Professional Documents
Culture Documents
TRANSVAGINAL HISTEREKTOMI
Oleh:
Dr. Iman Ruansa
Pembimbing:
Dr. Ratih Krisna, SpOG(K)
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Sarti binti Rakam
Med Rec : 1001345
Umur : 58 tahun
Alamat : Kecamatan Alang-alang lebar, Palembang
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama: Keluar benjolan dari kemaluan
R/ Perjalanan Penyakit:
3 tahun yang lalu os mengeluh keluar benjolan dari kemaluan tapi os tidak
pernah berobat. Benjolan dari kemaluan mengganggu aktivitas sehingga os
sulit duduk dan berjalan, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali. Keluhan
ini sudah dirasakan os sejak 3 tahun yang lalu, namun benjolan masih dapat
dimasukkan lagi dan hanya keluar jika os mengedan. Os lalu berobat ke SpOG
dan dikatakan turun peranakan. Os disarankan untuk operasi angkat rahim di
RSMH. R/ gangguan BAB (-) R/ gangguan BAK (-), R/ demam (-), R/
keputihan (-).
Status sosek dan gizi: Sedang
R/ Persalinan: P5A0
R/ Pernikahan: Menikah 1 kali, lamanya 40 tahun
R/ Reproduksi: Menarche 12 tahun, siklus teratur, lama 7 hari
Menopause sejak 9 tahun yang lalu
R/ Penyakit dahulu: disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
KU: Baik Nadi : 84 x/m BB : 53 kg
Kesadaran: Compos mentis Suhu : 36,5 C TB : 152 cm
TD: 110/80 mmHg RR : 20 x/m
Status Ginekologis
Periksa Luar: Abdomen datar, lemas, simetris, fundus uteri tak teraba, massa
(-), nyeri tekan (-), tanda cairan bebas (-), tes valsava (+) tampak portio di
introitus vagina ukuran 6x6 cm
Inspekulo: Portio tak livide, OUE tertutup, fluor (-), fluksus (-), erosi (-),
laserasi (-), polip (-), tes valsava (+) tampak massa keluar dari kemaluan
dengan ukuran 6x6 cm, sondase uterus 7 cm
Vaginal Toucher: Portio kenyal, OUE tertutup, AP kanan/kiri lemas, CD tak
menonjol, tes valsava (+) tampak massa keluar dari kemaluan dengan ukuran
6x6 cm
POP Q:
Aa -3 Ba -3 C +5
GH 4 PB 3 TVL 7
Ap -3 Bp -3 D +5
D. DIAGNOSIS PRABEDAH
Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV + Rektokel grade IV
E. MANAJEMEN
- Histerektomi transvaginal + Kolporafi Anterior + Sacrospinosus Fixation
- Cek laboratorium darah rutin, kimia darah
- Konsul bagian Penyakit Dalam, Anestesi
F. PERSIAPAN PREOPERATIF
- Informed consent mengenai risiko dan komplikasi tindakan pembedahan
- Puasa 6 jam sebelum operasi
- Persiapan usus, dengan memberikan fleet enema
- Inj. Ceftriaxone 1g iv
I. LAPORAN OPERASI
Pukul 13.30 WIB Operasi dimulai
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan
operasi dipersempit dengan doek steril. Vulva dibeberkan dengan membuat
tegel pada pinggir kedua labia mayora dan perineum dengan zeide no. 0.
Identifikasi batas vesika urinaria dengan serviks uteri. Kemudian porsio
dijepit dengan dua buah kogel tang 2 cm dari ujung porsio depan dan
belakang. Dilakukan insisi berbentuk segitiga di dinding depan dan belakang
portio. Mukosa vagina kemudian dilepaskan secara tajam dan tumpul,
demikian juga dengan mukosa belakang vagina. Lapisan peritoneum belakang
ditembus secara tajam dan tumpul, demikian juga lapisan peritoneum depan
ditembus secara tajam dan tumpul.
Dilakukan Sacrospinosus Fixation menggunakan benang prolene 1.0, dengan
cara fiksasi puncak vagina ke ligamentum sakrospinosus melalui pararectal
space secara unilateral, kemudian diidentifikasi spina ischiadika serta
ligamentum sakrospinosus yang membentang dari spina ischiadika ke sakrum.
Dilakukan Total Vaginal Hysterectomy dengan cara sebagai berikut:
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum kardinale dan ligamentum
sakrouterina, vasa uterina kanan dan kiri dengan PGA no.1
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum rotundum, pangkal tuba,
ligamentum ovarii proprium kanan dan kiri dengan PGA no.1
Peritoneum dijahit secara tobacco sac dengan PGA 2.0
Ligamentum kardinale dan ligamentum sakrouterina kanan dan kiri
disatukan dengan puntung vagina kanan dan kiri dengan menggunakan
PGA 2.0
Ligamentum rotundum kanan dan kiri disatukan dengan puntung vagina
kanan dan kiri dengan menggunakan PGA 2.0.
Dilakukan Kolporafi anterior dengan cara:
Puncak vagina anterior dijepit dengan klem Allis sebagai patokan pada
cm dari muara uretra.
Memasang klem allis pada kanan dan kiri perineomukokutan.
Insisi longitudinal pada dinding vagina anterior, lalu pisahkan
perineomukokutan vagina dari fascia vesikovagina secara tajam dan
tumpul
Gunting perineomukokutan vagina yang telah disisihkan tersebut, lalu
jahit mukosa vagina yang berbatasan dengan fascia vesikovagina secara
matras dengan plain PGA 2.0 dimulai bagian ujung atas sampai batas
perineomukokutan,
Perineomukokutan vagina dijahit secara jelujur dengan PGA 2.0
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilakukan pemasangan tampon vagina & kateter menetap
Pukul 15.00 WIB Operasi selesai
BIMBINGAN KOMPETENSI
Pembimbing PPDS
Mengetahui,
Ketua Program Studi