You are on page 1of 17

SISTEM PEMBELAJARAN IPA DI INGGRIS

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Belajar dan Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Dr. Munzil, S.Pd., M.Si.

DisusunOleh:

1. Abdul Fatah Noor (15035160)


2. Dian Novita (15035160)
3. Nurmaula Idba Safrina (150351605311)
4. Septi Ayu Putri (15035160)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul Sistem Pembelajaran IPA di Inggris.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
dkami dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif


sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Malang, 08 Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Filosofi Sistem Pendidikan di Inggris ...................................................... 3

2.2 Tujuan Pendidikan di Inggris .................................................................. 6

2.3 Subjek Pembelajaran IPA di Inggris ....................................................... 6

2.4 Metode Pembelajaran IPA di Inggris . ..................................................... 7

2.5 Evaluasi Pembelajaran IPA di Inggris ......................................................... 10

BAB III .......................................................................................................................... 133

PENUTUP ..................................................................................................................... 133

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 133

3.1 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 144

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Negara Inggris adalah satu-satunya negara yang tidak pernah dijajah
melainkan mereka selalu menjajah negara-negara lain. Selain itu Inggris dikenal
dengan standar pendidikannya yang tinggi. Sistem pendidikan Inggris telah
banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah rumah untuk beberapa
universitas terkenal. Jadi, dapat ditarik kesimpulan apa yang menyebabkan negara
Inggris ini tidak pernah terjajah sedikit pun dan seberapa besar pengaruhnya
kepada negara bekas jajahan Inggirs ini.

Sejarah berdirinya lembaga pendidikan di United Kingdom atau Kerajaan


Inggris sudah mulai tercatat sejak akhir abad ke-6. Sekolah yang diperkirakan
pertama berdiri di Inggris adalah sebuah grammar school yang didirikan pada
tahun 598 di Canterbury, England. Inggris merupakan rumah bagi beberapa
universitas tertua di dunia. Universitas Oxford merupakan universitas pertama
yang tercatat berdiri dalam sejarah Inggris.

Salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Inggris adalah


pertama kalinya program wajib belajar diberlakukan, yaitu pada tahun 1880.
Wajib belajar diberlakukan saat itu hanya untuk anak berusia 5 sampai dengan 10
tahun. Batas akhir usia wajib belajar kemudian bertambah secara bertahap dan
mencapai usia 14 tahun pada tahun 1918. Tahun 1947 dan tahun 1973, batas akhir
usia tersebut kembali masing-masing meningkat menjadi 15 dan 16 tahun.
Dengan diberlakukannya undangundang Education and Skills Act 2008, mulai
tahun 2013 sampai dengan 2015, batas akhir usia wajib belajar tersebut akan
bertahap meningkat menjadi 18 tahun

1
1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Apa filosofi sistem pendidikan di Inggris?
1.2.2 Apa tujuan sistem pendidikan di Inggris?
1.2.3 Bagaimana subjek pembelajaran IPA di Inggris?
1.2.4 Bagaimana metode pembelajaran IPA di Inggris?
1.2.5 Bagaimana evaluasi pembelajaran IPA di Inggris?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui filosofi sistem pendidikan di Inggris.
1.3.2 Mengetahui tujuan sistem pendidikan di Inggris.
1.3.3 Mengetahui subjek pembelajaran IPA di Inggris.
1.3.4 Mengetahui metode pembelajaran IPA di Inggris.
1.3.5 Mengetahui evaluasi pembelajaran IPA di Inggris.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Filosofi Sistem Pendidikan di Inggris


Sistem pendidikan di Inggris yang umumnya dibagi menjadi beberapa
jenjang berdasarkan umur :

