You are on page 1of 11

LAPORAN BIMBINGAN OPERASI

TRANSVAGINAL HISTEREKTOMI

Oleh:
Dr. Iman Ruansa

Pembimbing:
Dr. Ratih Krisna, SpOG(K)

BAGIAN/DEPARTEMEN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP Dr. MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Jumat, 05 Mei 2017
STATUS PASIEN Tanggal: 05 Mei 2017 Pukul
09.00 WIB

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Sarti binti Rakam
Med Rec : 1001345
Umur : 58 tahun
Alamat : Kecamatan Alang-alang lebar, Palembang

B. ANAMNESIS
Keluhan Utama: Keluar benjolan dari kemaluan
R/ Perjalanan Penyakit:
3 tahun yang lalu os mengeluh keluar benjolan dari kemaluan tapi os tidak
pernah berobat. Benjolan dari kemaluan mengganggu aktivitas sehingga os
sulit duduk dan berjalan, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali. Keluhan
ini sudah dirasakan os sejak 3 tahun yang lalu, namun benjolan masih dapat
dimasukkan lagi dan hanya keluar jika os mengedan. Os lalu berobat ke SpOG
dan dikatakan turun peranakan. Os disarankan untuk operasi angkat rahim di
RSMH. R/ gangguan BAB (-) R/ gangguan BAK (-), R/ demam (-), R/
keputihan (-).
Status sosek dan gizi: Sedang
R/ Persalinan: P5A0
R/ Pernikahan: Menikah 1 kali, lamanya 40 tahun
R/ Reproduksi: Menarche 12 tahun, siklus teratur, lama 7 hari
Menopause sejak 9 tahun yang lalu
R/ Penyakit dahulu: disangkal

C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
KU: Baik Nadi : 84 x/m BB : 53 kg
Kesadaran: Compos mentis Suhu : 36,5 C TB : 152 cm
TD: 110/80 mmHg RR : 20 x/m

Status Ginekologis
Periksa Luar: Abdomen datar, lemas, simetris, fundus uteri tak teraba, massa
(-), nyeri tekan (-), tanda cairan bebas (-), tes valsava (+) tampak portio di
introitus vagina ukuran 6x6 cm
Inspekulo: Portio tak livide, OUE tertutup, fluor (-), fluksus (-), erosi (-),
laserasi (-), polip (-), tes valsava (+) tampak massa keluar dari kemaluan
dengan ukuran 6x6 cm, sondase uterus 7 cm
Vaginal Toucher: Portio kenyal, OUE tertutup, AP kanan/kiri lemas, CD tak
menonjol, tes valsava (+) tampak massa keluar dari kemaluan dengan ukuran
6x6 cm

POP Q:
Aa -3 Ba -3 C +5
GH 4 PB 3 TVL 7
Ap -3 Bp -3 D +5

D. DIAGNOSIS PRABEDAH
Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV + Rektokel grade IV

E. MANAJEMEN
- Histerektomi transvaginal + Kolporafi Anterior + Sacrospinosus Fixation
- Cek laboratorium darah rutin, kimia darah
- Konsul bagian Penyakit Dalam, Anestesi

Laboratorium tanggal 02 Mei 2017:


Darah Rutin:
Hb 11,0 g/dl, Ht 33 vol%, Leukosit 6.800/mm3, Trombosit
303.000/mm3
Faal Hemostasis:
Waktu Perdarahan: 3 menit
Waktu Pembekuan: 8 menit
Kimia Klinik:
SGOT: 25 U/L, SGPT: 17 U/L, Albumin: 4,1 g/dL, Globulin: 3,6
g/dL, GDS: 97 mg/dL, Ureum: 23 mg/dL, Kreatinin: 0,66 mg/dL,
Ca: 8,6 mg/dL, Na: 142 mEq/L, K: 3,3 mEq/L

Hasil konsul bagian Penyakit Dalam tanggal 02 Mei 2017:


K/ Saat ini cor dan pulmo fungsional kompensata

Hasil konsul bagian Anestesi tanggal 02 Mei 2017:


K/ Status fisik ASA I

F. PERSIAPAN PREOPERATIF
- Informed consent mengenai risiko dan komplikasi tindakan pembedahan
- Puasa 6 jam sebelum operasi
- Persiapan usus, dengan memberikan fleet enema
- Inj. Ceftriaxone 1g iv

