You are on page 1of 48

HERPES ZOSTER

DAN NYERI PASCA


HERPES

dr. Prasna Pramita,SpPD,MARS,FINASIM


Bogor, 2 November 2014
Curriculum Vitae
Foto

Pendidikan
1986 - 1993 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
2000 2006 : Program Pendidikan Penyakit Dalam I, FK - Universitas
Indonesia, Jakarta
2009 2011 : Program Pasca Sarjana Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Respati Indonesia, Jakarta
Juni 2012 now : Program Pendidikan Penyakit Dalam II- Subspesialis Alergi
Imunologi, FK - Universitas Indonesia, Jakarta

Posisi Sekarang
2007 sekarang : Dokter Penyakit Dalam di Brawijaya Women and Children
Hospital, Jakarta
2007 sekarang : Dokter Penyakit Dalam di RS Puri Cinere, Depok
2013 - sekarang : Dokter Penyakit Dalam di RS Mayapada, Jakarta
HERPES ZOSTER
penyakit pada kulit yang merupakan reaktivasi dari
virus cacar air (Virus Varicella).
Perjalanan penyakit Herpes Zoster

Varisela

Reaktivasi
Lebih sering
pada orang tua:
Laten Dalam Ganglion 10x usia muda

Reaktivasi

Cohen KR et al, P&T 2013, 38(4):217-27


Herpes Zoster
Herpes98%
Zoster Key Facts
orang 1 dari 3 orang berisiko
pernah terkena Herpes
terinfeksi Zoster semasa
(varicella) hidupnya

Bahkan saat usia 85 tahun,


1 dari 2 orang akan berisiko
mengalami Herpes Zoster

Kenneth Schmader. Herpes Zoster in Older

Immunosenesce Adults. Aging And Infectious Disease.


Clinical Infectious Diseases 2001; 32:14816.
INFEKSI

Penurunan penurunan f/
sistem imunitas organ pernafasan

Proses menua

Komorbiditas- Penurunan status


multipatologi fungsional; imobilisasi
Gangguan nutrisi
Penyakit Yang Berhubungan Dengan
Penurunan Sistim Imun Karena Penuaan
Meningkatnya kejadian tumor dan kanker
Meningkatnya kejadian infeksi karena :
E. Coli
Streptococcus pneumonia
Mycobacterium tuberculosis
Pseudomonas aeruginosa
Herpes virus
Gastroenteritis, bronchitis, dan influenza

Reaktivasi infeksi virus laten


Penyakit Autoimmune dan infllamasi:
Artritis
Diabetes
Osteoporosis
Demensia
Immunitas Seluler Yang Spesifik Mencegah Reaktivasi Virus
Varisela Akan Menurun Sejalan Usia

Paparan
VZV Memory T Cells

varisela Silent Vaksinasi


Dari luar reactivation? Herpes zoster

Ambang
Herpes zoster imunitas
Infeksi Varisela
terhadap
Herpes
Usia zoster

Usia ~50 tahun


VZV=varicella-zoster virus.
1. From N Engl J Med, Arvin A, Aging, immunity, and the varicella-zoster virus, Vol 352, p 2266-2267, 2005
Massachusetts Medical Society. Reprinted with permission from Massachusetts Medical Society.
Risiko Herpes Zoster Meningkat Pada Usia 50 Tahun
(Worldwide)

1. Brisson M et al. Epidemiol Infect. 2001;127:305314. 2. Choi WS et al. J Clin Virol. 2010;47:325329. 3. Gonzalez Chiappe S et
al. Vaccine. 2010;28:79337938. 4. Hope-Simpson RE. Proc R Soc Med. 1965;58:920. 5. Insinga RP et al. J Gen Intern Med.
2005;20:748753. 6. Jih JS et al. Acta Derm Venereol. 2009;89:612616. 7. Stein AN et al. Vaccine. 2009;27:520529. 8. Ultsch B et
al. BMC Infect Dis. 2011;11:173. 9. Yawn BP et al. Mayo Clin Proc. 2007;82:13411349.
Data Epidemiologi Herpes Zoster Dari 13 RS Pendidikan (2011-2013)