1. Pendidikan pra-primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun

2. Pendidikan primer (primary education), usia 4-11 tahun

3. Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun

4. Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun

5. Pendidikan tinggi (higher education), usia di atas 18 tahun

Pendidikan wajib belajar dimulai sejak pendidikan primer saat anak-anak


menginjak usia 5 tahun dan berakhir sampai dengan usia 16 tahun. Batas akhir
usia wajib belajar ini akan berubah secara bertahap mulai tahun 2013 menjadi 18
tahun pada tahun 2015. Umumnya siswa setelah menyelesaikan pendidikan
sekunder (usia 16 tahun), lalu mengambil ujian General Certificate of Secondary
Education (GCSE), untuk kemudian melanjutkan ke pendidikan lanjutan (further
education) selama 2 tahun. Umumnya setelah mendapatkan nilai GCSE siswa di
Inggris mengambil kualifikasi AS (Advanced Subsidiary) level yang kemudian
dilanjutkan dengan A-Level, yang dapat diambil di sekolah yang sama, sixth form
college atau further education college. A-Level biasanya dipakai sebagai syarat
melanjutkan pendidikan ke universitas. Selain A-Level terdapat beberapa pilihan
lain seperti kualifikasi Business and Technology Education Council (BTEC),
International Baccalaureate (IB), Cambridge Pre-U dan sebagainya, termasuk
pilihan melanjutkan ke berbagai sekolah tinggi kejuruan.

Di tingkat nasional, pendidikan di England diawasi pemerintah pusat yaitu


oleh Departemen Pendidikan (Department for Education - DfE) dan Departemen
Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (Department for Business, Innovation and Skills
- BIS). Namun untuk pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat daerah, masing-
masing pemerintah daerah diberi tanggung jawab dalam pengelolaannya.

3
Terdapat dua tipe sekolah di Inggris berdasarkan sumber pembiayaannya,
yaitu: (1) sekolah yang dibiayai pemerintah (publicly-funded schools) atau state
school dan (2) sekolah swasta (non grant-aided schools) atau private school.
Sekolah yang dibiayai pemerintah (state schools) dibagi menjadi yang tergolong
umum (maintained schools), yang dibiayai melalui pemerintah daerah (local
authority) dan yang tergolong khusus. Sedangkan sekolah swasta, yaitu sekolah
yang tidak menerima pendanaan dari pemerintah sama sekali juga dikenal dengan
istilah sekolah independen. Selain itu, baru-baru ini pemerintah Inggris
memperkenalkan sistem baru yang dinamakan free school.

Terdapat dua jenjang pendidikan yang diatur di dalam Kurikulum


Nasional untuk England (National Curriculum), yaitu: Pendidikan Pra-Primer dan
Pendidikan Primer dan Sekunder. Education Act 2002 Chapter 32 adalah undang-
undang yang mendasari pengaturan ini. Tidak terdapat kurikulum yang baku
untuk Pendidikan Lanjutan dan Pendidikan Tinggi. Hal ini dikarenakan
beragamnya kualifikasi yang ada di jenjang pendidikan pasca 16 tahun.

1. Pendidikan Primer
Berdasarkan undang-undang, pendidikan pra-primer adalah
pendidikan untuk anak-anak yang belum memasuki usia wajib belajar
(anak yang belum berusia 5 tahun). Pendidikan ini dapat disediakan di
sekolah, misalnya di taman kanak-kanak atau kelas nursery di sekolah
dasar, atau di mana saja.
Untuk anak-anak usia 3 bulan sampai 3 tahun, umumnya
pendidikan disediakan oleh sektor swasta dan voluntary, dengan orang tua
membayar biaya pendidikan dan tidak diwajibkan. Untuk anak-anak
berusia 3 dan 4 tahun terdapat pendidikan gratis bagi orang tua yang ingin
menyekolahkan anaknya.
2. Pendidikan Primer dan Sekunder
Terdapat dua tahap pendidikan yang termasuk di dalam program
paket wajib belajar, yaitu:
1. Pendidikan Primer (usia 5-11 tahun), dan
2. Pendidikan Sekunder (usia 11-16 tahun).

4
Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke enam
disebut Junior . Pada level sekolah dasar ini tidak di adakan ujian bagi siswa
mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemampuan yang
dilaksanakan ketika anak berusia tujuh tahun. Penekanan ada pada belajar secara
praktikal dibandingkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti
Bahasa Inggris, matematika dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah,
geografi, musik, seni dan olahraga.

Penerimaan siswa baru sekolah-sekolah primer atau sekunder yang


dibiayai pemerintah, tidak dipungut bayaran. Semua sekolah yang dibiayai oleh
pemerintah dan memiliki bangku kosong harus menerima siswa tanpa syarat.
Kebijakan penerimaan siswa jika jumlah bangku tidak mencukupi ditentukan oleh
pemerintah daerah atau dewan pengurus sekolah (tergantung dasar hukum sekolah
bersangkutan)

Sekolah harus buka selama 190 hari dalam satu tahun. Pengajar wajib
berada di sekolah 5 hari lebih lama untuk tujuan kegiatan di luar waktu mengajar,
seperti misalnya pengembangan profesi. Jangka waktu dan hari libur ditentukan
oleh pemerintah daerah atau dewan pengurus sekolah, tergantung dari dasar
hukum sekolah bersangkutan. Tahun ajaran baru biasanya dimulai awal
September dan diakhiri bulan Juli tahun berikutnya. Sekolah umumnya beroperasi
lima hari seminggu (Senin sampai Jumat).

