You are on page 1of 6

LIMA TEPAT

tepat obat, tepat dosis, tepat cara,


tepat waktu, tepat penerima
Seri Ars Prescribendi

Edisi 1.0
HALAMAN SAMPUL

Rodri Tanoto (FKUI 2006; SOLID!)

ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI


Kitab silat ini merupakan rangkaian dari Seri Koass Bego yang memang HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
ditujukan untuk mahasiswa kurang mampu secara inteligensi (seperti KATA PENGANTAR................................................................................ iii
penulis misalnya). Setiap kitab silat seri Koass Bego tidak ditujukan DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
untuk tujuan komersial (kecuali buat biaya fotokopi mungkin, buat Mas I. RESEP ................................................................................................... 1
Nur bolehlah), hanya untuk membantu pembelajaran dalam tingkatan BENTUK RESEP ............................................................................... 1
klinik. APOGRAPH (RESEP SALINAN) ...................................................... 3
(Hampir) Koass Bego: Seri Ars Precribendi (Seni Menulis Resep) ditulis RESEP CITO ..................................................................................... 3
untuk membantu memahami dunia farmasi dan tulis menulis resep ETIKET ............................................................................................... 3
secara singkat, mengingat menulis resep merupakan hal yang krusial di DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... 4
sebagai seorang dokter. Buku ini secara umum ditujukan untuk semua II. BENTUK SEDIAAN OBAT ................................................................... 7
golongan mulai dari maba yang baru belajar membaca resep untuk BENTUK SEDIAAN PADAT .............................................................. 7
baksos tingkat I sampai kepada koass yang lupa cara menulis resep Cara Melipat Bungkus Puyer ............................................................. 7
yang benar.
Kitab silat ini hanyalah ringkasan kecil dari ilmu farmasi yang begitu luas BENTUK SEDIAAN SEMIPADAT...................................................... 9
dan dalam. Kitab ini hanya bersifat pengantar, pengingat, ataupun Cara menghitung kebutuhan salep .................................................. 10
contekan cepat, dan tidak untuk tinjauan pustaka ilmiah. BENTUK SEDIAAN CAIR ................................................................ 11
Kritik dan saran sangat diharapkan di rodri_chen@yahoo.com. Cara menghitung kebutuhan obat minum atau tetes ...................... 13
Selamat Belajar! Semoga menjadi dokter yang baik!
Cara menghitung kecepatan tetes infus .......................................... 13
III. JENIS OBAT MENURUT PEMERINTAH ....................................... 14
Jakarta, 17 Oktober 2011
IV. DOSIS OBAT UNTUK KASUS TERTENTU ................................... 15
DOSIS UNTUK ANAK...................................................................... 15
DOSIS UNTUK OBESITAS ............................................................. 16
Penulis

*Mas Nur adalah makhluk dengan ilmu silat tertinggi di dunia persilatan FKUI, namun
menyamar menjadi tukang fotokopi di Kuil Salin Sinar di Lembah Histologi.

iii iv
I. RESEP Resep adalah komunikasi formal antara dokter, apoteker, dan pasien.
BENTUK RESEP Resep ditulis di lembar khusus, biasa berukuran 10-12 x 15-18 cm.
Resep Rumah Sakit Resep sebaiknya dibuat salinan sebagai arsip. Resep yang diterima
oleh apoteker harus disimpan minimal tiga tahun.
RS Khusus Euthanasia dan Aborsi

Mors Felix Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan antara lain:


Resep sepenuhnya merupakan tanggung jawab dokter
Jl. Sentosa No. 413 Harus dapat dibaca, jelas, dan tidak mudah terhapus (tinta hitam/biru)
Jakarta Pusat DKI Jakarta 12345 Penanggalan harus ada, umur jika pasien anak (jika tidak, dianggap
Telp. (021) 5550666 dewasa), dan alamat pasien.
Dokter : dr. Rodri Tanoto 30 Februari 2011 Hindari penggunaan desimal, gunakan satuan Unit (bukan U), mL
3
Bagian : Poliklinik (bukan cc atau cm ), mcg (bukan g) untuk menghindari salah baca.
Dept. : Euthanasia
Inscriptio Resep yang lengkap terdiri dari:
Inscriptio:
o Nama, alamat, no. SIP, dapat ditambahkan telp dan waktu praktik.
Resep Pribadi o Nama kota dan tanggal resep
o Tanda Recipe (R/) yang berarti ambillah. Bagian ini sering
Dr. Rodri Tanoto dikeluarkan dari inscriptio dan disebut superscriptio.
SIP. 666.666.666.666
Prescriptio: Nama obat, jumlah, dan bentuk sediaan. Nama obat yang
Jl. Sengsara No. 413
boleh dituliskan adalah nama resmi, nama generik, atau nama paten.
Jakarta Pusat DKI Jakarta 12346
Pada kasus di mana dokter tidak mutlak menginginkan merk tertentu,
Telp. (021) 5551313 Hp. 0897654321413
namun lupa nama generiknya, maka dapat dituliskan loco di depan
iter 1x 30 Februari 2011 nama paten yang ditulis. Apotek akan memberikan sesuai nama
Paracetamol tab. 500 mg No. X Prescriptio generik.
Signatura: Aturan pakai, identitas pasien (nama, umur, alamat)
iter 1x 3 dd. tab I pc prn. Subscriptio: Paraf dokter atau tanda tangan jika narkotika atau

psikotropika.
Subscriptio
Jika tidak ditulis, maka secara baku resep dianggap post cibum dan
gram.

Pro. : Tn. Kunyuk Setiap obat terdiri atas remedium cardinale (bahan berkhasiat),
Umur : 97 tahun Signatura remedium adjuvans (bahan pendukung kerja obat), vehiculum/kontituens
Alamat : Jl. Tengkorak No. 12 Jakpus (bahan pengisi/pelarut), dan corrigens (bahan tambahan untuk warna/c.
coloris, rasa/c. saporis, atau bau/c. odoris)

1 2

APOGRAPH (RESEP SALINAN) DAFTAR SINGKATAN


Apoteker akan membuatkan salinan resep atas permintaan:
Dokter, dengan menuliskan iter (n)x, dengan (n) sesuai jumlah yang Daftar singkatan di sini hanyalah yang paling umum dipakai, untuk data
diinginkan. Apoteker akan memberikan salinan dengan angka iter yang lebih lengkap dapat membuka buku Ars Prescribendi Resep yang
berkurang satu. NI (ne iteretur) berarti tidak dapat diulang. Resep yang Rasional Jilid 1 karangan Prof. Nanizar Zaman-Joenoes, Pharm. D.,
boleh diulang adalah keselurahan jika ditulis di atas atau perobat jika yang pada Edisi 2 terdapat pada halaman 16-20 atau halaman situs
ditulis di kiri salah satu obat (lihat contoh). http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_abbreviations_used_in_medical_pres
Pasien, dalam hal ini jika resep tidak mengandung bahan obat criptions.
Narkotika, Psikotropika, atau obat daftar G.
Bentuk Sediaan
RESEP CITO emuls. emulsum emulsi
Resep yang akan ditebus segera dapat dicantumkan tulisan CITO inj. injectio obat suntik
dengan !, digarisbawahi, dan diparaf. Apoteker akan mendahulukan sol solutio larutan
resep ini. Variasi tulisan lain antara lain Statim (segera), Urgens susp. suspensio suspensi
(mendesak), atau PIM (Periculum in Mora: Berbahaya jika Ditunda) syr. syrupus sirup
garg. gargarisma obat kumur
ETIKET (Label Obat) gtt. auric. guttae auriculares obat tetes telinga
Etiket harus memuat nama dan alamat apotek serta nama dan nomor gtt. nasal - nasales - hidung
SIPA (Surat Izin Pengelola Apotek). Kemudian dicantumkan no. Urut, gtt. ophth. - ophthalmicae - mata
tanggal tebus resep, nama pasien dan aturan pakai. Etiket putih amp ampule ampul
diberikan pada obat oral dan obat dalam, sedangkan etiket biru untuk fl flacon botol kecil
obat luar dan supositoria. Jika perlu, dapat ditambahkan etiket tambahan supp suppositorium supositoria
berupa kocok dahulu, tidak boleh diulang tanpa resep dokter, cr/crm cream krim
habiskan. lin linimentum obat gosok
ung unguentum salep
cap/caps capsula kapsul
Apotek Quisquiliae pil. pilula pil
Jl. Dusta No. 666 Jakpus tab tabella tablet
Apt. Rudy Tanoto SIPA. 666.666.666 troch trochiscus lozenge
No. 001 31 Februari 2011 pulv. pulvis/pulveres serbuk/puyer terbagi
Nama: Tn. Kunyuk ppp pulvis pro pilula serbuk untuk pil
tablet/kapsul nebul nebula obat semprot