Data 2232 pasien herpes zoster pada 13 rumah sakit pendidikan di


Indonesia (2011-2013)
Puncak kasus HZ terjadi pada
Prevalensi Herpes Zoster
usia 45-64 : 851 (38.12 % dari Berdasarkan Usia
total kasus HZ) 900 38.12%
Pria 961
800 Wanita 1110
prevalensi usia 45 terjadi
700
55.77% Total 2232
600 24.59%

Tren HZ cenderung terjadi pada 500


17.65%
usia yang lebih muda 400

300
8.6%
Gender : Wanita cenderung 200
mempunyai prevalensi lebih 100 1.8%
0.4%
tinggi 0
<5 5-14 15-24 25-44 45-64 >65

Indonesia HZ Study Group. Publication On Indonesia Herpes Zoster Book 2014


Faktor Yang Meningkatkan Risiko Terkena Herpes Zoster

Riwayat cacar air sebelumnya


Pasien dengan kekebalan seluler terganggu misal usia tua,
diabetes, penyakit kronis,trauma dan pembedahan
Immunokompromais
Pasien kanker terutama leukimia dan limfoma
Pasien dengan HIV
Pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang atau organ
Pasien dengan terapi immunosupresan : high steroid (>20mg/hari selam
2mgg), kemoterapi, obat penekan imun lain (MTX, Azathioprine,dll)

Morbidity and Mortality Weekly Report. Prevention of Herpes Zoster


Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP).
June 6, 2008 / Vol. 57 / RR-5
Gambaran Klinis HZ pada Usia Lanjut

Nyeri sebelum muncul lesi herpes lebih hebat dan lebih lama

Nyeri akut lebih hebat

Ruam kulit dapat tidak khas: lebih berat, meluas, mengenai


lebih dari satu bagian Persarafan
Photo/MN Oxman,
University of
Perjalanan penyakit lebih panjang California, San
Diego

Sering berulang

Komplikasi lebih sering terjadi (50%)


Komplikasi lebih sering terjadi pada usia lanjut (50%)

Neurologis
Dermatologis
Vertigo
Diseminata
Paresis saraf otak
Infeksi sekunder dll.
Tuli
Ensefalitis, meningitis
Neuropati motor dll.
Nyeri Pasca Herpes

Oftalmik Viseral
Keratitis Pneumonia
Buta Hepatitis
Ptosis Miokarditis
Skleritis dll. perikarditis
Miositis dll.

Johnson RW et al. BMC Medicine 2010;8:37


Perjalanan Penyakit Herpes Zoster

photophobia akut, nyeri, Fase Prodromal Kerusakan saraf


sakit kepala, malaise 1 -5 hari dapat mulai terjadi
saat fase prodromal
karakteristik ruam
dermatomal Acute Phase
(unilateral), peningkatan Lesi 7-10 hari Resolves
sensitivitas terhadap
sentuhan dan nyeri Ruam 2-4 minggu

Dapat terjadi atau tidak;


komplikasi umum : PHN Complications
1. Weaver BA. J Am Osteopath Assoc. 2009;109(6 suppl 2):S2S6.
2. Harpaz R et al. MMWR. 2008;57(RR5):130.
3. Gnann JW Jr, Whitley RJ. Herpes zoster. N Engl J Med. 2002;347:340346.
4. Lycka BAS, Williamson D, Sibbald RG. Dermatologic aspects of herpes zoster. In: Watson CPN, Gershon AA, eds. Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged
Edition. Vol 11. Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Science BV; 2001:97106.
5. Straus SE, Oxman MN. Varicella and herpes zoster. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, et al, eds. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Vol 2. 5th ed. New York, NY: McGrawHill;
1999:24272450.
6. Oxman MN. Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management. Cambridge University Press; 2000:246275.
7. Watson CPN et al. Pain. 1991;46:195199.

PHN=postherpetic neuralgia; VZV=varicella zoster virus.


