You are on page 1of 32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sekilas Lokasi Penelitian

Kecamatan Pasawahan adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten

Kuningan Propinsi Jawa Barat, secara geografis Kecamatan Pasawahan

berada pada dataran tinggi dengan topografi berbukit-bukit (30 % dataran

dan 70% berbukit) dengan kisaran ketinggian antara 400-500 m di atas

permukaan laut.

Kecamatan PasawahanKabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat

berbatasan dengan :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dukuhpuntang

Kabupaten Cirebon.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung Ciremai

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sindangwangi Kabupaten

Majalengka.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mandirancan Kabupaten

Kuningan.
Kecamatan PasawahanKabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat

terdiri dari 10 Desa yaitu :

1) Desa Pasawahan

2) Desa Padabunghar

3) Desa Kaduela

4) Desa Padamatang

5) Desa Ciwiru

6) Desa Cidahu

7) Desa Cimara

8) Desa Paniis

9) Desa Singkup

10) Desa Cibuntu

Adapun luas wilayah Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan adalah 3.278.105 Ha. Dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan yang ada di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan,

maka pemerintah Kecamatan Pasawahan merumuskan visi misi sebagai

berikut :

VISI
Terwujudnya Pelayanan Publik yang Profesional menuju Kecamatan
Pasawahan sebagai Daerah Kunjungan Wisata

MISI
1) Peningkatan kemampuan dan pengetahuan aparatur yang

professional;
2) Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui fasilitas dan

mempercepat serta mempermudah pembinaan pelayanan;

3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Sumber

Daya Alam;

4) Mewujudkan koordinasi yang dinamis, harmonis, terarah dan terpadu

secara lintas sektoral;

5) Meningkatkan kreativitas dan peran masyarakat dalam

mengembangkan dan melestarikan Sumber Daya Alam;

6) Menata dan mengembangkan pariwisata alam melalui Agrowisata;

7) Membantu menggali dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD);

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 tahun 2008

Pasal 14, Pemerintahan KecamatanPasawahan menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan yang meliputi :

1. Pemerintahan Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas


umum pemerintahan di wilayah kerjanya serta melaksanakan sebagai
kewenangan pemerintah yang di limpahkan oleh Bupati sesuai karakteristik
wilayah dan kebutuhan daerah.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok di maksud pada ayat (1), Pemerintahan
Kecamatan mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. Pengoordinasian upaya penyuluhan ketentraman dan ketertiban umum;
c. Pengoodinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
d. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat
kecamatan;
f. Pembinaan penyelenggaraan pemerintah desa dan/atau kelurahan;
g. Pelaksanaan pelayanan, masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat di lakukan pemerintah desa atau kelurahan.
h. Pelaksanaaan sebagai kewenangan pemerintah yang di limpahkan oleh
Bupati;

3. Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana di maksud pada ayat (2),


Pemerintahan Kecamatan mempunyai uraian tugas :
a. Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
mengendalikan kegiatan kecamatan dalam melaksanakan sebagian
kewenangan yang di limpahkan oleh Bupati serta pelaksanaan tugas
pemerintah lainnya;
b. Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja kecamatan
sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah;
c. Mengoordinasikan pelaksanaaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di
wilayah kerjanya;
d. Melaksanakan pembinaan, ketentraman, ketertiban, dan kemasyarakatan
yang meliputi pembinanaan mental dan spiritual, penyelenggaraan
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat;
e. Mengoordinasikan penerapan dan penggerakan peraturan perundang-
undangan di wilayah kerja;
f. Melaksanakan pembinaan perekonomian dan pembangunan yang
meliputi pemeliharaan prasarana dan fasislitas pelayanan umum,
pembinaan kegiatan perindustrian, perdagangan, pertambangan,
kepariwisataan, koperasi dan UKM, pertanian serta kehutanan dan
perkebunan;
g. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan pemerintah desa dan atau
kelurahan;
h. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat di laksanakan oleh pemerintah desa
atau kelurahan;
i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah kerjanya;

j. Menandatangani naskah dinas sesuai bidang tugas dan kewenangan yang

dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

k. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas UPT Dinas/Lembaga

Teknis Daerah di wilayah kerjanya;

l. Melaksanakan inventarisasi obyek-obyek pajak di wilayah kerjanya serta

memberikan bantuan kepada unit kerja terkait dalam rangka peningkatan

pendapatan asli daerah;

m. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan

dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja;

n. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan dalam rangka

pelaksanaaan tugas kepada Bupati;

o. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada

Bupati melalui Sekertaris Daerah;

p. Melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang di limpahkan

oleh Bupati

q. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di berikan pimpinan sesuai

dengan tugasnya.
4.1.2 Hasil Penelitian

4.1.2.1 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidak

instrument yang dugunakan dalam pengumpulan data serta sebuah item disebut

valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Untuk mengetahui soal yang valid dengan yang tidak valid kemudian

mengkonsultasikan r hitung ke tabel r product moment, dengan ketentuan jika

rxy (hitung) lebih besar dari tabel harga kritik dari r product moment, bulir

pertanyaan dinyatakan valid. Untuk r Product Moment di dapat dengan N=27

Pada Sig.0,05 (Two Tail) maka nilai r tabel yaitu 0,367.

