You are on page 1of 9

KBK SIMPATI

LANGKAH 1
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL
Berdasarkan hasil PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) tahun 2012 pada indikator kegiatan UKBM di Puskesmas
Sukomoro, terdapat 5 program yang mempunyai kesenjangan cakupan yang cukup tinggi yaitu : Cakupan penyuluhan
kelompok di Posyandu , Cakupan Angka Bebas Jentik / ABJ sebesar , Cakupan sanitasi lingkungan , Cakupan rumah
tangga sehat ,serta cakupan pengelolaan limbah

Dari kelima indikator UKBM tersebut, kesenjangan terbesar terletak pada cakupan Angka Bebas Jentik (ABJ).

Berdasarkan rekap laporan PJB di wilayah kerja Puskesmas Sukomoro tahun 2012, dengan pencapaian masing-masing
desa seperti data sheet dibawah ini.

Kesimpulan:

Berdasarkan data sheet dan Diagram Pareto kesenjangan terbesar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukomoro adalah
cakupan ABJ, sehingga KBK SIMPATI sepakat untuk menetapkan TEMA:

Menurunkan Kesenjangan Cakupan ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Sukomoro Kabupaten Magetan.

1.2.1. Alasan Pemilihan Tema


KBK Simpati sepakat memilih tema tersebut dengan pertimbangan QDSME :

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati 8


KBK SIMPATI
a. Quality : Jumlah petugas yang mengetahui SOP PJB kurang

(2 orang tiap desa)

b. Delivery : Pelaksanaan pemeriksaan kurang efisien

(tiap-tiap desa baru ada 1 jumantik dan 1 penanggung jawab desa)

c. Safety : Kasus penyebaran penyakit DBD relatif tinggi

(terdapat 5 kasus DBD)

d. Morality : Beberapa petugas belum melaksanakan PJB dengan baik

sesuai dengan SOP

e. Environment : Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sector

Berdasarkan rekap laporan PJB di wilayah kerja Puskesmas Sukomoro bulan Februari tahun 2013, terdapat 5 Desa yang
mempunyai cakupan ABJ

Kesimpulan :

Berdasarkan analisa Pareto kesenjangan cakupan ABJ masing masing desa di atas, kesenjangan tertinggi terletak di Desa
Sukomoro , maka KBK Simpati sepakat untuk menentukan judul :
Mengurangi Kesenjangan Cakupan ABJ di Desa Sukomoro Kabupaten Magetan Sebesar 90% Dalam Waktu 15
minggu

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati 9


KBK SIMPATI

LANGKAH 2
MENGANALISA PENYEBAB

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati 10


KBK SIMPATI
Berdasarkan Brainstorming (data terlampir) yang dilakukan oleh seluruh anggota tim KBK SIMPATI puskesmas Sukomoro,
maka dihasilkan inventarisasi masalah sbb:

1.1 STRATIFIKASI PENYEBAB

No Faktor Penyebab Masalah

1. MANUSIA a. Kurangnya pengetahuan petugas desa tentang PSN

b. Kurangnya penyuluhan tentang PSN pada masyarakat


oleh petugas

c. Terbatasnya jumlah petugas jumantik di desa

2. METODE a. Pelaksanaan PJB kurang efisien

3. ALAT a. Terbatasnya peralatan PJB (senter, abate, leaflet, kartu


jentik, dll)

b. Belum terbentuknya Tim PJB di Desa

4. BAHAN a. Persediaan larvasida terbatas

5. LINGKUNGAN a. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati 11


KBK SIMPATI
1.2 DIAGRAM TULANG IKAN (Fishbone Diagram)

METODE MANUSIA

Kurangnya sosialisasi PSN


pada petugas desa (RT/RW)
Tingginya Kesenjangan
Cakupan ABJ di Desa
Kurangnya pengetahuan petugas desa
Kurangnya pelatihan petugas Sukomoro
tentang PSN
jumantik desa tentang SOP PJB
Terbatasnya jumlah petugas jumantik
Pelaksanaan PJB kurang di desa
efisien
Kurangnya penyuluhan tentang PSN
pada masyarakat oleh petugas