Waktu pengajaran minimum dalam satu minggu:

5-7 tahun 7-11 tahun 11-14 tahun 14-16 tahun


21 jam 23,5 jam 24 jam 25 jam

Waktu belajar dalam satu hari umumnya mulai pukul 09.00 hingga antara pukul
15.00 dan 16.00. Pengaturan waktu belajar ditentukan oleh sekolah bersangkutan.

Jumlah siswa di sekolah primer dalam satu kelas kelompok usia 5-7 tahun
dibatasi 30 siswa. Siswa umumnya dikelompokkan dengan kemampuan beragam,
meskipun banyak pengajar yang menggunakan pengelompokan berdasarkan

5
kemampuan siswa. Di sekolah primer siswa umumnya diajar oleh pengajar umum,
sedangkan di sekolah sekunder diajar oleh pengajar spesialis

Di Inggris, peran pengembangan kurikulum wajib belajar berada di tangan


Departemen Pendidikan (DfE). Sains termasuk mata pelajaran wajib untuk semua
umur di sekolah-sekolah negeri di England.

2.2 Tujuan Pendidikan di Inggris


Orientasi pada sekolah (pendidikan) di Inggris adalah sebagai
berikut sebagaimana tertera dalam dokumen pemerintah tahun 1977 (oleh
Sekretaris Negara untuk Urusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan) :
1. Membantu anak mengembangkan pikiran dan rasa ingin tahu.
2. Menghargai nilai-nilai moral dan toleransi.
3. Memahami dunia tempat kita tinggal dan saling ketergantungan
antar bangsa.
4. Menggunakan bahasa dengan efektif dan imaginatif dalam
membaca, menulis, dan berbicara.
5. Menghargai negara dalam mempertahankan standar kehidupan.
6. Memberikan basis pengetahuan matematis, ilmiah, dan teknik.
7. Mengajar anak tentang keberhasilan manusia dalam seni dan
ilmu pengetahuan, agama, dan pencarian tatanan masyarakat
yang lebih berkeadilan.
8. Mendorong perkembangan anak-anak.
Sedangkan orientasi sistem pendidikan tinggi di Inggris oleh
pemerintah diharapkan memegang tiga peranan, yakni pengembangan
ilmu, mengaplikasikannnya pada masalah-masalah yang sedang dihadapi,
dan mendidik SDM yang berketerampilan tinggi. Ditambah yang keempat
yakni pemutakhiran ilmu pengetahuan bagi orang-orang dewasa.

2.3 Subjek Pembelajaran IPA di Inggris


Staf pengajar di England tidak tergolong pegawai negeri sipil (civil
servants), namun direkrut oleh pemerintah daerah atau lembaga yang
tergantung jenis sekolahnya. Staf pengajar di lembaga swasta merupakan
pegawai dari lembaga tersebut.

6
Untuk mengajar di sekolah pemerintah (maintained schools), staf pengajar
diwajibkan memiliki sertifikasi QTS atau Qualified Teacher Status. Ada dua
kategori dalam sistem sertifikasi ini, yaitu: diadakan secara beruntun
(consecutive) atau bersamaan (concurrent). Pelatihan yang diadakan secara
beruntun (consecutive) ditujukan bagi staf pengajar yang sudah bergelar
sarjana. Pelatihan profesi ini bertujuan untuk mendapatkan dua sertifikat: (1)
secara akademik yaitu Professional Graduate/Postgraduate Certificate in
Education (PCGE) dan (2) secara profesional yaitu QTS. Biasanya secara
tradisi, program pelatihan tipe ini mempersiapkan staf pengajar untuk menjadi
staf pengajar di tingkat sekunder, namun saat ini populer juga sebagai jenis
pelatihan untuk menjadi staf pengajar pendidikan di tingkat primer.
Untuk di tingkat pendidikan lanjutan (further education), staf pengajar
diwajibkan memiliki kualifikasi profesional. Semua staf yang tugas utamanya
adalah mengajar, memberikan pelatihan atau pendampingan terhadap murid,
diwajibkan untuk berstatus Qualified Teacher Learning and Skills (QTLS)
atau Associate Teacher Learning Skills (ATLS).

