Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Sampul .............................................................................................................. 1
2
3.1 Gambaran ................................................................................................... 10
3
BAB I
COLLOID GOITER
1. 1 Gambaran
1.1.1 makroskopik
Ukuran 15x20x10
cm
Berkapsul
Multi nodul
Tegas
Sponge
Area cystic
1.1.2 mikroskopik
1
1 : berbagai ukuran
3 folikel
2 : colloid
3: sel epitelium
monoton
4
1.2 Etiologi
1.3 Patogenesis
hiperpalsia ari glandula tiroid dalam mencoba menghasilkan level hormon tiroid
normal. Jika proses ini terus berlanjut maka , goiter ditegakkan. (james, 2013)
Pasien menderita pembesaran massapada lehr tanpa rasa nyeri. (FK UGM, 2014)
duduk atau berdiri. Inspeksi dari samping dapat melihat lebih baik. Thyroid akan
Palpasi goiter ditunjukkan dengan dari belkang pasien , dengan leher yang
relexdan tidak hiperexkstensi . palpasi goiter ditemukan seudo goiter. Yang maman
tiroid jelas terlihat pada individu kurus. Setiap nodul dipalpasi ukurannya .
5
1.6 Penatalaksanaan
Pasien di monitoring untuk menjaga serum TSH rendah tapi kemampuan mendeteksi
radiasi dari goiter. Penggunaan iodin untuk terapi non toxic goiter telah ditetapkan dan
1.7 Prognosis
Benign goiters have a good prognosis. However, all goiters should be monitored
signaled by a sudden change in size, pain, or consistency. Fortunately, the risk of this is
low. In patients exposed to low levels of radiation the risk rises. (james, 2013)
6
BAB II
2. 1 Gambaran
2.1.1 makroskopik
Jaringan tiroid
berukuran 10 cm
Berkapsul
Konsistensi tegas
Pucat
Berwarna gray-tan
2.1.2 mikroskopik
1
1
1
1 : hiperplasia folikel
limfoid (pusat germinal)
1
2: folikel kecil dan
atropi
7
2.2 Etiologi
sel yang paling mungkin adalah reaksi hiperssensitivitas yang diperantarai oleh sel
2.3 Patogenesis
Pada awalnya , pe gaktifan sel T CD+4 spesifik tiroid memicu pembentukan sel
T sitotoksik CD+8 dan autoantibodi. Infiltrasi sel T sititiksik berperan penting dalam
destruksi parenkim. Selain itu sel B yang tersensitisasi mengeluarkan antibodi anti
reseptor TSH inhibitor yang menghambat kerja TSh sehingga ikut berperan dalam
antigen tiroid (yang secar normal mengalami sekuestrasi) ke sistem imun; antibodi ini
patogenesis.(Robbins, 2012)
(kadar hormon normal) atau hipotiroid ringan. Pada awal fase jang terjadi
8
hipertirois ringan . pada sebagian besar kasus berkembang sejalan dengan
auto tiroid dapat dieteki dalam serum pasien. Titer antibodi yang tingggi ini bersifat
2.6 Penatalaksanaan
2.7 Prognosis
Baik jika ditangani lebih awal. Sekiatr 5% pasien yang telah menderita
9
BAB III
3. 1 Gambaran
3.1.1 Makroskopik
Jaringan tiroid 8
cm
Berkapsul
Konsistensi padat
Berwarna abuabu-
putuh
berbatas
3.1.2 Mikroskopik
1
2
1 : sel tumor
hiperplasia, sel
3 monoton, inti
hiperkromasi.
10
3.2 Etiologi
1. Radiasi
Merupakan salah satu faktor etiologi karsinoma tiroid. Banyak kasus karsinoma
pada anak-anak yang sebelumnya dapat radiasi pada kepala dan leher karena
penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5 -25 tahun dan rata-rata 10,9
tahun.
2. Stimulasi TSH
Stimulasi TSH yang lama merupakan salah satu faktor etiologi karsinoma tiroid.