Nyeri Pada Herpes Zoster

Prodromal
90%
Akut
60-90%
Nyeri

NPH
Usia lanjut
>60%
Mekanisme Nyeri Akut Herpes Zoster1,2

Virus Varisela yg laten bereplikasi di saraf


dorsalis, menyebabkan inflamasi berat dan
kematian sel saraf Virus Varisela berjalan ke saraf
sensorik , menyebabkan inflamasi
yang berat

Ruam
Herpes
zoster
Dorsal root
Skin
ganglion
Spinal cord

Nyeri inflamasi pada saraf dorsalis dan Herpes


saraf sensorik saat replikasi virus varisela Zoster
(Shingles)
VZV=varicella-zoster virus.
1. Schmader K et al. J Infect Dis. 2008;197 Suppl 2:S207S215.
2. Gershon AA et al. Clin Microbiol Rev. 2013;26:728743.
Ruam Herpes Zoster Mengikuti Distribusi Saraf di Kulit

V1
V2

V3

Dr. P. Marazzi / Photo Researchers, Inc.

Phototake.

Phototake.
Netter illustration from www.netterimages.com. Elsevier Inc. All rights reserved.
C=cervical; L=lumbar; S=sacral; T=thoracic; V (roman numeral 5)=trigeminal (5th) cranial nerve.
Nyeri Pasca Herpes

Definisi:
Nyeri yang masih menetap selama 3 bulan atau lebih
setelah ruam kulit menghilang.

Dapat berlangsung sampai berbulan-bulan atau


menahun.

NPH meningkat 27 kali lipat pada umur > 50 tahun


(usia >60 tahun meningkat 40%)

Walaupun mendapat terapi antivirus, NPH tetap terjadi


pada 10-20% pasien HZ

Bouhasira D et al. Pain 2012;153:342-9


Gambaran dan Faktor Risiko Neuralgia Post Herpetik
90% Allodynia
Nyeri yang diprovokasi oleh stimulus
yang normalnya tidak menyebabkan
nyeri , seperti sentuhan tangan ,
sentuhan dengan sprei

75% nyeri (tajam, terbakar)


Berkurangnya sensasi
Postherpetic scarring
terhadap suhu dan sentuhan
Risiko terjadinya NPH
Usia > 50 tahun
Nyeri prodromal lebih lama dan lebih hebat
Nyeri hebat saat erupsi kulit
Lesi kulit hebat, luas dan berlangsung lama
Risiko lain
Distribusi di daerah oftalmik
Reprinted from Schmader K et al, The epidemiological, clinical, and Ansietas, depresi, kurangnya kepuasan
pathological rationale for the herpes zoster vaccine, J Infect Dis, 2008, hidup
Vol 197, Suppl 2, p S207-S215, by permission of Oxford University
Press on behalf of the Infectious Diseases Society of America. Wanita
Diabetes
PHN=postherpetic neuralgia.
1. Watson CPN et al. In: Watson CPN, Gershon AA, eds. Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged Edition. Vol 11.
Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Science BV; 2001:167182.
Mekanisme Nyeri Pasca Herpes kronis

B Skin

Dorsal root ganglion

Spinal cord
Neuralgia pasca herpetika terjadi akibat
kerusakan saraf ireversible akibat A
inflamasi berat pada ganglion saraf
dorsalis
21
A, B: Reprinted from Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged Edition. Vol 11.
Watson CPN, Oaklander AL, Deck JH, The neuropathology of herpes zoster with particular reference to postherpetic
Tingkat Nyeri Akut dan Neuralgia Pasca Herpes

Keadaan nyeri Keadaan Nyeri


akut Nyeri berat Kronik
Histerektomi Tingkat Nyeri Akut
Abdominal dan Nyeri
Sakit kepala Akut Fibromyalgia neuralgia pasca
Herpes Tergolong
Herpes zoster Nyeri Pasca Herpes
Nyeri Berat
Nyeri melahirkan Nyeri wajah Atipikal
Nyeri paska operasi Nyeri otot dan tulang
Nyeri Akut HZ
Radang Mukosa Artritis/osteoarthritis
lebih nyeri dari
Rheumatoid arthritis
Angioplasty sakit melahirkan
sheath removal
Nyeri pada kanker kronik

Nyeri Ringan

*SF-MPQ : Short-Form McGill Pain Questionnaire Katz J & Melzack R. Measurement of Pain. Surgical
Clinics North America. 1999;79(2):231-252.
96% Pasien Herpes Zoster Mengalami
Nyeri Akut
Pasien lansia lebih
Dalam Sebuah studi pada mungkin untuk
mengalami nyeri pasca
tahun 2004 yang dirancang herpes yang lebih berat
dengan durasi yang lebih
menggambarkan rasa nyeri lama

akut Zoster dan menilai


dampaknya terhadap pasien (
N=110) 96% mengalami nyeri
akut pada Pasien ini :
45% dilaporkat mengalami
nyeri setiap hari.
42% dilaporkan nyeri yang
mereka alami adalah sangat
berat atau sangat menyiksa
Data Epidemiologi NPH Dari 13 RS Pendidikan (2011-2013)