3 kali sehari
1 bungkus
sendok makan/teh
Frekuensi
1 dd/sdd
2 dd/bdd
semel de die
bis -
sekali sehari
dua kali -
Paraf 3 dd/tid ter - tiga kali -
4 dd/qdd quater - empat kali -

sebelum / sesudah makan oh


o2h/obh
o3h/oth
omni hora
- bihorio
- trihorio
setiap jam
setiap 2 jam
setiap 3 jam
o4h/oqh - quaterhorio setiap 4 jam
om omni mane setiap pagi
on omni nocte setiap malam sebelum tidur
Jumlah Obat

3 4
ad. lib ad libitum secukupnya dext. et sin dexter et sinister kanan dan kiri
qs quantum satis mis: vehikulum ad auris dextra telinga kanan
C cochlear (cibarium) sendok (makan) = 15 mL as - sinistra - kiri
cp - pultis/parvum - bubur = 10 mL (tidak dipakai lagi) ad/as, ads - dextra et sinistra - kanan dan kiri
cth - theae - teh = 5 mL au - utraque kedua -
c orig. - originale - asli yang mengikuti sediaan obat od oculus dextra mata kanan
g (bukan gr) gramma gram (gr = grein = 65 mg) os - sinistra - kiri
gtt. guttae tetes = 1/20 mL od/os, ods - dexter et sinister - kanan dan kiri
Waktu Pemberian ou - utraque kedua -
sebelum makan Lain-lain
ante cibum/
ac mis: obat dispepsia, obat bekerja baik , R/ recipe ambillah
coenam
di lambung kosong, dsb , S signa tandailah
durante saat sedang makan applic. part. applicent in parte
dc oleskan pada daerah yang sakit
cibum/coenam mis: obat enzim percernaan dol. dolore
post cibum/ aq.bidest. aqua bidestilata air suling dua kali
pc setelah makan
coenam aq.dest. aqua destilata air suling
h hora jam. mis: 1h = 1 jam aq. pro. inj. aqua pro injectio air pelarut obat suntik
jam sebelum tidur. mis: 1hs = 1 jam sakarin, pemanis buatan sebagai
hs hora somni sacch. lact. saccharum lactis
sebelum tidur bahan tambahan
malam sebelum tidur ad ad sampai dengan
an ante noctem
mis: hipnotika, laksatif kerja lambat sesuai dosis di atas (dtd menandai
man. mane pagi dtd dentur tales doses campuran di atas dibuat untuk satu
m et. v mane et vespere pagi dan sore dosis saja)
vesp. vespere sore campur dan buatlah, buat sesuai cara
post defaec. post defaecatio setelah defekasi, biasanya supositoria misce fac, fac lege
mf, fla, mfla semestinya, campur dan buat sesuai
prn pro re nata kalau perlu artis, misce -
cara semestinya
Penggunaan iter 1x iteretur 1x harap diulang sekali
ue/aue usus externum/ad - obat luar NI non iteretur harap jangan diulang
uc usus cognitus pemakaian diketahui
usus proprium/ad- untuk dipakai sendiri oleh dokter
up/aup/mi
/mihi ipsi mis: untuk persediaan
imm in manum medici berikan ke tangan dokter
pro inj. pro injectio untuk disuntikkan
po per os melalui mulut
pr per rectum melalui rektum
PV per vaginam melalui vagina
ID intradermal intradermal/intrakutan
H hypodermic hipodermik/subkutan
IM intramuscular intramuskular
IV intravenous intravena
bol bolus bolus
Tempat Pemberian
dext. dexter kanan
sin. sinister kiri

