Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Uterus berbentuk seperti buah pir yang sedikit gepeng kearah muka
Dindingnya terdiri dari otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm,
terdiri dari fundus uteri, korpus dan serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian
proksimal dari uterus, disini kedua tuba falopii masuk ke uterus. Korpus uteri
adalah bagian uterus yang terbesar, pada kehamilan bagian ini mempunyai
korpus uteri disebut kavum uteri. Serviks uteri terdiri atas pars vaginalis
servisis uteri dan pars supravaginalis servisis uteri. Saluran yang terdapat
dalam siklus haid pada seorang wanita dalam masa reproduksi. Dalam masa
masa proliferasi dan selanjutnya dalam masa sekretorik. Lapisan otot polos di
Diantara lapisan itu terdapat lapisan otot oblik, berbentuk anyaman, lapisan
kuat dan menjepit pembuluh darah. Uterus ini sebenarnya mengapung dalam
2.2 Abortus1,3,6,9,11
menyatakan berat janin atau embrio itu paling tidak telah mencapai 500 gram
(HIFERI) mengatakan bahwa keguguran berulang paling tidak terjadi dua kali
dibagi :
disengaja
terjadinya keguguran.
pertumbuhan uterus.
berturut-turut.
Endometrium
2.4 Etiologi2,3,5,9,12,13,14
yaitu :
pasien. Studi Oleh Acien (1996) terhadap 170 pasien hamil dengan
bikornu atau uterus didelphi atau unikornu (10-30%). Mioma uteri bisa
2.4.4 Autoimun25
semakin tinggi kadar antibodi yang terdeteksi. Sekiranya ini adalah penyebab
membran sel dan berbagai fungsi seluler seperti sintesis prostasiklin dan
termasuk kelainan vaskuler endotel dan abortus dini. Secara klasik antibodi
clotting time ,plasma clotting time, APTT. Masalah utama pada pemeriksaan
ini adalah kecilnya standarisasi antara pusat dan presentase rasio positif yang
berbeda-beda. Satu faktor lain adalah kadar antibodi yang berubah dengan
merupakan salah satu penyebab abortus. Sejauh ini, belum ada teori yang
histopatologi.
inflamasi.
b. Komplikasi kehamilan
- Tiga atau lebih abortus dengan sebab yang tidak jelas, tanpa
CT)
Jenis-jenis bakteri :
Listeria monositogenes
Klamidia trakomatis
Ureaplasma urealitikum
Mikoplasma hominis
Bacterial vaginosis
Jenis virus :
Sitomegalovirus
Rubella
Parpovirus
Toksoplasmosis gondii
Plasmodium palsiparum
d. Faktor lingkungan
abortus berulang. Tidak ada peningkatan resiko abortus pada wanita dengan
DM yang terkontrol, tetapi nilai HbA1C terkait kepada kadar glikogen pada
penting untuk implantasi dan melanjutkan kehamilan. Pada fase luteal siklus
fase luteal terjadi karena kurangnya perkembangan dari folikel dan sekresi
endometrium yang dilakukan setelah dihitung 2 hari dari tanggal ovulasi dari
diagnosis untuk defek fase luteal. Walaupun bukti klinis yang mendukung
terjadinya abortus yaitu malformasi uterus dan kelainan kromosom dari orang
tua. Namun ada juga dari beberapa studi yang masih meneliti faktor risiko
2.4.8.1 Kafein
mg/cangkir, tapi terdapat dalam konsentrasi yang rendah dalam teh, minuman
semua jaringan organisme dan juga dapat melewati sawar darah plasenta.
Waktu paruh plasma pada orang dewasa yang sehat adalah sekitar 2.5-4.5
jam. Namun pada ibu hamil waktu paruh meningkat sampai 10.5 jam. Pada
bayi baru lahir sekitar 32-140 jam. Konsumsi tembakau dapat menurunkan
waktu paruh plasma kafein, namun dapat meningkatkan waktu paruh plasma
Srisuphan dan Bracken menjumpai adanya resiko abortus lebih tinggi pada
ibu yang mengkonsumsi kafein dari kopi dibandingkan dari teh atau coklat.
pada ibu dan janin. Kafein uga secara struktural mirip dengan adenin dan
2.4.8.2 Tembakau29
kejadian abortus, yang paling penting nikotin. Hal ini dapat menyebabkan
Tapi tidak satupun mekanisme aksi yang terbukti. Kaitan yang mungkin
demonstrasikan.7
pada perkembangan fetus. Hal ini dapat menyebabkan sindrom alkohol fetus
yang sudah dijelaskan sebelumnya oleh Jones dkk. Tidak ada dosis yang
aman pada ibu hamil dalam mengkonsumsi alkohol. Abel dkk, mengatakan
alkohol dengan kadar dalam darah lebih dari 200 mg/ml dapat secara
kaitannya dengan abortus spontan belum jelas. Dari beberapa studi yang
ditunjukkan Harlap dan Shiono bahwa resiko terjadi pada wanita yang
2.4.8.3 Narkotika
beberapa studi untuk mencari penyebab efek samping terhadap ibu hamil.
