You are on page 1of 7

ANALISA KASUS

1) Beberapa indikasi dilakukan sectio 1) Pada kasus ini dijumpai pasien


caesarea adalah oleh karena wanita 39 tahun G4P2A1 dengan
Indikasi Ibu usia kehamilan 33-34 minggu
- Tulang panggul sempit dan riwayat persalinan;
Cephalopelvic disrportion 1.Tanggal partus : Laki-laki, 7
(CPD) adalah ukuran tahun, Rumah sakit, Aterm,
lingkar panggul ibu tidak PSP, Dokter Sp.OG, 2900gr,
sesuai dengan ukuran sehat.
lingkar kepala janin yang 2. Tanggal partus : Perempuan,
dapat menyebabkan ibu 5 tahun, Rumah sakit, Aterm,
tidak melahikan secara SC a/i Partus tidak maju,
alami. Tulang panggul Dokter Sp.OG, 2800gr, sehat.
sangat menentukan mulus 3. Abortus 2012
atau tidaknya proses 4. Hamil ini. setelah SC lahir
persalinan. bayi laki-laki BBL 1940 gr,
PBL 43, A/S : 8/9 , anus (+).
- Persalinan sebelumnya
dengan Sectio caesarea.
Pada kasus, riwayat persalinan
- Usia
sebelumnya dengan Sectio
- Faktor hambatan jalan
caesarea. Riwayat SC tersebut atas
lahir
indikasi panggul sempit. Oleh
- Kelainan kontraksi Rahim
karena itu, pada persalinan kali ini,
- Ketuban pecah dini
pasien kembali menjalani SC.
- Rasa takut kesakitan
Indikasi Janin
- Ancaman Gawat Janin
- Bayi besar
- Letak sungsang
- Faktor plasenta
- Kelainan tali pusat

2) Jenis-jenis operasi Sectio Caesaria Pada pasien jenis operasi yang


meliputi : dilakukan yakni SC Lower Cervical
SC Abdominalis yang mana dilakukan insisi pada
- SC Trans Peritonealis segmen bawah rahim atau tepatnya
Teknik ini disebut juga SC di lower cervical.
klasik atau corporal yang mana
insisi secara emanjang pada
korpus uteri kira-kira sepanjang
10 cm.
- SC Ismika atau Profunda atau
Lower Cervical
Pada teknik ini, insisi dilakukan
pada segmen bawah Rahim
dengan sayatan melintang
konkaf pada segmen bawah
rahim. Panjang sayatan tersebut
sekitar 10 cm.

SC Vaginalis
Menurut sayatan pada Rahim, SC
dapat dilakukan sebagai berikut :
- Sayatan memanjang (vertikal)
menurut Kroing
- Sayatan melintang (transversal)
menurut Kerr
- Insisi klasik
- Sayatan huruf T terbalik (T-
incision)
3) Beberapa komplikasi umum Pada pasien ini tidak dijumpai
yang mungkin terjadi pada ibu komplikasi umum.
hamil dengan riwayat sectio
caesarean berulang adalah :
Infeksi Uterus
Placenta Previa
Transfusi Darah
Placenta Accreta
Histerektomi
4) Faktor-faktor risiko tersebut Pasien ini memiliki riwayat
meliputi usia muda, tinggi persalinan-nya yang pertama
badan sangat kurang, ukuran dengan riwayat sectio caesarea atas
panggul yang kecil, dan indikasi panggul sempit.
kehamilan pertama. Wanita
berusia muda atau pada tahap
remaja, meiliki organ-organ
reproduksi yang belum
berkembang secara opimal
sehingga itulah mengapa sering
dikaitkan dengan disproporsi
fetopelvik.
5) Definisi Persalinan Preterm: Pada kasus ini, pasien wanita 39
Kelahiran preterm atau prematur tahun dengan usia kehamilan 33-34
dapat diartikan sebagai minggu yaitu kurang dari 37
dimulainya kontraksi uterus minggu sejak hari pertama haid
yang teratur yang disertai terakhir.
pendataran dan/atau dilatasi
cervix serta turunnya bayi pada
wanita hamil yang lama
kehamilannya kurang dari 37
minggu sejak hari pertama haid
terakhir.

Persalinan preterm merupakan


hal yang berbahaya karena
potensial meningkatkan
kematian perinatal sebesar 65%-
75%, umumnya berkaitan
dengan berat lahir rendah yang
disebabkan oleh kelahiran
prematur dan pertumbuhan janin
yang terhambat. Beberapa organ
dalam bayi mungkin belum
berkembang sepenuhnya
sehingga bayi memiliki resiko
tinggi menderita penyakit
tertentu. 3
6) Diagnosis persalinan preterm Pada kasus, pasien wanita 39 tahun
antara lain: Usia kehamilan G4P2A1 dengan usia kehamilan 33-
antara 20 dan 37 minggu, antara 34 minggu.
140 dan 259 hari, adanya
- Inspekulo : tampak cairan di
kontraksi uterus teratur yang
fornix posterior, kesan mengalir
dipastikan dengan pemeriksaan dari OUE, valsava (+),
inspekulo untuk melihat adanya mikrotenol (+)
pembukaan, pendarahan serviks - VT : Cervix axial, pembukaan
sebesar 50-80% atau sedikitnya 2 cm, eff. 60%, selaput
sudah terbuka 2 cm, selaput ketuban (-), Hodge I
ketuban sering kali pecah, - ST : Lendir darah (+), air
merasakan gejala seperti rasa ketuban (-).
kaku di perut yang menyerupai
kaku menstruasi, rasa tekanan
intrapelvik dan rasa nyeri di
bagian belakang dan
mengeluarkan lendir pervagina
mungkin bercampur darah.3
7) Persalinan prematur meningkat Pada kasus, usia pasien wanita 39
pada usia <20 tahun dan > 35 tahun dengan riwayat persalinan
tahun. Pada usia ibu yang tua abortus pada tahun 2012.
telah terjadi penurunan fungsi
organ reproduksi, penurunan
fungsi ini akan mempengaruhi
kesehatan baik ibu maupun
janin yang dikandungnya
sehingga ibu dan bayi yang
dikandungnya memiliki banyak
hal yang dapat mempersulit dan
memperbesar risiko kehamilan.4

Beberapa hal yang


mempengaruhi faktor ibu adalah
penyakit berat pada ibu,
diabetes mellitus, preeklamsia /
hipertensi, infeksi saluran kemih
/ genital /intrauterine, penyakit
infeksi dengan demam, stress
psikologik, kelainan bentuk
uterus / serviks, riwayat
persalinan prematur / abortus
berulang, inkompetensia serviks
(panjang serviks kurang dari 1
cm), pemakaian obat narkotik,
dan kelainan imunologik /
kelainan resus.5
PERMASALAHAN

Apakah tindakan yang dilakukan pada pasien ini sudah tepat ?


Apa saja tindakan yang dapat kita lakukan sesuai kompetensi dokter
umum ?

You might also like