2.4 Metode Pembelajaran IPA di Inggris


Di Negara Inggris sekolah bagi mereka adalah tempat untuk bermain,
berkreasi, dan berdiskusi. Di Inggris biaya sekolah sepenuhnya dibiayai oleh
pemerintah. kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang
dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi.
Mereka dididik untuk mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
melalui berbagai penelitian (discovery )dalam lingkungan hidupnya tanpa adanya
rasa takut atau pun rasa malas. Akan tetapi sebaliknya, mereka dididik untuk
berani meneliti dan menemukan hal- hal baru. Pendidikan di Inggris lebih
mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan
dalam berbagai lapangan hidup sesuai dengan bakat dan kemampuan murid-
muridnya.

Misal dengan memberinya pekerjaan rumah menggambar kehidupan laut. Jika


anak tidak pernah ke laut, anak diperbolehkan mencari tahu kehidupan laut di
internet atau buku-buku yang sudah disediakan di sekolah. Melihat buku atau

7
mendapatkan informasi dari internet ternyata tidak cukup, biasanya sekolah
menyiapkan acara piknik ke tempat yang sesuai dengan tema. Jika temanya
tentang kehidupan laut, berarti bisa juga pergi ke laut, ke akuarium besar seperti
ke Sea Life Centre atau semacam Sea World atau cukup ke musium saja.
(http://www.kompasiana.com/septinpa/mengintip-sekolah-dasar-di-inggris-
yuk_551a149da333116b1eb659a1)

Sekolah-sekolah di Inggris memiliki beberapa sistem atau metode


pembelajaran yang cukup unik bagi para siswanya. Metode yang dilakukan di
berbagai sekolah di Inggris ini memiliki manfaat dan pengaruh yang luar biasa
terhadap kebiasaan hidup dan perkembangan pola pikir para siswanya. Terutama
adalah yang berkaitan dengan sains atau IPA. Metode unik yang diajarkan di
sekolah-sekolah Inggris antara lain :

1. Menyayangi Alam dengan menanam sayur dan buah

Sebanyak 20 sekolah dasar dan menengah di London, Inggris


diajarkan bagaimana cara menyayangi alam, yaitu dengan cara menanam
sendiri sayuran dan buah-buahan, serta mengambil hasil panennya untuk
selanjutnya menjual di pasar Waitrose, Inggris. Selain itu para siswa juga
diajarkan untuk menjual telor dan selai. Ini merupakan hal yang
membanggakan, karena hasil panen tersebut berasal dari sekolah mereka
sendiri.
Kesimpulan dan evaluasi atas metode pembelajaran tersebut
didapat bahwa menghubungkan anak dengan makanan melalui kurikulum
sekolah akan mengajarkan dan melatih siswa dan orangtua agar makan
buah dan sayuran lebih banyak.
2. Belajar Memasak dan Menyiapkan Makanan
Topik menyiapkan makanan menjadi salah satu mata pelajaran
yang diwajibkan bagi semua murid mulai dari usia 11 tahun hingga 14
tahun di sekolah-sekolah di Inggris. Menurut salah seorang juru bicara dari
Departemen Pendidikan, sekolah murid tingkat dasar telah mempelajari
kandungan gizi makanan dan ketrampilan menyiapkan makanan.

8
Hal ini dilatarbelakangi adanya keprihatinan mengingat kian hari
jumlah anak yang belajar ketrampilan menyiapkan makanan rumah terus-
menerus menunjukkan penurunan. Kurikulum pelajaran ini terdiri dari 6
atau 7 sesi kelas yang masing-masing berdurasi 2 jam. Pelajaran ini
memfokuskan pada pengalaman praktek, yaitu bagaimana menggunakan
bahan makanan serta peralatan dapur, tetapi tidak termasuk di dalamnya
praktek langsung memasak di dapur.
Fesel mengharapkan seluruh konsep pendidikan harus disesuaikan
melalui kelas belajar dan gunanya adalah untuk membina kesehatan
menjadi lebik baik. Kegiatan ini akan terus diperluas, manfaatnya adalah
menawarkan makanan dan minuman untuk makan siang. Tujuan
Pemerintah Inggris menerapkan kelas memasak di sekolah-sekolah adalah
mengurangi jumlah anak yang memiliki masalah kelebihan berat badan
hingga pada angka 2000 dan obesitas sampai tahun 2020 nanti.