5 6

II. BENTUK SEDIAAN OBAT Tablet, Kapsul, Pil


R/ Amoxicillin caps. 500 mg No. XV
BENTUK SEDIAAN PADAT 3dd caps I pc.
Ambillah Amoxicillin berbentuk kapsul berukuran 500 mg sebanyak 15
Bentuk padat (selain pulvis) memiliki sistem unit-dose. Bentuk padat butir, Tandai tiga kali sehari, sekali minum satu kapsul, sesudah makan.
terdiri atas pulvis, pulveres, kapsul, tablet, pil, dan supositoria. Kata caps dapat ditukar dengan tab atau pil.
Pulvis adalah serbuk homogen yang tidak terbagi, terkumpul dalam
satu wadah dan ditakar oleh pemakai (biasanya untuk obat luar) Kapsul, Pil, Puyer (Resep Campuran)
Pulveres adalah serbuk yang dibagi menjadi bungkus unit-dose Ambil paracetamol 500 mg, kafein
(biasanya untuk obat dalam) R/ Paracetamol 500 mg 10 mg, & sakarin secukupnya,
Kafein 10 mg campur dan buatlah puyer sesuai
Kapsul adalah sediaan dengan cangkang terbuat dari gelatin, terdiri
sacch. lact. Ad. lib. dosis di atas sebanyak 10
atas kapsul keras untuk obat kering dan kapsul lunak untuk minyak.
Mf. pulv. dtd. No. X bungkus. Tandai tiga kali sehari,
Kapsul lebih mudah ditelan dibanding tablet, dapat dibuat sistem
3 dd pulv. I pc. prn. sekali satu bungkus, sesudah
enteric coating, dan serbuknya dapat dibuat granul berlapis untuk
makan, jika perlu.
sustained release.
Atau Atau
Tablet adalah sediaan padat yang kompak. Jenis-jenis tablet antara
buat puyer untuk kapsul sesuai
lain dragee (salut gula), lozenge (permen isap), dan
f. pulv. da in caps. td. No. X dosis di atas sebanyak 10
sublingual/intrabukal. Sama seperti kapsul, tablet juga dapat dibentuk
3 dd caps. I pc. prn. bungkus, tandai tiga kali sehari,
salut enterik dan sustained release. Selain oral, tablet dapat berupa
sekali satu kapsul, sesudah
tablet rongga tubuh, misalnya vaginal, dan implan, misalnya implan KB.
makan, jika perlu.
Pil adalah bola kecil. Atau Atau
Supositoria adalah obat taruh, terdiri atas supositoria analia, vaginalia, R/ Paracetamol 500 mg Ambil PCT 500 mg dan kafein 10
dan uretralia. Tanpa keterangan, supositoria berarti analia, biasanya Kafein 10 mg mg, campur dan buatlah puyer
berbentuk torpedo, peluru, atau kerucut. S. vaginal berbentuk telur, mfla. Pulv. dtd. No. X sesuai ketentuan dgn dosis di atas
sehingga sering disebut ovula. S. uretralia berbentuk batang, sehingga 3 dd pulv. I pc. prn. 10 bungkus. Tandai 3x sehari, 1
disebut bacilla. bks, setelah makan, jika perlu.
Atau Atau
Cara Melipat Bungkus Puyer campur dan buatlah puyer untuk
mfla. Ppp. Dtd. No. X pil sesuai dosis di atas sebanyak
90 3 dd pil. I pc. prn. 10 pil. Tandai tiga kali sehari, satu
pil, setelah makan, bila perlu.
Pulvis
(4) R/ Natrium klorida 3,5 Ambillah NaCl 3,5 g, KCl 1,5 g, Na
Kalium klorida 1,5 trisitrat 2,9 g, glukosa 20 g, tandai
Natrium trisitrat 2,9 ORS WHO.
(1a) (2) Masukkan Glukosa 20
Oral Rehydration Solution (ORS) WHO