4.1.2.1.1 Uji Validitas X1 (Motivasi)

Hasil uji validitas instrumen penelitian untuk Variable X1 (Motivasi) di

tampilkan pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian Variable X1 (Motivasi)

No No. Item .r hitung .r tabel, Keterangan


1 1 0,867 0,367 Valid
2 2 0,772 0,367 Valid
3 3 0,707 0,367 Valid
4 4 0,655 0,367 Valid
5 5 0,650 0,367 Valid
6 6 0,457 0,367 Valid
7 7 0,388 0,367 Valid
8 8 0,857 0,367 Valid
9 9 0,525 0,367 Valid
10 10 0,422 0,367 Valid
11 11 0,375 0,367 Valid
12 12 0,422 0,367 Valid
13 13 0,883 0,367 Valid
14 14 0,785 0,367 Valid
15 15 0,783 0,367 Valid
16 16 0,655 0,367 Valid
17 17 0,650 0,367 Valid
18 18 0,465 0,367 Valid
19 19 0,867 0,367 Valid
20 20 0,772 0,367 Valid
21 21 0,707 0,367 Valid
22 22 0,655 0,367 Valid
23 23 0,650 0,367 Valid
24 24 0,457 0,367 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, Tahun 2016

Berdasarkan hasil interpertasi data output SPSS 17 diketahui bahwa dari

24 item pertanyaan pada variabel Motivasi (X1) semua item pertanyaan

dinyatakan valid karena rhitung > rtabel sehingga semua item memenuhi syarat

validitas.

4.1.2.1.2 Uji Validitas Variable X2 (Disiplin)

Hasil uji validitas instrumen penelitian untuk Variable X2 (Disiplin) di

tampilkan pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian Variable X2 (Disiplin)

No No. Item .r hitung .r tabel, Keterangan


1 25 0,657 0,367 Valid
2 26 0,759 0,367 Valid
3 27 0,503 0,367 Valid
4 28 0,657 0,367 Valid
5 29 0,761 0,367 Valid
6 30 0,759 0,367 Valid
7 31 0,698 0,367 Valid
8 32 0,587 0,367 Valid
9 33 0,761 0,367 Valid
10 34 0,759 0,367 Valid
11 35 0,479 0,367 Valid
12 36 0,375 0,367 Valid
13 37 0,375 0,367 Valid
14 38 0,386 0,367 Valid
15 39 0,534 0,367 Valid
16 40 0,399 0,367 Valid
17 41 0,376 0,367 Valid
18 42 0,504 0,367 Valid
19 43 0,504 0,367 Valid
20 44 0,380 0,367 Valid
Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Berdasarkan hasil interpertasi data output SPSS 17 diketahui bahwa dari

20 item pertanyaan pada variabel Disiplin Kerja (X2) semua item pertanyaan

dinyatakan valid karena karena rhitung > rtabel sehingga sudah memenuhi syarat

validitas.

4.1.2.1.3 Uji Validitas Variable Y (Produktivitas)

Hasil uji validitas instrumen penelitian untuk Variable Y (Produktivitas)

di tampilkan pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian Variable Y


(Produktivitas)

No No. Item .r hitung .r tabel, Keterangan


1 45 0,739 0,367 Valid
2 46 0,788 0,367 Valid
3 47 0,808 0,367 Valid
4 48 0,779 0,367 Valid
5 49 0,706 0,367 Valid
6 50 0,448 0,367 Valid
7 51 0,443 0,367 Valid
8 52 0,437 0,367 Valid
9 53 0,647 0,367 Valid
10 54 0,501 0,367 Valid
11 55 0,390 0,367 Valid
12 56 0,668 0,367 Valid
13 57 0,387 0,367 Valid
14 58 0,531 0,367 Valid
15 59 0,808 0,367 Valid
16 60 0,706 0,367 Valid
17 61 0,779 0,367 Valid
18 62 0,706 0,367 Valid
19 63 0,644 0,367 Valid
20 64 0,594 0,367 Valid
21 65 0,817 0,367 Valid
22 66 0,701 0,367 Valid
23 67 0,632 0,367 Valid
24 68 0,448 0,367 Valid
25 69 0,817 0,367 Valid
26 70 0,843 0,367 Valid
Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Berdasarkan hasil interpertasi data output SPSS 17 diketahui bahwa dari

26 item pertanyaan pada variabel Produktifitas Kerja (Y) semuanya dinyatakan

valid karena rhitung > rtabel sehingga sudah memenuhi syarat validitas.

