You are on page 1of 7

ISSN: 2442 - 2606 VOLUME 01, NOMOR 01, DESEMBER 2014

JURNAL
BIOTEKNOLOGI & BIOSAINS INDONESIA

Homepage Jurnal: www.jbbi.weebly.com

UJI KEMAMPUAN Lactobacillus casei SEBAGAI AGENSIA


PROBIOTIK

Ability Test of Lactobacillus Casei as A Probiotic Agents

Rofiq Sunaryanto, Efrida Martius, Bambang Marwoto


Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT
Gd. 630 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Tangerang Selatan Banten 15314
e-mail : rofiqsn@yahoo.com

ABSTRACT
Probiotic products is one of the applications of biotechnology that utilize the lactic acid
bacteria, especially Lactobacilli. Some of the main requirements for microbes that can be
used as a probiotic microbes including resistant to low pH, able to grow on bile salts and
colonize, and has antimicrobial activity. Each species of the genus Lactobacillus has
different characteristics. This characteristic is strongly influenced by the environment in
which the bacteria belong. This study was carried out in order to characterize the
Lactobacillus casei which was isolated from dadih.The result of experiment showed that
the isolated L. casei was able to grow on the bile salt at the concentration of 15%, resistant
to acid media until pH 2, have antimicrobial activity (significantly inhibited the growth of
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Enterococcus faecalis). L. casei has a
potential application for use as probiotic microbe.

Keywords: Lactobacillus casei, probiotic, lactic acid bacteria, characterization

ABSTRAK
Produk probiotik merupakan salah satu aplikasi bioteknologi yang memanfaatkan bakteri
asam laktat terutama jenis Lactobacillus. Beberapa syarat utama mikroba yang dapat
difungsikan sebagai mikroba probiotik antara lain tahan terhadap pH rendah, mampu
tumbuh pada garam empedu, mampu berkoloni, memiliki aktivitas antimikroba. Masing-
masing spesies dari Genus Lactobacillus memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Karakteristik ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana bakteri tersebut hidup. Pada
penelitian ini telah dilakukan karakterisasi Lactobacillus casei yang merupakan hasil isolasi
dari susu kerbau fermentasi. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa L.casei hasil isolasi
mampu hidup sampai dengan konsentrasi garam empedu 15%, tahan terhadap media
asam sampai dengan pH 2, memiliki aktivitas antimikroba (positif menghambat Escherichia
coli, Staphylococcus aureus, dan Enterococcus faecalis). L. casei yang merupakan isolat
lokal memiliki karakteristik yang berpotensi untuk digunakan sebagai mikroba probiotik.