Data 2232 pasien herpes zoster pada 13 rumah sakit


pendidikan di Indonesia (2011-2013)
Prevalensi NPH Berdasarkan Usia
300
Male 287
Total kasus NPH adalah 593 250 Female 306 42%

kasus (26.5% dari total kasus HZ) Total 593


200
Puncak kasus NPH pada usia
150 23.6%
45-64 yaitu 250 kasus NPH (42%
dari total kasus NPH) 16.1%
100

65.7% terjadi pada usia 45 50


4.2%
tahun 0.8%
0
0
<5 5-14 15-24 25-44 45-64 >65

Indonesia HZ Study Group. Indonesian Herpes Zoster Book 2014


Komplikasi Serius Pada Mata
50-72% akan mengalami gangguan
mata kronis dan hilang penglihatan

Acute Zoster Ophthalmicus 2 bulan Post Acute Zoster


Ophthalmicus
PHN=postherpetic neuralgia.
1. Pavan-Langston D. In: Arvin AM et al, eds. Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management. Cambridge, UK:
Cambridge University Press; 2000:276298. Pavan-Langston D, Ophthalmic zoster, In: Arvin AM, Gershon AA, eds,
Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management, 276298, 2000 Cambridge University Press. Reprinted with
permission.
Prevalensi Komplikasi Herpes Zoster Pada Mata :
83% Terjadi Pada Usia 45 Tahun

Dermatology Department of Prof. Dr. R.D. Kandou


Hospital, Sam Ratulangi University, Medical Faculty in
Menado 2008-2013

Persentase HZ Opthalmicus di Kandou Hospital (39/224)


17.41% (kedua terbanyak sesudah HZ Thorakalis)
Sama insidensinya antara mata kanan vs kiri

Hampir 2 kali lipat insidensinya pada wanita

83% terjadi pada usia 45 tahun.


Insidensi tertinggi 45-64 tahun (48%) dan 65 tahun (35%)

Indonesia HZ Study Group. Indonesian Herpes Zoster Guide Book 2014


Komplikasi Pada THT dan Kulit
Ramsay Hunt Syndrome
peripheral facial nerve palsy disertai
Super Infeksi Bakteri
zoster vesicles di telinga, langit-langit
mulut, atau lidah

Nyeri , vertigo, Hilang Pendengaran, HZ=herpes zoster.


Sensitivitas terhadap suara, tinnitus, Image courtesy of Manolette Roque, MD, Ophthalmic
Consultants Philippines Co, EYE REPUBLIC
hilang kemampuan mengecap Ophthalmology Clinic. Image courtesy of University of
Washington, HIV Web Study (www.hivwebstudy.org),
http://depts.washington.edu/hivaids/derm/case4/discus
1. Harpaz R et al. MMWR. 2008;57(RR5):130. sion.html
HZ dan NPH Mempengaruhi 4
Kualitas Hidup 11

FISIK PSIKOLOGIS
Kelelahan Depresi
Susah Makan Gelisah
Penurunan Berat badan Tekanan Emosional
Susah Tidur Susah Berkonsentrasi
Keterbatasan Gerak
Meningkatnya Risiko Stroke

SOSIAL AKTIVITAS SEHARI-HARI TERGANGGU


Berpakaian
Menarik Diri dari Lingkungan Mandi
Kurang Percaya Diri Makan
Perubahan Peran Sosial Berpergian
Penurunan Aktivitas Sosial Pekerjaan Rumah
Berbelanja, dll

HZ=herpes zoster; PHN=postherpetic neuralgia.