Kokain adalah substansi yang berasal dari tanaman yang dijumpai di daerah
terminal di dalam aliran darah. Jadi hal ini dapat menyebabkan vasokontriksi
plasenta, dan menurunkan aliran darah uterus, dan jika level norepinefrin
kandungan.7
2.4.9 Paritas
Lebih dari 80% abortus terjadi pada 12 minggu usia kehamilan, dan
sama atau seiring dengan usia maternal dan paternal (Warburton and Fraser,
1964
yang > 2(1-3) pada 567 pasien dijumpai sekitar 48,4% mengalami abortus
bayi. Pada penelitian oleh Aditya Noor tentang hubungan riwayat trauma
abortus yaitu dijumpainya berkisar 49% lebih sering terjadi pada kecelakaan
berkisar 10-20 %. Dari study California 4,8 juta kehamilan oleh El Kady
(2004,2005) hampir 1 dalam 350 wanita dirawat karena kecelakaan. Audit dari
20 tahun dan diatas 35 tahun, kurun waktu reproduksi sehat adalah 20-30
tahun dan keguguran dapat terjadi pada usia muda, karena pada usia muda/
remaja, alat reproduksi belum matang dan belum siap untuk hamil.
abnormal.
bertambahnya usia.
bahwa kejadian abortus pada wanita terjadi pada pendidikan yang lebih
yang lebih rendah lebih sering mengalami abortus yaitu tingkat 1-6, tingkat 7-
12 dan tingkat diatas 12, pada penelitian itu disebut bahwa tingkat 7-12 lebih
keluarganya .
2.4.13 Pekerjaan30
dengan yang lain. Hal ini disebabkan wanita dengan pekerjaan dengan
yang tinggi .
ekonomi sebagai pemicu terjadi abortus kriminalis atau legal abortion. Hal ini
finansial.
2,3-3,3 kali lebih tinggi pada wanita dengan riwayat abortus dua kali dan 8,1
lebih tinggi lebih tinggi pada wanita dengan riwayat abortus tiga kali atau
lebih. Rivard dan Gauthier mengatakan odds ratio 1,41 pada penderita
abortus dengan riwayat induksi abortus, 4,43 setelah 2 kasus dan 1,35
setelah tiga kasus. Walau bagaimanapun, Hogue dkk tidak menemukan risiko
yang tidak mengingikan kehamilan berkaitan dari perilaku ibu yaitu ante natal
care yang inadekuat, merokok, peminum, kurang asupan gizi ibu dan
Efek dari kehamilan yang tidak diinginkan pada usia anah sekolah
tahun 2001 (48 %) tahun 2006 (49%). Presentase kehamilan yang tidak
diinginkan secara umum menurun dengan usia yaitu lebih dari 4 dari 5
kehamilan yang tidak diinginkan berada pada usia 19 tahun atau kurang .
tingkat kehamilan yang tidak diinginkan lebih tinggi. Kehamilan yang tidak
diinginkan ini lebih tinggi pada ras kulit hitam. Tingkat kehamilan yang tidak
diinginkan itu meningkat pada status pernikahan yang tidak jelas, dan juga
1. Tindakan pembedahan
pertama jika terjadi perdarahan yang masif atau tanda-tanda vital yang tidak
stabil atau adanya jaringan yang terinfeksi di dalam rongga uterus. Namun
lebih aman dan mudah dibandingkan dengan menggunakan alat kuret yang
3. Manejemen ekspektatif
diberi inform konsen yang paripurna jika tidak pasien akan meminta
FAKTOR MATERNAL
FAKFAFA
1. Faktor kromosom
2. Kelainan congenital
3. Autoimun
4. Serviks inkompeten
5. Infeksi
6. Kelainan endokrin
7. Defek fase luteal
8. Faktor lingkungan
9. Trauma
10.Usia
11.Pendidikan
12.Paritas
13.Kehamilan yang tidak diinginkan
14.Pekerjaan
ABORTUS
Faktor fetal
1. Kelainan genetic
2. Kelainan perkembangan zigot
1. USIA
2. PARITAS IBU
3. PENDIDIKAN IBU ABORTUS
4. TRAUMA
5. PEKERJAAN IBU
6. Hb
7. Leukosit