(5) Supositoria
R/ Contra Hemorrhoides supp. No X
(3) post defaec. supp. I
(1b) Ambillah supositoria contra hemmorrhoides 10 buah, tandai satu buah
setiap selesai BAB.
(6)

7 8
BENTUK SEDIAAN SEMIPADAT Cara menghitung kebutuhan salep

Bentuk semipadat biasanya dipakai sebagai obat luar. Terdiri atas: Rule of thumb: 1g (seukuran biji jagung) untuk 1% luas permukaan
Linimentum, lebih cair daripada salep, berbentuk larutan dalam minyak tubuh. % luas permukaan tubuh menggunakan Rule of Nine dengan 1%
atau emulsi yang diaplikasikan dalam bentuk digosokkan. Dipilih kurang lebih seperti punggung tangan/dagu/setengah dahi.

 
 = 1 % .   
 
karena kemampuan penetrasinya yang baik, juga lebih mudah dicuci,


   ()
sehingga baik untuk kulit berambut, kulit muka, dan kulit bayi.
Unguentum, atau salep, terdiri atas 80% minyak dan 20% air. Salep
memiliki variasi berupa krim (kandungan air lebih banyak sehingga
lebih sejuk), dan gel (mencair saat bersentuhan dengan kulit). Jenis- Dibulatkan menjadi ukuran tube obat standar.
jenis vehikulum bervariasi dan berhubungan dengan kemampuan
penetrasinya. Daftar vehikulum dapat dilihat di buku Ars Prescribendi
Resep yang Rasional Jilid 2 karangan Prof. Nanizar Zaman-Joenoes,
Pharm. D., yang pada Edisi 2 terdapat pada halaman 135-8.
Pasta lebih padat dari salep, dengan 40-50% merupakan serbuk,
sehingga tidak ada sensasi berminyak. Pasta dipilih karena
kemampuan mengikat sekret, tidak penetratif sehingga rasa gatal lokal
berkurang, serta efek lokal lebih baik karena perlekatan kulit yang baik.
Sapo/sabun adalah proses penyabunan alkali dengan lemak atau
asam lemak tinggi. Konsistensi lunak didapat dari alkali KOH,
sedangkan penggunaan NaOH menyebabkan konsistensi keras.
Emplastrum adalah penyabunan asam lemak dengan logam berat,
biasanya dipilih untuk proteksi dan bantuan mekanis untuk kulit, juga
mengakibatkan obat tidak gampang meleleh. Emplastrum yang dilapisi
dengan kain, disebut collemplastrum(plester).

R/ Asidum salisilikum 600 mg Ambil asam salisilat 600 mg, sulfur


Sulfur presipitatum 1200 mg 1200 mg, tambahkan vaselin jadi 30
Vaselin flav. ad 30 g, tandai pemakaian luar.
ue
atau atau
uc tandai pemakaian diketahui
atau atau
3 dd. applic. part. dol I tandai 3x sehari, pakai pada daerah
yang sakit.
atau atau
mds. Unguentum 2-4 campur dan tandai salep 2-4.