1. Johnson RW et al. BMC Medicine. 2010;8:3749.
2. Langan SM, Minassian C, Smeeth L, et al. Risk of stroke following herpes zoster: a self-controlled case series study. Clin Infect Dis.2014;59(11);1497-1503
Kesimpulan

Angka kejadian HZ meningkat pada usia lanjut

Gejala nyeri HZ pada Usia Lanjut lebih hebat

Komplikasi HZ lebih sering terjadi pada usia lanjut (NPH,Mata)

Disabilitas karena HZ dan NPH menyebabkan morbiditas


bermakna dan biaya tinggi

Pencegahan Herpes Zoster Lebih Baik


Mengapa Lansia Perlu Mendapat Vaksinasi untuk
infeksi tertentu ?

Lansia lebih retan terhadap


penyakit infeksi , seperti Herpes
Zoster (shingles), flu &
pneumonia

Penyakit-penyakit tersebut
dapat dicegah dengan vaksinasi
untuk menurunkan
Angka kejadian
Morbiditas (keparahan
penyakit)
Mortalitas (angka kematian)
Pentingnya Vaksinasi Pada
Why Adult vaccinations?
Dewasa
Data di Amerika, kematian pada
Dewasa/Lansia akibat penyakit yang
sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi
= 60,000/tahun

Angka ini 200 kali lebih besar dibanding


kematian akibat infeksi pada anak-anak
(300 kematian anak akibat infeksi )).)

From: IOM, Calling the Shots: Immunization Finance Policies and


Practices, 2000.
Vaksinasi Herpes Zoster
Dapat Mengurangi
Beban dan Biaya Kesehatan
Proyeksi
Pengurangan
Beban dan
Vaksinasi pada 1,000,000 lansia usia > 60 thn
Biaya di Amerika dapat menurunkan :
Kesehatan
11,685 hospitalisasi
11,251 kunjungan ke unit gawat darurat
359,581 kunjungan rawat jalan
Hemat US$ 82
24,529 kasus NPH juta sampai
US$ 103 juta
biaya
kesehatan

References: Pellissier JM et al. Vaccine. 2007;25:8326-37.


Vaksinasi Herpes Zoster
Vaksinasi untuk individu usia 50 tahun dan keatas
Pencegahan Herpes Zoster (HZ)
Indikasi
Pencegahan Nyeri Pasca Herpes (NPH)

Riwayat alergi terhadap komponen vaksin gelatin,


neomisin dll
Kontra- Penekanan/penurunan sistim imun
indikasi Tuberkulosis aktif yang tidak diterapi
Kehamilan

1 kali vaksinasi di lengan atas secara subkutan

Durasi perlindungan sampai saat ini sudah diteliti sampai


10 tahun sesudah vaksinasi
Sediaan :
Sediaan bentuk serbuk terlipofilisasi dari VZV anak yang
terkena varicella secara alamiah
34
Saat akan digunakan direkonstitusi/dilarutkan dengan
pelarut yang disediakan
14-kali lebih poten dari Vaksin Varicella
Penyimpanan : 2-8C, masa kadaluarsa 18 bulan
Vaksinasi Zoster (OKA/MERCK) Meningkatkan Kekebalan Seluler
Spesifik untuk Virus Varicella Lebih Tinggi dari Respon Imun Infeksi
Alamiah

Menimbulkan respon imun innate lebih


tinggi, antigen yang lebih tinggi sesudah
replikasi dan keberadaan antigen lebih
bertahan lama

Menginduksi keberadaan sel T


memori dalam jangka panjang

Secara signifikan meningkatkan


cell-mediated immunity spesifik
VZV2
Sel T memori : bertahan seumur hidup
bahkan tanpa paparan antigen1

1. Siegrist C-A et al. In: Vaccines. 5th ed. Elsevier; 2008:1736. 2. Patterson-Bartlett J et al. Vaccine.
2007;25:70877093.
Indikasi Kontraindikasi ZOSTAVAX(Zoster
Vaccine Live[Oka/Merck])
Indikasi
Imunisasi individu usia 50 tahun atau lebih untuk :
-Pencegahan herpes zoster (shingles)
-Pencegahan postherpetic neuralgia (PHN)