4.1.2.2 Hasil Uji Reabilitas Instrument Penelitian

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui nilai ketepatan yang bila

mana di teskan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda mana akan

menghasilkan nilai yang sama pula. Pengujiam reabilitas instrument penelitian

dilakukan dengan menggunakan teknik split half (belah dua) dengan kriteria :

Jika ri>rtabel, berarti realibel

Jika ri<rtabel, berarti tidak realibel


Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini di tampilkan pada tabel 4.4

berikut ini.

Tabel 4.4. Hasil Uji Reabilitas Instrument Penelitian

No Variabel .r i .r tabel, Keterangan

1 X1 (Motivasi) 0,949 0,367 Reliabel

2 X2 (Disiplin) 0,949 0,367 Reliabel

3 Y (Produktivitas) 0,953 0,367 Reliabel

Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Dari hasil uji reliabilitas diatas maka dapat diketahui bahwa variabel

Motivasi kerja, Disiplin dan Produktivitas memiliki reliabilitas tinggi karena nilai

ri > rtabel

4.1.2.3 Analisis Variabel Penelitian

4.1.2.3.1 Analisis Variabel X1 (Motivasi)

Dalam menganalisis variabel penelitian, perlu ditetapkan dulu standar

skor Variabel X1 dengan rumus : jumlah responden x jumlah item x skor

Jumlah responden : 27 orang pegawai

Jumlah item Variabel X1 :24 (Jumlah item pertanyaan yang valid

padavariabel motivasi)

Skor : 1, 2, 3, 4, 5

Standar Skor Variabel X1 :

Skor sangat baik : 27 x 24 x 5 = 3.240

Skor baik : 27 x 24 x 4 = 2.592


Skor cukup baik : 27 x 24 x 3 = 1.944

Skor tidak baik : 27 x 24 x 2 = 1.296

Skor sangat tidak baik : 27 x 24 x 1 = 648

Skor total variabel X1dari hasil angket adalah 2.779, yaitu berada pada skor sangat

baik

Bobot variabel X1 = skor hasil angket x 100 %


skor tertinggi

= (2.779/3.240) x 100 %

= 85,77 %

648 1.296 1.944 2.592 3.240

Sangat Tidak Cukup Baik Sangat


Tidak Baik Baik Baik Baik
2.779

Gambar 4.1. Tahapan Kuartil Variabel X1 (Motivasi)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas diketahui bahwa skor variabel motivasi

termasuk dalam kriterium sangat baik karena memiliki total skor sebesar 2.779

yang berada pada kisaran 2.592 3.240 atau 85,77%.

Semuavariabel X1 mempunyai jumlah item adalah 8 (jumlah

pernyataan variabel motivasi mengenai kebutuhan prestasi) jumlah pegawai 27

orang dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5


Standar skordimensi variabel X1 dengan komponen pertanyaan

lingkungan kerja adalah :

Standar skor tiap-tiap dimensivariabel X1 adalah :

Skor sangat baik : 27 x 8 x 5 = 1080

Skor baik : 27 x 8 x 4 = 864

Skor cukup baik : 27 x 8 x 3 = 648

Skor tidak baik : 27 x 8 x 2 = 432

Skor sangat tidak baik : 27 x 8 x 1 = 216

Bobot tiap-tiap dimensi variabel X1 dihitung dalam table sebagai

berikut :

Tabel 4.5. Bobot tiap-tiap Dimensi Variabel X1(Motivasi)

Skor Hasil Skor


No Dimensi Bobot
Angket Tertinggi
Kebutuhan akan (945/1080) x 100%
1 804 945
Prestasi =87,5
Kebutuhan akan (803/945) x 100%
2 803 945
Afiliasi =84,97

Kebutuhan akan (932/1080) x 100%


3 932 1080
Kekuasaan =86,29

Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Dari hasil analisis data di atas bahwa bobot Motivasi kebutuhan akan

prestasi 87,5%,kebutuhan akan Affiliasi 84,97%.kebutuhan akan kekuasaan

86,29%.Artinya pegawai cenderung termotivasi kerja akan prestasinya sendiri

karena dengan prestasi kekuasaan dann keuangan akan datang dengan sendirinya.
4.2.3.2 Analisis Variabel X2 (Disiplin)

Analisis variabel X2 (disiplin), dalam menganalisis variabel penelitian,

perlu ditetapkan standar skor variabel X2 dengan rumus : jumlah responden x

jumlah item x skor.