Kata Kunci : Lactobacillus casei, probiotik, bakteri asam laktat, karakterisasi

9
J. Biotek. Bios. Indon. Volume I No. 1, 2014

PENDAHULUAN memiliki spektrum luas baik terhadap


bakteri gram positif maupun negatif
Istilah probiotik berasal dari bahasa (Ahmed et al. 2010).
Yunani yang berarti untuk hidup. Istilah ini Penelitian sebelumnya menunjukkan
digunakan pertama kali oleh Lilley dan bahwa bakteri probiotik dapat memberikan
Stillwell pada tahun 1965 yang diartikan berbagai efek positif terhadap kesehatan
sebagai substansi yang dihasilkan oleh satu melalui berbagai mekanisme. Dari
mikrobia yang dapat menstimulasi berbagai efek yang muncul, efek yang
pertumbuhan mikroba lain. Selanjutnya paling utama adalah menjaga
digunakan oleh Parker (1974) untuk keseimbangan mikroflora pada intestin dan
menjelaskan organisme atau substansi memiliki efek anti diare akibat patogen
yang memiliki kontribusi terhadap enterik. Mekanisme probiotik di dalam
keseimbangan mikrobia intestin. Definisi mikroflora yang seimbang adalah melalui
probiotik selanjutnya di perbaiki oleh Fuller kompetisi nutrisi, kompetisi reseptor untuk
(1989) yang berarti suplemen makanan penempelan pada sel epitel, produksi anti
berupa mikrobia hidup yang memiliki efek mikrobia, dan stimulasi imunitas pada
menguntungkan bagi inang yang ekosistem endogenus (Lamprecht et al.
mengkonsumsi melalui keseimbangan 2012).
mikrobia intestin. Probiotik dapat pula digunakan
Syarat utama strain yang dapat untuk mengatasi penderita laktosa
digunakan sebagai agensia probiotik intolerans (tidak mampu mencerna laktosa)
adalah memiliki resistensi terhadap asam apabila digunakan strain yang mampu
dan empedu sehingga dapat mencapai menghasilkan -galaktosidase di dalam
intestin dan memiliki kemampuan proses fermentasi susu. Enzim ini akan
menempel pada mukosa intestin (Allen et memecah laktosa oleh enzim -
al. 2011). Syarat lain yang perlu dimiliki galaktosidase, laktosa yang dikonsumsi
oleh bakteri probiotik adalah dan tidak tercerna tidak dapat diserap oleh
kemampuannya menghasilkan substansi tubuh dan langsung masuk ke intestin
antimikrobia sehingga mampu menekan besar sehingga berakibat munculnya diare
pertumbuhan bakteri patogen enterik. (Syukur et al. 2013).
Berbagai jenis substansi antimikrobia yang Probiotik juga diketahui mempunyai
dihasilkan oleh bakteri probiotik adalah efek anti kanker. Dari hasil penelitian yang
asam organik, hidrogen peroksida, diasetil dilaporkan oleh Daniluk (2012) bahwa
dan diperkirakan juga bakteriosin yaitu Lactobacillus acidophilus yang berasal dari
protein atau polipeptida yang memiliki sifat manusia yang resisten terhadap garam
anti bakteri (Ahmed et al. 2010). Syarat empedu dapat menurunkan 3 enzim yang
lain mikrobia probiotik adalah tumbuh baik memiliki peranan penting untuk
secara in vitro, memiliki stabilitas dan pembentukan senyawa karsinogen. Tiga
viabilitas yang tinggi dan aman bagi enzim ini adalah -glucuronidase,
manusia. Dari berbagai persyaratan yang azoreductase dan nitroreductase. Ketiga
diperlukan Lactobacillus dan bifidobakteria enzim ini dapat mengkatalisa
yang merupakan penghuni alami jalur prokarsinogen menjadi senyawa
intestin merupakan bakteri yang banyak karsinogen didalam usus besar.
digunakan sebagai agensia probiotik. Mekanisme bekerjanya kedua bakteri
Bakteri ini ditemukan pada membran ini diperkirakan karena kemampuannya
mukosa. Dari uji secara in vitro diketahui menghasilkan berbagai komponen
bahwa Lactobacillus mampu menghambat antimikroba. Dari uji secara invitro diketahui
berbagai jenis bakteri patogen seperti bahwa Lactobacillus mampu menghambat
Salmonella, Vibrio, Listeria, Shigella dan berbagai jenis bakteri patogen seperti
Staphylococcus. Kecuali asam laktat yang Salmonela, Vibro, Listeria, Shigella,
memiliki sifat antagonis, sejumlah Staphylococcus. Sejumlah Lactobacillus
Lactobacillus mampu menghasilkan mampu menghasilkan komponen
komponen antimikroba yang disebut antimikroba yang disebut bakteriosin
bakteriosin misalnya asidolin, asidofilin misalnya asidolin, asidofilin, laktosidin.
maupun laktosidin yang diperkirakan Bifidobacterium adalah bakteri yang