G. RENCANA TINDAKAN OPERASI


1. Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan
sekitarnya
3. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril
4. Vulva dibeberkan dengan membuat tegel pada pinggir kedua labia
mayora dan perineum dengan zeide no. 0
5. Identifikasi batas vesika urinaria dengan serviks uteri
6. Kemudian porsio dijepit dengan dua buah kogel tang 2 cm dari ujung
porsio depan dan belakang
7. Dilakukan insisi berbentuk segitiga di dinding depan dan belakang portio
8. Mukosa vagina kemudian dilepaskan secara tajam dan tumpul, demikian
juga dengan mukosa belakang vagina
9. Lapisan peritoneum belakang ditembus secara tajam dan tumpul,
demikian juga lapisan peritoneum depan ditembus secara tajam dan
tumpul
10. Dilakukan Sacrospinosus Fixation menggunakan benang prolene 1.0,
dengan cara fiksasi puncak vagina ke ligamentum sakrospinosus melalui
pararectal space secara unilateral, kemudian diidentifikasi spina
ischiadika serta ligamentum sakrospinosus yang membentang dari spina
ischiadika ke sakrum
11. Dilakukan Total Vaginal Hysterectomy dengan cara sebagai berikut:
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum kardinale dan
ligamentum sakrouterina, vasa uterina kanan dan kiri dengan PGA
no.1
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum rotundum, pangkal
tuba, ligamentum ovarii proprium kanan dan kiri dengan PGA no.1
Peritoneum dijahit secara tobacco sac dengan PGA 2.0
Ligamentum kardinale dan ligamentum sakrouterina kanan dan
kiri disatukan dengan puntung vagina kanan dan kiri dengan
menggunakan PGA 2.0
Ligamentum rotundum kanan dan kiri disatukan dengan
puntung vagina kanan dan kiri dengan menggunakan PGA 2.0
12. Dilakukan Kolporafi anterior dengan cara:
Puncak vagina anterior dijepit dengan klem Allis sebagai
patokan pada cm dari muara uretra
Memasang klem allis pada kanan dan kiri perineomukokutan
Insisi longitudinal pada dinding vagina anterior, lalu pisahkan
perineomukokutan vagina dari fascia vesikovagina secara tajam dan
tumpul
Gunting perineomukokutan vagina yang telah disisihkan
tersebut, lalu jahit mukosa vagina yang berbatasan dengan fascia
vesikovagina secara matras dengan plain PGA 2.0 dimulai bagian
ujung atas sampai batas perineomukokutan
Perineomukokutan vagina dijahit secara jelujur dengan PGA
2.0
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilakukan pemasangan tampon vagina & kateter menetap

H. DISKUSI DENGAN PEMBIMBING


Dilakukan: Ya/Tidak Tanggal: 03 Mei 2017

Tidak Boleh Operasi


Boleh Operasi
Operator
Asisten

I. LAPORAN OPERASI
Pukul 13.30 WIB Operasi dimulai
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan anestesi spinal, dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnya. Lapangan
operasi dipersempit dengan doek steril. Vulva dibeberkan dengan membuat
tegel pada pinggir kedua labia mayora dan perineum dengan zeide no. 0.
Identifikasi batas vesika urinaria dengan serviks uteri. Kemudian porsio
dijepit dengan dua buah kogel tang 2 cm dari ujung porsio depan dan
belakang. Dilakukan insisi berbentuk segitiga di dinding depan dan belakang
portio. Mukosa vagina kemudian dilepaskan secara tajam dan tumpul,
demikian juga dengan mukosa belakang vagina. Lapisan peritoneum belakang
ditembus secara tajam dan tumpul, demikian juga lapisan peritoneum depan
ditembus secara tajam dan tumpul.
Dilakukan Sacrospinosus Fixation menggunakan benang prolene 1.0, dengan
cara fiksasi puncak vagina ke ligamentum sakrospinosus melalui pararectal
space secara unilateral, kemudian diidentifikasi spina ischiadika serta
ligamentum sakrospinosus yang membentang dari spina ischiadika ke sakrum.
Dilakukan Total Vaginal Hysterectomy dengan cara sebagai berikut:
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum kardinale dan ligamentum
sakrouterina, vasa uterina kanan dan kiri dengan PGA no.1
Menjepit, memotong, mengikat ligamentum rotundum, pangkal tuba,
ligamentum ovarii proprium kanan dan kiri dengan PGA no.1
Peritoneum dijahit secara tobacco sac dengan PGA 2.0
Ligamentum kardinale dan ligamentum sakrouterina kanan dan kiri
disatukan dengan puntung vagina kanan dan kiri dengan menggunakan
PGA 2.0
Ligamentum rotundum kanan dan kiri disatukan dengan puntung vagina
kanan dan kiri dengan menggunakan PGA 2.0.
Dilakukan Kolporafi anterior dengan cara:
Puncak vagina anterior dijepit dengan klem Allis sebagai patokan pada
cm dari muara uretra.
Memasang klem allis pada kanan dan kiri perineomukokutan.
Insisi longitudinal pada dinding vagina anterior, lalu pisahkan
perineomukokutan vagina dari fascia vesikovagina secara tajam dan
tumpul
Gunting perineomukokutan vagina yang telah disisihkan tersebut, lalu
jahit mukosa vagina yang berbatasan dengan fascia vesikovagina secara
matras dengan plain PGA 2.0 dimulai bagian ujung atas sampai batas
perineomukokutan,
Perineomukokutan vagina dijahit secara jelujur dengan PGA 2.0
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilakukan pemasangan tampon vagina & kateter menetap
Pukul 15.00 WIB Operasi selesai