Jumlah responden : 27 orang pegawai

Jumlah item Variabel X2 :20 (Jumlah item pertanyaan yang valid pada

variabel Disiplin)

Skor : 1, 2, 3, 4, 5

Standar Skor Variabel X2 :

Skor sangat baik : 27 x 20 x 5 = 2.700

Skor baik : 27 x 20 x 4 = 2.160

Skor cukup baik : 27 x 20 x 3 = 1.620

Skor tidak baik : 27 x 20 x 2 = 1.080

Skor sangat tidak baik : 27 x 20 x 1 = 540

Skor total variabel X2dari hasil angket adalah 2.323, yaitu berada pada skor sangat

baik.

Bobot variabel X2 = skor hasil angket x 100 %


skor tertinggi

= (2.323/2.700) x 100 %

= 86,03 %
540 1.080 1.620 2.160 2.700

Sangat Tidak Cukup Baik Sangat


Tidak Baik Baik Baik Baik

2.323

Gambar 4.2.Tahapan kuartil variable X2 (Disiplin)

Berdasarkan gambar 4.2 diatas diketahui bahwa skor variabel disiplin

termasuk dalam kriterium sangat baik karena memiliki total skor sebesar 2.323

yang berada pada kisaran 2.160 2.700 atau 86,03%.

Bobot tiap-tiap dimensi variabel X2 (disiplin) dilakukan terhadap

jawaban responden yang berjumlah 27 orang pegawai dengan jumlah item

dimensi 1 adalah 8 (jumlah pernyataan variabel disiplin ketaatan terhadap

peraturan), lampiran halaman 111dan jumlah item dimensi 2 dan 3 adalah 6

(jumlah pernyataan variabel disiplin ketaatan terhadap prosedur kerja dan sanksi

terhadap pelanggaran, lampiran halaman 111dan 111.

Standar skor untuk dimensi variabel yang jumlah itemnya 8 adalah :

Skor sangat baik : 27 x 8 x 5 = 1080

Skor baik : 27 x 8 x 4 = 864

Skor cukup baik : 27 x 8 x 3 = 648

Skor tidak baik : 27 x 8 x 2 = 432

Skor sangat tidak baik : 27 x 8 x 1 = 216

Standar skor untuk dimensi variabel yang jumlah itemnya 6 adalah :

Skor sangat baik : 27 x 6 x 5 = 810


Skor baik : 27 x 6 x 4 = 648

Skor cukup baik : 27 x 6 x 3 = 486

Skor tidak baik : 27 x 6 x 2 = 324

Skor sangat tidak baik : 27 x 6 x 1 = 162

Bobot tiap-tiap dimensi variabel X2 dihitung dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.6.Bobot tiap-tiap Dimensi Variabel X2(Disiplin)

Skor Hasil Skor


No Dimensi Bobot
Angket Tertinggi
Disiplin terhadap (219/270) x 100%
1 219 270
Peraturan =81,11
Ketaatan terhadap
(464/540) x 100%
2 Prosedur Kerja 464 540
=85,93

Sangsi terhadap (697/810) x 100%


3. 697 810
Pelanggaran =86,05
Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Berdasarkan data di atas diketahu bahwa, disiplin terhadap

peraturan memiliki bobot sebesar 81,11% ketaatan terhadap prosedur kerja

sebesar 85,95% dan sanksi terhadap pelanggaran sebesar 86,05%.


4.2.3.3 Analisis Variable Y(Produktivitas)

Analisis variabel Y(Produktivitas), dilakukan terhadap :

Jumlah responden : 27 orang pegawai

Jumlah item Variabel Y : 26 (Jumlah item pertanyaan yang valid

pada variabel Produktifitas)

Skor : 1, 2, 3, 4, 5

Standar Skor Variabel Y :

Skor sangat baik : 27 x 26 x 5 = 3.510

Skor baik : 27 x 26 x 4 = 2.808

Skor cukup baik : 27 x 26 x 3 = 2.106

Skor tidak baik : 27 x 26 x 2 = 1.404

Skor sangat tidak baik : 27 x 26 x 1 = 702

Skor total variabel Ydari hasil angket adalah 3.006, yaitu berada pada skor cukup

baik.