10
Uji Kemampuan Lactobacillus casei Rofiq Sunaryanto et al.

mampu menghasilkan asam asetat, fermentum. Lactobacillus homofermentatif


format, laktat dari fermentasi gula. Asam yang tumbuh pada suhu bawah suhu
asetat yang dihasilkan yang dihasilkan optimal adalah L. casei, L. plantarum dan
memiliki aktivitas daya hambat terhadap L. leichmanii. Sedangkan Lactobacillus
bakteri Gram- negatif. Sifat inilah yang heterofermentatif meliputi L. brevis,
menguntungkan penggunaan L.buchneri, L. pastorianus (Frazier 1981).
Bifidobacterium dibandingkan dengan Karakteristik Lactobacillus yang
Lactobacillus dalam menekan pertumbuhan sangat penting untuk makanan yaitu
bakteri Gram-negatif. Bayi yang minum asi kemampuannya dalam mengkonversi gula
ternyata di dalam fesesnya memiliki menjadi beberapa produk termasuk asam
kandungan asam asetat yang lebih tinggi laktat yang berguna pada pembuatan
dibandingkan dengan bayi yang tidak industri makanan (Sofjan et al. 2003).
minum asi. Salah satu penyebabnya adalah Lactobacillus ditemukan pada substrat
karena adanya Bifidobacterium yang lebih yang kaya akan karbohidrat dengan
tinggi pada bayi yang minum asi. Bayi yang berbagai habitat, seperti membran mukosa
minum asi terbukti memiliki daya tahan manusia dan binatang (rongga mulut,
yang lebih baik dibandingkan dengan bayi intestin, vagina) atau makanan hasil
yang tidak minum asi. Sehingga ada usaha fermentasi dan makanan yang membusuk.
untuk menambahkan Bifidobacterium ke Dari berbagai hasil penelitian diketahui
dalam susu formula dengan tujuan untuk bahwa fermentasi makanan yang terdapat
meningkatkan populasi Bifidobacterium di di Indonesia, Laos dan Thailand didominasi
dalam intestin (Gillilland 1989). oleh L. plantarum (Sofjan et al. 2003).
Genus Lactobacillus mempunyai
beberapa kelebihan yang berpotensi untuk BAHAN DAN METODE
digunakan sebagai agen probiotik,
diantaranya adalah mampu bertahan pada Isolat Lactobacillus casei
pH rendah, tahan terhadap garam empedu, Isolat yang dikarakterisasi adalah L.
memproduksi antimikrobia dan daya casei dari kultur koleksi Balai Pengkajian
antagonistik terhadap patogen enterik, Bioteknologi BPPT PUSPIPTEK Serpong
mampu mengasimilasi serum kolesterol Tangerang Banten, yang merupakan hasil
dan mendekonjugasi garam empedu serta isolasi dari dadih susu kerbau yang diambil
dapat tumbuh baik pada medium dari Payakumbuh Sumatera Barat. Isolat
sederhana (Rahayu 2001). Beberapa ini telah diidentifikasi baik secara morfologi
penelitian telah berhasil mendapatkan maupun fisiologi yang meliputi uji motilitas,
beberapa strain Lactobacillus dari berbagai pembentukan dekstran dari sukrosa,
bahan minuman fermentasi misalnya pembentukan asam dari berbagai sumber
yoghurt, makanan fermentasi tradisional karbon seperti arabinosa, selobiosa,
seperti tape, growol dan gatot (Ngatirah et fruktosa, galaktosa, glukosa, glukonat,
al. 2000). Berdasarkan produk laktosa, maltosa, manitol, manosa,
fermentasinya Lactobacillus dibagi menjadi melibiosa, melezitosa, rafinosa, rhamnosa,
dua yaitu homofermentatif jika ribosa, salisin, sorbitol, pati, sukrosa,
memfermentasikan gula menjadi asam trehalosa, xilosa, dengan konsentrasi
laktat sebagai produk utama dan sebagian masing-masing sumber karbon 1%.
kecil asam asetat serta karbondioksida,
dan heterofermentatif jika produk Uji Ketahanan Terhadap pH Rendah
fermentasinya berupa alkohol dan asam Pengujian dilakukan dengan
laktat (Frazier 1981). Bakteri asam laktat menumbuhkan 1% kultur berumur 24 jam
homofermentatif meliputi beberapa spesies ke dalam media MRS broth yang
yang dapat tumbuh pada suhu optimal sebelumnya telah dilakukan pengaturan pH
37oC atau diatasnya yaitu Lactobacillus masing-masing pH 7,0; 3,0; 2,5; 2,0.
bulgaricus, Lactobacillus helveticus, L. Selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada
acidophilus, Lactobacillus thermophilus suhu 37oC. Pada akhir inkubasi dilakukan
dan Lactobacillus delbrueckii. Sedangkan perhitungan jumlah bakteri dengan metode
Lactobacillus heterofermentatif yang angka lempeng total (plate count) pada
bersifat thermofilik yaitu Lactobacillus media MRS agar.

11
J. Biotek. Bios. Indon. Volume I No. 1, 2014

Uji Kemampuan Tumbuh Pada Garam HASIL DAN PEMBAHASAN


Empedu
Pengujian dilakukan dengan Lactobacillus termasuk salah satu
menginokulasikan 1% kultur berumur 24 bakteri asam laktat. Penampakan koloni
jam ke dalam 5 mL media MRS broth yang dibentuk oleh bakteri asam laktat
dengan penambahan garam empedu pada berupa koloni bundar berwarna putih
konsentrasi 0,5%; 1,0%; 5,0%; 10% dan kekuningan dengan bentuk elips dan
15%. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC bersifat anaerob fakultatif dengan zona
selama 24 jam. Pada awal dan akhir bening yang terbentuk di sekeliling koloni.
inkubasi dilakukan perhitungan jumlah
bakteri dengan metode angka lempeng total
(plate count) pada MRS agar.