3. Belajar apa yang harus dilakukan saat sedang sakit


Dikutip dari harian Daily Telegraph, Broad Oak sebuah Sekolah
Dasar di kota Manchester, seorang guru mulai diberi tugas mengajarkan
kepada para siswa berusia antara 5 hingga 11 tahun bagaimana sebaiknya
yang harus dilakukan maupun yang dilarang saat mereka sedang menderita
sakit flu.
Yang unik adalah, guru tersebut membuatkan DVD khusus untuk
pelajaran ini. Namun ternyata tidak semua orang tua siswa setuju dengan
hal tersebut. Sebagian menganggap hanya membuang-buang waktu saja.
Para siswa di sana juga diminta untuk mempelajari tentang penyakit flu
lewat situs yang yang disponsori oleh Kleenex bersama orang tua masing-
masing. Dalam situs tersebut, para siswa akan menyaksikan sebuah cerita
berjudul Tissues to the rescue! yaitu tentang 2 orang siswa yang sedang
sakit flu.
Menurut Sheila Marchant, Kepala sekolah tersebut mengatakan
bahwa pelajaran tersebut cukup penting sebagai bagian dari kurikulum
yang bertujuan membiasakan hidup sehat di kalangan siswanya. Mata

9
pelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah Inggris tersebut memang
cukup unik. Namun bila kita memahaminya lebih jauh, akan terasa banyak
manfaatnya bagi perkembangan para siswa. Karena mereka sejak dini
mulai dikenalkan bagaimana mencintai alam, bagaimana cara makan yang
baik, mengetahui makanan apa yang sebaiknya mereka konsumsi dan
mengetahui bagaimana berperilaku yang tepat ketika mereka sedang
terkena flu. Intinya adalah para siswa diharapkan dapat menerapkan dan
membiasakan hidup sehat dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Metode Pembelajaran di Inggris ini dilakukan oleh para pendidik dengan


memberikan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. Guru yang mengajar betul-
betul ahli dalam bidangnya dan memiliki kompetensi yang digariskan oleh
lembaga pendidikan tersebut.
Proses pembelajaran yang dilakukan penuh dengan kedisplinan yang
tinggi. Selain itu semua guru juga dihimbau untuk berprestasi dalam bidang yang
diampu, baik prestasi akademik maupun non akademik. Dalam hal ini, berarti
seorang guru yang mengajar IPA harus memiliki kemampuan yang lebih di
bidang IPA.

2.5 Evaluasi Pembelajaran IPA di Inggris


Sistem kurikulum nasional diberlakukan di Inggris terutama untuk
sekolah-sekolah yang termasuk state school (dibiayai oleh pemerintah). Untuk
jenjang pendidikan primer dan sekunder, berlaku sistem Key Stage. Di setiap
akhir tingkatan diadakan ujian, yang disebut National Curriculum Test dan
Key Stage Test, serta evaluasi keseharian siswa oleh para guru. Jenjang
sekunder umumnya diakhiri dengan ujian nasional General Certificate of
Secondary Education (GCSE). Setelah tahap ini, kebanyakan siswa
meneruskan ke pendidikan lanjutan untuk mempersiapkan ujian AS (Advanced
Subsidiary)-Level dan A2-Level yang dikombinasikan menjadi A (Advanced)-
Level, sebagai persiapan memasuki universitas atau perguruan tinggi
Penilaian terhadap siswa usia 3 sampai 14 tahun dilaksanakan melalui
sistem National Curriculum Test atau Key Stage Test untuk melihat

10
perkembangan yang telah dicapai siswa terhadap setiap mata pelajaran yang
diberikan. Penilaian dilaksanakan untuk memantau perkembangan siswa
dalam perencanaan pendidikan tingkat berikutnya, bukan untuk menentukan
lulus atau gagal. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan, kemampuan
serta kemajuan yang telah dicapai setiap siswa pada setiap mata pelajaran
yang diberikan. Hasil evaluasi ini dipakai sebagai panduan bimbingan
pendidikan siswa di tingkat berikutnya. Penilaian termasuk perkembangan
kepribadian siswa, hubungan sosial, emosional, kemampuan berkomunikasi,
bahasa, pengenalan huruf dan angka, pengetahuan dasar terhadap dunia luar
dan perkembangan kreatifitas. Penilaian tidak dilakukan khusus, namun dari
kegiatan kelas sehari-hari, siswa biasanya tidak mengetahui sedang dilakukan
penilaian terhadap dirinya.

