You are on page 1of 2

Analisa/kajian bab 3 pasal 14-20

Untuk melindungi masyarakat selaku penerima jasa pelayanan kesehatan serta untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, pemerintah telah membentuk MTKI. MTKI
dibentuk dan diangkat oleh mentri dan bertanggung jawab kepada mentri. MTKI
berkedudukan di ibukota Indonesia yaitu DKI Jakarta. MTKI memiliki 3 divisi yaitu divivsi
profesi, divisi standarisasi, divisi evaluasi dan komite disiplin tenaga kesehatan.
MTKI mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. menyusun materi uji kompetensi;
b. mengelola bank soal uji kompetensi;
c. menetapkan penguji/asesor;
d. menyusun pedoman uji kompetensi;
e. melakukan koordinasi pelaksanaan uji kompetensi;
f. menerbitkan dan mencabut sertifikat kompetensi;
g. melakukan sosialisasi mengenai uji kompetensi;
h. melaksanakan pemberian dan pencabutan STR
i. melakukan pencatatan terhadap sertifikat kompetensi dan STR;
j. melakukan kaji banding mutu tenaga kesehatan;
k. melakukan sosialisasi mengenai STR;
l. melakukan pembinaan bersama terhadap pelaksanaan pekerjaan atau praktik yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan;
m. melakukan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait dalam rangka uji
kompetensi, sertifikasi, registrasi dan lisensi bagi tenaga kesehatan; dan
n. melakukan penilaian terhadap kemampuan tenaga kesehatan dan tindakan administratif
bagi tenaga kesehatan yang tidak menjalankan praktik atau pekerjaannya sesuai ketentuan.

Dengan menilik wewenang dan divisi yang dimiliki oleh MTKI dapat diambil kesimpulan
bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah kedepan untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan. Pemerintah memiliki standar-standar yang
harus dicapai oleh para tenaga kesehatan untuk mencapai pelayanan yang prima. Pemerintah
juga telah menyiapkan komisi disiplin yang berfungsi untuk mengawasi tindakan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menjamin keamanan masyarakat sebagai penerima
pelayanan kesehatan.
Kelayakan kerja dan tingkat kemampuan tenaga kesehatan telah diuji oleh MTKI sehingga
tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah dianggap
berkompeten sehingga meminimalkan terjadinya angka kecelakaan oleh tenaga kesehatan.
Pengujian tidak hanya dilakukan sekali di awal namun pengujian para tenaga kesehatan ini
dilakukan berkala. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kompetensi yang
dimiliki oleh tenaga kesehatan.

You might also like