Cairan masuk: Cairan keluar:


RL : 400 cc Darah : 50 cc
Darah : - cc Urine : 200 cc
Jumlah : 400 cc Jumlah : 250 cc

Diagnosis prabedah: Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV +


Rektokel grade IV
Diagnosis pascabedah: Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV +
Rektokel grade IV
Jenis tindakan: Histerektomi transvaginal + Kolporafi Anterior +
Sacrospinosus fixation

J. PERAWATAN PASCA OPERASI


- Observasi tanda vital ibu, perdarahan
- IVFD RL gtt xx/m
- Inj. Ceftriaxone 2x1g iv
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- Aff tampon dan kateter 24 jam post op
DEPARTEMEN/BAGIAN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
RSUP. Dr. MOHAMMAD HOESIN / FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
JalanJenderalSudirman Palembang 30126
Telp : (0711) 354088, 311466 Ext. (522,523,526,527)
(0711) 315233 Fax. : (0711) 355550
E-Mail :obgynrsmh@yahoo.com

PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI

BIMBINGAN KOMPETENSI

Hari/Tanggal : Jumat, 05 Mei 2017


Nama PPDS : Dr. Iman Ruansa
NIM : 04054771420022
Jenis Kompetensi : Histerektomi Transvaginal
Pembimbing : Dr. Ratih Krisna, SpOG(K)
Nama Pasien : Ny. Sarti binti Rakam /58 tahun
Med.Rec : 1001345
Diagnosis Preoperasi : Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV +
Rektokel grade IV
Diagnosis Postoperasi : Prolaps uteri grade IV + Sistokel grade IV +
Rektokel grade IV
Tindakan Operasi : Histerektomi transvaginal + Kolporafi Anterior +
Sacrospinosus fixation

Pembimbing PPDS

Dr. Ratih Krisna, SpOG(K) Dr. Iman Ruansa

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. H. Rizal Sanif, SpOG(K)


DEPARTEMEN/BAGIAN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
RSUP. Dr. MOHAMMAD HOESIN / FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Jenderal Sudirman Palembang 30126
Telp : (0711) 354088, 311466 Ext. (522,523,526,527)
(0711) 315233 Fax. : (0711) 355550
E-Mail : obgynrsmh@yahoo.com

FORMULIR DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS)

Nama Penilai : Dr. Ratih Krisna, SpOG(K) Tanggal: 05 Mei 2017


Nama Residen : Dr. Iman Ruanssa Tahap : Jaga Utama

Situasi Ruangan: UGD Rawat jalan Rawat inap V Lain-lain

Jenis Tindakan Medik: Histerektomi transvaginal

Jumlah tindakan medik serupa yang pernah diobservasi penilai :( )0 ( )1 ( )2 ( )3 ( )4 (


)5-9 ( )>9

Jumlah tindakan medik serupa yang pernah dilakukan residen :( )0 ( )1 ( )2 ( )3 ( )4 (


)5-9 ( )>9

NILAI < 70 71-85 86-100

1. Mempunyai pengetahuan tentang indikasi,


relevansi anatomik dan teknik tindak medik
( ) Tidak diobservasi

2. Mendapatkan persetujuan tindak medik setelah


penjelasan tentang penyakit, rencana tindakan
dan kemungkinan komplikasi
( ) Tidak diobservasi

3. Mampu melakukan persiapan yang sesuai indikasi


sebelum tindak medik
( ) Tidak diobservasi

4. Kemampuan melakukan tindakan operasi dengan


baik dan benar
( ) Tidak diobservasi
a. Menempatkan pasien di meja operasi dan
tindakan yang akan dilakukan
( ) Tidak diobservasi

b. Teknik aseptik dan antiseptik


( ) Tidak diobservasi

c. Teknik Operasi (melakukan langkah tindakan


operatif sesuai standar pembedahan)
( ) Tidak diobservasi

d. Keterampilan (teknik, penyiapan alat, bahan


habis pakai sesuai standar)
( ) Tidak diobservasi

5. Mencari bantuan bila diperlukan


( ) Tidak diobservasi

6. Tatalaksana paska operasi


( ) Tidak diobservasi

7. Mempertimbangkan kondisi pasien/


Profesionalisme
( ) Tidak diobservasi

8. Kemampuan secara keseluruhan dalam


melakukan tindak medik
( ) Tidak diobservasi

KESIMPULAN AKHIR: - Bimbingan selesai (Tuntas)

- Bimbingan ulang dengan tugas


UMPAN BALIK DARI PESERTA DIDIK

Tanda tangan pembimbing

Dr. Ratih Krisna, SpOG(K)

You might also like