R/ Ung. Permetrin 30 mg No. I


ue

9 10

BENTUK SEDIAAN CAIR Obat Tetes


R/ Chloramphenicol gtt. ophthal. 15 mL fl. No. I
Bentuk sediaan cair terdiri atas solutio, mixtura, elixir, mixtura agitanda, o4h m et v gtt. I ods.
suspensio, emulsum, saturatio, tinctura, extractum, infusum, dan sirupus. Ambillah chloramphenicol tetes mata sebanyak 15 mL dalam botol
Berdasarkan penggunaannya, bentuk sediaan cair dapat dipakai sebagai sebanyak 1 botol, tandai tiap 4 jam, pagi dan sore, satu tetes mata kiri
obat luar, obat minum, obat tetes (guttae), dan obat suntik (injectio). dan kanan.
Obat tetes dan suntik biasanya berbentuk solutio.
Solutio atau larutan memiliki bahan terlarut padat/gas dan pelarut yang Obat Suntik
homogen dan termostabil. Pemberian obat suntik sangat bervariasi tempat dan fungsinya. Tempat
Mixtura adalah campuran homogen cairan dengan cairan, misalnya penyuntikan yang umum adalah intrakutan (ID), subkutan (SC),
Alkohol 70%. intramuskular (IM), dan intravena (IV) bolus dan infus/kontinu.
Elixir adalah larutan obat dalam air yang mengandung 20% gula dan
maksimal 8% alkohol, misalnya beberapa obat batuk untuk melarutkan Kapasitas suntik ID adalah 0,2 mL, subkutan 2,5 mL, IM 5 mL untuk
menthol. gluteal dan vastus lateralis, 2 mL untuk deltoid, IV bolus 1-50 mL.
Mixtura agitanda adalah campuran obat tidak terlarut dalam cairan, Mengenai cara melakukan dapat merujuk kepada buku (Belum) Koass
sehingga pemakaiannya harus dikocok dahulu, misalnya lotion itu Bego Seri Rangkuman Checklist KKD oleh pengarang yang sama.
calamine.
Suspensio adalah campuran obat yang tidak larut dalam cairan, Cara-cara pemberian obat parenteral lainnya adalah intrarterial,
namun dapat terdispersi dengan baik. intraspinal, intratekal, intrasistenal, intrartikular, intrakardial, intrapleural,
Emulsum adalah sediaan homogen minyak dalam air, distabilkan intradermal, intraperitoneal, dsb.
dengan emulgator, misalnya minyak ikan.
Saturatio adalah obat cair yang jenuh dengan CO2,di sini berfungsi R/ Ceftriaxone inj. 1g fl No. I Ambillah ceftriaxone untuk injeksi 1 g
sebagai corrigens. Saturatio sudah jarang digunakan, karena CO2 pro inj. dalam botol sebanyak 1 botol, tandai
gampang menguap. Saat ini yang tersedia adalah tablet effervescent, untuk injeksi.
yang jika dimasukkan ke air akan bereaksi membentuk instant
saturatio, misalnya saja tablet kalsium Redoxon. R/ NaCl 0,9% 500 cc fl. No II Ambillah NaCl 0,9% sebanyak 500
imm. cc, dalam botol sebanyak 2 botol,
Cairan galenika adalah cairan yang diekstrak dari simplisia (bagian-
tandai di tangan dokter.
bagian tumbuhan seperti radix, cortex, folia, flores, fructus, semen),
dan ampasnya dibuang. Jenis-jenis galenika adalah tinctura
(penyarian dengan alkohol), extractum (penyarian dengan
air/campuran air dan alkohol/eter), dan infusum (penyarian dengan air
pada suhu 90 C).
Sirupus adalah bentuk sediaan cair dengan kandungan gula yang
tinggi (64-66%), sehingga lebih tahan mikroba.

Obat Minum
R/ Paracetamol syr. 125 mg/5 mL 60 mL fl. No. I
3 dd CI pc.

Ambillah paracetamol sirup dengan dosis 125 mg/15 mL sebanyak 60


mL dalam botol sebanyak 1 botol. Tandai 3x sehari, sekali satu sendok
makan (15 mL) sesudah makan.

11 12
Cara menghitung kebutuhan obat minum atau tetes III. JENIS OBAT MENURUT PEMERINTAH
Mis: Amoxicillin, dosisnya 15-20 mg/kg BB/hari, dibagi per 8 jam,
diminum 5 hari oleh anak dengan berat badan 20 kg. Sediaan yang ada
adalah sirup 125 mg/5 mL.

