You are on page 1of 8

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

TUGAS KELOMPOK

ORANG UTAN
Orang utan (atau orang hutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar
dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat. Orangutan ditemukan di
wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah
bagian negara Indonesia . Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat
sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari
hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air
tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan
pegunungan. Di Borneo, orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas
permukaan laut , sedangkan kerabatnya di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan
pegunungan pada 1.000 m dpl. hidup di hutan tropika Indonesia, khususnya di Pulau
Kalimantan dan Sumatra.

HARIMAU SUMATERA

Harimau Sumatra atau dalam bahasa latin disebut Panthera tigris sumatrae merupakan
satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup.
Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies
harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera
tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah.
Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia.
Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera
tigris sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.

Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal
sebagai Miacids. Miacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun
yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, The Natural History
of Wild Cats). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan
Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat
dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke
arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan
Indonesia, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (Hemmer,1987).

Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000
hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda
genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang
berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi
spesies terpisah, bila berhasil lestari.

2.1 MELATI
Bunga melati (Jasminum sambac) atau disebut juga melati putih merupakan salah satu
spesies melati yang berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari
daerah Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih
ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional Indonesia.

Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup
menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir
sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih, petala
(mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat.

Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum
dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati
seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda),
Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).

Melati mempunyai bentuk mahkota yang sederhana. Melati memiliki bunga berwarna
putih suci. Melati memiliki aroma yang lembut menenangkan. Melati tidak membutuhkan
pemeliharaan yang rumit. Harga melati yang merakyat (relatif murah). Dari semua
kelebihan melati itu, tidak berlebihan jika kemudian melati ditetapkan sebagai bunga
bangsa, salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia.
ANGREK

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan tanaman anggreknya, Imdonesia
mempunyai lebih dari 6.000 jenis anggrek dan menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan spesies anggrek terbanyak dan terlengkap di dunia. Tidak hanya itu jenis anggrek
di Indonesia juga merupakan jenis anggrek terindah dan terlangka didunia.

Berikut adalah beberapa jenis anggrek yang ada di Indonesia

Anggrek macan
Grammatophyllum speciosum atau seringpula disebut-sebut dengan nama G. papuanum
yang diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman ini tersebar luas dari Sumatera,
Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak ditemukan
varian-varian nya dengan bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit berbeda. Dalam
satu rumpun dewasa, tanaman ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan panjang
malai bunga hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya
malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm.

Dari corak bungany penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan
akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, Grammatophyllum scriptum yang
memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai
anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu.
Meskipun persebarannya cukup luasanggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari
perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar
mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang
mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit
diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman
dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini
menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.
ALAM BENDA DAN FUNGSINYA

Benda-benda alam dan manfaatnya

Air terjun, dengan mandi di bawah air terjun atau melakukan meditasi, membuka batin
dan tubuh kita untuk menerima ion-ion positif yang terbang bebas di udara akan
mengurangi stress dan kelelahan.

Batu (lebih baik kalau batu / kerikil tajam), dengan berjalan di atas bebatuan tanpa alas
kaki, dan dengan bantuan gaya grafitasi, maka ion elemen negatif dari tubuh kita yang
mengandung penyakit akan terserap ke dalam batuan. Beberape elemen negatif yang
menganggu saraf bisa tertarik lepas ke bawah menggunakan media batu.
Sinar matahari, kalau yang ini sudah jelas, tidak perlu diulas lagi.

Jenis taring hewan tertentu seperti hariamau, gading gajah, kuku beruang mampu
menyerap unsur negatif yang akan masuk ke tubuh kita. Beberapa orang dari suku
pedalaman menggunakan tarin atau kuku hewan tertentu sebagai penolak bala,
sebenarnya benda tersebut memang mampu menyerap unsur negatif yang akan masuk ke
tubuh sehingga orang yang memegangnya akan terhindar dari hal yang tidak baik.

Berbagai jenis kayu, sudah terbukti rendaman batang kayu tertentu memang terbukti
secara klinis bisa menyembuhkan penyakit berbahaya, seperti tanaman akar kunig, air
yang menetes dari akar kuning ketika dipoyong, atau air rendaman dari akar kuning
terbukti secara klinis bisa bermanfaat menjadi hepatoprotector, zat yang bisa melindungi
hati dari penyakit seperti Hepatitis dan kanker. Dalam kasus tertentu akar kuning juga
bisa merekontruksi fungsi hati yang rusak.

Alam masih bermurah hati terhadap manusia, jika sering berlatih, dan mau membuka diri untuk
menerika energi dari benda-benda alam, maka tubuh kita akan tetap sehat tanpa perlu
menghabiskan plafon pengobatan dari perusahaan tempat kita bekerja.

You might also like