Uji Aktivitas Antimikroba


Aktivitas antimikroba secara
kualitatif diuji menggunakan metode
difusi sumur. Mikroba uji yang digunakan
dalam penelitian ini adalah E. coli, S.
aureus, dan E. faecalis. Sebanyak 0,1 L
mikroba uji dipipet ke dalam petridisk
yang telah disterilisasi dan dituangkan Gambar 1. Koloni L. casei yang terbentuk pada
medium (NA) nutrient agar yang telah media MRS agar.
disterillisasi dan telah didinginkan sampai
dengan suhu kurang lebih 40C. Salah satu syarat strain bakteri
Selanjutnya ditunggu sampai nutrient probiotik adalah strain yang mempunyai
agar benar-benar memadat. Setelah kemampuan yang sesuai dengan kondisi
dingin dibuat sumur dengan diameter 0,5 saluran pencernaan yaitu strain harus tahan
cm dan dimasukkan ke ruang dingin terhadap garam empedu dan kondisi pH
selama 4 jam. Selanjutnya ditempatkan lambung (pH 2,0) apabila dikonsumsi
dalam suhu kamar dan diinokulasikan 0,1 (Walker dan Gillian 1993 dalam Ngatirah et
L L. casei ke dalam sumur agar dan al. 2000). Hasil uji ketahanan terhadap pH
rendah dapat dilihat pada Tabel 1. Dari
diinkubasi pada suhu 37C selama 2 hari
Tabel 1 dapat diketahui bahwa L. casei
dan didinginkan kembali pada suhu 4C
mempunyai ketahanan terhadap pH rendah
selama 12 jam. Aktivitas antimikroba
yang cukup besar meskipun penurunan
ditunjukkan adanya daerah bening
jumlah koloni sangat tajam. Penurunan
diseputaran sumur agar.
yang tajam terjadi setelah pH larutan
Untuk mengetahui aktivitas
dibawah pH 3. Pada rentang pH 3 sampai
antimikroba secara kuantitatif maka
dengan pH 2,5 terjadi penurunan jumlah sel
dilakukan uji kontak antara mikroba uji
mencapai 106 sel. Namun demikian pada
dengan L. casei dalam medium susu
pH 2 masih terdapat enam koloni yang
yang telah difermentasikan dengan L.
mampu bertahan dan tumbuh pada pH 2.
casei. Dalam medium susu fermetasi
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
diinokulasikan mikroba uji beberapa
Kashket (1998) dalam Meutia (2000) yang
tetes, selanjutnya dihitung jumlah
mengatakan bahwa bahwa bakteri asam
mikroba uji dalam medium susu
laktat terutama Lactobacillus termasuk
fermentasi (sebagai jam ke-0).
bakteri yang paling tahan pada kondisi
Selanjutnya pada jam ke-7 dihitung
asam (Kashket 1987 dalam Meutia 2003).
kembali jumlah penurunan mikroba uji.
Ngatirah et al. (2000) juga mendapatkan 3
Prosentase kematian bakteri uji dihitung
isolat Lactobacillus yang tahan asam
sebagai jumlah sel awal(jam ke-0)
hingga pH 2,0 yang diisolasi dari berbagai
dikurangi jumlah sel hidup sisa pada jam
makanan tradisional yang diduga
ke-6 dibagi dengan jumlah sel awal (jam
berpotensi sebagai agensia probiotik.
ke-0).

12
Uji Kemampuan Lactobacillus casei Rofiq Sunaryanto et al.

Tabel 1. Hasil Pengamatan untuk Uji Ketahanan beberapa teknik pengawetan makanan
terhadap pH Rendah memanfaatkan mikroba asam laktat.
pH 7 3 2,5 2 Salah satu parameter yang harus
dimiliki oleh mikroba probiotik adalah tahan
L. casei 10 8 2
terhadap kondisi adanya garam empedu (bile
2,0 x 10 2,4 x 10 9,0 x 10 6
(CFU mL-1)
salt). Pada Tabel 2 disajikan hasil
pengamatan terhadap uji ketahanan L. casei
Sebagian besar mikroorganisme terhadap garam empedu pada berbagai
hanya mampu bertahan hidup sampai konsentrasi. L. casei hasil isolasi ini memiliki
dengan pH 4. Rata-rata bakteri asam laktat daya tahan terhadap garam empedu yang
hanya mampu bertahan pada pH 2,5-3. cukup tinggi, terbukti sampai dengan
Hanya ada beberapa bakteri asam laktat konsentrasi garam empedu 15% masih ada
yang mampu bertahan sampai dengan pH sekitar 1000 koloni yang mampu bertahan
2. Hal ini merupakan sifat keunggulan dari hidup.
mikroba asam laktat. Sehingga ada