Bobot variabel Y = skor hasil angket x 100 %


skor tertinggi

= (3.006/3.510) x 100 %

= 85,64 %
702 1.404 2.106 2.808 3.510

Sangat Tidak Cukup Baik Sangat


Tidak Baik Baik Baik Baik

3.006

Gambar 4.3. Tahapan Kuartil VariabelY(Produktivitas)

Berdasarkan gambar 4.3 diatas diketahui bahwa skor variabel

produktivitas termasuk dalam kriterium sangat baik karena memiliki total skor

sebesar 3.006 yang berada pada kisaran 2.808 3.510 atau 86,03%.

Bobot tiap-tiap dimensi variabel Y(Produktivitas)dilakukan terhadap

responden yang berjumlah 27 orang pegawai dengan jumlah item dimensi 1 dan

2 adalah 8 item (jumlah pernyataan variabel produktivitas mengenai mengenai

efisiensi kerja dan efektifitas kerja), lampiran halaman 111 dan jumlah item

dimensi 3 adalah 10 (jumlah pernyataan variabel produktivitas kerja mengenai

sikap mental) lampiran halaman 111dengan skor 1, 2, 3, 4, 5 .

Standar skordimensi 1 dan 2 dengan jumlah itemnya 8 (jumlah

pernyataan variabel produktivitas kerja mengenai efisiensi kerja dan efektifitas

kerja (jumlah responden x jumlah item x skor) adalah :

Skor sangat baik : 27 x 8 x 5 = 1080

Skor baik : 27 x 8 x 4 = 864

Skor cukup baik : 27 x 8 x 3 = 648

Skor tidak baik : 27 x 8 x 2 = 432

Skor sangat tidak baik : 27 x 8 x 1 = 216


Standar skor untuk dimensi 3 dengan jumlah itemnya 10 (jumlah

pernyataan variabel produktivitas kerja mengenai sikap mental adalah :

Skor sangat baik : 27 x 10 x 5 = 1350

Skor baik : 27 x 10 x 4 = 1080

Skor cukup baik : 27 x 10 x 3 = 810

Skor tidak baik : 27 x 10 x 2 = 540

Skor sangat tidak baik : 27 x 10 x 1 = 270

Bobot tiap dimensi variabel Y dibuat dalam table sebagai berikut :

Tabel 4.7. Bobot Tiap-Tiap Dimensi Variabel Y(Produktivitas)

Skor Hasil Skor


No Dimensi Bobot
Angket Tertinggi

1 Efisien 224 405 (224/405 x 100% = 55,31)

Efektivitas
2 462 810 (462/810 x 100% = 57,04)

3. Sikap Mental 699 945 (699/945) x 100%= 73,97)

Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Dari hasil analisa di atas bahwa sikap mental pegawai lebih dominan

dengan bobot 73,97%,daripada produktivitas kerja pegawai dengan tingkat

efisiensinya dengan bobot 55,31%dan tingkat efektifitas dengan bobot 57,04%,

tingkat efisiensi masih rendah dikarenakan pegawai selama ini masih belum

efisien dan terkesan menghambur-hamburkan anggaran.


4.1.2.4 Uji Persyaratan Analisis

4.1.2.4.1 Hasil Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas adalah data yang di bandingkan (dikompersikan)

sejenis (bersifat homogen). Uji homogenitas data dengan kriteria :

1) Jika sig.levene statistic > 0,05 dan sig F < 0,05 maka data homogen

2) Jika sig.levene statistic <0,05 dan sig F > 0,05 maka data tidak

homogen.

Hasil olah data menggunakan program Product and Service Solutions

(SPSS) windows 17.0 lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas

No Variable Sig.leven statistic Sig.F Keterangan

1 X1-Y 0,938 0,000 Homogen

X2-Y
2 0,202 0,000 Homogen

Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Kesimpulan :

Dari hasil table di atas semua variable memiliki sig.leven statistic > 0,05 dan Sig.F

<0,005, maka semua data memiliki distribusi data yang homogen.


4.1.2.4.2 Hasil Uji Normalisasi Data

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki

distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistic parametric (statistic

inferensial). Cara yang akan dipakai untuk menghitung normalisasi data adalah

Kolmogorov-Smirnov. Dengan kriteria :

1) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) dan test Kolmogorov-Smirnov Z (KS) > 0.005

maka data berdistribusi normal.

2) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) dan test Kolmogorov-Smirnov Z (KS) <0.005

maka data tidak berdistribusi normal.