Pemberian diet tanpa garam Jodium pada binatang percobaan, pemberian zat
radioaktif atau sub total tiroidektomi berakibat stimulasi STH meningnkat dan
3.3 Patogenesis
Weber dan rekan telah melaporkan bahwa empat microRNAs (mir-192, Mir-
197, Mir-328, dan Mir-346) memiliki ekspresi signifikan lebih besar pada karsinoma
folikuler dari adenoma folikuler [20]. Micro-RNA adalah segmen noncoding kecil asam
proliferasi sel. Mutasi pada fosfatase dan tensin homolog gen supresor dan
pengembangan kanker tiroid yang lebih agresif dan mungkin lebih umum pada kanker
folikular . Faktor lain yang telah terlibat dalam patogenesis termasuk mutasi gen p53
11
3.4 Tanda dan gejala
Sebagian beasr kasus bermanifestasi sebagai nodul tak nyeri yang sering
ditemukan pada pemeriksaan fisik. Massa yang besar mungkin mnyebabkan gejala
Pasien biasanya eutiroid. Pemindaian tiroid biasa adanya nodul dingin dingin
dibandinkan dengan parenkim tiroid normal. Oleh karena itu, radionuklida tampak
3.6 Penatalaksanaan
Pada fase awal , adenoma mungkin bergantung pada TSH untuk melanjutkan
pertumbuhannya dan secara teoritis dapat diobati dengan supresi TSH (dengan tiroid
hormon eksogen), kemudian , tumor terseut otonom dan sulit di kendalikan . oleh
12
3.7 Prognosis
Tergantung pada luasnya invasi pada waktu pembedahan. Prognase untuk tumor
dengan invasi minimal adalah sangat baik. Dengan invasi yang lebih luas secar progresif
13
BAB IV
4. 1 Gambaran
4.1.1 Makroskopik
Jarinagn tiroid
berukuran 10 cm
Padat
Berkapsul
Perdarahan
Nekrosis
Fibrosis
Area kalsifikasi
4.1.2 Mikroskopik 1
1 : pola papillary
3 :tampakan
ground glass
14
4.2 Etiologi
Faktor genetik, radiasi pegion, dan penyakit tiroid yang sudah ada. (Robbins,
2012)
yang pasti dari karsinoma ini belum diketahui. Dari beberapa penelitian, dijumpai
beberapa faktor yang berperan dalam patogenesis karsinoma tiroid yaitu genetik
hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut. Sedangkan pada karsinoma
folikular radiasi merupakan faktor penyebab terjadinya karsinoma ini. Faktor yang
berperan pada karsinoma meduler adalah genetik dan sampai saat ini belum
4.3 Patogenesis
berdekatan dengan gen lain yang katif secra konstitutif. (Robbins, 2012)
kasus karsinoma folikular tiroid. Translokasi ini myebabkan fusi gen untuk fkator
15
transkripsi tiroid PAX8 ke gen PPAR1 menghasilkan sebuah protein onkogenik
baru. Mutasi inaktivasi gen TP53 jarang ditemukanpada kanker tiroid. (Robbins,
2012)
Tak ada rasa nyeri dileher , baik dalam tiroid mauppun dalm metastasis ke
tunggal atau ganda, memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas
tiroid belum ada yang khusus. Kecuali karsinoma meduler, yaitu pemeriksaan
diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksikosis walaupun jarang.
terutama pada karsinoma berdiferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas
untuk karsinoma tiroid, namun peninggian HTG setelah tiroidektomi total merupakan
4.6 Penatalaksanaan
16
1. Operasi, Operasi dilakukan untuk membersihkan jaringan tumor dan
membersihkan kelenjar getah bening bagian leher yang mungkin telah terjadi
metastasis.
stadium lanjut yang tidak dapat dioperasi atau telah ada distant metastasis.
(USU, 2010)
4.7 Prognosis
Prognosis tumor ini umumnya baik. Secara umum, progoisis jauh lebih buruk
pada pasien lanjut usia dan pasien dengan invasi ke jararingan diluar tiroid. (Robbins,
2012)
17
DAFTAR PUSTAKA
Henry et all, 2011, Follicular Adenoma and Carcinoma of the Thyroid Gland, Us National
library of medicine national institutes of health, v.16(5), pp. 585593, viewed: 5 Juli
2014, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3228182/
Robbins et all, 2012, Buku Ajar Patologi Volume 2, Ed.7, EGC, Jakarta.
Soekimin, 2004, Karsinoma Folikular Tiroid, Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, viewed on 5 juli 2014,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2043/1/anatomi-soekimin.pdf
Taylor, 2005, Ringkasan Patologi Anatomi, EGC, Jakarta
USU, 2011, Karsinoma Tiroid, Universitas Sumatra Utara, viewed : 5 Juli 2014,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17648/4/Chapter%20II.pdf
18
19