Kontraindikasi

Riwayat reaksi anafilaksis/anakfilatoid terhadap


gelatin, neomisin atau komponen lain dari vaksin
Imunosupresi atau imunodefisiensi
Tuberculosis aktif yang tidak diterapi
Hasil Utama Dari ke-2 Studi :
Efikasi ZOSTAVAX Mengurangi Insiden
HZ & PHN
* ZOSTAVAX is not indicated for prevention of PHN
Overall Incidence of
Overall Incidence of Overall Incidence of Postherpetic Neuralgia
Herpes Zoster (HZ) Herpes Zoster (HZ) (PHN)
In patients 50-59 y.o.1 In patients 60 y.o.2 In patients > 60 y.o.2
51%
Number of HZ Cases

70% 67%
Reduction Reduction

Number of HZ
95%(CI: 54-80) 95%(CI: 44-58) Reduction

Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX


(n=11,228) (n=11,211) (n=19,247) (n=19,254) (n=19,247) (n=19,254)

ZOSTAVAX memiliki profil keamanan3


Insiden Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang serius setara dengan plasebo
KTD yang paling umum adalah nyeri pada daerah injeksi
Hasil pemeriksaan antibodi gpELISA VZV (GMT) secara signifikan lebih
tinggi pada kelompok ZVX dibanding plasebo setelah 6 minggu pemberian
vaksinasi.

References. 1. Schmader KE et al. Clin Infect Dis, 2012;54:922928. 2. Oxman MN et al. N Engl J Med, 2005;352:22712284. 3. ZOSTAVAX US Prescribing Infromation,
Merck & Co., Inc.
ZOSTAVAX (Zoster Vaccine Live [Oka/Merck])
Mengurangi Beban Kesakitan (BOI*) HZ
Shingles Prevention Study
Reduction in Burden of Illness (BOI)*

10

55%
8 (95% CI: 4067)
61%
BOI Score

8
(95% CI: 5169)
6 66%
6 (95% CI: 5276)
4
4
3
2
2
2
0
Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX
All Subjects 60-69 Yrs 70+ Yrs
Vaksin menurunkan beban kesakitan herpes zoster mencapai 61%
Efek beban kesakitan sedikit lebih dirasakan pada kelompok usia yang lebih muda
(66% pada orang usia 60-69 tahun, 55% pada orang usia > 70 tahun)
Oxman MN et al. N Engl J Med, 2005;352:22712284
* Burden of Illness (BOI) adalah gabungan pengukuran keparahan ,
Durasi Proteksi ZOSTAVAX Diteliti Sudah Mencapai 10 Tahun
Tidak Butuh Booster
Zoster Vaccine Efficacy (95% CI)

100 HZ Incidence PHN Incidence HZ Burden of Illness

80

60

40

20

0
SPS 1 STPS 1 LTPS a

(n=38,546) (n=14,270) (n=6,687)


Years 04.9 Years 3.37.8 Years 710
CI=confidence interval; HZ=herpes zoster; LTPS=Long-term Persistence Study; PHN=postherpetic neuralgia; SPS=Shingles Prevention Study; STPS=Short-term
Persistence Study. In the clinical study, protection was demonstrated through 4 years of follow-up according to Indonesian label
aResults from LTPS are not directly comparable to those from SPS or STPS.

1. Schmader KE et al. Clin Infect Dis. 2012;55:13201328. Adapted with permission from Schmader KE et al, Persistence of the efficacy of zoster vaccine in the
Shingles Prevention Study and the Short-Term Persistence Substudy, Clinical Infectious Diseases, 2012, vol. 55, issue 10, pg. 13201328, by permission of Oxford
University Press and the Infectious Diseases Society of America.
Rekomendasi Pencegahan Herpes Zoster dari
Kelompok Studi Herpes Indonesia 2014
(Diadopsi Oleh SATGAS IMUNISASI DEWASA)

Perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan


vaksinasi.

Strategi vaksinasi direkomendasikan kepada


semua orang yang immunokompeten,
berusia 50 tahun, dengan atau tanpa
episode zoster sebelumnya, dan tanpa perlu
dilakukan pemeriksaan antibodi sebelumnya.
Vaksinasi Pada Pasien Dengan Riwayat
Herpes Sebelumnya