Hasil olah data menggunakan program Product and Service Solutions

(SPSS) windows 17.0 dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalisasi

Kolmogorov- Asymp.
No Variable Keterangan
Smirnov Z sig
1 X1 0,836 0,487 Normal

2 X2 0,520 0,949 Normal

3. Y 1,109 0,171 Normal


Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Kesimpulan :

Dari hasil tabel di atas semua variabel memiliki nilai Asymp. Sig (2-tailed) dan

test Kolmogorov-Smirnov Z (KS) > 0,005 dan data berdistribusi normal.


4.1.2.4.3 Hasil Uji Linieritas Data

Uji linieritas adalah data yang dihubungkan akan berbentuk garis linear.

Uji linearitas data dilakukan dengan kriteria :

1) Jika sig. F linearity <0,05 maka data linear

2) Jika sig. F linearity > 0,05 maka data tidak normal

Hasil olah data menggunakan program Product and Service Solutions

(SPSS) windows 17.0 dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10. Hasil Uji Linearity Data

No Variable F. Linearity Sig. F Keterangan

1 X1 Y 0,885 0,00 Linear

2 X2 -Y 0,159 0,00 Linear


Sumber :Hasil Penelitian, Tahun 2016

Kesimpulan :

Karena semua variabel memiliki nilai Sig. F linearity < 0,005 maka semua data

linear.

4.1.2.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk membuat keputusan apakah naik dan

menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

independen atau tidak. Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada

output SPSS 17.0 berikut ini.


Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.005 .058 -.084 .934

X1_2 .609 .096 .623 6.366 .000

X2_2 .419 .102 .403 4.117 .000

a. Dependent Variable: Y_2

Dari tabel 4.10 diatas, dapat disimpulkan mengenai persamaan

regresinya sebagai berikut.

Y = 0,005+0,609X1+0,419X2

Dimana :
Y = Produktivitas
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Disiplin Kerja

Dari persamaan Regresi dapat di interpertasikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta (a) 0,005 artinya adalah apabila motivasi dan disiplin

kerja sama dengan 0 (nol) maka produktivitas akan bernilai 0,005.

2. Nilai koefisiean regresi (X1) 0,609 artinya adalah apabila terjadi

kenaikan pada motivasi sebesar 1 maka akan terjadi pula perubahan

nilai searah pada Produktivitas sebesar 0,609.

3. Nilai koefisien regresi (X2) 0,419 artinya adalah apabila terjadi

kenaikan pada disiplin kerja sebesar 1 maka akan terjadi pula

kenaikan) pada produktivitas kerja sebesar 0,419.


4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis

4.1.2.6.1 Hasil Uji F (Simultasn)

Untuk mengetahui sejauh mana variabel motivasi dan disiplin kerja

berpengaruh terhadap produktifitas kerja secara bersama-sama maka dilakukan uji

F. Adapun hasil uji F dengan interpertasi output SPSS 17 lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Hasil Uji F

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .003 2 .001 69.322 .000a
Residual .000 24 .000

Total .003 26
a. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
b. Dependent Variable: Y_2

Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa nilai sig.F pada tabel

ANOVA menunjukan nilai sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi dan disiplin secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.

2.1.2.6.2 Hasil Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui sejauh mana variabel motivasi dan disiplin

berpengaruh terhadap produktivitas kerja secara parsial (masing-masing) maka

dilakukan uji t. Adapun hasil uji dapat dilakukan dengan interpertasi data output

SPSS 17 pada tabel 4.13 berikut ini.


Tabel 4.13 Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.005 .058 -.084 .934

X1_2 .609 .096 .623 6.366 .000


X2_2 .419 .102 .403 4.117 .000
a. Dependent Variable: Y_2
b.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel

motivasi (X1) berpengaruh signifikasn terhadap variabel produktivitas kerja (Y)

karena nilai sig. 0,000 < 0,005. Begitu juga dengan variabel disiplin (X2)

berpengaruh signifikasn terhadap variabel produktivitas kerja (Y) karena nilai sig.

0,000 < 0,005.

4.1.2.6 Hasil Analisis Korelasi

Analisis Korelasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya keeratan hubungan antara variabel X1 (Motivasi), X2 (Disiplin), dan Y

(Produktivitas). Adapun hasil analisis data korelasional dapat dilihat pada tabel

4.14 tabel.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Korelasi

Correlations

X1_2 X2_2 Y_2


Spearman's rho X1_2 Correlation Coefficient 1.000 .650** .864**
Sig. (2-tailed) . .000 .000
N 27 27 27
X2_2 Correlation Coefficient .650** 1.000 .785**
Sig. (2-tailed) .000 . .000
N 27 27 27
Y_2 Correlation Coefficient .864** .785** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .
N 27 27 27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel output tersebut diatas maka dapat diketahui interpertasi

mengenai hubungan variabel dalam penelitian ini:

1. Besarnya nilai korelasi antara motivasi dengan produktivitas sebesar

0,864 yang artinya bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan

searah antara motivasi kerja dengan produktivitas sesuai interpertasi

batas dan tafsiran nilai.