Petugas jumantik yang ada


kurang aktif dalam kegiatan PJB

Terbatasnya peralatan
PJB (senter, kartu
jentik)

Persediaan Belum terbentuknya Tim


Kurangnya koordinasi lintas
larvasida PJB di Desa
program dan lintas sektor terbatas
Belum terbentuknya
Kurangnya koordinasi
pokjanal PSN di desa
penanggung jawab desa
dengan Pemerintah Desa

LINGKUNGAN BAHAN ALAT

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati 12


KBK SIMPATI
Penetapan Penyebab Yang Diduga Dominan Dengan Nominal Group
Technique (NGT) sebagai berikut :

KESIMPULAN:

Berdasarkan uji NGT, calon penyebab yang diduga dominan adalah:

1. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan Pemerintah Desa

2. Kurangnya sosialisasi PSN pada petugas desa (RT/RW)

3. Kurangnya pelatihan SOP PJB pada petugas jumantik desa

LANGKAH 3
MENGUJI Dan MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN

1.1 UJI KORELASI DENGAN DIAGRAM SCATTER

1.1.1 Hubungan antara koordinasi penanggung jawab desa dan


Pemerintah Desa dengan jumlah petugas jumantik di desa
Dari 18 RT di desa Sukomoro, penanggung jawab desa telah melakukan
koordinasi secara maksimal dengan 1 RT sedangkan 17 RT lainnya belum
terjalin koordinasi secara maksimal.

Kesimpulan :

Dari uji scatter diatas, didapatkan nilai r = 1 yang artinya terdapat


korelasi positif kuat antara koordinasi penanggung jawab desa dan
Pemerintah Desa dengan jumlah petugas jumantik di desa

1.1.2 Hubungan antara jumlah petugas desa yang mendapatkan sosialisasi


PSN dengan pengetahuan petugas desa tentang PSN
Dari 21 petugas di Desa Sukomoro, dimana 3 petugas ( Jumantik Desa,
Bidan Polindes, Perawat Ponkesdes ) sudah mendapatkan sosialisasi
PSN, sedangkan 18 petugas lainnya belum.
Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati
KBK SIMPATI

Kesimpulan :

Dari uji scatter diatas, didapatkan nilai r = 1 yang artinya terdapat


korelasi positif kuat antara petugas yang sudah mendapatkan
sosialisasi tentang PSN dengan petugas yang tahu tentang PSN.

1.1.3 Hubungan antara petugas jumantik desa yang sudah mengikuti


pelatihan SOP PJB dengan pengetahuan petugas jumantik desa
tentang SOP PJB
Dari 19 petugas jumantik Desa Sukomoro, dimana 1 petugas sudah
mendapatkan pelatihan tentang SOP PJB, sedangkan 18 petugas lainnya
belum.

Kesimpulan :

Dari uji scatter diatas, didapatkan nilai r = 1 yang artinya terdapat


korelasi positif kuat antara petugas jumantik desa yang sudah
mengikuti pelatihan dengan pengetahuan petugas jumantik desa
tentang SOP PJB

1.2 Menentukan Penyebab Dominan

No. Penyebab Dominan Kode r % % x 360


1
Kurangnya koordinasi
penanggung jawab desa A 1 33,33 120
dengan Pemerintah Desa

2
Kurangnya sosialisasi PSN
B 1 33,33 120
pada petugas desa (RT/RW)

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati


KBK SIMPATI
3
Kurangnya pelatihan SOP PJB
pada petugas jumantik desa C 1 33,33 120

Jumlah 3 100 360

C A
33.33% 33.33%
A
B
B
33.33%
C

Gambar 3.1 Pie Chart penyebab dominan tingginya kesenjangan

cakupan ABJ di Desa Sukomoro

Kesimpulan :

Berdasarkan Pie Chart maka penyebab dominan adalah:

1. Kurangnya koordinasi penanggung jawab desa dengan Pemerintah Desa

2. Kurangnya sosialisasi PSN pada petugas desa (RT/RW)

3. Kurangnya pelatihan SOP PJB pada petugas jumantik desa


Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati
KBK SIMPATI

Bekerja Penuh Dedikasi, Melayani Sepenuh Hati

You might also like