National Curriculum Test dan Key Stage Test biasanya dilaksanakan pada
pertengahan bulan Mei dan dilaksanakan pada (9):
1. Akhir Key Stage 1 (usia 7 tahun)
Evaluasi dilakukan pada akhir Year 2, meliputi penilaian terhadap
kemampuan Matematika Dasar, Sains dan Bahasa Inggris yang meliputi
membaca (reading), menulis (writing), mengeja (spelling), berbicara
(speaking) dan mendengar (listening). Evaluasi dilakukan di sekolah
dalam kegiatan sehari-hari para siswa dan didasarkan pada penilaian guru.
Hasilnya kemudian dibahas bersama orang tua siswa.
2. Akhir Key Stage 2 (usia 11 tahun)
Evaluasi dilakukan pada akhir Year 6, meliputi dua mata pelajaran
pokok, yaitu Matematika dan Bahasa Inggris yang meliputi grammar,
punctuation, dan mengeja (spelling). Evaluasi ini dikenal dengan nama
National Curriculum Test. Selain tes tersebut, terdapat penilaian guru pada
Matematika, Sains dan Bahasa Inggris. Hasil evaluasi pada jenjang ini
akan dilaporkan kepada orang tua siswa.
3. Akhir Key Stage 3 (usia 14 tahun)
Evaluasi dilakukan pada akhir Year 9, mencakup hampir seluruh
kurikulum, yaitu Bahasa Inggris (termasuk membaca, menulis dan

11
Shakespeare Play), Matematika, Sains, Sejarah, Geografi, Bahasa asing
Modern (contoh: Bahasa Perancis dan Bahasa Jerman), Desain dan
Teknologi, Teknologi Komunikasi dan Informasi, Seni, Desain, Musik,
Olahraga, Kewarganegaraan serta Pendidikan Agama. Evaluasi yang
dilakukan kurang lebih serupa dengan yang dilakukan pada akhir Key
Stage 1.

Standards and Testing Agency (STA) merupakan lembaga yang berperan


untuk mendukung dan mendampingi sekolah melakukan evaluasi-evaluasi di
atas, termasuk di dalamnya membuat soal-soal National Curriculum Test.
Selain itu, standar penilaian juga ditetapkan oleh lembaga ini. Dalam
menetapkan standar penilaian dan menjaga kualitas soal, STA diberikan kuasa
penuh oleh kementerian terkait. Hal ini untuk memastikan tingkat keabsahan
dari hasil tes yang bersih dari campur tangan pihak luar. Setelah lulus Key
Stage Test 3 pada Year 9, siswa naik kelas ke Key Stage 4 mulai dari Year 10.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan di Inggris juga tidak jauh berbeda dengan Negara-negara yang
lainnya, Pendidikan wajib di Inggris meliputi sekolah dasar dan sekolah
menengah. Sekolah dasar di mulai dari usia 5 sampai 11 tahun dalam kurun waktu
6 tahun. Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke
enam disebut Junior . Pada level sekolah dasar ini tidak di adakan ujian bagi
siswa mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemampuan
yang dilaksanakan ketika anak berusia tujuh tahun. Penyelenggaraan sistem
pendidikan dasar di Inggris lebih menekankan pada praktek daripada teori,
sedangkan Penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di Indonesia lebih
menekankan pada teori daripada praktek. Keunggulan sistem pendidikan di
Inggris yaitu menganut pola press shcematic. Itu artinya bahwa kurikulum mata
pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang dipelajari dan siswa akan lebih
terfokus dan terspesialisasi.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dan simpulan yang telah di
kemukakan sebelumnya, pada bagian ini penulis mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Penulis berharap dari adanya tugas ini dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi para pembaca.
2. Mohon dimaklumi, jika dalam makalah saya ini masih terdapat banyak
kekeliruan, baik bahasa maupun pemahaman. Saya berharap kritik dan
saran dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyanto. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki
Milenium III. Yogyakarta: Adicita.
William, LV. 1983. Teaching for The Two Sided. Englewood Cliffs New Jersey:
Prentice Hall.

14

You might also like