2. Besarnya nilai korelasi antara disiplin dengan produktivitas sebesar

0,785 yang artinya bahwa terjadi hubungan yang kuat dan searah

antara disiplin dengan produktivitas sesuai interpertasi batas dan

tafsiran nilai.
4.2. Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Kantor

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

Motivasi diartikan sebagai semua upaya untuk memunculkan dari

dalam diri individu, semangat orang lain (bawahan) agar mau bekerja guna

mencapai tujuan organisasi melalui pemberian atau penyediaan pemuasan

kebutuhan mereka. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai

tujuan atau kepuasan. Motivasi yang perlu ditumbuhkan dalam diri

organisasi adalah motivasi kerja yang merupakan sesuatu yang

menimbulkan semangat atau dorongan untuk mau bekerja lebih giat.

Menurut Mc. Clelland, setiap individu yang mempunyai

cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan

dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu

dan situasi seta peluangyang tersedia.Kebutuhan pegawai yang dapat

memotivasi gairah kerja adalah :

1) Kebutuhan akan prestasi

2) Kebutuhan akan afilasi

3) Kebutuhan akan kekuasaan

Motivasi kerja pegawai terdiri dari kebutuhan akan prestasi

(meliputi bekerja inovatif dan kreatif, umpan balik atas prestasi, memilih

resiko dalam bekerja, memikul tanggung jawab pribadi atas pekerjaan),


kebutuhan affiliasi (meliputi suka bekerja sama, memelihara hubungan

sosial, suka membantu rekan kerja, menghindari konflik ), kebutuhan akan

kekuasaan ( meliputi kemampuan berbicara didepan umum, aktif dalam

kegiatan organisasi, senang ditunjuk sebagai pimpinan, suka mengajarkan

pengetahuan kepada orang lain ).

Hasil penelitian terhadap motivasi kerja sebesar 78,36 % termasuk skor

tinggihal ini termotivasi dari adanya tunjangan yang diterima diluar gaji

pokok dan insentif yang tidak tentu jadwalnya. (sumber dari kecamatan),

hal ini menunjukan motivasi kerja pegawaidi Kantor Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan kurang baik. Kebutuhan akan prestasi

sebesar 87,5% termasuk dalam kriteria cukup baik artinya keinginan

bekerja dengan inovatif dan kreatif, adanya umpan balik atas prestasi,

berani mengambil resiko dan memikul tanggung jawab pribadi atas

pekerjaan termasuk cukup baik. Kebutuhan akan affiliasi sebesar 84,97%

termasuk dalam kriteria cukup baik artinya keinginan bekerja sama,

memelihara hubungan sosial, membantu rekan kerja, dan menghindari

konflik termasuk cukup baik. Kebutuhan akan kekuasaan sebesar 86,29%

termasuk dalam kriteria cukup baik artinya kemampuan berbicara didepan

umum, aktif dalam kegiatan organisasi, perasaan senang ditunjuk sebagai

pemimpin, dan suka mengajarkan orang lain termasuk cukup baik.

Dalam pengujian Reliabilitas yang berkaitan dengan keeratan

hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja ternyata

signifikan, dimana nilai risebesar 77,2% lebih besar dari pada tabel sebesar
0,367.Motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

produktivitas kerja.Produktivitas kerja pegawai dapat terwujud apabila

pegawai memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengaruh langsung

motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai diKantor Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan positif dan signifikan adalah sebesar

52,1%.Sedangkan pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai sebesar 4,343%. Dengan demikian pengaruh total

motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai sebesar 56,434%. Hasil

analisis tersebut dapat diinterprestasikan bahwa motivasi kerja akan

mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pegawai. Motivasi merupakan

pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan berintegrasi dengan segala

upaya untuk mencapai tujuan atau kepuasan.

4.2.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

Disiplin kerja memegang peranan penting dalam suatu organisasi,

tanpa disiplin kerja pegawai, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang

optimal.Disiplin merupakan tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan

peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis dan berindikasi

terhadap kegairahan kerja yang sangat berpengaruh kepada efektivitas dan

efesiensi pencapaian tujuan organisasi.