Dosis perkali = 15-20 mg/kgBB/hari x 20 kg / 3 kali perhari = 100-133,3


mg perkali = 4-5,3 mL perkali. Alat yang paling sesuai adalah sendok teh
(5 mL). Obat Bebas: OTC (over-the-counter), dapat dibeli bebas tanpa resep
Obat Bebas Terbatas (Daftar P): dapat dibeli bebas tanpa resep hanya
Kebutuhan obat = 5 mL x 3 kali perhari x 5 hari = 75 mL. Disesuaikan di apotek/toko obat terdaftar
dengan ukuran sediaan = 2 botol x 60 mL. Terdapat Tanda Peringatan berwarna hitam (2x5 cm) bertulisan putih:
o P1. Awas! Obat keras! Baca aturan pakai.
Cara menghitung kecepatan tetes infus o P2. Awas! Obat keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan.
o P3. Awas! Obat keras! Hanya untuk penggunaan luar.
Alat tetes infus terdiri atas tetes bood set (1 cc = 15 tetes), tetes makro o P4. Awas! Obat keras! Hanya untuk dibakar.
(1 cc = 20 tetes), dan tetes mikro untuk anak (1 cc = 60 tetes). o P5. Awas! Obat keras! Tidak boleh ditelan.
o P6. Awas! Obat keras! Obat wasir, jangan ditelan.
Mis: Seorang pasien membutuhkan cairan sebanyak 500 cc dalam 8 jam. Obat Keras (Daftar G): obat beracun yang hanya boleh dibeli dengan
(Cara menghitung kebutuhan cairan tidak dibahas di sini) resep.
Maka kebutuhan cairannya adalah 500 cc/8 jam = 62,5 mL/jam = 1,042 Obat Golongan Narkotika (Daftar O)
mL/menit 21 tetes/menit 3 detik/tetes. o Golongan I: hanya untuk riset dan tidak untuk terapi
o Golongan II: boleh untuk terapi, namun risiko ketergantungan tinggi
Ingat! Yang akan diajarkan dalam kotak ini adalah ilmu setan! o Golongan III: banyak digunakan, risiko ketergantungan rendah
Beberapa departemen memiliki kebiasaan merumuskan kebutuhan Obat Golongan Psikotropika (lambangnya sama dengan obat keras,
cairan sebagai 500 cc/ x jam, biasanya X adalah 6, 8, atau 12. Cara karena memang sebelumnya termasuk Daftar G)
curang menghitung kecepatan detik/tetesnya (untuk keperluan o Golongan I: hanya untuk riset dan tidak untuk terapi

 3600 


mengeset set infus) adalah: o Golongan II: boleh untuk terapi, namun risiko ketergantungan tinggi

  =
o Golongan III: boleh untuk terapi, risiko ketergantungan tetap ada
500  20   (  )
o Golongan IV: risiko ketergantungan kecil, namun tetap ada

Kecepatan tetes = 0,36(x) detik/tetes dikali faktor jenis alat


Faktor Jenis Alat: 1 untuk makro (yang paling umum), 1/3 untuk
mikro, dan 4/3 untuk blood set.

13 14

IV. DOSIS OBAT UNTUK KASUS TERTENTU DOSIS UNTUK OBESITAS

DOSIS UNTUK ANAK Untuk obat dengan daya larut kecil, maka digunakan lean body mass
(Berat Badan Kering/BBK), sedangkan untuk obat dengan daya larut
Dosis untuk anak dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu perbandingan besar, hendaknya menggunakan berat badan nyata (BBN).

!!" = !!# $%% %&'()**+


dengan dosis dewasa melalui umur, berat badan, dan luas permukaan
tubuh (LPT) serta cara kedua berdasarkan ukuran individual fisik anak,
yaitu berdasarkan berat badan atau LPT. Membandingkan dengan umur
tidaklah akurat karena perbedaan fisik pada usia yang sama. %Lemak dapat ditentukan dengan banyak cara, antara lain:
Membandingkan dengan berat badan juga tidak berlaku bagi semua Near-infrared interactance: infra merah yang ditembakkan ke bisep
obat. Perbandingan LPT dapat dipakai untuk kebanyakan obat kecuali dan mengukur berapa persen yang diserap oleh lemak
neonatus dan bayi, namun perhitungan LPT sering tidak akurat. Cara DXA (sebelumnya DEXA) atau Dual-energy X-ray Absortiometry,
terbaik adalah dengan menggunakan ukuran fisik anak itu sendiri, yang tembakan X-ray dengan dua energi, salah satunya lebih kuat diserap
nantinya dosisnya akan berupa X mg/kgBB/hari. lemak. Kedua gambar akan saling disubtraksi.
Bioelectrical impedance analysis (BIA), mengalirkan aliran listrik
Rumus yang digunakan untuk perbandingan dengan dosis dewasa melalui dua konduktor di tubuh, dan dinilai hambatannya, dengan
sangatlah banyak dan bervariasi, namun rumus yang paling umum pemikiran bahwa lemak memiliki daya hantar yang buruk.
digunakan adalah Rumus Young (tidak berlaku > 12 tahun). Cara lama dengan menggunakan rumus yang mengukur antropometri.