US ACIP/CDC* : Dapat Diberikan1

Aus ATAGI*: Dapat diberikan 1 tahun


sesudah episode Herpes Zoster3

*ACIP : Advisory Committee on Immunization Practices, *CDC : Centers for Disease Control and Prevention *IAC : Immunization Action Coalition
* NACI : National Advisory Committee on Immunization, *ATAGI : Australian Technical Group on Immunization
1. Harpaz R et al. MMWR Recomm Rep. 2008;57(RR-5):130; 2. National Advisory Committee on Immunization. CCDR. 2010;36:119; 3. Australian
Technical Advisory Group on Immunization. Zoster (herpes zoster). Australian Immunization Handbook. 9th ed. Australian Government. 2008:296304. 4.
The Immunization Action Coalition. Ask the Experts . http://www.immunize.org/askexperts/experts_zos.asp
Slide 41
Cara Rekonstitusi & Pemberian

SC, pada lengan atas


Harus segera disuntikkan ke pasien setelah dilarutkan( tidak boleh lebih dari
30 Menit setelah dilarutkan ).
Tindakan asepsis dengan NaCL atau air hangat, jangan menggunakan alkohol
Tunda Vaksinasi Zostavax bila ada demam > 38.5C
Dosis tunggal, 0.65 ml/dosis, satu kali injeksi, tidak butuh
booster
CARA PEMBERIAN ZOSTAVAX(Zoster Vaccine
Live[Oka/Merck])
Kejadian Ikutan Eritema, nyeri, pembengkakan,
Pasca hematoma, pruritus, panas, reaksi lokal
Imunisasi yang (inflamasi di tempat injeksi)
sering
ditemukan
Interaksi Obat Hentikan pemberian antiviral 24 jam
sebelum vaksinasi dan 14 hari sesudah
vaksinasi

Bisa diberikan bersamaan dengan


vaksin influenza trivalent inaktif dan
vaksin pneumokokus polisakarida
Pencegahan Herpes Zoster pada pasien yang mendapat
immunosupresant
Individu yang akan menerima terapi imunosupresi dapat
diberikan 14 hari sebelum terapi diberikan dan 1 bulan
sesudah terapi imunosupresi dihentikan

Kontraindikasi pada pasien yang mendapat terapi immunosupresif


Pasien yang mendapat high-dose kortikosteroid (20 mg/day prednisone
atau ekivalen) selama 2 minggu atau terapi agen biologis (adalimumab,
etanarcept, infliximab,dll)
Pasien-pasien tersebut dapat divaksin 1 bulan sesudah high-dose
steroid atau agen biologis dihentikan.
Catatan :
Pasien dengan Methotrexate dosis rendah (0.4 mg/Kg/minggu),
azathioprine dosis rendah (3.0 mg/Kg/hari), atau 6-mercaptopurine
(1.5 mg/Kg/hari) dapat divaksinasi.
Pencegahan Herpes Zoster pada
imunokompromais :
Vaksin herpes zoster merupakan vaksin virus hidup sehingga
penggunaannya pada penderita imunokompromais harus
dilakukan secara hati-hati

Kontraindikasi :
pasien dengan riwayat imunodefisiensi (misal :leukemia; limfoma atau
tipe lain, atau neoplasma maligna lainnya)
Pasien AIDS atau HIV dengan kadar CD4 T-Limfosit 200/mm3 atau 15
% dari limfosit total ;
Catatan :
Pasien leukemia yang sudah remisi dan tidak mendapat kemoterapi atau
radiasi selama 3 bulan dapat diberikan vaksin herpes zoster;
Pasien yang menjalani Transplantasi Stem Sel Hematopoietic boleh
divaksin 24 bulan sesudah transplantasi;

Vaksinasi pada pasien imunokompromais dilakukan oleh


spesialis yang kompeten dan berpengalaman
Pasien ~4 kali lebih banyak melakukan Vaksinasi Dewasa
Jika Dokter Memberikan Rekomendasi Yang Kuat3

Rekomendasi Dokter1 Pilihan dan Keyakinan


Pasien 2

Keputusan

Terapi yang Sukses /Keputusan pasien dipengaruhi oleh keyakinan


dan pengetahuan pasien bahwa keputusan yang
1
diambilnya adalah penting
1CaroG, et al. Headache 1998;38:6027
2Unson CG, et al. J Womens Health (Larchmt) 2003;12:103745
3Rosenthal SL et al. Vaccine. 2011;29:890895.
Lebih Baik Mencegah
Herpes Zoster dan NPH

Mencegah lebih baik daripada mengobati

You might also like