Menurut Suradinata, disiplin kerja pegawai meliputi :

1) Ketaatan terhadap peraturan

2) Ketaatan terhadap prosedur

3) Sanksi terhadap pelanggaran

Disiplin kerja pegawai terdiri dari ketaatan terhadap peraturan

(meliputi masuk kerja tepat waktu, pulang kerja tepat waktu, berada dikantor

saat jam kerja, ijin pipmpinan jika keluar kantor disaat jam kerja), ketaatan

terhadap prosedur kerja (meliputi bekerja sesuai prosedur, bekerja sesuai

jadwal, bekerja sesuai pedoman kerja). Sanksi terhadap pelanggaran

(meliputi sanksi terhadap pegawai yang melanggar peraturan, ketegasan

dalam sanksi, keadilan dalam sanksi).

Hasil penelitian terhadap disiplin kerja sebesar 75,82% termasuk

skor tinggi dilihat dari tingkat kehadiran apel pagi, dan ketepatan jam pulang

kantor. Hal ini menunjukan disiplin kerja pegawai Kantor Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan kurang baik hal ini menunjukan didiplin

kerja pegawai Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan sudah

kurang baik. Ketaatan peraturan sebesar 81,11% termasuk dalam kriteria

cukup baik artinya masuk kerja tepat waktu, pulang kerja tepat waktu, berada

di kantor saat jam kerja, ijin pimpinan jika meninggalkan kantor di saat jam

kerja, termasuk baik ketaatan terhadap prosedur kerja sebesar 85,93%

termasuk dalam kriteria cukup baik, artinya bekerja sesuai dengan prosedur,

bekerja sesuai jadwal, bekerja sesuai pedoman, termasuk cukup. Sanksi

terhadap pelanggaran sebesar 86,05% termasuk dalam kriteria cukup baik,


artinya samksi terhadap pegawai yang melanggar peraturan, ketegasan dalam

sanksi, keadilan dalam sanksi termasuk cukup baik.

Dalam pengujian reliabilitas yang berkaitan dengan keeratan

hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja ternyata signifikan,

dimana nilai ri sebesar 0,376 lebih besar dari pada tabel sebesar 0,367

disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja. Semakin baik disiplin kerja semakin tinggi prestasi kerja yang dapat

dicapainya.Tanpa disiplin yang baik, sulit organisasi mencapai tujuan yang

optimal.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa pengaruh langsung

disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Kantor Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan positif dan signifikan adalah sebesar

14,13%, sedangkan pengaruh tidak langsung disiplin kerja produktivitas kerja

pegawai sebesar 4,343%. Dengan demikian pengaruh total disiplin kerja

pegawai terhadap produktivitas kerja pegawai sebesar 18,473%. Hasil uji

statistik tersebut dapat diinterprestasikan bahwa disiplin kerja akan

mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pegawai di Kantor Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan adalah suatu sikap tingkah laku dan

perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak

tertulis.
4.2.3 Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan

Produktivitas merupakan salah satu ukuran penting untuk mengetahui

sejauh mana pelaksanaan administrasi dan manajemen di suatu

organisasi.Produktivitas dapat diartikan lebih luas dari ukuran lainnya seperti

efisiensi dan efektivitas, bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa

efisiensi dan efektivitas tersebut merupakan bagian dari produktivitas.

Produktivitas dapat ditinjau dari pengertian teknis dan pengertian

perilaku. Pengertian produktivitas secara teknis mengacu kepada

efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi, sedangkan

dalam pengertian perilaku, produktivitas mengacu kepada sikap mental

yang terus berkembang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas kerja pegawai

Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan cukup baik yang dapat

dilihat dari efisiensi sebesar 55,31% (cukup baik), efektivitas sebesar 57,04

% (cukup baik), dan sikap sebesar 73,97% (cukup baik).

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh motivasi

kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 72,2% dan pengaruh disiplin

kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 37,6 %. Motivasi dan disiplin

kerja memberikan pengaruh bersama-sama terhadap produktivitas kerja

sebesar 85,4%, hal ini berarti terdapat faktor diluar motivasi dan disiplin

kerja yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja sebesar 14,6% yang


tidak termasuk variabel penelitian ini. Pengaruh motivasi dan disiplin kerja

bersifat positif terhadap produktivitas kerja, artinya makin tinggi motivasi

dan disiplin kerja maka akan semakin meningkat produktivitas kerja

pegawai Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Pengaruh

motivasi dan disiplin kerja juga bersifat signifikan, artinya bahwa motivasi

dan disiplin kerja berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja pegawai

di Kantor Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan.

Produktivitas kerja pegawai yang tinggi merupakan hal yang ingin

dicapai oleh organisasi, sebab produktivitas kerja pegawai yang tinggi

menjadi penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi

tersebut.

You might also like