mm = 1,55 cm
37
Fp = Pe x 0,785 (d22)
Diketahui :
Pe = 25,04 kg/
d2 = 24,8 mm = 2,48 cm
Fp = Pe x 0,785 ( )
Fp = 25,04 x 0,785 ( )
Fp = 25,04 x 4,828
=120,89 kg/
persamaan:
F = . Fp
F = 36,27 kg/
F = . Fp
F =24.18 kg/
Hasil yang didapat dari pengolahan data -data percobaan/ perhitungan yang
nya guna mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan
pada handle rem terhadap waktu pengereman dengan kecepan yang bervariasi dan
Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan penelitian data yang saya peroleh dari
semua percobaan dapa tdilihat pada table dan grafik sebagai berikut:
2.5
Gaya Tekan F (kgf)
1.5
0.5
0
6,1 9,2 12,3 15,6
Tekanan Hidrolik Pe (kg/cm2)
Gambar 4.1. Grafik Hubungan antara gaya tekan pedal terhadap tekanan minyak rem
Dari grafik hubungan antara gaya injak pedal rem F terhadap tekanan minyak
Pe diatas terlihat semakin besar nilai gaya injak pada pedal rem maka tekanan
Keterangan :
- sedangkan pada nilai F Max = 2,5 kgf maka nilaiPe = 15,6 kg/cm2
41
2.5
Gaya Tekan F (kgf)
1.5
0.5
0
29.45 44.41 59.38 75.31
Gaya Yang Menekan Pad Rem Fp (kg/cm2)
Gambar :Grafik 4.2. Grafik Hubungan antara gaya tekan rem terhadap gaya yang
menekad pad rem.
Pada Gambar Grafik diatas menyatakan hubungan antara besar gaya tekan terhadap
gaya yang menekan pad rem yaitu semakin besar gaya tekanan yang diberikan pada
Keterangan :
2.5
1.5
0.5
0
8.83 13.32 17.81 22.59
Gaya Gesek Pengereman F (kg/cm2)
Gambar 4.3. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap gaya
gesek rem
Pada gambar grafik diatas yang menunjukan hubungan antara gaya gesek
yang terjadipada pad rem dengan piringan cakram ,dapat dilihat bahwa semakin
besar gaya yang menekan rem makanilai gaya yang keluar semakin besar pula.
Keterangan:
3.5
2.5
Gaya menekan pedal F (kgf)
1.5
0.5
0
0.5 1 1.5 2.5
Waktu Pengereman S (detik)
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap waktu
pengereman (s) pada kecepatan 20 km/jam
Dengan meihat hasil pengujian yang dilakukan yang dijelaskan dengan grafik pada
gambar 4.4. dapat dilihat bahwa semakin besar gaya tekan yang diberikan pada
rem maka nilai waktu yang diperlukan dalam pengereman semakin kecil atau
semakin singkat, dari pengujian nilai tekan yang diberikan maksimal 2,5 kgf, itu
Keterangan :
3.5
3
Gaya menekan pedal F (kgf)
2.5
1.5 Series 1
0.5
0
1 1.5 2 2.5
Jarak Pengereman (meter)
Gambar 5.1. Grafik Hubungan Antara Gaya Tekan Rem Terhadap Terhadap
Jarak Pengereman pada kecepatan 20 km/jam
antara gaya yang menekan pada pedal rem dengan jarak pengereman (s)
pijak yang diberikan pada pedal rem maka jarak yang diperlukan dalam
Keterangan :
- Pada nilai F min = 1 kgf maka nilai jarak pengereman = 3,3 meter
- Sedangkan pada nilai F max = 2,5 kgf maka nilai jarak pengereman lebih
Dari hasil perhitungan gaya pada rem cakram dan penelitian yang ditunjukan
padagrafik , menunjukan hubungan nilaibesar gaya (F) yang diberikan pada pedal
rem maka nilai tekanan minyak (Pe), gaya yang menekan pad rem (Fp) dan gaya
gesek pengereman(F) semakin bertambah juga . Dan Dapat Dilihat Juga Adanya
terhadap beban injakan F (Kgf) yang diberikan pada pedal rem .pengujian ini
dilakukan dengan satu tahap , yaitu dengan beban 1 kgf , 1,5 kgf , 2 kgf , 2,5 kgf
dengan kecepatan yang sama pada setiap pengujian yaitu 20 km/jam. Sehingga hasil
yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara beban
injakan dan waktu pengereman serta hubungan antara beban injakan dengan jarak
pengereman .
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem rem cakram pada sepeda motor listrik tenaga
1. Semakin besar gaya pijak yang diberikan pada pedal rem maka waktu yang
Pada F = 1 kgf nilai waktunya 3,36 detik, pada F = 1,5 kgf nilai waktunya
2,15, pada F = 2 kgf nilai waktunya 2,03, pada F = 2,5 nilai waktunya 1,06
2. Semakin besar gaya pijak yang diberikan pada pedal rem menghasilkan jarak
pengereman yang semakin dekat pula F=1 kgf Jarak pengeremannya 3,3 m,
pada F =1,5 kgf jarak pengeremannya 2,7, pada F = 2 kgf jarak pengereman
5.2. Saran
sepeda motor listrik tenaga surya ini tidak seperti sepeda motor yang
46
penumpang. Maka diharapkan pada penelitian berikutnya dapat menambah
47
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, Resnick, Walker, 2015 Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga.
Jakarta
Sularso, Suga.1978. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, P.T. Pradya
Paramita, Jakarta
Gambar 4.1. Grafik Hubungan antara gaya tekan pedal terhadap tekanan minyak
Rem36
Gambar :Grafik 4.2. Grafik Hubungan antara gaya tekan rem terhadap gaya yang
menekad pad rem.37
Gambar 4.3. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap gaya gesek
Rem.....38
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap waktu
pengereman (s) pada kecepatan 20 km/jam.39
Gambar 5.1. Grafik Hubungan Antara Gaya Tekan Rem Terhadap Terhadap Jarak
Pengereman pada kecepatan 20 km/jam..40
DAFTAR TABEL