 
Dalam hal ini rumus yang ada dibagi dalam dua golongan,
   =    
menggunakan IMT dan metode skinfold.
  + 12
%  = 1,51 ,- 0,70 .  3,6 / + 1,4
o Metode IMT:

Atau Rumus Crawford-Terry-Rourke %   = 1,20 ,- + 0,23 .  10,8 / 5,4

 
Dengan Gender = 1 untuk Laki-laki dan 0 untuk Perempuan.
   =    
o Metode Skinfold
   Metode ini menggunakan rumus tertentu dengan mengukur 3-7
tempat lipatan kulit.
Dengan rumus LPT yang dipakai adalah Rumus R.O. Mosteller:  Menggunakan densitas tubuh () yang dikonversikan dengan rumus
tertentu. Rumus-rumus yang umum digunakan adalah Rumus Siri
   ( )
yang lebih mudah diingat (%L = (4,95/ 4,5)*100) dan Rumus
  = Brozek yang lebih baru (%L = (4,57/ 4,142)*100). Mengukur
360 densitas tubuh sendiri terdapat banyak cara:
o Hidrodensitometri adalah cara klasik yang membandingkan BB di


Rumus lain dapat dilihat di buku Ars Prescribendi Resep yang udara dengan dalam air:
0=
 
Rasional Jilid 1 karangan Prof. Nanizar Zaman-Joenoes, Pharm. D.,
1
. 2   + 100
  
yang pada Edisi 2 terdapat pada halaman 56-59.

Dengan 100 cc sebagai udara residu saluran cerna.


o Whole-Body Air-Displacement Plethysmography, dilakukan dengan
cara mengukur BB tubuh dan Volume Tubuh (dengan cara
mengurangi Vol. Udara saat kamar alat kosong dengan Vol. Udara
saat kamar terisi pasien).

15 16
o Dengan menggunakan rumus-rumus berikut:
 Jackson & Pollock
Laki-laki
= 1,0990750 0,0008209 + 0,0000026 0,0002017
0.005675  + 0,018586

0 = 1,10938 0,0008267 + 0,0000016 0,0002574


atau

di mana X2 = penjumlahan lipat kulit dada, abdomen, dan paha


(mm), X3 = usia (tahun), X4 = lingkar pinggang (cm), X5 = lingkar
lengan atas (cm)

0 = 1,1470292 0,0009376X + 0,0000030 0,0001156X


Perempuan

0,0005839
atau
= 1,0994921 0,0009929 + 0,0000023 0,0001392

di mana X2 = penjumlahan lipat kulit trisep, paha, dan suprailiaka


(mm), X3 = umur (tahun) dan X4 = lingkar pinggul (cm).

 Sloan
Laki-laki
= 1,1043 0,001327 l. k. paha 0,00131 l. k. subskapular

0 = 1,0764 0,0008 l. k. spina iliaka 0,00088 l. k. trisep


Perempuan

 Durnin & Womersley

0 = 1,1533 0,0643 0 = 1,1369 0,0598


Umur Laki-laki Perempuan
<17
0 = 1,1620 0,0630 0 = 1,1549 0,0678
0 = 1,1631 0,0632 0 = 1,1599 0,0717
17-19
20-29
0 = 1,1422 0,0544 0 = 1,1423 0,0632
0 = 1,1620 0,0700 0 = 1,1333 0,0612
30-39
40-49
>50 0 = 1,1715 0,0779 0 = 1,1339 0,0645
Dengan L = Log (penjumlah l.k. trisep, bisep, subskapular,
suprailiaka

17

You might also like