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji ketahanan terhadap Garam Empedu

Konsentrasi garam empedu 0% 0,5% 1% 5% 10% 15%

L. casei 8 5 3 3 3 3
-1 7,7 x 10 7,5 x 10 9,4 x 10 5,3 x 10 1,5 x 10 1,0 x 10
(CFU mL )

Garam empedu bersifat sebagai Uji kemampuan sifat-sifat yang harus


senyawa aktif permukaan sehingga dapat dimiliki oleh mikroba probiotik adalah
menembus dan bereaksi dengan sisi kemampuan menghambat bakteri lain
membran sitoplasma yang bersifat khususnya bakteri patogen. Uji ini dilakukan
lipofilik, menyebabkan perubahan dan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara
kerusakan membran. Kombinasi tersebut kualitatif dilakukan dengan menggunakan
bersifat bakterisidal bagi mikroorganisme metode difusi sumur, dan secara kuantitatif
komensal dalam tubuh manusia kecuali digunakan uji kontak. Hasil percobaan uji
beberapa genus penghuni usus yang aktivitas antimikroba Lactobacillus terhadap
tahan terhadap empedu (Meutia 2003). mikroba uji disajikan dalam Tabel 3.
Kemampuan tumbuh pada garam empedu
yang dimiliki Lactobacillus dikarenakan
Tabel 3. Hasil uji aktivitas antimikroba L. casei
Lactobacillus juga merupakan salah satu terhadap mikroba uji dengan metode difusi
genus penghuni saluran pencernaan sumur.
manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Diameter zona
Purwandhani et al. (2000) telah berhasil No Mikroba uji
bening (mm)
mengisolasi Lactobacillus dari feses bayi.
1 E. coli 13,75
Kemampuan isolat L. casei hasil
isolasi dari susu kerbau yang telah 2 S. aureus 16,75
terfermentasi untuk tumbuh pada garam 3 E. faecalis 15,4
empedu dengan konsentrasi yang
dikondisikan seperti pada saluran
pencernaan manusia membuktikan Tabel 3 menunjukkan bahwa L. casei
bahwa isolat ini juga mempunyai positif menghambat E. coli, S. aureus, dan
kemampuan yang sama dengan E. faecalis. Namun demikian kemampuan
Lactobacillus yang diisolasi dari daya hambat L. casei terhadap ketiga
pencernaan manusia. Kemampuan ini bakteri uji terlihat berbeda-beda. Terlihat L.
memenuhi salah satu syarat untuk casei paling kuat menghambat S. aureus
menjadi strain probiotik yaitu mampu dengan diameter hambatan sebesar 16,75
bertahan dalam saluran pencernaan mm, selanjutnya E. faecalis dengan
manusia (Purwandhani et al. 2000). diameter hambatan 15,4 mm dan E. coli

13
J. Biotek. Bios. Indon. Volume I No. 1, 2014

dengan diameter hambatan 13,75 mm. Allen SJ, EG Martinez, GV Gregorio, LF Dans
Untuk mengetahui daya hambat L. casei (2011) Probiotics for treating acute
secara kuantitatif terhadap ketiga bakteri uji infectious diarrhoea. John Wiley & Sons
maka dilakukan uji kontak antara bakteri uji Ltd. UK.
dengan L. casei setelah 7 jam. Hasil Daniluk U (2012) Probiotics, the New Approch
percobaan uji kontak antara bakteri uji for Cancer Prevention and/or
dengan L. casei disajikan dalam Tabel 4. Potentialization of Anti-Cancer
Treatment. J Clin Exp Oncol. 1(2):201-
Tabel 4. Hasil uji kontak antara L. casei dengan 209.
bakteri uji setelah 7 jam Fardiaz S (1987) Mikrobiologi Pengolahan
Jumlah koloni Pangan Lanjut. Pusat Antar Universitas
Jumlah koloni
Bakteri
pada jam ke-0
setelah kontak Persentase Pangan dan Gizi. Institut Pertanian
uji selama 7 jam kematian Bogor.
(koloni/mL)
(koloni/mL)
Frazier WC dan Westhoff DC (1981) Food
8 8 Microbiologyy. Tata McGraw-Hill
E. coli 1,3 x 10 1,0 x 10 23,1%
Publishing Company Limited. New Delhi
S. aureus 1,5 x 10
8
1,0 x 10
8
33,3% Gilliland SE dan Walker DK (1990) Factor to
Consider When Selecting a Culture of L.
8 7
E. faecalis 1,1 x 10 8,0 x 10 27,3% acidophilus as a Dietary Adjunct to
Produce a Hypocholesterolemia Effect in
Dari Tabel 4 tersebut diatas terlihat Human. Journal Dairy Science 73: 905-
bahwa L. casei lebih efektif menghambat S. 911
aureus dibandingkan dengan E. faecalis Lamprecth M, S Bogner, G Schippinger, K
dan E. coli, dengan adanya L. casei terjadi Steinbauer, F Fankhauser, Hallstroem S,
penurunan jumlah koloni sampai dengan B Schuetz, G Greilberger (2012)
33,3%. Selanjutnya pada bakteri uji E. Probiotic supplementation affects
faecalis terjadi penurunan jumlah koloni markers of intestinal barrier, oxidation,
sebanyak 27,3% dan pada bakteri uji E. coli and inflammation in traied men; a
terjadi penurunan jumlah koloni sebanyak randomized, double-blinded, placebo-
23,1%. controlled trial. Journal of the
international society of sports nutrition.
KESIMPULAN 9:45
Meutia YR (2003) Evaluasi potensi Probiotik
Dari percobaan yang telah dilakukan Isolat Klinis Lactobacillus sp. secara in
dapat diambil kesimpulan bahwa L. casei vitro dan in vivo. Skripsi. Fakultas
hasil isolasi dari susu kerbau fermentasi Teknologi Pertanian. Institut Pertanian
memiliki potensi sebagai agensia probiotik. Bogor. Bogor
Isolat L. casei mampu bertahan hidup Ngatirah, E Harmayani, ES Rahayu, T
sampai dengan pH 2 dan mampu bertahan Utami (2000) Seleksi Bakteri Asam
hidup dalam media dengan kandungan Laktat Sebagai Agensia Probiotik
garam empedu sampai dengan 15%. yang Berpotensi Menurunkan
Disamping itu L. casei hasil isolasi dari susu Kolesterol. Seminar Nasional Industri
kerbau positif menghambat E. coli, S. Pangan. Perhimpunan Ahli Teknologi
aureus, dan E. faecalis. Daya hambat L. Pangan Indonesia. Surabaya
casei terhadap S. aureus lebih kuat Purwandhani SN, ES Rahayu, E Harmayani
dibandingkan E. faecalis dan E. coli. (2001) Isolasi Lactobacillus yang
Berpotensi sebagai Kandidat Probiotik.
DAFTAR PUSTAKA Seminar Nasional Industri Pangan.
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan.
Ahmed Z, Y Wang, Q Cheng, M Imran (2010) Surabaya
Lactobacillus acidophillus bacteriocin, Rahayu ES (2001) Potensi dan Peranan
from production to their application: an Prebiotik dan Probiotik Dalam Makanan
overview. African Journal of Sehat. Seminar Prebiotik, Probiotik dan
Biotechnology 9(20):2843-2850. Makanan Sehat. Fakultas Biologi
Universitas Atmajaya. Yogyakarta

14
Uji Kemampuan Lactobacillus casei Rofiq Sunaryanto et al.

Sofjan O, Aulaniam, Surisdiarta, A Rosdiana, Syukur S, B Bisping, ZA Noli, E Purwati


Supiyati (2010) Isolasi dan identifikasi (2013) Antimicrobial Properties and
Bacillus sp. Dari Usus Ayam Petelur Lactase Activity from Selected Probiotic
Sebagai Sumber Probiotik. Jurnal Ilmu Lactobacillus brevis Associated with
Hayati Volume 15 no.2 Hal 153-166. Green Cacao Fermentation in West
Lembaga Penelitian Unibraw. Malang Sumatera Indonesia. J Prob Health
2013.1(4):1-4.

15

You might also like